Jumat, 03 Agustus 2012

Gubernur Larangan Pejabat Terima Parcel


JUMAT, 03 AGUSTUS 2012 

MAKASSAR,  - Pemerintah Provinsi Sulsel segera mengedarkan surat imbauan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo soal larangan para pejabat di Sulsel untuk menerima parcel jelang perayaan hari raya Idul Fitri 1433 Hijriah.
Sekretaris Provinsi Sulsel Andi Muallim mengatakan, surat edaran tersebut baru akan ditandatangani Gubernur Syahrul Yasin Limpo dan selanjutnya diedarkan.
“Hari ini (kemarin) Pak Gubernur tanda tangan surat edaran soal larangan memberi dan menerima parcel,” jelas Muallim di Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Kamis, 2 Agustus.
Surat edaran tersebut, lanjut Muallim, intinya ada poin-poin yang melarang mem­beri dan menerima parcel terutama dari bawahan dan pengusaha.
“Jadi ini bukan hanya larangan menerima ya, tetapi juga ada larangan memberi parcel. Kami sudah buat edarannya, karena mengikuti imbauan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” jelasnya.
Berdasar pada surat edar­an tersebut, kata mantan Kepala Inspektorat Sulsel ini, pemprov kemudian akan mengupayakan adanya pembentukan tim monitoring untuk melakukan pemantauan jika ada yang melakukan pemberian atau menerima parcel yang bisa terindikasi pada bentuk gratifikasi.
Pembentukan tim monitor­ing tersebut, sambungnya, lantaran selama ini disadari bahwa ada hal-hal tertentu yang juga tidak bisa dihindari untuk mene­rima dan member parcel.
“Inilah yang harus dimonitor dan dipantau oleh tim, kemudian diakomodir dan di­laporkan,” tegasnya. (eky/ute)
Read More >>

Dubes Selandia Baru Puji Pembangunan Sulsel


JUMAT, 03 AGUSTUS 2012 

MAKASSAR,  – Duta Besar (Dubes) Selandia Baru untuk Indonesia dan ASEAN David Taylor memuji capaian pemba­ngunan di Sulawesi Selatan yang dilakukan pemerintahan Gubernur Syahrul Yasin Limpo dan Wakil Gubernur Agus Arifin Nu’mang.
“Sangat luar biasa capai­an Pemerintah Sulsel, utamanya dalam pembangunan bidang pendi­dikan, kesehatan dan pertanian, ini sangat maju,” katanya usai bertemu dengan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang di Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Kamis, 2 Agustus.
David juga mengaku terpesona dan sangat mengagumi keindahan alam wisata di Sulsel, khususnya pada daerah Toraja. “Daerah ini sangat potensial dikembangkan sebagai wilayah kunjungan wisata, itu karena konstruksi alamnya yang sangat unik dan spesifik dan tidak dimiliki oleh negara lain,” ujar David Taylor dalam kunjungan pertamanya ke Sulsel ini.
David hadir di Sulsel untuk menjajaki potensi kerja sama Pemerintah Selandia Baru dengan Pemerintah Provinsi Sulsel.
David mengatakan, sejauh ini ada tiga program yang ideal untuk dilakukan kerja sama antara pemerintah Selandia Baru dengan Pemerintah Provinsi Sulsel. Tiga hal itu yakni, pada program pendidikan, pertanian, dan pembelajaran-pembelajaran kreatif dalam bentuk diklat.
“Indonesia merupakan parner terbesar Selandia Baru, menyusul India dan China. Kerja sama antara Selandia Baru dengan Indonesia fokus pada pendidikan, perdagangan dan pertanian, serta pariwisata,” jelasnya
Bahkan ia mengaku bahwa Pemerintah Selandia Baru juga telah menyepakati kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Nasional RI pada bidang program doktoral dan master.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu›mang menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Sulsel tumbuh pesat memang sangat menarik bagi para investor untuk datang ke Sulsel menanamkan investasinya.
“Kunjungan Pak Dubes ini untuk melihat bagaimana potansi kita, apalagi kita ini sebagai basisnya pertanian ditambah lagi peningkatan ekonomi yang semakin maju,” katanya.
Mantan Ketua DPRD Sulsel ini menambahkan, kemajuan pertanian Sulsel tidak terlepas dari peran serta masyarakat petani. Sebab, pola pertanian di sulsel berbeda dengan daerah lain di Indonesia.
“Konsep pertanian kita di Sulsel itu berbeda dengan pertanian di daerah lain, kalau di daerah lain lahan pertaniannya dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan di Sulsel lahan itu milik petani sendiri,” jelasnya. (eky/ute)
Read More >>

Layani Penukaran Uang, Bank Sulselbar Siapkan Mobil Keliling

Jumat, 03 August 2012
MAKASSAR – PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar menyiapkan mobil khusus yang berkeliling di delapan lokasi di Makassar untuk melayani masyarakat dalam menukarkan uang kecil sepanjang Ramadan ini. 


Selain di Makassar,dua unit lainnya dioperasikan pula di Gowa dan Bantaeng. “Kita sengaja memfungsikan mobil keliling untuk penukaran uang kecil. Tujuannya agar bisa menjangkau masyarakat yang tidak bisa datang ke bank atau masyarakat yang malu ke bank karena menukarkan uang dalam jumlah sedikit,” ujar Direktur Utama Bank Sulselbar Ellong Tjandra di Makassar, kemarin.

Menurut Ellong, dana yang disediakan Bank Sulselbar tidak terbatas. Hanya saja, setiap orang yang melakukan penukaran uang dibatasi jumlah pecahan yang ingin ditukarkan. Misalnya untuk pecahan Rp1.000,setiap orang hanya boleh menukarkan Rp500.000 dan pecahan Rp20.000 bisa sampai Rp5 juta per orang. “Ini kami lakukan agar semua orang yang menukarkan uang bisa kebagian secara merata. Kami menghindari masyarakat yang menukarkan uang dalam jumlah besar pada satu pecahan tertentu,”tutur Ellong.

Selain memfungsikan tiga mobil keliling di Sulsel untuk penukaran uang, Bank Sulselbar juga melayani masyarakat yang ingin menukarkan uangnya di setiap kantor cabang dan kantor kas Bank Sulselbar. Setiap hari Bank Sulselbar menyiapkan Rp200 juta untuk setiap kantor, dan Rp500 juta untuk satu mobil keliling.

Pemimpin BI Region Sulampua Mahmud Arsin mengungkapkan, pada Ramadan tahun ini BI menyediakan uang khusus untuk penukaran mencapai Rp3 triliun.“Setiap masyarakat yang ingin menukarkan uang bisa datang ke BI langsung atau bank-bank lainnya,” kata dia.

Untuk penukaran uang, Mahmud mengaku akan mengalami pertumbuhan sekitar 15%, sama dengan pertumbuhan jumlah penukaran uang tahun lalu. Saat ini dalam sehari ratarata BI melayani 150 hingga 250 orang yang khusus datang ke BI untuk menukarkan uangnya. ● rahmat hardiansya 

Read More >>