RABU, 28 MARET 2012
Gubernur
Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo meminta semua pihak
bersikap bijaksana menanggapi rencana kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM).
“Kalaupun
demonstrasi harus jalan, biarlah jalan tapi tetap imbauan saya jangan
anarkis. Kedua kita berharap semua pihak bisa melihat kenaikan BBM ini
secara bijaksana,” katanya di Makassar, Selasa, 27 Maret.
Bersikap
bijaksana, lanjutnya, menjadi penting karena jika terjadi sesuatu yang
merugikan, semua pihak juga akan merasakan dampaknya.
“Saya
tidak dalam posisi seperti apa karena ini kebijakan nasional. Tetapi
yang paling penting kita semua bijaksana. Katakanlah kalau terjadi
sesuatu yang rugi adalah kita semua,” jelas mantan Bupati Gowa dua
periode ini.
Investasi dan hal-hal lainnya, kata Syahrul, harus diperhitungkan jika sampai terjadi suasana yang tidak kondusif.
Syahrul
mengatakan, pihaknya ingin melihat suasana Sulsel masih aman
terkendali. Apalagi dalam beberapa hari aksi demo, masih bisa dimaklumi
oleh masyarakat karena memang aksi yang sama juga terjadi di seluruh
Indonesia.
Ia juga berharap aparat keamanan tetap persuasif mengalirkan demo pada tataran dan aturannya.
“Ini
protap (prosedur tetap) mereka, protap pengamanan pada seluruh
instalasi penting, saya tidak tahu mana saja, tetapi tentu hasil sebuah
kebijakan-kebijakan,” katanya menjelaskan posisi anggota kepolisian dan
TNI yang berjaga di sejumlah objek termasuk kantor gubernur.
Sementara
itu, Sekretaris Provinsi Sulsel A Muallim sangat menyesalkan terjadinya
unjuk rasa yang berakhir bentrok. Ia juga mengatakan bahwa banyaknya
jumlah pegawai lingkup pemprov yang berada di lokasi bukan karena ikut
terlibat dalam bentrok tersebut, tetapi karena memang itu sudah jam
pulang.
“Jadi
di luar itu kelihatan banyak karena masyarakat yang banyak menonton
bentrok, sama halnya di dalam halaman kantor gubernur yang banyak PNS
karena memang sudah jam pulang,” jelasnya terkait bentrok yang terjadi
di depan Kantor Gubernur.