Senin, 12 Maret 2012

Kondisi Jalan Provinsi Ditarget Meningkat 10,23 Persen

Senin, 12 Maret 2012 

Makassar - Kondisi jalan provinsi di Sulawesi Selatan (Sulsel) ditargetkan mengalami peningkatan hingga 10,23 persen pada 2012 dalam menunjang mobilitas dan aktivitas ekonomi.

"Ini target kita selama 2012 dan ada peningkatan kondisi jalan provinsi sampai 10,23 persen," kata Kepala Dinas Bina Marga Abdul Latief di Makassar, Senin.

Ia memaparkan, hingga akhir 2011, kondisi jalan provinsi yang total panjangnya sekitar 1.147 kilometer, sekitar 858 kilometer atau 74,76 persen dalam kondisi mantap, 39, 96 persen dalam kondisi baik serta kondisi sedang 34,08 persen.

Sekitar 289 kilometer diantaranya hingga saat ini masih dalam keadaan rusak terdiri atas rusak ringan 18,22 persen dan rusak berat kurang lebih tujuh persen atau sepanjang 289 kilometer.

Sementara itu, untuk kondisi jalan nasional yang total panjangnya sekitar 1.722 kilometer sekitar 12 persen atau sekitar 206 kilometer dalam keadaan rusak terdiri atas rusak ringan sepanjang 7,51 persen dan rusak berat sekitar 4,5 persen.

"Kondisi jalan nasional kita yang baik kurang lebih 54,56 persen dan sedang 33,43 persen. Hingga sekarang yang dalam kategori mantap sekitar 87,99 persen atau kurang lebih 1.515 kilometer. Masih ada kondisi yang perlu dipermantap sekitar 21 persen, ini target kita 2012," ujarnya.

Untuk pemeliharaan jalan, pada 2012 pihaknya akan menangani sekitar 40 kilometer di sejumlah daerah diantaranya Kabupaten Soppeng, Pangkep, Sinjai, Wajo, Sidrap dan Gowa.
Sumber: http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/37164/kondisi-jalan-provinsi-ditarget-meningkat-1023-persen
Read More >>

Gubernur Janjikan Reward Bagi Aparat Berprestasi

SENIN, 12 MARET 2012 


MAKASSAR,—Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo berjanji akan memberikan reward berupa kenaikan tunjangan sebesar 20 persen kepada aparat pemerintah yang berprestasi. Hal itu diungkapkan saat menerima kunjungan silaturahmi Kepala Kantor Wilayah XV Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementrian Keuangan Kantor Wilayah Makassar Sulistyo Prasetyo, di ruang kerja gubernur, Senin (12/3).
“Siapapun aparat yang bisa over target, maka akan diberikan reward,” kata Syahrul.
Mantan Bupati Gowa dua periode itu mengatakan, seseorang bisa bekerja dengan baik jika kebutuhan dasarnya terpenuhi. Apalagi, aparat pemerintah memegang tanggung jawab yang besar. Tentunya, jika kebutuhannya tidak terpenuhi, justru akan menimbulkan masalah.
“Perlihatkan prestasi kerja,” imbaunya.
Syahrul mengungkapkan, hal itu telah berhasil diterapkan di kementrian keuangan. Namun, untuk aparat pemerintah di lingkup Pemprov Sulsel, pihaknya sedang menyiapkan model yang tepat.
“Tentunya, jika ini berhasil, patut ditiru oleh dan diujicobakan di kabupaten/kota yang ada di Sulsel,” ujarnya.
Dalam silaturahmi tersebut, Syahrul juga menyampaikan peningkatan ekonomi yang cukup signfikan di Sulsel sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan negara melalui pajak. Ia juga meminta agar Kepala Kantor Wilayah XV Direktorat Jenderal Kekayaan Negara banyak melakukan sosialisasi kepada kabupaten/kota terkait pendataan aset mereka.
“Tingkat pendapatan masyarakat Sulsel untuk membayar pajak sangat luar biasa. Hal ini tidak terlepas dari kerjasama semua pihak,” urainya.
Read More >>

Harga Gabah di Petani Naik

Senin, 12 Maret 2012

MAKASSAR– Harga beras dan gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai naik. Kenaikan harga ini disebabkan Bulog sudah membeli dengan menggunakan harga pembelian pemerintah (HPP) yang baru.


Sebelumnya, harga GKP di tingkat petani hanya sekitar Rp3.350 per kilogram (kg). Namun sejak beberapa pekan terakhir ini, harganya mulai naik hingga menjadi Rp3.500 per kg.Sedangkan harga beras masih di kisaran Rp6.600 per kg “Petani untung jika harga seperti ini,”kata Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel Rahman Daeng Tayang di Makassar,kemarin. Menurut dia, membaiknya harga beras dan GKP lantaran Perum Bulog Divre Sulsel mulai membeli dari awal hasil panen petani. “Sebelumnya Bulog membeli di akhir panen. Namun saat ini lebih cepat,” kata Rahman.

Dampaknya, menurut dia, pengusaha juga membeli lebih awal dan tidak menunggu sampai panen raya.“Sudah ada beberapa daerah yang panen. Seperti Soppeng, Wajo, Sidrap, termasuk sebagian Pinrang,” ujar Rahman. Setelah daerah tersebut, kata Rahman, akan menyusul Luwu Raya yang mencakup Palopo dan sekitarnya. April nanti, katanya, yang akan panen adalah Barru hingga Banteng.“Yang panen saat ini adalah padi gadu atau musim tanam kedua,”katanya.

Sedangkan untuk panen raya, baru akan dimulai April hingga sekitar Agustus. Rahman mengatakan, diprediksi panen tahun ini bisa mencapai 5,2 juta ton. “Hasil panen kita bisa dijual antar pulau juga,” katanya. Rahman mengatakan, konsumsi beras warga Sulsel sebanyak 139 kg/kapita/tahun. Menurutnya, jumlah tersebut akan ditekan hingga 110 kg/kapita/ tahun. “Tujuannya agar Sulsel punya stok cadangan,” katanya.

Sementara itu,Humas Kantor Bank Indonesia (BI) Makassar Gusti Raizal Eka Putra meminta pemerintah Provinsi Sulsel,menyediakan data stok beras. Baik di gudang Bulog maupun milik pedagang.“Karena selama ini sangat sulit untuk mendapatkan data beras,” kata Gusti. Menurutnya, data tersebut sangat dibutuhkan untuk mengetahui tingkat konsumsi per kapita warga Sulsel.

“Kemudian akan dicocokkan dengan stok beras yang dimiliki,”jelasnya. Jika data tersebut lengkap, maka dengan mudah mengawasi posisi stok kalau terjadi kenaikan harga di tingkat pedagang. “Jika stok banyak dan harga naik, bisa jadi ada penimbunan,” katanya. Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, GKP dalam negeri dengan kualitas kadar air maksimum 25%, serta kadar hampa/kotoran maksimum 10% adalah Rp3.300 per kg di petani, atau Rp3.350 per kg di penggilingan.

Sementara itu, harga pembelian gabah kering giling (GKG) dengan kualitas kadar air maksimum 14% dan kadar hampa/kotoran maksimum 3% adalah Rp4.150 per kg di penggilingan, atau Rp4.200 per kg di gudang Perum Bulog.

Kemudian, harga pembelian beras dalam negeri dengan kualitas kadar air maksimum 14%, butir patah maksimum 2%, dan derajat sosoh minimum 95% adalah Rp6.600 per kg di gudang Perum Bulog. 

Read More >>

Bantuan Kapal Nelayan Mulai Dioperasikan

SENIN, 12 MARET 2012 

WATAMPONE,  – Bantuan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo melalui Dinas Perikanan Sulsel ke Pemerintah Kabupaten Bone senilai Rp1,5 miliar untuk pengadaan kapal bagi nelayan kini sudah mulai dioperasikan di wilayah BajoE, Sabtu, 11 Maret.
Bupati Bone, HAM Idris Galigo bersama anggota DPRD Provinsi Sulsel, HA Irsan Idris Galigo SH dan 757 Kelompok Usaha Bersama (KUB) menggelar selamatan sekaligus menguji kapal di seputaran tanggul BajoE. Humas Setda Bone, A Bchtiar, mengatakan Perairan BajoE dengan
kekayaan alam ikan dapat dikelola dengan baik untuk kesejahteraan anggota.
Tercatat 757 Kelompok Usaha Bersama  memilik 17 kapal dengan mempekerjakan 100 anak buah kapal (ABK) dari bantuan Dinas Perikanan memiliki mesin bertenaga 170 PK dan mesin pembantu berkekuatan 27 PK. Kapal ini juga memiliki jarring dengan radius 500 meter dan mampu menjangkau kedalaman 80 meter.
Kapal ini juga dilengkapi dengan mesin pelampung, mesin penari jaring dua buah sampan untuk menebar jaring serta alat komunikasi dan GVC radar untuk mendeteksi ikan.
“Kapal ini harus dikelolah dengan baik agar dapat menghasilkan sesuatu yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota KUB,” harap Bachtiar melalui pesan singkatnya. 
Read More >>

Jalur Pangkep-Bone Mulai Dirintis

Senin, 12 Maret 2012

FAJAR -- Pengukuran jalan lintas Sulawesi dengan jalur alternatif Kota Makassar- Pangkep- Bone mulai dilakukan. Pihak Bina Marga Pemrov Sulsel turun langsung melakukan pengukuran jalan sepanjang 40 kilometer tersebut yang dimulai Jumat, 9 Maret hingga kemarin. Rintisan jalan ini nantinya akan dijadikan jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Pangkep dengan Kabupaten Bone.

Pengukuran bermula di Desa Mangilu, Kecamatan Bungoro menuju kecamatan Tondong Tallasa. Selain pengukuran panjang jalan juga dilakukan pengukuran ketebalan aspal jalan.  Panjang jalan yang akan melintasi Kabupaten Pangkep menuju Kabupaten Bone diperkirakan sekira 40 kilometer dengan kondisi topografi jalan berbukit.

Hal ini dijelaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Pangkep, Ir Sunandar, Minggu 11 Maret. Ia mengatakan jalan alternatif tersebut nantinya akan membantu mempercepat mobilisasi warga setempat. "Kami telah lama mengusulkan jalan alternatif ini, alhamdulillah tahun ini mulai direalisasi. Kami akan mendukung upaya Pemprov Sulsel untuk membuka jalur jalan lintas Sulawesi yang menjadi jalur alternatif bagi warga untuk mempercepat mobilisasi," terang Sunandar.

Lebih lanjut, Sunandar menjelaskan, jalur jalan poros yang akan ditingkatkan di Pangkep kini sudah aspal dan sebagian lagi sudah betonisasi. Jalur jalan lintas alternatif ini, melalui Kecamatan Minasa Tene, Kecamatan Bungoro hingga, Kecamatan Tondong Tallasa dengan panjang jalan  40 km ke wilayah tenggara Pangkep.

Sebelumnya, Kepala Bidang Bina Marga Kimpraswil Sulsel, Ir M Arifin, MT, mengungkapkan, tahun ini pihaknya telah menganggarkan sebanyak Rp2 miliar untuk peningkatan jalur jalan kabupaten menjadi jalan provinsi di Kabupaten Pangkep.

Anggaran tersebut masih terbilang sedikit dari kebutuhan anggaran seluruhnya yakni sekira Rp20 miliar. Untuk itu, pihaknya berjanji akan ada peningkatan anggaran agar penyelesaian pekerjaan jalan dapat segera dipacu.

"Anggaran sebesar Rp 2 miliar ini baru tahap awal, mudah-mudahan semuanya berjalan lancar agar target penyelesaian dapat dicapai," tandasnya.



Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120311184636-jalur-pangkepbone-mulai-dirintis
Read More >>