Kamis, 25 Oktober 2012

Sudah saatnya PT Semen Tonasa Berdiri Sendiri


Kamis, 25 Oktober 2012



Manajemen Pabrik PT Semen Tonasa, yang selama ini masih tergabung dalam Grup Semen Gresik dinilai sudah saatnya berdiri sendiri atau mandiri tanpa harus masuk dalam grup holding, PT Semen Gresik. Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Sulsel, Ir. H. Agus Arifin Nu’mang MS, menanggapi pertanyaan salah seorang tokoh masyarakat di Desa Tondong Bua, pada saat Wagup Sulsel melakukan kunjungan kerja ke daerah Pangkep yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bone, baru-baru ini.

Menurut Wagub, upaya yang dilakukan Pemprov. Sulsel saat ini adalah melakukan lobi dengan para pihak yang terkait termasuk dengan induk perusahaan Tonasa yakni pihak manajemen PT. Semen Gresik. Selain itu, para wakil rakyat asal Sulawesi Selatan yang duduk di DPR RI Senayan juga sudah pernah melontarkan gagasan dan keinginan masyarakat Sulsel agar PT Semen Tonasa itu masih terus berada dalam grup industri PT. Semen Gresik, maka Tonasa sulit untuk berkembang dan sulit untuk mandiri, segala sesuatunya Tonasa harus ikut dengan aturan main dari induk perusahaan PT. Semen Gresik, termasuk dalam penentuan posisi jabatan strategis di pabrik semen tertua dikawasan timur Indonesia.

Lanjut dikatakan, Semen Tonasa yang menjadi perusahaan semen tertua di Indonesia Timur, produksinya akan menandingi pabrik semen yang ada di Jawa. Masyarakat Pangkep mohon bersabar, mudah-mudahan dalam waktu cepat bisa terealisasi agar Tonasa berdiri sendiri, karena Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus berupaya berjuang agar Semen Tonasa bisa pisah dari semen Gresik. Agus menambahkan, jika Tonasa mandiri, maka produk Semen Tonasa pasti akan merajai pasar semen di tanah air dan bisa melebihi produksi semen dari pulau Jawa. Dalam dialog dengan tokoh masyarakat Tondongg Tallasa Agus Arifin Nu’mang didampingi Sekretaris Kabupaten Pangkep, Anwar Recca dan Camat Tondong Tallasa.

Wagub hadir di Tondong Tallasa, dalam rangka perjalanan dinas menelusuri kawasan pegunungan dari Barru, tembus ke wilayah Tondong Buah, Kecamatan, Tellu Limpoe, Bone dan berakhir di Kecamatan, Tondong Tallasa, Pangkep, yang bertujuan untuk menelusuri peningkatan sarana jalan yang menghubungkan tiga kabupaten di pegunungan, karena sarana jalan yang ada saat ini sudah dalam bentuk pengerasan, sehingga memungkinkan ditingkatkan statusnya untuk menjadi jalan provinsi.

Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/sudah-saatnya-pt-semen-tonasa-berdiri-sendiri
Read More >>

Perusahaan Malaysia akan Bangun PLTM di Enrekang


KAMIS, 25 OKTOBER 2012
Compact_listrik__10_

MAKASSAR, — PT Great Clour Energy, perusahaan energy dan kelistrikan asal Negeri Jiran Malaysia bekerjasama dengan PT PLN Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini-Hydro (PLTM) Bungin 3 di Kabupaten Enrekang.

Kerjasama pembangunan PLTM ini merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik yang sangat tinggi di Kawasan Timur Indonesia (KTI), khususnya di wilayah Sulsel.

Presiden Direktur PT GCE Khairul Nizam Tajul Hasnan, mengatakan, PLTM Bungin 3 berkapasitas 5 MW pada pembangunan tahap pertama dan akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi 10 MW pada tahap berikutnya.

Total investasi yang dita­namkan untuk proyek PLTM Bungin 3 tahap satu dan sekaligus mempersiapkan infrastruktur tahap kedua adalah sekitar $14 juta Dolar atau sekitar Rp14 miliar.

“Lokasi proyek terletak di Sungai Bungin, Kabupaten Enrekang Sulsel. Pembangunan konstruksi sipil akan segera dilaksanakan setelah penandatanganan PPTL pada November mendatang,” jelas Khairul Nizam, di Grand Hotel Clarion Makassar, Rabu, 24 Oktober.

Khairul Nizam mengaku sesuai rencana keseluruhan pembangunan termasuk instalasi teknis turbin dan generator akan memakan waktu total ke­seluruhan selama 42 bulan.

“PLTM Bungin 3 akan dikomersialisasikan ke PLN Sulselrabar dengan harga jual senilai Rp787 per KWH. Pembangkit listrik ini rencananya akan mulai beroperasi untuk penyediaan tenaga listrik ke PLN pada November 2014 mendatang,” terangnya.

Sementara itu, General Ma­nager PT PLN Persero Sulselrabar Zulkifli mengatakan, dengan hadirnya pembangkit PLTM Bungin 3 ini, diharapkan bisa menambah daya energi dan listrik di Sulsel.

“Sehingga kebutuhan listrik di Sulsel yang sangat tinggi bisa terpenuhi,” ujarnya.

Sejauh ini, pihaknya me­ngaku sementara dalam proses transformasi pemberian pela­yanan terbaik kepada pelanggan. Tercatat per Oktober 2012, pelanggan PLN mencapai 1.900 di wilayah Sulselrabar, dengan penggunaan daya sebanyak 734 mega, dan 160 mega daya cada­ngan.

“Sementara elektrifikasi di wilayah Sulselrabar mencapai 70,2 persen yang didominasi di wilayah Sulsel sebesar 70 per­sen,” urainya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel La Tunreng mengatakan, peran PLN sangat penting dalam me­nunjang keberlangsungan dunia industri.

Selain itu, sambungnnya, listrik juga menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia.

“Karena itu, kemajuan suatu daerah juga sangat ditentukan oleh energi atau listrik yang memadai,” katanya. (eky/ami)

Read More >>