Selasa, 31 Juli 2012

Toraja Utara Tunggu Rp110 M dari Pemprov


Selasa, 31 July 2012
RANTEPAO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toraja Utara menunggu kucuran dana Rp110 miliar pada tahun 2012 dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan.

Kucuran dana itu dijanjikan gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di depan pemerintah dan masyarakat Toraja Utara pada perayaan puncak HUT ke-4 kabupaten Toraja Utara akhir pekan lalu. Menurut Syahrul, bantuan itu tak ada kaitannya dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2013. Bupati Toraja Utara Frederik Batti Sorring mengatakan setelah resmi dimekarkan empat tahun lalu, kebutuhan masyarakat Toraja Utara semakin besar.Sementara infrastruktur sangat terbatas.

Untuk memenuhi tuntutan masyarakat, tidak cukup apabila hanya mengandalkan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Dengan begitu, Toraja Utara membutuhkan perhatian dari Pemerintah Pusat dan Pemprov Sulsel. Menurut dia, kontribusi Pemprov Sulsel terhadap pembangunan di Toraja Utara sudah cukup banyak. Selama Januari- Juli 2012, kucuran dana pembangunan yang diterima pemkab Toraja Utara dari pemprov Sulsel sekitar Rp83,6 miliar. Di antaranya, Dinas Bina Marga Rp20,5 miliar, Dinas Pendidikan Rp19,4 miliar, dinas kesehatan Rp5,9 miliar dan dinas pertanian dan perikanan Rp6,4 miliar.

“Masih ada sekitar lima bulan lagi sebelum tahun 2012 berakhir.Kami berharap,di APBD perubahan, kucuran dana dari pemprov yang sudah kami terima masih akan bertambah untuk pembangunan daerah ini,”ujarnya. Mantan wakil bupati Asmat, Papua itu mengatakan,salah satu kebutuhan mendesak di Toraja Utara saat ini yakni rumah sakit umum daerah (RSUD).Dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, hanya kabupaten Toraja Utara yang hingga kini belum memiliki RSUD.

Diharapkan, Pemprov Sulsel membantu Pemkab Toraja Utara untuk mewujudkan impian RSUD dimiliki kabupaten Toraja Utara. “Belum ada RSUD di daerah ini.Kami harap,Pemprov Sulsel membantu memperjuangkan pembangunan RSUD di Toraja Utara,”ujarnya. joni lembang 
Read More >>

Gubernur: Operasi Pasar Belum Dibutuhkan


Kamis, 31 Juli 2012


MAKASSAR– Kendati terjadi pergolakan harga bahan pokok di pasar tradisional, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyatakan, Operasi Pasar (OP) belum mendesak dilakukan. Alasannya, kenaikan harga yang terjadi masih wajar.

Menurut dia, jika kenaikan bahan pokok telah mencapai 10% hingga 12%,maka hal tersebut sudah menjadi warning bagi seluruh pemerintah daerah agar segera bertindak secara tepat. Salah satunya dengan menggelar OP untuk menstabilkan harga di pasar. “Yang jelas kalau harga sudah melewati batas 10%-12%, maka sudah jadi warning untuk segera melakukan stabilizer. Kita lakukan operasi pasar,” ungkapnya kemarin.

Menurutnya, Pemprov Sulsel telah menyiapkan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk melakukan OP bahan pokok.Kendati demikian, langkah tersebut akan ditempuh sebagai jalan terakhir jika harga kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri 1433 H tak terkendali. Anggaran sebesar Rp15 miliar tersebut diambil dari pos dana tidak terduga yang disiapkan dalam APBD Sulsel 2012 lalu.

Pos dana tersebut hanya bisa dipakai dalam kondisi darurat, berupa bencana alam maupun bencana sosial. “Kalau memang harga kian bergejolak, kami siap turunkan kekuatas untuk menembus itu, dengan menggunakan dana kontigensi pemerintah,” pungkasnya usai mencanangkan pelaksanaan program pasar murah Ramadan di 27 titik pada 24 kabupaten/kota se Sulsel, yang dibuka di Pelabuhan Rakyat Paotere Makassar, kemarin..

Mantan Bupati Gowa ini mengatakan, pasar murah tersebut dilaksanakan atas dukungan produsen dan distributor bahan pokok di daerah ini.Hal ini juga untuk menstabilkan harga bahan pokok di tengah masyarakat. “Ini pasar murah yang keempat kalinya kita gelar.Mungkin skalanya hanya sebuah pasar murah, tapi dibalik ini ada panggilan idealisme. Di saat rakyat membutuhkan uluran tangan kita dan kita terpanggil untuk meringankan beban,” katanya.

Terpisah,Panitia Pelaksana Pasar Murah, Ellong Chandra menyebutkan, pihaknya menyiapkan sebanyak 23.000 paket bahan pokok untuk disebar di 27 titik di kabupaten/kota di Sulsel. Setiap paketnya diberi harga sebesar Rp50.000 dan berlaku di seluruh daerah.Harga ini diklaim lebih rendah 37% dibandingkan harga bahan pokok yang ada di pasar tradisional. Dia menambahkan, pasar murah ini dilaksanakan atas kerja sama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel, Bank Indonesia, bank swasta,BUMN,Kadinda.

Kegiatan tersebut juga didukung oleh Kodam VII Wirabuana, produsen dan distributor kebutuhan pokok se Sulsel. “Kebutuhan pokok yang dijual telah dikemas dalam satu paket dengan harga yang lebih murah 37%dibandingkan harga di pasaran,”katanya. wahyudi 

Read More >>

THR Pemprov Rp5 M, Pemkot Rp4 Miliar


Selasa, 31 Juli 2012
MAKASSAR– Kabar gembira bagi PNS lingkup Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar. Jelang hari raya Idul Fitri 1433 H, seluruh PNS dipastikan menerima tunjangan hari raya (THR) yang nilainya bervariasi antara Rp150.000 hingga Rp1 juta. 

Untuk pembayaran THR,Pemprov Sulsel menyiapkan anggaran Rp5 miliar yang akan dibayarkan 13 Agustus mendatang. Sementara, Pemkot Makassar menyediakan dana sebesar Rp4 miliar untuk 14.580 PNS.

Tunjangan ini akan dibayarkan kepada seluruh pegawai baik berstatus PNS maupun honorer. “Disiapkan Rp5 miliar untuk tunjangan kesejahteraan PNS.Ini bukan THR,cuma pencairannya menjelang Idul Fitri,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) SulselYushar Huduri kemarin. Yushar menuturkan, nilai tunjangan yang diberikan kepada PNS sebesar Rp1 juta per orang. Jumlah ini naik disbanding tahun lalu yang hanya Rp650 ribu. Sedangkan bagi pegawai honorer di lingkup pemprov,mendapatkan jatah sebesar Rp650.000.

Jumlah ini juga mengalami kenaikan dari tahun 2011 yang hanya Rp550.000 per orang. Sementara itu, pembagian THR untuk Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Wagub Agus Arifin Nu’man pun sama dengan pegawai lainnya, yakni sebesar Rp1 juta.“Baik gubernur,wagub, sekprov, dan PNS biasa tidak ada perbedaan. Semuanya sama,” kata Yushar kepada wartawan.

Dia menambahkan, sebelum anggaran tersebut dicairkan, BPKD Sulsel terlebih dahulu mengirim surat keseluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk menyerahkan daftar serta data kepegawaian di institusinya masing-masing. “Setelah SKPD mengajukan surat pembayaran ke BPKD, barulah kita mencairkannya. Tetapi kalau tidak mengajukan surat ke kita,pencairannya pasti tertunda,”bebernya.

Terpisah,Bagian Keuangan Pemkot Makassar memastikan pencairan THR bagi 14.580 PNS lingkup pemkot akan dilakukan paling lambat 13 Agustus atau seminggu sebelum Idul Fitri 1433 H.Anggarannya sudah disiapkan pada belanja pegawai APBD 2012 dan untuk pencairannya tinggal menunggu SK Wali Kota Makassar. “Sudah ada kami buat laporannya. Sekarang tinggal menunggu SK dari wali kota tentang waktu pembayaran THR tersebut,”kata Kepala Bagian Keuangan Pemkot Makassar Taufiek Rahman kepada wartawan di ruang kerjanya, kemarin.

Taufiek mengemukakan, besarnya THR bagi setiap PNS ditetapkan berdasarkan golongan dan kepangkatan (eselon). Untuk PNS eselon I dan II atau setingkat petugas kebersihan sebesar Rp150.000. Jumlah THR yang diterima PNS golongan eselon I dan II sama dengan jatah THR bagi tenaga kontrak dan tenaga honorer yakni Rp150.000 yang jumlahnya mencapai 1.700 orang. Sedangkan untuk pejabat eselon II atau setingkat kepala dinas, badan, biro, asisten, staf ahli wali kota mendapatkan THR sebesar Rp500.000.

Sementara, THR untuk pejabat eselon III atau setingkat kepala bagian sebesar Rp420.000.Untuk THR tertinggi adalah Sekretaris Kota (Sekkot) sebesar Rp600.000. “SK-nya kami belum terima, tapi yang jelas pengalokasiannya hampir sama dengan tahun sebelumnya. Tahun ini asumsi anggaran yang dihabiskan sebesar Rp4 miliar lebih, bersumber dari anggaran Sekretariat Pemkot Makassar,” jelas Taufiek.

Rincian yang dikemukakan Taufiek membantah isu-isu sebelumnya yang menyebut besarnya THR pemkot Makassar sama dengan besarnya gaji PNS dalam sebulan. Jumlah THR tahun ini, lanjutnya, sama dengan THR pada lebaran 2011. wahyudi/ supyan umar 

Read More >>

Sulsel Segera Dibanjiri Wisatawan Domestik


Selasa, 31 Juli 2012

MAKASSAR– Para wisatawan domestik akan banyak datang ke Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka akan mulai berdatangan menjelang hingga sesudah lebaran. 

Kondisi ini berbeda dengan awal hingga pertengahan Ramadan ini yang cenderung mengalami penurunan. “Ini terlihat dengan telah banyaknya reservasi yang dilakukan calon wisatawan untuk paket liburan setelah lebaran mendatang,”ujar Ketua Walau Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Sulsel Didi L Manaba kepada SINDOdi Makassar,kemarin.

Menurut Didi,tingginya jumlah reservasi paket liburan di sejumlah travel tours yang mengalami peningkatan 5% hingga 10% dari reservasi yang dilakukan pada momen yang sama tahun lalu,mengindikasikan hingga akhir tahun, total wisatawandomestikke Sulselakan melebihi capaian tahun lalu. Begitu pula dengan wisatawan mancanegara (wisman). Jika saat ini terjadi penurunan pada wisatawan domestik, tidak dengan wisman.

Menurut Didi, alur kunjungan wisman ke Sulsel tetap pada ritme biasa, karena banyak di antara wisman tersebut telah membeli paket jauh hari sebelum Ramadan tiba.“Puncak kunjungan wisman akan terjadi Agustus hingga akhir tahun,”kata Didi. Akan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik ke Sulsel karena lebaran tahun ini, bertepatan pula dengan peak season. Sehingga, selain banyak masyarakat menggunakan libur lebaran untuk pulang kampung,juga digunakan untuk liburan ke sejumlah tempat wisata.

Menurut Didi, walau pada Mei lalu kunjungan Wisman ke Sulsel menurun 8,39% jika dibandingkan April sebelumnya, namun kini telah meningkat signifikan. “Memang wisman banyak berkunjung saat penghujung tahun. Itu sudah rutin terjadi,”ujarnya.

Harga Tiket Naik

Selain mempersiapkan penjualan paket libur setelah lebaran, anggota Asita kini juga tengah sibuk meladeni penjualan tiket mudik lebaran. Menurut Didi, banyak tours and travel di Sulsel kini fokus untuk menjual tiket saja. “Ini karena permintaan tiket pesawat sudah mulai meningkat,” kata dia. Harga tiket pun merangkak naik.“Jika kini kita masih mendapatkan harga sedikit murah, ke depannya akan semakin susah. Harga tiket sudah mulai naik,dan menjelang hari H akan lebih mahal lagi,”kata dia.

Hal ini juga dibenarkan Duty Manager Lion Air Makassar M Aliwes.Menurutnya,permintaan tiket kini makin banyak. Walau maskapainya telah dibanjiri permintaan tiket, belum ada kepastian Lion Air akan menambah armada untuk ke berbagai rute dari dan menuju Makassar. “Permintaan tiket sudah naik, harga masih bisa dikontrol. Tetapi soal penambahan armada, kami belum sepakati. Nanti akan dilihat ke depannya,” tandas Aliwes. rahmat hardiansya 

Read More >>

Persiapan Mudik, SYL Pantau Jalan Rusak


SELASA, 31 JULI 2012

MAKASSAR, - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo memantau langsung sejumlah titik jalan yang dinilai masih dalam keadaan rusak. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana progress pembangunan jalan jelang mudik Le­baran 1433 Hijriah yang diperkirakan terjadi mulai pertengahan Agustus mendatang.
“Soal kondisi jalan, Insya Allah kita akan muluskan. Saya akan turun pada sejumlah titik yang ada di daerah yang rusak, dan sampai sekarang masih dalam proses,” jelas Syahrul, Senin, 30 Juli.
Sejauh ini, masih kata dia, akses jalan ke Selatan sudah cukup mulus, termasuk jalan Makassar-Parepare saat ini pembangunan jalan tersisa 15 persen dalam tahap perampungan.
“Saya akan merekayasa ini supaya tidak ada pekerjaan yang stop (berhenti). Tetapi sekarang seluruh jalan Makassar sampai Parepare itu sudah dalam kontrak. Kalau soal lahan yang bermasalah tinggal sedikit di Kabupaten Maros. Ini saya mau cek ke sana, mudah-mudahan saya turun sebentar ini sudah bisa selesai,” katanya.
Selain itu, mantan Bupati Gowa dua periode ini juga mengatakan, persoalan keamanan dan penjagaan pada masa mudik juga akan mendapat perhatian serius dari pemerintah dan aparat keamanan.
“Untuk keamanan dan penjagaan, nanti akan ada rapat khusus. Tetapi secara umum, berdasarkan rapat yang ada sebelumnya bersama unsur muspida termasuk Kapolda, kita akan menurunkan personel penjagaan,” ujarnya.
Berdasarkan rapat muspida yang digelar sebelum­nya, masih kata Syahrul, ada masukan bahwa jika nantinya pihak kepolisian menginginkan keterlibatan TNI AD, AL dan AU berada pada pos tertentu, maka semuanya siap diperbantukan.
“Artinya kita mau lihat bahwa siatuasi di Sulsel aman betul. Kemudian kalau terjadi hambatan-hambatan dari trasnportasi dan pengangkutan, maka kita sudah sepakat seluruh kekuatan armada TNI, kepolisian dan pemerintah akan dipersiapkan,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) Regional IV Makassar terus mengupayakan untuk menggenjot proses perbaikan dan pembangunan jalan khusus jalur Trans Sulawesi. Ini dilakukan sebagai upaya memperlancar arus mudik lebaran 1433 H tahun 2012.
Kepala BBJN Regional IV Makassar, Nurdin Samaila, menjelaskan bahwa dari beberapa jalur yang menghubungkan antar provinsi di Sulawesi, sedikitnya sekitar 10 titik yang saat ini telah dupayakan percepatan pengerjaannya.
“Dengan upaya ini kami berharap saat puncak arus mudik nanti, tidak terganggu khususnya pada jalur trans Sulawesi ini. Makanya, kami ada beberapa kegiatan yang akan dioptimalkan, khususnya menjelang H-10 lebaran,” jelas Nurdin Samaila belum lama ini.
Beberapa titik yang meng­alami sedikit kerusakan, sambungnya, sekarang sudah dalam proses perbaikan, misalnya sepanjang poros Makassar-Parepare, poros Maros-Bone sebanyak tiga titik, poros Palu-Poso, dan jalur Palopo-Siwa dengan jumlah dua titik kerusakan.
Lebih jauh, ia juga mengaku bahwa khusus poros Maros-Parepare, pihaknya bersama Dinas Bina Marga telah merampungkan 22 kilometer dari 28 kilometer poros Maros-Parepare yang mengalami rusak parah. Sedangan enam kilometer lainnya, saat ini masih dalam tahap pengerjaan.
Karena itu, ia mengaku bahwa pihaknya akan terus berupaya supaya poros Maros-Parepare tidak lagi ada patahan-patahan yang berpotensi mengganggu jalannya arus mudik.
“Termasuk upaya untuk mengurangi jalan berlubang di sepanjang poros 120 kilo­meter itu,” ujarnya. (eky/ute)
Read More >>

Gubernur Canangkan Pasar Murah Ramadhan


SELASA, 31 JULI 2012 

alt
27 Ribu Paket Sembako Dijual Rp50 Ribu Per Paket
 MAKASSAR, – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mencanangkan pelaksanaan Pasar Murah Ramadan di 27 titik pada 24 kabupaten/kota se Sulsel. Acara tersebut dilaksanakan di Pelabuhan Paotere, Makassar, Senin, 30 Juli.
Dalam pasar murah tersebut, sebanyak 27 ribu paket sembako disiapkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat, khususnya dari
kalangan masyarakat yang kurang mampu. Dalam satu paket sembako itu berisi di antaranya, beras, gula, minyak goreng, mentega, serta susu.
Syahrul mengatakan, Pasar Murah Ramadan dilaksanakan atas dukungan produsen dan distributor kebutuhan pokok di Sulsel. Sehingga, dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat, khususnya dari kalangan prasejahtera.
“Saya berharap, Pasar Murah dapat terselenggara dengan baik. Mungkin skalanya hanya sebuah pasar murah, tapi dibalik ini ada panggilan idealisme. Disaat rakyat membutuhkan uluran tangan kita dan kita terpanggil untuk meringankan beban. Bangsa akan baik kalau kita mampu melaksanakan fungsi dan peran kita,” jelasnya.
Mantan Bupati Gowa dua periode ini juga mengaku pelaksanaan pasar murah ini dapat terlaksana dengan baik atas kerja sama yang baik dengan semua stakeholder, termasuk dengan mulai turunnya TNI secara penuh pada tahun ini.
Untuk pelaksanaan kegiatan pasar murah di kabupa­ten/kota, sambungnya, kodim dan polres akan turun tangan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada kabupaten kota tersebut. Semua bupati dan Disperindag memegang peranan penting untuk kegiatan tersebut.
“Jadi biarkan pasar jalan, kami punya pola. Dan yang jelas kalau harga bahan pokok sudah lewati batas antara 10 sampai 12 persen, maka itu sudah menjadi warning untuk kita melakukan stabilisasi harga,” ujarnya. Sebab itu pula, mantan Wakil Gubernur Sulsel ini menegaskan, jika memang harga kebutuhan pasar telah bergejolak, maka pihaknya siap menurunkan tim untuk meredus gejolak itu.
“Sampai operasi pasar kami sudah siapkan yang bekerjasama dengan semua stakeholder dan lain-lain, dan kalau perlu kita gunakan dana darurat pemerintah untuk bisa menstabilkan harga,” jelasnya
Sementara itu Panglima Kodam VII Wirabuana, Mayjen Muhammad Nizam, menga­takan, pihaknya bersama aparat kepolisian sangat mendukung kegiatan tersebut.
Karena pihaknya tidak ingin kegiatan tersebut malah akan menjadi malapetaka bagi warga, sehingga ia mengaku untuk proses keamanan, pengamanan dan manajemen pembagian paket sembako dan lain sebagainya, akan dikombinasikan antara panitia, Polisi serta TNI.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap akan bisa memakmurkan rakyat. Bukan sebaliknya akan menimbulkan malapetaka, karena semua proses ini akan dikombinasikan antara panitia, polisi dan TNI,”jelasnya.
Selain itu, Nizam juga mengaku bahwa pada tanggal 2 Agustus mendatang, pihaknya akan menggelar kegiatan yang sama, atas kerjasama dan koordinasi dengan pemprov Sulsel, Perbankan, BUMN, Kadin dan lain-lain, termasuk dengan produsen dan distributor kebutuhan pokok se Sulsel di di Lapangan Hasanuddin.
Ia menambahkan, untuk jumlah personil yang akan diturunkan dalam pengamanan kegiatan pada 27 titik di 24 kabupaten kota, akan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
Sebelumnya, Kepala Disperindag Sulsel, Irman Yasin Limpo, mengatakan kegiatan pasar murah di sejumlah kabupaten/kota se Sulsel, tidak akan terselenggara secara bersama. Melainkan, pasar murah ini akan terlaksana kapan saja pemerintah setempat siap.
Ketua Panitia, Elong Chandra, mengatakan, Pasar Murah Ramadan dilaksanakan Pemprov Sulsel (disperindag) bekerja sama dengan Bank Indonesia, perbankan, BUMN, Kadinda. Kegiatan tersebut juga didukung oleh Kodam VII Wirabuana, produsen dan distributor kebutuhan pokok se Sulsel.
“Kebutuhan pokok yang dijual telah dikemas dalam satu paket dengan harga yang lebih murah 37 persen dibandingkan harga di pasaran,” ungkapnya. (mg4/eky/ute)
Read More >>

PNS Pemprov Dapat THR Rp1 Juta


SELASA, 31 JULI 2012 

Siapkan Rp5 Miliar, Honorer Rp650 Ribu Per Orang, BI Siapkan Uang Receh Rp3,5 Triliun, BCA Rp200 Miliar 
MAKASSAR,  - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan akan memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada pegawai lingkup pemprov. Pegawai yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) akan mendapat Rp1 juta per orang dan Rp650 ribu per orang bagi tenaga honorer.
Sekitar 10 ribu pegawai lingkup Pemprov Sulsel akan mendapat THR yang dikemas sebagai tunjangan kesejahteraan itu menjelang hari raya Idul Fitri 1433 Hijriyah atau 2012 Masehi. Sebanyak Rp5 miliar dana disiapkan untuk melakukan pembayaran.
Kepala Biro Keuangan Pemprov Sulsel Yushar Huduri membantah anggaran senilai Rp5 miliar itu disebut sebagai THR. Menurutnya, seperti tahun-tahun sebelumnya dana tersebut merupakan tunjangan kesejahteraan pegawai.
“Kami siapkan ini adalah tunjangan kesejahteraan pegawai, baik untuk pegawai PNS maupun honorer,” jelas Yushar kepada wartawan di ruang kerjanya, kemarin.
Yushar mengaku, tunjangan kesejahteraan per PNS sebesar Rp1 juta per orang. Jumlah ini mengalami kenaikan jika diban­dingkan dengan tunjangan yang sama pada tahun sebelumnya, yakni Rp650 ribu per orang.
Sementara, jumlah tunjang­an kesejahteraan bagi pegawai honorer sebesar Rp650 ribu atau mengalami kenaikan Rp100 ribu per orang jika dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya hanya Rp550 ribu.
Yushar memastikan anggaran tunjangan kesejahteraan tersebut dipastikan cair menjelang Idul Fitri.
Uang Receh
Sementara itu, Bank Indonesia Region Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) menyiapkan tambahan dana masyarakat je­lang Lebaran sekitar Rp3,5 trliuan atau meningkat 10 persen hingga 15 persen dari tahun lalu.
Pemimpin Bank Indonesia Region Sulampua Mahmud Arsin mengatakan, pada intinya pihaknya siap berapapun dana yang dibutuhkan masyarakat menjelang Lebaran nanti.
“Silakan bagi masyarakat yang ingin menukar uangnya, untuk datang ke Bank Indonesia. Berapapun kebutuhan masyarakat, kami akan siapkan,” tegas Mahmud seusai pembukaan Pasar Murah Rama­dan 1433 H di Pelabuhan Paotere, Makassar, Senin, 30 Juli.
Mahmud enggan menyebutkan total dana pasti yang disiapkan untuk kebutuhan masyarakat yang ingin menukarkan uangnya tahun ini. Se­perti yang terjadi setiap tahun, pihaknya selalu meningkatkan kesiapan dana 10-15 persen dari tahun sebelumnya.Tahun lalu, Bank Indonesia Region Sulampua menyiapkan sekitar Rp3 triliun dana.
Selain meningkatkan ke­siapan kebutuhan dana ma­syarakat, pihaknya juga meni­ngkatkan pelayanan bagi ma­­syarakat yang ingin menukar uangnya di Bank Indonesia, dengan selalu mensiagakan petugas di loket teller yang ada.
Menurutnya, saat ini dalam sehari rerata 150 orang hingga 250 orang yang datang ke Bank Indonesia untuk menukarkan uangnya, dengan jumlah yang cukup bervariasi mulai dari Rp1 juta per orang. Jumlah itu katanya, akan terus meningkat sampai H-1 Lebaran.
Sedangkan PT Bank Central Asia (BCA) Cabang Utama Ahmad Yani Makassar menyiapkan dana tunai sekitar Rp200 miliar untuk kebutuhan masyarakat khususnya nasabah BCA.
“Dana yang kami siapkan itu tiga kali lipat dari hari-hari biasanya,” kata Kepala Cabang Utama BCA Ahmad Yani Makassar, Amir Basri, di Makassar.
Ia mengatakan, kebutuhan para nasabah menjelang dan sesudah lebaran hampir sama dan kebutuhan itu meningkat drastis dan tidak seperti dengan hari-hari biasanya.
Penyiapan dana itu sebagian akan disiapkan disemua mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang ada di Makassar. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi permintaan masyarakat yang diperkirakan cukup tinggi di Lebaran tahun ini.
“Peningkatan penyiapan dana tunai tahun ini sekitar 25 persen. Jika tahun-tahun sebelumnya hanya kita siapkan Rp120 miliar, tahun ini meningkat sampai Rp200 miliar,” ujarnya dilansir Antaranews, Se­nin, 30 Juli.
Menurutnya, dana yang disiapkan itu untuk mengisi semua mesin ATM yang tersebar di beberapa lokasi di kota Makassar. Dengan total 98 mesin ATM tunai, 18 mesin non tunai, dan 26 mesin CDM atau mesin transfer tunai yang ada saat ini.
Untuk mesin tunai dengan pecahan Rp50 ribu, sekali isi mencapai Rp460 juta per unit per hari. Sedangkan pecahan Rp100 ribu, sekali isi Rp920 juta per unit per hari.
Menjelang Lebaran, pi­hak­nya bisa melakukan pengisi­an dua hingga tiga kali per unit per hari, seiring meningkatnya permintaan dana masyarakat untuk membeli keperluan Le­baran.
Selain menyiapkan dana untuk semua mesin ATM tunai, pihaknya juga menyiapkan dana cadangan sekitar Rp100 miliar hingga Rp200 miliar, untuk berbagai keperluan masyarakat menjelang lebaran nanti. (eky/ute)
Read More >>

Pemprov Sulsel Teken Edaran THR


 Selasa, 31 Juli 2012
tunjangan-hari-raya.jpg

MAKASSAR - Pemprov Sulsel mengeluarkan edaran kepada bupati dan Wali Kota se-Sulsel tentang pemberian tunjangan hari raya (THR).  Selanjutnya, tugas pemerintah daerah setempat yang akan mengedarkannya ke perusahaan dan industri yang ada di wilayahnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemprov Sulsel, Saggaf Saleh
mengatakan pemberian THR bagi karyawan/pekerja wajib diberikan paling lambat satu minggu sebelum Hari Raya Idulfitri tiba.

Besaran jumlah THR yang wajib diberikan oleh perusahaan kepada
karyawannya minimal sebesar satu bulan gaji yang diterima karyawan
setiap bulannya.

“Surat edarannya sudah ditandatangani hari ini, bagi perusahaan yang
tidak memberikan hak THR minimal satu bulan gaji kepada karyawan akan ditindak dengan tegas,” kata  Sagaf Saleh, Selasa (31/7/2012).(*)
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/07/31/pemprov-sulsel-teken-edaran-thr
Read More >>

Tana Toraja dan Torut Rencanakan Gelar Festival Budaya Toraja


31 July 2012, 
Tana Toraja dan Torut Rencanakan Gelar Festival Budaya Toraja
Rumah Adat Tongkonan BAI yang menjadi salah satu ikon wisata Tana Toraja

Pemerintah Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, berencana menggelar Festival Budaya Toraja. Pelaksanaan festival Budaya Toraja itu, rencananya akan digelar pada pertengahan tahun 2013 mendatang.
Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung mengatakan festival ini nantinya akan kemas dengan berbagai seni budaya, seni olahraga, dan interaksi dengan lingkungan atau ecoculture touristmen yang ada di Toraja.
“Pemerintah Tana Toraja dan Toraja Utara sudah melakukan koordinasi dengan Menteri Parawisata RI, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan hal ini mendapat respon positif dari dua pihak tersebut,” ujar Theofilus usai menggelar rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Toraja Utara, di Rumah Jabatan Bupati Tana Toraja, Senin (30/7/12).
Menurutnya, untuk tahun 2013 mendatang, selain Tana Toraja yang mewakili Sulawesi Selatan dalam pegelaran festival Budaya, juga akan digelar kegiatan serupa di Kalimantan Timur, yakni tepatnya di Tenggarong.
“Kami masih akan membicarakan soal waktu pelaksanaan, yang direncanakan akan digelar pada Juli atau Agustus mendatang, masih perlu perencanaan lebih lanjut dan perencanaannya memang sudah harus digarap dari sekarang,” ujarnya. (b)

Read More >>

27 Ribu Paket Sembako Pemprov Diserbu Warga


Selasa, 31 Juli 2012

MAKASSAR, --Warga Kota Makassar menyerbu pasar murah Ramadan di Makassar, Sulawesi Selatan. Warga yang berusia lanjut pun ikut berdesak-desakan berebut tempat mendapatkan paket sembako yang tergolong murah. Maklum, sejak beberapa hari terakhir ini, harga sembako melejit naik saat memasuki Ramadan.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menjual paket sembako berisi beras, gula, minyak goreng, susu, dan mentega. Harga jual satu paket yakni Rp 50 ribu.


Pemerintah setempat menggelar pasar murah di Pelataran Pelabuhan Tradisional Paotere, (30/7/12) dan di Kelurahan Lette (31/7/12). Pemerintah menyediakan 27 ribu paket sembako yang dijual ke warga.


Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo berharap pasar murah dapat menjadi penyeimbang harga sembako yang kian melambung tinggi. Penyediaan paket sembako merupakan kerja sama sejumlah instansi terkait.


"Tak boleh harga kebutuhan pokok bersoal di Sulsel. Makanya, kami hadirkan pasar murah Ramadan ini paling tidak menjadi penyeimbang jika harga sembako di pasar naik," kata Syahrul.
 
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/07/31/27-ribu-paket-sembako-pemprov-diserbu-warga
Read More >>

Warga Parepare Peroleh Rumah Impian


Sel, 31/07/2012 

Program Ramadhan Rumah Impian yang diselenggarakan oleh DPD Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Selatan dan Harian Fajar, kali ini diterima oleh keluarga Maryam. Rumah Impian ini terletak di Perumahan Graha Tirta Mario, Lumpue, Bacukiki, Parepare, resmi menjadi milik Maryam bersama suaminya, Muhammad Afianto. Kelurga Maryam  tak kuasa menahan haru begitu tiba dilokasi keduanya langsung memeluk Syahrul Yasin Limpo. Harapan kelanjutan program Ramadhan Rumah Impian disematkan secara khusus gubernur kepada DPD Real Estate Indonesia (REI) Sulsel dan Harian Fajar.

Menurut Syahrul Yasin Limpo, sesuatu yang diulang hasilnya akan keras, sesuatu yang baik haru diulang dan sesuatu yang sukses harus diulang. Kebaikan itu tersimpan menjadi kekuatan yang Tuhan simpan untuk hasil yang lebih baik dan kebaikan adalah symbol kejayaan bagi siapapun yang mau memperbaiki nasib orang lain. Sehingga memberi adalah pertanda bahwa kita kaya.

Sayang itu dibutuhkan kepada siapa saja, ini memperlihatkan kita dihadapan Tuhan bahwa kita kaya. Karena Tuhan memberi fasilitas ruang dan waktu yang membuat kita kaya. Syahrul tak hentinya memuji DPD REI Sulsel dan Harian Fajar karena apa yang dilakukan adalah merupakan bentuk kepedulian terhadap Negara dan sesame. Siapa lagi yang memperbaiki negeri ini kalau bukan kita karena masih banyak yang kayak Ibu Maryam.

Sementara Ketua DPD REI Sulsel, Raymond Arfandy, mengatakan bahwa bulan Ramadhan tahun ini pihak REI menyediakan 10 buah rumah. Ditambah donasi khusus dari Bank BTN satu rumah sehingga totalnya menjadi 11 rumah. Raymond juga mengapresiasi kerukunan beragama yang menjadi penentu program Ramadhan Rumah Impian terlaksana.

Read More >>

Senin, 30 Juli 2012

Syahrul Tinjau Lahan Trans Sulawesi yang Bermasalah


Senin, 30 Juli 2012 
MAKASSAR - Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo meninjau lokasi lahan Trans Sulawesi yang bermasalah di Kecamatan Lau, Maros, Senin (30/7). Syahrul mengungkapkan, pembebasan lahan itu harus selesai secepatnya sehingga proses pengerjaan jalan yang tinggal 19 persen tersebut bisa rampung sebelum lebaran.

Syahrul meminta agar pembebasan lahan jalan di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, dipercepat. Pasalnya, lahan tersebut menjadi penghambat selesainya Jalan Poros Trans Sulawesi.

"Yang penting jangan rugikan rakyat. Kalau dia mau rumah, silakan tunjuk mau dimana. Kalau dia mau tanah atau uang, kita juga siapkan," kata Syahrul di lokasi tersebut, Senin (30/7/2012).

"Ini untuk kepentingan publik, jangan sampai tertahan lama. Saya mau semuanya selesai sebelum lebaran," tegasnya.(*)
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/07/30/syahrul-tinjau-lahan-trans-sulawesi-yang-bermasalah
Read More >>

Pemprov Gelar Pasar Murah Ramadan se-Sulsel


Senin, 30 Juli 2012 
MAKASSAR - Pemprov Sulsel berencana melaksanakan program Pasar Murah Ramadan di 27 titik yang di 24 kabupaten/kota se-Sulsel. Harga paket sembako yang dijual di Pasar Murah Ramadan lebih murah 37 persen dibandingkan dengan harga di pasaran pada umumnya.

Setiap paket akan dijual Rp 50 ribu. Pemprov akan menyeragamkan harga yang berlaku di Satu daerah dengan daerah yang lain. Pembukaan secara simbolis Pasar Murah Ramadan dilaksanakan di Pelabuhan Paotere, Makassar, Senin (30/7/2012).

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Pasar Murah Ramadan dilaksanakan atas dukungan produsen dan distributor kebutuhan pokok di Sulsel. Sehingga, dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat, khususnya dari kalangan prasejahtera.(*)
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/07/30/pemprov-gelar-pasar-murah-ramadan-se-sulsel
Read More >>

Sopir Khusus Angkutan Lebaran Wajib Tes Kesehatan


Sen, 30/07/2012 

Dalam rangka menghadapi lebaran Idul Fitri 1433 H tahun ini, Organisasi Angkutan Darat Organda Sulawesi Selatan akan memperketat pengawasan bagi para sopir dan kendaraan umum yang akan beroperasi khusus arus mudik lebaran. Pengawasan ini dilakukan untuk menekan jumlah kasus kecelakaan yang meningkat setiap tahunnya. Ketua Organda Sulawesi Selatan, Opu Sidik baru-baru ini mengungkapkan di Makassar, bahwa disetiap terminal akan didirikan posko kesehatan bagi para sopir serta awak angkutan mudik. Dan kepada mereka yang belum mengikuti tes kesehatan, tidak diperkenankan untuk meninggalkan terminal. Semua pengemudi nanti akan dites kesehatan, sehingga pengemudi yang jalan berarti kesehatannya baik.
Posko kesehatan yang bekerjasama dengan PT. Jasa Raharja akan ditempatkan di dua titik di Kota Makassar, yakni terminal Regional Daya dan terminal Mallengkeri.
Selain itu, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (DISHUBKOM-INFO) Sulawesi Selatan juga akan melakukan pengecekan terhadap setiap kendaraan angkutan mudik mulai H-10 Idul Fitri. Jika tidak sesuai dengan kelayakan jalan maka tidak akan dioperasikan, dan untuk bus di terminal-terminal akan dicek seperti biasa, yaitu pengecekan rem, ban, STNK dan SIM. Organda Sulawesi Selatan menyiapkan sebanyak 5.500 angkutan mudik. Jumlah tersebut diklaim bisa mengangkut hingga 30.000 orang pemudik di daeah ini.
Yy, Sv (Senin, 30 Juli 2012)
Read More >>

Syahrul Minta Bandara Toraja Dipercepat

Senin, 30 July 2012
RANTEPAO – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo meminta pembangunan bandara bertaraf internasional di Kabupaten Tana Toraja dipercepat.


Desakan itu diungkapkan Syahrul saat melakukan safari Ramadan di Tana Toraja dan Toraja Utara akhir pekan lalu. “Pembangunan bandara baru di Toraja harus segera diselesaikan.Saya ingin melihat pesawat berbadan lebar dengan kapasitas 100 orang mendarat ke Toraja,”ujarnya. Seperti diketahui, konstruksi Bandara Toraja saat ini sedang dikerjakan. Dinas Perhubungan Sulsel menargetkan pembangunan yang berada di Kecamatan Mengkendek,Tana Toraja, dengan luas lahan 225 hektare dan runway dua arah sepanjang 1.900 meter.

Bandara yang bisa melayani pesawat berkapasitas 100 kursi ini ditarget akan rampung 2013 mendatang. Kehadiran bandara baru ini akan menjadi penghubung dari seluruh daerah tujuan wisata nasional ke Tana Toraja. Selain itu bandara ini bisa melengkapi enam bandara perintis yang telah beroperasi,yaitu di Kabupaten Selayar,Toraja Utara,Luwu, Luwu Utara, Bone yang juga akan beroperasi tahun ini serta satu bandara perintis milik swasta di Luwu Timur.

Syahrul mengatakan,Toraja memiliki panorama alam yang indah dan keunikan budaya yang tidak dimiliki daerah lain.Potensi daerah itu menjadikan Toraja salah satu daerah tujuan wisatawan. Toraja seperti surga kecil di dunia yang diimpikan banyak orang untuk berkunjung ke Toraja. “Persoalan pariwisata Toraja hanya satu, yakni akses transportasi. Itu yang membuat pariwisata Toraja kalah selangkah dengan pariwisata Bali,”jelasnya. Gubernur mengatakan, pembangunan bandara baru di Kecamatan Mengkendek sebagai upaya untuk memperpendek jarak tempuh wisatawan ke Toraja.

Perjalanan menggunakan transportasi dari Makassar ke Toraja atau sebaliknya ditempuh tidak lebih satu jam. Bahkan, jalur penerbangan di beberapa negara bisa langsung ke Toraja. Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung mengatakan,pihaknya berupaya menyelesaikan pembangunan bandara tepat waktu. Luas lahan yang akan dibebaskan untuk lokasi pembangunan bandara masih sekitar 140 hektare.

“Di tahap awal, panjang runway yang akan dibangun sekitar 1.900 m2 agar bisa didarati pesawat berbadan lebar,”tandasnya. joni lembang 

Read More >>

Minggu, 29 Juli 2012

Pemprov Bantah Gaji Khusus PNS


 Minggu, 29 Juli 2012 
MAKASSAR,-Kepala bagian (Kabag) Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel Agus Sumantri membantah jika Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo memberikan gaji khusus kepada pegawai negeri sipil (PNS) lingkup Pemprov.

Agus menimpali sorotan Anggota Komisi B DPRD Sulsel Mukhtar Tompo, Syahrul Yasin Limpo memberikan pemerintah provinsi Sulsel selama tiga bula terakhir dan terkait kepentingan politik.

Menurut temuan Muktar yang juga anggota Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini, gaji khusus sebanyak Rp 2 juta ala Syahrul Yasin Limpo itu akan berlaku sampai pemilihan gubernur dan wakil gubernur 22 Januari 2013.

"Tidak ada itu gaji khusus, yang ada adalah incentive Rp 1,5 juta untuk pegawai setiap bulan, tahun ini naik dari tahun sebelumnya," kata Agus kepada Tribun Timur, Minggu (29/7/2012)

Menurut Agus, incentive diberikan kepada pegawai berdasarkan kinerja pegawai. Lebih jelas, Agus menyampaikan, kebijakan gubernur tersebut memiliki perda. (*)
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/07/29/pemprov-bantah-gaji-khusus-pns
Read More >>

Sabtu, 28 Juli 2012

Bulutangkis - Atlet Sulsel Perkuat Indonesia di Hongkong


Sabtu, 28 Juli 2012 

Makassar  - Atlet pelatnas asal Sulawesi Selatan Haeria Rosmini akan memperkuat tim Indonesia pada kejuaraan bulutangkis internasional di Hongkong, Agustus 2012.

Pelatih Bulu tangkis Sulsel Ahmad di Makassar, Sabtu, mengatakan, pemanggilan Haeria memperkuat Indonesia sebagai bukti perkembangan bulu tangkis Sulsel cukup menjanjikan.

Tim bulu tangkis Sulsel juga berharap keterlibatan Haeria di kejuaraan dunia memberikan dampak positif saat tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII, Riau 2012.

"Haeria baru akan bergabung dengan atlet lain di Makassar setelah kejuaraan di Hongkong. Kita juga bangga karena Haeria membuktikan jika kualitas pebulu tangkis Sulsel bisa diandalkan," ujarnya.

Pengurus PBSI Sulsel Atman Amir menyatakan, Haeria yang telah bergabung dalam pelatnas sejak Oktober 2011
tersebut akan menjadi tumpuan Sulsel di PON XVIII, 9-20 September 2012.

Pengalaman dan jam terbang yang dimiliki selama mengikuti pelatnas juga dipercaya dapat mendongkrak prestasi bulu tangkis Sulsel.

Selain mengandalkan kemampuan pebulutangkis pelatnas, tim Sulsel juga berharap proses drowing bisa menguntungkan Pengrov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sulsel.

Atman menjelaskan, jika saja pada proses pengundian nanti bisa terhindar dari tim yang masuk unggulan tentu akan membuat peluang Sulsel melaju ke babak selanjutnya lebih terbuka.

"Kita juga mengandalkan beberapa atlet yang memperkuat tim Mutiara Bandung dan Jaya Raya. Mudah-mudahan seluruh atlet bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya," ucapnya. (T.KR-DF/F003)
Sumber: http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/40789/bulutangkis--atlet-sulsel-perkuat-indonesia-di-hongkong
Read More >>

Agustus, Bulog Salurkan Raskin Dua Kali


Sabtu, 28 Juli 2012
MAKASSAR – Perum Bulog Divisi Regional Sulsel menyalurkan beras untuk rakyat miskin (raskin) sebanyak dua kali pada Agustus mendatang. Penyaluran tersebut untuk mengontrol harga beras di pasaran sepanjang Ramadan ini. 

Dua kali penyaluran tersebut karena raskin ke-13 yang biasanya dibagikan pada akhir tahun ditarik ke Agustus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat.Kepala Divisi Regional Bulog Sulsel Tommy S Sikado mengatakan, dengan dua kali raskin disalurkan harga akan tetap terjaga. “Saat ini ada sekitar 508.832 RTS (rumah tangga sasaran) yang mendapatkan jatah raskin di Sulsel. Dari total RTS itu jika semuanya bersamaan ke pasar dan membeli beras harga normal, akan terjadi lonjakan permintaan yang bisa merespon harga beras naik.

Olehnya itu total RTS itu kami beri jatah dua kali beras murah,”ujar Tommy. Walau stok beras Bulog saat ini masih mencukupi untuk 22 bulan ke depan dengan total 205.450 ton di gudang,tetapi peningkatan harga masih memungkinkan. Oleh karena itu, raskin ke-13 diserahkan lebih awal. “Ini kebijakan pusat.Jadi masyarakat dapat dua kali jatah raskin bulan depan,”katanya.

Hingga saat ini harga beras di pasaran masih tetap terjaga. Jika nantinya raskin ke-13 dan raskin reguler telah disalurkan dan tetap terjadi lonjakan harga menjelang lebaran, Bulog dan pemerintah setempat akan melakukan operasi pasar. Di sisi lain, perdagangan beras antar pulau dari Sulsel Juli ini berlangsung normal.Tidak ada lonjakan permintaan dan tidak pula terjadi pengurangan.

Hal tersebut dikarenakan, hampir seluruh hasil pertanian di provinsi di Indonesia melakukan panen dengan baik. “Perdagangan beras tetap berlangsung, tidak terjadi lonjakan karena hampir semua daerah memiliki stok yang cukup untuk Ramadan.Permainan harga di pasaran juga tetap terjaga,” ujar Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel Rahman Daeng Tayang kepada SINDO di Makassar, kemarin. rahmat hardiansya 

Read More >>

Sulsel Bentuk Kampung Siaga Bencana


KAMIS, 28 JUNI 2012 

LUWU,  – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meresmikan Desa Suli, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu sebagai Kampung Siaga Bencana, Rabu, 27 Juni kemarin.
Pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) dilatarbelakangi seringnya daerah ini dilanda bencana banjir bandang yang kerap menelan korban jiwa.
Melalui pembentukan KSB ini, diharapkan pe­nanggulangan pasca bencana dapat dilakukan secara terarah dan sistematis. Selain itu, upaya pencegahan juga akan lebih dioptimalkan.
“Dengan adanya pembentukan Kampung Siaga Bencana ini maka diharapkan dapat tercipta suatu formula atau system dalam menghadapi bencana alam, baik itu penanggulangan saat bencana maupu pasca bencana,” kata SYL dalam sambutannya.
Kegiatan yang dihadiri ribaun peserta yang terdiri dari taruna tanggap bencana (tagana), damkar, karang taruna, Orari, FKPPI, Senkom, Pramuka, kepala desa, camat, dan tokoh masyarakat turut dihadiri beberapa kepala daerah dan unsure muspida.
Bupati Luwu Andi Mudzakkar, Bupati Luwu Utara Arifin Junaidi, Ketua DPRD Luwu Hayarna Basmin, Kapolres Luwu AKBP Rudi Heru Susanto, Dandim 1403/Sawrigading Letkol Inf Abdul Hanis terlihat duduk di kursi deretan depan.
Selain menjelaskan megenai pentingnya pembentukan KSB, SYL juga berkali-kali menekankan pentingnya menghadirkan pemerintahan yang bersih dan pro rakyat.
“Hanya kejadian bencana yang sifatnya insidentil yang tidak dapat dihindari tetapi dapat dicegah. Tetapi peme­rintahan yang bersih dan pro rakyat adalah hal mutlak yang diciptakan oleh seorang pemimpin,” kata SYL.
Diakhir sambutannya, SYL berpesan agar seorang kepala daerah dan pejabat pemerintahan harus memperhatikan tiga hal yaitu, menghadirkan pemerintahn bang bersih dan pro rakyat, menghidupkan aktitifitas perdagang­an, dan mengha­dirkan tata aturan yang baik yang berpihak pada rakyat.
Serahkan Bantuan
SEMENTARA itu, Andi Mudzakkar dalam sambutannya menyatakan sangat berbangga atas inisiatf Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang menjadikan Kabupaten Luwu sebagai daerah pertama pembentukan KSB.
Dalam kesempatan ini, SYL menyerahkan bantuan sosial (bansos) sebesar Rp1 miliar lebih dan satu unit perahu karet kepada Pemerintah Kabupaten Luwu. Bansos ini nantinya akan diberikan untuk modal usaha bagi 24 kelompok.
Usai menghadiri peresmian KSB, SYL dan rombongan mengha­diri silaturahim dengan Kelompok Pesantren DDI Binaan Partai Golkar dan silaturahmi dengan jajar­an perusahaan dan karyawan PT Panply di Kecamatan Bua. (kr3/tir)
Read More >>

Jumat, 27 Juli 2012

Sulsel akan Segera Miliki Kereta Api

Jumat, 01 Juni 2012 

MAKASSAR, --Dalam waktu dekat Sulawesi Selatan akan segera memiliki armada kereta api sebagai sarana pengangkutan antar kota di Sulsel.
Kepastian terwujudnya rencana ini  semakin mendekati kenyataan dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU)
Pembangunan Kereta Api Nasional, Lintas Antarkota Mamminasata dan Lintas Makassar-Parepare serta Pengembangan Pelabuhan Galongkong antara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dengan pihak Pemerintah Provinsi Sulsel, di Baruga Sangiaseri, Makassar, Jumat (1/6).
Adapun isi MoU yang ditandatangani terkait kereta api nasional, antara lain, membentuk tim kelompok kerja yang melibatkan tenaga ahli. Selanjutnya, MoU akan ditindaklanjuti melalui perjanjian pelaksanaan dan pihak kedua (Pemprov) mengikutisertakan pemkab/pemkot di Sulsel.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa  pengembangan pembangunan kereta api dan Pelabuhan Galongkong menjadi sangat penting untuk diwujudkan dalam kaitannya dengan posisi Sulsel sebagai Center Point of Indonesia.
"Di zaman Presiden BJ Habibie, sudah dicanangkan, Sulsel sebagai pusat distribusi dan pusat pengendalian. Banyak hal jadi yang telah menjadi sejarah cukup panjang. Hal ini karena Sulsel memiliki posisi yang strategis," ujarnya.

Ia mengungkapkan, pengembangan pembangunan di Sulsel, bukan hanya untuk Sulsel semata. Tetapi, untuk 14 provinsi di Kawasan Timur Indonesia (KTI).  Sulsel memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia yakni 8,64%, mendapat penghargaan inflasi terendah, pembayar pajak keempat terbesar, dan merupakan daerah penyuplai beras untuk 14 provinsi di KTI.

"Jadi wajar kalau kereta api direalisasikan disini," kata Syahrul.
Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu, menjelaskan, Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar sudah sangat padat, airport juga begitu. Jumlah kendaraan roda dua dan empat terus bertambah signifikan dan tidak sebanding dengan penambahan atau perluasan jalan raya.
"Kereta api harus menjadi solusi kepadatan arus lalu lintas. Sehingga, proyek trans Sulawesi merupakan sebuah konsepsi yang utama. Di program MP3EI, yang pertama adalah kereta api, kedua pelabuhan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, Pelabuhan Galongkong diperluas 400-600 hektar dan diintegrasikan dengan gudang pupuk yang bisa menampung 800 ribu ton per tahun. Gudang pupuk tersebut akan melayani kebutuhan pupuk di 14 provinsi KTI.
"Kalau kereta api diwujudkan, akan penting bagi perekonomian di KTI, khususnya di Sulsel," imbuhnya.
Sementara, Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, mengatakan, kereta api memiliki peran dan arti strategis. Apalagi, jika dibangun di Sulsel. Secara garis besar, Sulsel memiliki nilai plus. Sehingga, MoU tentang kereta api nasional tersebut bukan hadiah atau sesuatu perjanjian biasa.
"Sulsel memiliki nilai plus karena Sulsel merupakan CPI dan pintu gerbang ke KTI. Pemerintah pusat telah mencanangkan, MP3EI di Sulsel untuk percepatan perekonomian di Indonesia," terangnya.
Menurut EE Mangindaan, transportasi di Sulawesi harus mengacu pada produksi daerah yang bersangkutan. Apalagi, sektor transportasi menjadi urat nadi ekonomi.
"Kami selalu memikirkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan transportasi. Kalau soal dukungan, saya pasti karena saya tahu konsep awalnya. Tapi, selanjutnya bagaimana dengan DPR? Pak Malkan ada disini jadi tolong didengar. Kita berjuang sama-sama," tegasnya.
Pertumbuhan di sektor transportasi, lanjut EE Mangindaan, sangat signifikan. Karenanya, sektor kereta api mutlak dilaksanakan. Sudah banyak juga investor yang menawarkan diri.
"Untuk kereta api, master plainnya sudah ada. Kami sudah siapkan anggaran kurang lebih empat puluh miliar," urainya.
Terkait Pelabuhan Galongkong, EE Mangindaan, mengusulkan agar pelabuhan tersebut dibuat satu kesatuan dengan kereta api. Akses kereta dibuat di pinggir pantai. Sedangkan, untuk kereta api di Mamminasata, harus didesainkan stasiun dengan parkiran yang cukup.
"Siapa penyelenggaranya harus dipikir mulai sekarang. Begitupun dengan akses kereta api dan pelabuhan," pungkasnya. (Dewi/wsc)

Sumber: http://cakrawalaberita.com/ekonomi/sulsel-akan-segera-miliki-kereta-api
Read More >>

Disnakertrans Sulsel Bentuk Posko Hari Raya


Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Disnakertrans ) Sulawesi Selatan, H. Saggaf Saleh, Kamis 26 Juli 2012 di Makassar mengatakan bahwa tujuan posko dibentuk salah satunya adalah menerima pengaduan karyawan perusahaan swasta yang tidak mendapatkan haknya berupa tunjangan hari raya atau THR. Pembentukan posko hari raya sebagai tempat pengaduan karyawan dan karyawan yang tidak mendapatkan haknya bisa melaporkan perusahaannya melalui posko, dengan demikian kami langsung menindaklanjutinya bila menerima aduan. Himbauan ini tindak lanjut dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.  
Saggaf menegaskan, Disnakertrans Sulsel tidak hanya sekedar mendirikan posko dan menerima aduan masyarakat. Pihaknya juga berjanji melakukan pengawasan ke perusahaan untuk mengantisipasi adanya perusahaan yang tidak memberikan hak karyawannya. Pembentukan posko pengaduan dan pengawasan, akan efektif satu minggu sebelum hari raya idul fitri. Dengan Batasan pemberian THR kepada karyawan tersebut tentunya  pengawasan dan posko aduan ini diharapkan berjalan dengan lancar setelah waktu yang sudah ditentukan.
Ph/Na ( Jumat, 27/07/2012 )

Read More >>

Tak Bayar THR, Izin Usaha Bakal Dicabut


Jumat, 27 July 2012

MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) mengingat seluruh perusahaan yang beroperasi di Sulsel untuk tidak mengabaikan kewajibannya membayarkan tunjangan hari raya (THR) menjelang hari raya Idul Fitri 1433 H.

Pembayaran THR dilakukan paling lambat pada H-7 Lebaran. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel menyatakan, perusahaan yang lalai membayarkan kewajibannya bakal dicabut izin usahanya. Karena itu, Disnakertrans membentuk posko pemantauan pelaksanaan pemberian THR bagi seluruh karyawan jelang Idul Fitri 1433 H.Posko tersebut memonitoring pembayaran THR oleh seluruh perusahaan- perusahaan di Sulsel.

Selain itu, posko ini juga menerima menerima pengaduan dari pekerja, perusahaan dan masyarakat, serta menyelesaikan konflik THR antara karyawan dan perusahaan. “Posko THR ini setiap tahunnya kita bentuk menjelang Idul Fitri. Jadi poskonya nanti kita akan dirikan di Kantor Disnakertrans Jalan Perintis Kemerdekaan,” ungkap Kadisnakertrans Saggaf Saleh kepada SINDO,kemarin. Saat ini jumlah perusahaan swasta di Sulsel mencapai 12.000 perusahaan, sedangkan khusus untuk Kota Makassar terdapat 5.000 perusahaan.

Sementara, total jumlah karyawan mencapai 175 ribu orang,dan di Makassar 60 ribu karyawan. Menurut Saggaf, apabila karyawan sudah bekerja di atas satu tahun, maka wajib menerima THR satu bulan gaji. Sedangkan karyawan yang bekerja dengan rentang pengabdian di bawah satu tahun,maka THR diberikan secara proporsional sesuai ketentuan perusahaan.“ Paling lambat H-7 lebaran, THR harus sudah di-terima karyawan.

Kami juga sudah mengirim surat imbauan tentang kewajiban membayarkan THR kepada seluruh perusahaan,” bebernya. Posko tersebut rencananya akan mulai dibentuk mulai pekan depan, dan baru akan ditutuppadasepekanpascaIdulFitri 1433 H.Setiap ada laporan yang masuk,pihaknya berjanji akan segera turun ke lapangan. Terkait pemberian sanksi kepada perusahaan yang nakal, Saggaf mengacu kepada Permenaker No 4/MEN/1994 tentang pemberian THR.Sanksinya mulai dari teguran, hingga paling berat sanksi pencabutan izin.

“Kalau ada perusahaan yang tidak bayar THR karyawannya, bisa disanksi mulai dari teguran, hingga izin perusahaan yang bersangkutan akan kita cabut. Ini sudah sesuai dengan ketentuan,” bebernya. Kendati demikian,dari hasil pantauannya sejak beberapa tahun lalu, sebagian besar perusahaan telah memenuhi kewajibannya. Meski demikian, dia akan tetap melakukan pengawasan yang intens, serta meminta kepada setiap karyawan yang belum mendapatkan THR agar melaporkannya ke Disnakertrans Sulsel. ● wahyudi 
Read More >>

Kamis, 26 Juli 2012

Perbaikan Jalur Trans Sulawesi Dikebut


Kamis, 26 Juli 2012
MAKASSAR – Menjelang arus mudik Idul Fitri 1433 H,Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) Regional IV Makassar mempercepat proses perbaikan dan pembangunan jalur Trans Sulawesi. 

Dari sejumlah jalur yang menghubungkan antarprovinsi di Sulawesi,tak kurang dari 10 titik yang tengah dikebut pengerjaannya. Dengan demikian, diharapkanpuncakarusmendatang tidak terganggu khususnya di jalur trans Sulawesi. “Ada beberapa kegiatan yang akan kita optimalkan,utamanya menjelang H-10 Idul Fitri,”kata Kepala BBJN Regional IV Makassar Nurdin Samaila kepada wartawan kemarin.

Titik-titik yang mengalami perbaikan tersebut di antaranya sepanjang poros Makassar- Parepare,poros Maros-Bone terdapat tiga titik,poros Palu-Poso, dan jalur Palopo-Siwa dua titik. Namun, jika pengerjaan tersebut dianggap mengganggu jalannya arus mudik, pihaknya mau tak mau harus menghentikan pengerjaan, dan baru akan dilanjutkan usai Idul Fitri.

“Kalau memang dikatakan cukup mengganggu jika menjelang puncak arus mudik,maka pengerjaannya akan dihentikan dahulu,”katanya. Sementara khusus poros Maros-Parepare, pihaknya bersama Dinas Bina Marga telah merampungkan 22 kilometer dari 28 kilometer poros Maros- Parepare yang mengalami rusak parah.Sedangan enam kilometer lebihnya baru akan mulai dikerjakan juga masih tahap pengerjaan.

Meski demikian, kata Nurdin, pihaknya mengusahakan agar poros Maros- Parepare tidak ada lagi patahan- patahan yang mengakibatkan bisa tersendatnya arus lalu lintas saat musim mudik. Selain itu, pihaknya juga akan mengurangi jalan berlubang di sepanjang poros 120 kilometer itu. Jika seluruhnya telah rampung, pada H-7 sebelum puncak mudik, pihaknya akan terjun langsung ke titik-titik perbaikan jalan di Trans-Sulsel untuk memeriksa kondisi kelayakan jalan.

Hal ini juga untuk memastikan tidak ada lagi material di jalan yang bisa mengakibatkan kecelakaan bagi para pemudik. “Sebelum puncak mudik nanti, akan kita turunkan tim untuk mengecek kondisi jalan yang menjadi pusat arus mudik di Sulsel nanti,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Abd Latief yang dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan.

Hingga kemarin,Latief mengaku masih berada di Jakarta mendampingi Gubernur Sulsel SyahrulYasin Limpo.Sebelumnya, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sulsel mengeluhkan sejumlah titik di jalur Trans Sulawesi dan antarkabupaten di Sulsel mengalami kerusakan yang cukup parah. Kondisi tersebut menjadi keluhan, dimana selain mengancam keselamatan angkutan umum dan pemudik, juga dapat menghambat kelancaran arus mudik.

Ketua Organda Sulsel Opu Sidik menyebutkan, beberapa titik-titik kerusakan terparah berada di jalur Kab Bone, Palopo, serta beberapa daerah lainnya di Sulsel. Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Sulsel,Abdul Latief mengaku, untuk meningkatkan kenyamanan pemudik yang melewati Lintas Barat dan Lintas Selatan, pihaknya akan melakukan perbaikan darurat di sejumlah titik yang mengalami perbaikan. Salah satunya dengan melakukan pengerasan jalan dan pembuatan oprit untuk meminimalisir kecelakaan.

Selain itu, Bina Marga Sulsel akan melakukan penambahan rambu-rambu di Lintas Barat yang menghubungkan Kabupaten Maros dengan Kota Parepare. Pada jalur ini, sedikitnya ada 6 kilometer jalan yang mengalami kerusakan dan pada beberapa titik memerlukan pembuatan oprit. “Lintas Selatan dan Barat tidak akan siap untuk menghadapi mudik Lebaran karena sulit dirampungkan.Tapi kami akan berupaya melakukan perbaikan untuk meningkatkan kenyamanan pemudik dan meminimalisir kecelakaan,”katanya. ● abriandi/ wahyudi      

Read More >>

Anak Putus Sekolah di Sulsel-Pemprov Siap Tindaklanjuti


Kamis, 26 Juli 2012
JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menyatakan siap menindak lanjuti temuan United Nations Children’s Fund (Unicef) terkait banyaknya anak-anak di Sulsel yang masuk kategori putus sekolah. 

Kendati demikian,Pemprov Sulsel meragukan data yang dilansir Unicef tersebut. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang dikonfirmasi terkait temuan Unicef tersebut mengaku kaget dan tidak yakin terkait validitas data yang dilansir Unicef perwakilan Sulawesi, Maluku, dan Papua.Alasannya, untuk pendidikan dasar dari SD dan SMP sudah digratiskan pada 24 kabupaten/ kota. Bahkan, tahun ini, program pendidikan gratis mulai menyentuh tingkat SMA.

“Saya belum dapat data dari Unicef soal anak putus sekolah. Jumlahnya itu tidak mainmain loh,makanya saya, tidak yakin kebenaran data tersebut,” tegasnya kepada SINDO, di Jakarta, kemarin. Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Perwakilan UnicefWilayah Sulawesi,Maluku, dan Papua, Purwanta Iskandar mengatakan,kini terdapat sekitar 2,5 juta anak usia sekolah di Sulsel yang berada di luar sekolah.

Menurut dia, anak-anak itu berada di jalan, mau pun dalam kondisi putus sekolah karena alasan ekonomi. Namun,banyak pihak meragukan validitas data tersebut. Unicef, kata Syahrul, seharusnya berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel terkait data tingginya anak-anak di Sulsel yang putus sekolah. Dengan demikian, pemprov bisa mengetahui daerah mana saja yang masuk kategori tertinggi anak putus sekolah mengingat pemerintah memiliki kewenangan untuk memaksakan orang tua untuk menyekolahkan anaknya.

Selain itu,Syahrul meminta Unicef menyerahkan temuan tersebut dan dipadukan dengan data yang dimilik pemprov. Hal ini penting untuk menemukan daerah dengan tingkat putus sekolah tertinggi sekaligus mencari solusi pemecahan masalah tersebut. “Perlihatkan datanya kepada saya supaya bisa diselesaikan ke daerah yang tingkat putus sekolahnya tinggi.Biar saya cek ulang ke daerah yang bersangkutan. Jangan lansir dimana- mana karena hanya memperkeruh masalah bukan menemukan pemecahan masalah,” tandasnya.

Menurutnya, untuk menekan angka putus sekolah cukup mudah jika ada data akurat dari lapangan. Pemprov siap menggunakan kewenangannya untuk memaksa orang tua menyekolahkan anaknya untuk pendidikan dasar. Menurutnya, tidak ada alasan orangtua tidak memberikan pendidikan kepada anak-anaknya karena biaya sudah ditanggung oleh pemerintah. “Memang ada yang putus sekolah tapi bukan karena biaya pendidikan tetap kondisi keluarga yang memaksa anakanak ikut membantu perekonomian orangtuanya.

Ini yang kadang terjadi,”ungkapnya. Terpisah, anggota Badan Anggaran DPRD Sulsel Aerin Nizar juga menyayangkan tingginya angka anak putus sekolah di Sulsel.Menurut dia,anggaran untuk pendidikan gratis di Sulsel pada 2012 ini mencapai Rp800 miliar.Hal itu bertujuan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM), meningkatkan Angka partisipasi sekolah, dan menurunkan angka putus sekolah, serta membuat angka melek hurup Sulsel.

Namun, kenyataannya di lapangan berbeda. “Kalau saya, menjadi penting untuk mempertanyakan dana pendidikan gratis ini karena menunjukkan bahwa penetrasi anggaran yang demikian besar juga tidak berjalan efektif,” ujarnya. Dia menyebutkan angka partisipasi sekolah yang baru 53% untuk SMA dan 82% untuk SMP. Artinya, dari dua anak usia 16-18 tahun, ada satu yang tidak sekolah dan dari 100 anak umur 12-15 tahun ada 17 yang tidak sekolah.

“Ada masalah besar dan sangat signifikan di pendidikan gratis ini,”katanya. Mantan Rektor Universitas Muslim Indonsia (UMI) Mansyur Ramly menilai Pemprov Sulsel harus lebih hati-hati dalam mempromosikan pendidikan gratis. Dia beralasan, saat ini masih banyak komponen yang tidak ditanggung oleh pemerintah. Di antaranya, buku- buku, pakaian sekolah, dan lain-lainnya, semua itu menjadi kendala bagi orangtua yang kurang mampu sebab memerlukan biaya. Selain itu, faktor kemiskinan juga menjadi penyebab. ● abriandi 

Read More >>