Minggu, 22 Juli 2012

Gubernur Minta Suku Bunga Diturunkan

KAMIS, 22 MARET 2012 

Hadiri Sertijab Pemimpin BI
 Makassar—Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo meminta kepada Bank Indonesia agar tingkat suku bunga kredit  diturunkan. Pasalnya, suku bunga yang terlalu tinggi dapat membebani masyarakat.
Hal itu diungkapkan gubernur saat menghadiri acara pelantikan dan serah terima jabatan pemimpin BI Makassar dari pejabat lama Antonius Lambok Siahaan ke pejabat baru Mahmud, di kantor BI Makassar, Kamis (22/3).
“Kalau bisa suku bunga diturunkan pak, supaya kami juga terbantu,” kata Syahrul.
Gubernur mengatakan, BI selama ini juga turut memegang peranan penting dalam mengendalikan tingkat perekonomian di Sulsel. Tabungan rakyat yang semakin tinggi, tingkat pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, serta inflasi yang cukup rendah di Sulsel, merupakan bukti adanya koordinasi yang baik antara pemerintah dan BI.
“Karena perekonomian kita membaik, hampir semua bank sekarang ada di Sulsel,” ungkapnya.
Ia pun berharap, ke depannya, BI juga bisa berperan dalam memberikan kredit dengan suku bunga yang rendah untuk infrastruktur di Sulsel. Ia mencontohkan, beberapa aspek seperti pertanian dan perikanan yang membutuhkan beberapa teknologi seperti di Korea untuk tetap menjaga kualitas hasil produksi pertanian dan perikanan.
“Di Korea, beras dan ikan mereka bisa tahan sampai dua tahun. Kenapa kita tidak bisa? Makanya, tolong BI turunkanlah sedikit itu tingkat suku bunga kredit. Karena, tidak mungkin kami meminjam pada bank luar negeri,” terangnya.
Sementara, Deputi Gubernur BI Muliaman D Hadad, mengakui dan mengapresiasi perekonomian di Sulsel yang pertumbuhannya sangat baik. Tetapi, ada beberapa kendala yang dihadapi sehingga masyarakat masih ada yang belum bisa mendapatkan kredit.
“Akses lembaga keuangan perbankan ke bawah masih sangat terbatas. Bahkan, hampir 40 persen masyarakat Indonesia belum punya akses ke lembaga keuangan formal,” jelasnya.
Muliaman mengungkapkan, jika akses tersebut bisa terbangun, akan berdampak pada peningkatan perekonomian yang lebih tinggi dan kesejahteraan rakyat yang terus meningkat. Selain itu, ada pula hambatan berupa ketidaktahuan masyarakat, lokasi yang tidak terjangkau, hingga tidak adanya agunan.
“Masalah ini harus diselesaikan bersama-sama dengan pemerintah. Bahkan, kreatifitas kepala daerah sangat dibutuhkan dalam hal membantu masyarakat mendapatkan akses ke lembaga keuangan formal,” terangnya.
Terkait suku bunga, Muliaman mengaku BI sedang mengupayakan adanya tingkat suku bunga yang rendah dengan akses yang cepat. 

Read More >>