Rabu, 28 November 2012

Sulsel Siap Dukung Beras Nasional


Provinsi Sulsel selaku daerah produsen beras yang memiliki over stok beras sebanyak 2 juta ton per tahun siap memberikan dukungan terhadap pengadaan stok beras nasional yang mencapai 10 juta ton per tahun. Untuk mendukung pengadaan beras stok nasional itu, maka pemerintah pusat juga harus meningkatkan pembelian beras ke petani melalui penambahan target pembelian oleh Bulog. Demikian diungkapkan Wakil Gubernur Sulsel, H.  Agus Arifin Nu’mang   usai membuka acara sosialisasi dan rencana Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) intensifikasi 2013, yang berlangsung di Baruga Lappo Ase Bulog Sulsel, yang juga dihadiri Kadis Pertanian Tanaman Pangan Sulsel, Lutfi Halide MP dan Kepala Perum Bulog Divre Sulselbar, Tommy S.Sikado dan juga mitra kerja pertanian lainya, Selasa, 27 November 2012.
Selama ini Bulog di Sulsel masih terbatas dalam membeli beras petani yang hanya ditargetkan 526.000 ton per tahun, sehingga masih ada sekitar 1,5 juta ton beras  yang langsung dipasarkan antar pulau oleh petani ke daerah lain melalui pelabuhan laut atau perahu layar motor. Jika pemerintah pusat mempercayakan petani Sulsel untuk menjadi penyedia beras, maka pemerintah pusat juga seharusnya menambah volume pembelian beras Bulog dari petani, yang selama ini masih berkisar 500.000 ton. Dengan meningkatkan  pembelian gabah petani, maka petani juga akan bergairah dan bersemangat untuk meningkatkan produksinya. Adanya jaminan harga  penjualan beras yang lebih baik, maka  petani juga bersemangat dalam mengelola usaha taninya.
Menurut Wagub, kebutuhan beras nasional rata-rata mencapai 10 juta ton, sedangkan Sulsel sudah memberikan kontribusi untuk stok nasional sebanyak 2 juta ton, namun untuk bisa memenuhi angka pengadaan nasional, maka pemerintah pusat juga semestinya memperhatikan petani Sulsel dengan memberikan bantuan untuk peningkatan produksi, misalnya melalui pembangunan sarana irigasi, pengalokasian bibit, pupuk dan obat-obatan secara tepat waktu, karena biasanya petani mengalami berbagai kendala di saat membutuhkan sarana produksi pertanian.

Sr/An (Rabu, 28 November 2012)
Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/sulsel-siap-dukung-beras-nasional
Read More >>

Launching USAID di Hotel Mercure


Project  Launching USAID dalam penyelenggaraan Decentralized Basic Education (DBE) II diharapkan menjadi prioritas utama pendidikan bermutu di Sulsel. Khusunya tersentuh di semua Kecamatan dan Kelurahan terpencil. Hal itu dikatakan Perwakilan USAID Indonesia, Ester Manurung yang juga Perwakilan USAID Indonesia di Hotel Mercure, Rabu, 28 November 2012.  Pihaknya mengaku kedepan lebih mengutamakan inovasi, pembaharuan, nalar Siswa, tenaga terdidik dan profesional.  Sehingga program DBE semakin berkelas dan performence.
Turut hadir pada acara tersebut Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo, Kanwil Kementerian Agama, Gazali Suyuti, Bupati Jeneponto, Rajamilo, Bupati Wajo, Andi Burhanuddin Unru, Bupati Maros, Hatta Rahman, Bupati Pinrang, Andi Aslam Patolangi, Bupati Pangkep, Syamsuddin Batara, Rektor UIN, Prof. Dr Kadir Gassing, Rektor UNM, Prof. Dr. Aris Munandar dan para Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemprov Sulsel.
Sementara Direktur USAID, Stuart Weston  memprioritaskan tiga fokus program DBE terkait peningkatan mutu pelajaran, management pendidikan di daerah dan  yang ketiga  pengelolaan guru matematika, IPA dalam hal pemerataan pembiyaan pendidikan. Sebelumnya, Stuart Weston melaporkan kerjasamanya kepada Kanwil Kementerian Agama Sulsel. Saat dirinya menemui mantan Pembantu Rektor III UIN Alauddin beberapa hari yang lalu terkait kerjasama bidang pendidikan di kampus UIN Alauddin Makassar dan UNM. Pada kerjasama ini beliau berjanji peningkatan mutu dan kualitas SDM mahasiswa, khususnya pada semua mata kuliah dan jurusan terus dibenahi.
Dalam lima tahun terakhir, USAID telah memperlihatkan kinerja terbaik dalam  penyelanggaraan DBE pada tingkat pedesaan, hal ini terukur dari data survei. Lebih jauh, Stuart menyatakan kesiapannya melayani masa depan anak-anak Indonesia. Berkontribusi bagi kemakmuran masyarakat. Utamanya kerjasama Amerika dan Indonesia, menguatkan ruang demokrasi. Komitemen kami adalah upaya mendorong kedua negara ini makin menggeliat. Terutama memberantas buta aksara.
Bupati Pinrang, A. Asalam Pattolangi mengatakan soft komponen pendidikan bagi satuan guru merupakan target kami dimasa akan datang. Olehnya itu beliau lebih mengutamakan Learning Teaching dengan Replikasi Building pada Tingkat Komite. Sehingga dari 1500 guru di Pinrang memiliki intens SDM berkualitas. Bahkan menurutnya ada salah seorang guru kami mendapatkan penghargaan nasional. Sehingga guru tersebut diangkat sebagai kepala sekolah.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, H.  Syahrul Yasin Limpo sangat mengapresiasi DBE USAID dalam hal memajukan SDM bagi anak-anak di Sulsel. Beliau  akan terus berusaha dan menjajaki pendidikan di Sulsel secara profesional. Pendidikan makin civilized, bila ekonomi baik, maka akan baik pendidikannya dan sangat imposible. Beliau juga berharap agar Program DBE USAID kedepan lebih menggagas Boarding School,  khususnya bagi para guru agar lebih profesional.
Sr/An/Dws (Rabu, 28 November 2012)
Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/launching-usaid-di-hotel-mercure
Read More >>

Sulsel Dukung Stok Beras Nasional 10 Juta Ton


RABU, 28 NOVEMBER 2012 
MAKASSAR, — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan siap memberikan dukungan terhadap pengadaan stok beras nasional yang mencapai 10 juta ton per tahun. Apalagi selama ini, Sulsel telah menjadi daerah produsen dan penyuplai beras nasional dengan over stok beras sebesar 2 juta ton per tahun.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang menjelaskan, Sulsel sejauh ini siap memberikan kontribusi dalam pe­ngadaan stok beras nasional 10 juta ton.
Hanya saja, kata Agus, pemerintah pusat juga harus meningkatkan pembelian beras ke petani melalui penambahan target pembelian kepada Bulog.
“Selama ini, Bulog di Sulsel masih terbatas membeli beras petani yang hanya ditargetkan 526.000 ton per tahun, sehingga masih ada sekitar 1,5 juta ton beras  yang langsung dipasarkan antarpulau petani ke daerah lain,” ungkap Agus, usai acara sosialisasi dan rencana Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) intensifikasi 2013, di Baruga Lappo Ase Bulog Sulsel, Selasa, 27 November.
Lanjut, mantan Ketua DPRD Sulsel ini mengatakan, kebutuhan beras nasional yang rata-rata mencapai 10 juta ton per tahun, selama ini Sulsel memberikan kontribusi dengan stok beras nasional sebanyak 2 juta ton.
Hanya saja, sambung dia, untuk bisa memenuhi angka pengadaan nasional itu, Pemprov Sulsel berharap agar pemerintah pusat  memperhatikan petani di Sulsel dengan memberikan bantuan untuk peningkatan produksi.
“Misalnya melalui pembangunan sarana irigasi, pengalokasian bibit, pupuk dan obat-obatan secara tepat waktu. Ini karena biasanya petani kita mengalami berbagai kendala terkait sarana untuk meningkatkan hasil produksi pertanian,” katanya. (eky/ami)
Sumber: http://cakrawalaberita.com/ekonomi/sulsel-dukung-stok-beras-nasional-10-juta-ton
Read More >>