Selasa, 10 April 2012

Musrenbang Infrastruktur Pangan Dan Energi Sulsel

Dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Sulawesi Selatan yang berlangsung di Hotel Clarion, Senin, 9 April 2012, Sulawesi Selatan akan terus berupaya meningkatkan dan memaksimalkan segala kinerja demi mewujudkan provinsi yang mampu mensejahterakan masyarakatnya. Setidaknya ada tiga sektor pokok yang menjadi prioritas dalam 2013 mendatang. Ketiga sektor yang menjadi pokok pembicaraan dalam Musrenbang, yakni pemberdayaan pangan, infrastruktur serta energi, dan PDAM atau kesediaan air bersih.
Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo mengatakan sejauh ini Sulsel mampu menunjukkan eksistensinya sebagai provinsi yang maju. Bahkan tak satupun indikator yang ditetapkan nasional yang tidak dilampaui Sulsel, khususnya pertumbuhan ekonomi Sulsel yang sangat pesat. Semua kemajuan yang dicapai Sulsel hari ini tentu bukan karena kerja gubernur semata, tetapi ini semua berkat dukungan dan kinerja yang baik bersama semua kabupaten/kota se Sulsel. Kita berharap kekompakan yang terjalin selama ini tetap bisa dipertahankan dan terus ditingkatkan demi kemajuan daerah kita.
Menurut Syahrul, Musrenbang kali ini harus bisa menghasilkan rumusan-rumusan demi kesiapan menyambut segala kemungkinan. Salah satunya, kesiapan jika seandainya subsidi BBM dicabut. Selesai Musrembang ini Sulsel sudah punya pedoman dan antisipasi atas segala kemungkinan. Termasuk kesiapan untuk menjaga stabilitas harga di pasar.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan, Tan Malaka Guntur mengatakan bahwa untuk menjalankan tiga target utama serta target lainnya di tahun 2013, Sulsel membutuhkan anggaran sekitar Rp 41 Triliun. Itu tentu meningkat dari anggaran tahun lalu yang hanya sekira Rp 34 Triliun yang seharusnya anggaran meningkat pada tahun 2013. Kita menyuplai beras kepada 14 provinsi dan juga termasuk penyetor pajak terbesar keempat, sehingga wajar kalau kita diberi dana yang lebih besar.
Direktur Dekonsentrasi dan Kerja Sama, Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum, Kementerian dalam Negeri, Andi Sirajuddin Nonci menjelaskan, untuk mencapai prioritas dan sasaran pembangunan daerah tahun 2013, selain diperlukan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan juga diperlukan peningkatan kerjasama pembangunan yang sinergi antara kabupaten/kota dengan provinsi dan antar provinsi lainnya. Diharapkan akan memperkokoh tanggung jawab bersama dalam memajukan kehidupan masyarakat melalui pembangunan daerah yang adil dan merata diseluruh wilayah NKRI.
Hr/Tn (Selasa, 10 April 2012)

Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/musrenbang-infrastruktur-pangan-dan-energi-sulsel
Read More >>

Gubernur Menyerahkan Penghargaan Kepada 18 Orang Pendonor Darah 75 Kali

Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo didampingi Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Muhammad Nizam dan Ny. Apiaty Kamaluddin menyerahkan penghargaan kepada 18 orang pendonor darah 75 kali di Baruga Sangiaseri Gubernuran, Senin, 9 April 2012. Salah satu pendonor yang mendapat penghargaan adalah wartawan Tribun Timur, Tasman Banto. Dalam acara ini juga hadir 17 orang pendonor darah 100 kali yang telah menerima penghargaan Satyalencana Kebaktian Sosial dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pendonor darah yang mau berkali-kali adalah suatu kelebihan sehingga dia pantas menjadi pahlawan, karena pahlawan adalah orang yang mau mengorbankan apa saja miliknya untuk kepentingan orang banyak. Orang pendonor itu pemberani dan saya ini penakut apalagi melihat jarumnya yang besar. Makanya saya gembira bertemu dengan pahlawan kemanusiaan.

Syahrul juga menekankan agar PMI dengan Pemprov Sulsel saling mendekatkan diri untuk berbagai kegiatan kemanusiaan. Kepala Dinas Kesehatan diingatkan agar saling bahu membahu dengan PMI. Gubernur juga memerintahkan Kadis Kesehatan agar Pemprov membuat penghargaan khusus untuk para pendonor.

Ketua PMI daerah Sulawesi Selatan, Apiaty Kamaluddin melaporkan penghargaan ini merupakan motivasi agar banyak orang mau menyumbangkan darahnya. Setetes darah sangat bermanfaat untuk menolong kelangsungan nyawa orang lain.
Hr/Tn (Selasa, 10 April 2012)

Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/gubernur-menyerahkan-penghargaan-kepada-18-orang-pendonor-darah-75-kali
Read More >>

Pemprov Sulsel Bangun Hotel Syariah


Selasa, 10 April 2012
MAKASSAR – Deretan hotel berbintang di Kota Makassar bakal bertambah lagi. Kali ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel bersama Lippo Karawaci Group akan membangun hotel bintang tiga di Jalan Masjid Raya.
Kendati demikian,pengelolaan hotel dirancang berbeda dengan mengacu pada prinsip syariah. Hotel yang dibangun atas kompensasi pelepasan saham pemprov di Hotel Imperial Aryaduta ini,tidak akan dilengkapi fasilitas hiburan seperti bar,pub,ataupun diskotik. Hotel yang dibangun di atas lahan seluas tiga hektare di Jalan Masjid Raya hanya akan dilengkapi dengan café.

Saat ini, pemanfaatan lahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Kepala Biro Ekonomi Pemprov Sulsel Muh Firda mengungkap kan, lahan seluas tiga hektare tersebut dianggap sudah cukup untuk pembangunan hotel bintang tiga, dengan memiliki 100 kamar dan empat lantai. “Ini telah kita laporkan ke Pak Gubernur, dan beliau menyetujuinya.

Kita rancang hotel ini menjadi hotel syariah, karena berada di sekitar Masjid Al Markaz Al Islami,” jelasnya saat ditemui di Hotel Clarion Makassar,kemarin. Firda menegaskan, berdasarkan kesepakatan dengan PT Lippo Karawaci Group sebagai pengelola Hotel Imperial,seluruh bangunan hotel ini nantinya akan ditanggung Lippo Karawaci.Pemprov hanya menyiapkan lahan.

“Setelah bangunan hotel ini selesai,ini 100% menjadi milik pemprov. Ini kan sebagai kompensasi dari pelepasan saham kita di Imperial,” bebernya kepada wartawan. Sejak Hotel Imperial dikelola Lippo Karawaci Group,hotel tersebut tidak lagi memberikan kontribusi deviden selama beberapa tahun terakhir. Presentase kepemilikan saham pemprov hanya sebesar 0,08% atau 13.568.506 lembar saham.

Dengan demikian, saham pemprov di Imperial ditaksir merosot menjadi 0.08% atau sekitar Rp8,7 miliar. Hal ini merosot tajam dari saham awal yang mencapai hingga 30%.Kendati demikian, Firda menolak menyebutkan berapa besar biaya yang dikeluarkan Lippo Karawaci dalam membayar kompensasi pelepasan saham pemprov di Imperial.

Menurutnya, saat ini pihaknya tengah menunggu penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara pemprov dan Lippo Karawaci. “Butir-butir MoUnya telah rampung. Sekarang sudah kita kirim ke mereka, dan kita tunggu untuk dikoreksi. Kita harapkan penandatangan MoU bisa segera dilaksanakan,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel A Muallim mengharapkan, setelah ditandatanginya MoU, tiga bulan kemudian sudah mulai dilaksanakan pembangunan seperti yang direncanakan sebelumnya. “Dalam waktu singkat mungkin mau MoU antara tiga pihak yakni Lippo (PT Lippo Karawaci),Perusda, kemudian pemprov,”singkatnya. wahyudi  
 
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/485046/ 
Read More >>

PKH Atasi Masalah Kemiskinan

Selasa, 10 April 2012
Mensos Puji Keberhasilan Sulsel

Makassar,--Program Keluarga Harapan (PKH) dinilai mampu mengatasi masalah kemiskinan, baik jangka pendek maupun dalam jangka panjang ke depannya. Hal tersebut terungkap dalam pelaksanaan Rapat Koordinasi PKH Wilayah Timur Tahun 2012, yang digelar di Hotel Grand Clarion Makassar, Selasa (10/4).
Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, PKH menjadi bagian yang saling menutupi dari berbagai akselerasi penurunan angka
kemiskinan di Sulsel. Karenanya, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, angka kemiskinan di Sulsel bisa turun dibawah angka rata-rata nasional.
"Hal ini menjadi bagian yang sangat serius yang perlu terus didorong. Program nasional yang harus dijabarkan di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota," ujarnya.
Syahrul mengungkapkan, di Sulsel, pendidikan dan kesehatan gratis menjadi program prioritas. Karenanya, ketika ditambah dengan PKH, maka terjadi penguatan-penguatan di kedua sektor tersebut.
"Sayangnya, hanya tiga kabupaten di Sulsel yang mendapatkan PKH ini," kata mantan Bupati Gowa dua periode itu.
Sementara, Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri, memuji program pendidikan dan kesehatan gratis yang diprogramkan Pemprov Sulsel. Sehingga, turut mendukung PKH yang merupakan program Kementrian Sosial.
"Kalau semua provinsi sama dengan provinsi Sulsel, maka angka kemiskinan bisa diturunkan sesuai target yang ditetapkan," puji Salim.
Salim menjelaskan, sejauh ini, PKH berjalan dengan sangat baik dan cukup berhasil. Semangat anak-anak untuk bersekolah meningkat, jumlah dokter dan guru yang disalurkan dari program PKH juga terus bertambah. Anggaran yang disiapkan juga terus mengalami peningkatan.
Bahkan, tahun ini, jumlahnya mendekati Rp2 triliun.
"Indonesia cukup banyak mendapat sorotan. Karenanya, kita fokus pada masalah pendidikan dan kesehatan," terangnya.
Menurutnya, peran ibu memberi kontribusi yang kuat dalam memutus mata rantai kemiskinan. Keyakinan bahwa kalau orangtua miskin, maka anaknya tidak boleh miskin harus menjadi mainset.
"Peran ibu sangat mendasar dalam PKH. Disitulah ibu mendapat conditional transfer minimal seratus  ribu per bulan," urainya.
Dalam acara rakor tersebut, juga digelar Penganugerahan Award PKH 2012 untuk berbagai kategori. Antara lain, kategori kabupaten/kota dengan verifikasi terbaik, kategori prosentase dana sharing PKH APBD I tertinggi, kategori prosentase dana sharing PKH APBD II tertinggi, kategori kerjasama pendamping dan operator PKH terbaik, kategori ketepatan dan kecepatan final clossing data untuk pembayaran terbaik, dan kategori perhatian daerah terhadap pendamping dan operator PKH terbaik.(Dewi)

Sumber: http://cakrawalaberita.com/provinsi/pkh-atasi-masalah-kemiskinan
Read More >>

Sosialisasi Dan Penyerahan Dana Subsidi Dan Bantuan Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) Tahun Ajaran 2011/2012


Untuk menghindari tingkat kecurangan  pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2011/2012, baik untuk tingkat SMA/SMK, SMP maupun SD berjalan dengan baik tanpa ada tindak kecurangan, agar seluruh kepala daerah se Sulsel memberikan perhatian serius terhadap pelaksanaan Ujian Nasional dan meminta agar pelaku kecurangan yang terbukti diberi tindak tegas. Hal itu dikatakan Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri sosialisasi dan penyerahan dana subsidi penyelenggara UN di Hotel Singgasana Makassar, Senin, 9 April 2012.
Selanjutnya dikatakan, tidak ingin mendengar di Sulsel ada berita miring terkait pelaksanaan UN, utamanya akibat kesenjangan yang dilakukan dalam penerapannya. Oleh karena itu, harus diatur agendanya dengan baik, para kepala sekolah, para penilik dan para koordinator pengendali, harus bisa bekerja dari sekarang untuk mensosialisasikan manajemennya seperti apa, sehingga pelaksanaan UN betul-betul sesuai dengan proses dan prosedurnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Abdullah Djabbar, menjelaskan anggaran yang disiapkan untuk pelaksanaan UN tahun 2012 sekitar Rp 10,5 miliar lebih. Ini semua dari pusat, rincian pembiayaan pada tingkat provinsi sebesar Rp 2,1 miliar lebih dan pembiayaan UN kabupaten/kota sekitar Rp 6,2 miliar, anggaran yang terbesar Kota Makassar dan Kabupaten Bone. Tahun ini peserta UN mencapai 405.709 siswa. Dari jumlah itu, Kota Makassar yang paling banyak peserta UN-nya dengan jumlah 22.435 siswa, sementara Kabupaten Selayar yang terendah hanya sekitar 2.285 siswa.
Hr/Tn (Selasa, 10 April 2012)

Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/sosialisasi-dan-penyerahan-dana-subsidi-dan-bantuan-penyelenggaraan-ujian-nasional-un-tahun-
Read More >>