Kamis, 11 Oktober 2012

Pemprov Sulsel Nominasi Lima Besar Nasional Bidang PSDA


Kamis, 11 Oktober 2012


Makassar - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersiap menambah pundi-pundi koleksi penghargaannya dari pemerintah pusat. Pemprov Sulsel tercatat sebagai nominasi lima besar penghargaan nasional bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA).

Sulsel berada di bawah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Barat. Sehari sebelumnya, Rabu (10/10/2012), Sulsel pun masuk dalam nominasi peraih penghargaan Ksatria Bhakti Husada Aditya di bidang kesehatan dari Tim Verifikasi dari Kementerian Kesehatan.

Secara pribadi, anggota Tim Penilaian Kinerja Perangkat Daerah (PKPD), Robert J Kodoatie kagum dengan pola pikir Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo karena sangat menjaga kualitas air. Bahkan menurutnya, Syahrul lebih memprioritaskan kelestarian air dibanding pengelolaan tambang.

"Saya angkat topi soal ini dengan pola kerja Gubernur Sulsel. Sulsel ini memiliki potensi tambang yang sangat besar, tapi beliau lebih mementingkan untuk menjaga kualitas air daripada melakukan eksploitasi tambang," kata Robert usai bertemu Syahrul, Kamis (11/10/2012).

"Kalau lahan tambang dibuka, tidak ada air tanah yang bisa tumbuh. Untuk diketahui, tambang, kalau mengolahnya salah, bahaya. Untuk tanah tumbuh butuh waktu ribuan tahun," terangnya.

Syahrul, saat dimintai komentarnya mengungkapkan, perekonomian Sulsel sangat tergantung pada sektor pertanian. Karena itu, air tidak boleh bersoal. Tidak boleh ada yang mengganggu pengairan.

"Persoalan ini tidak mudah karena melibatkan semua unsur dan ada sekat-sekat ekonomi yang tidak dipahami," ungkapnya.

Masalah irigasi dan pengairan, jelas Syahrul, harus menjadi fokus semua pihak di Sulsel. Untuk menjaga hal itu, perencanaanya harus holistik.

"Dalam lima tahun saya tidak keluarkan izin tambang untuk menjaga air. Ini tidak ada kaitannya dengan penghargaan. Tapi, kalau mau perbaiki kehidupan rakyat, ini harus optimal. Irigasi sangat menentukan, bahkan kalau perlu industri harus korban," urainya.

Terkait program air bersih di Sulsel, Syahrul mengatakan tidak ada desa tanpa air bersih. Untuk menjaga air, di Sulsel telah menanam 120 juta pohon dan membangun embung di tiap desa/kelurahan.

"Persoalannya, irigasi dan jalan 12 tahun tidak direhab akhirnya lowsis tidak bisa dihindari. Padahal, 17 provinsi makan dari Sulsel. Masalahnya, agenda aksi kita tidak sesuai dengan APBN," bebernya.

Sumber: http://www.tribunnews.com/2012/10/11/pemprov-sulsel-nominasi-lima-besar-nasional-bidang-psda
Read More >>

Sulsel Masuk Nominator Penghargaan Bidang Kesehatan


Sulawesi Selatan kembali masuk dalam nominasi peraih penghargaan di bidang kesehatan, Ksatria Bhakti Husada Aditya. Sulsel dinilai berhasil membangun terobosan dalam program layanan kesehatan yang prorakyat. Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara Tim Verifikasi dari Kementerian Kesehatan dengan Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo di Kantor Gubernur, Rabu, 11 Oktober 2012.

Menurut Ketua Tim Verifikasi, Mustikowati, timnya telah melakukan evaluasi tiap dua tahun. Selain melakukan verifikasi lapangan, juga untuk mengetahui apa yang ingin dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam program-program kesehatan.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa sektor kesehatan menjadi program prioritas Pemprov. Sulsel. Ratusan miliar rupiah dikucurkan setiap tahun untuk memback-up program-program kesehatan. Penguatan puskesmas menjadi awal dari kesehatan gratis. Kunjungan pasien makin banyak ke puskesmas, karena itu memberi energy ke puskesmas menjadi penting. Tidak hanya puskesmas, namun Pemprov. terus mendorong pengembangan rumah sakit kabupaten/kota. Mulai dari manajemen hingga fasilitas sarana dan prasarana. Harus ada keberpihakan terhadap rakyat dengan menjamin kesehatannya, kita benahi mulai dari tempat tidurnya, berapa tempat tidur, medis dan para medis hingga dokter ahli.

Gubernur berharap, dari segi pelayanan, rumah sakit yang ada di Sulawesi Selatan juga semakin baik. Secara teknis, semuanya terkendali dan tidak ada lagi penolakan pasien yang dilakukan pihak rumah sakit. Ada hal-hal yang konsisten kita lakukan, tingkat kesehatan masyarakat semoga meningkat dengan kesehatan gratis.

Read More >>

Konferensi Internasional Asosiasi IMI Ketiga Akan Digelar Di Makassar


Kam, 11/10/2012 
Tidak kurang dari 500 ilmuwan dari 33 provinsi di Indonesia dan dari berbagai negara di dunia akan mengikuti Konferensi Internasional Asosiasi Ilmuwan Manajemen Indonesia di Hotel Swiss Bell In, Makassar, 19 – 20 Oktober 2012 pekan depan. Dalam konferensi ini akan dibicarakan mengenai kebijakan-kebijakan manajemen bisnis lokal. Hal ini dikatakan Sekretaris Ilmuwan Manajemen Indonesia (IMI) Makassar, Roslina Alam saat bertemu dengan Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo di Ruang Kerja Gubernur, Rabu, 10 Oktober 2012.

Konferensi pertama digelar di Bali dan yang kedua dilaksanakan di Riau. Konferensi Internasional yang akan dilaksanakan di Makassar merupakan yang ketiga kalinya. Dengan melalui konferensi ini diharapkan kita bisa merumuskan sesuatu yang substansi untuk kearifan lokal.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo mengatakan, panitia harus mempersiapkan acara konferensi secara matang. Akomodasi harus dipersiapkan sejak awal karena kerap menjadi persoalan. Meskipun  kita sudah menambah 500 kamar, masih butuh sekitar 3.000 kamar. Kita perlihatkan di Makassar, bukan hanya seminarnya tapi juga dari sisi pelayanannya. Tidak hanya itu, masing-masing delegasi harus didampingi panitia, jangan sampai ada hambatan atau kendala, kita berikan kesan yang baik untuk tamu-tamu yang akan datang.

Lanjut dikatakan, secara tidak langsung, konferensi itu juga membantu ekonomi rakyat. Pasalnya, mereka datang ke Makassar dan tentunya akan belanja di Makassar. Di kultur kita orang Sulsel, manajemen atau akselerasi bisnis kita canggih karena tidak mengenal kompetisi.

Read More >>

Sulsel Bidik Wisatawan Domestik


Makassar, 11 Oktober 2012
Masih seretnya kunjungan wisatawan mancanegara, mendorong pemerintah Sulawesi Selatan mengutamakan promosi wisatanya untuk menggaet wisatawan Nusantara. Menurut Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Jufri Rahman, Wisatawan Nusantara lebih berpotensi membangkitkan kembali dunia pariwisata Sulsel.

“Saat ini, Wisatawan Nusantara lebih potensial digarap, untuk meningkatkan kunjungan wisata di Sulsel. Lovely Toraja misalnya, itu sebenarnya ditujukan kepada warga Toraja untuk pulang kampung. Baik itu didalam atau di luar negeri,” kata Jufri, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu.
Dia juga menyatakan, dengan adanya peningkatan kunjungan wisatawan domestik, akan meningkatkan kembali kunjungan wisatawan asing ke daerah tujuan wisata di Sulsel.
“Peningkatan kunjungan wisatawan domestik, akan menjadi pencitraan yang bagus kepada dunia pariwisata di luar negeri. Sehingga Sulsel akan kembali menjadi salah satu tujuan utama turis asing” harapnya.
Jufri juga menyatakan, para wisatawan domestik tidak terlalu menuntut pelayanan yang berstandar internasional. Hal Ini memberi peluang kepada Sulsel untuk
membangkitkan kembali kepariwisataan sambil membenahi infrastruktur yang terkait dengan dunia wisata.[KM05]
Short URL: http://www.kabarmakassar.com/?p=16180
Read More >>