Senin, 17 September 2012

Kereta Api Mamminasata Beroperasi 2017



Senin, 17 September 2012
MAKASSAR– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menargetkan angkutan massal berupa kereta api yang melintasi jalur Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar (Mamminasata) sudah bisa dioperasikan pada 2017.


Tahun ini hingga tahun depan, proses pembebasan lahan sudah dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel bekerjasama dengan instansi terkait. “2014 tahapan pembangunan mulai dari tender dan pengerjaan diharapkan dilakukan,sehingga 2017 masyarakat sudah bisa menggunakan kereta api,” kata Kepala Dishub Sulsel Masykur Sulthan di Makassar, kemarin.

Proyek yang membutuhkan investasi sekitar Rp4 triliun dan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut, sengaja diusahakan cepat selesai seiring kian padatnya aktifitas di Mamminasata. Namun anggaran tersebut masih belum termasuk pembebasan lahan. Penelitian yang dilakukan 2006 lalu menetapkan,di kawasan tersebut jumlah kendaraan telah mencapai 760.000 unit dengan pergerakan manusia mencapai 1,6 juta orang.

Diperkirakan pada 2015 mendatang kendaraan akan menjadi 1,2 juta unit dengan pergerakan manusia 2,2 juta kali. “Tetapi baru di 2012 jumlah kendaraan sudah mencapai 1,2 juta unit dan pergerakan hampir 3 juta kali dalam sehari.Bisa dibayangkan 2015 mendatang kondisi Makassar akan seperti apa jika tidak segera dibuat angkutan massal yang tepat sasaran,”kata dia.

Dengan akan diberlakukannya angkutan massal di kawasan Mamminasata, diharapkan perekonomian di daerah ini akan kian berkembang. Apalagi transportasi dan jalan merupakan urat nadi kehidupan. ”Terlebih bagi kota besar yang mengembangkan konsep jasa dan industri seperti Makassar ini,”katanya.

Masykur mengatakan, untuk jalur kereta api di Mamminasata akan banyak dibangun tempat-tempat persinggahan, karena jalurnya melayani jalur pendek.Walau panjang relnya masih lebih panjang dari jalur trans Sulawesi yang menghubungkan Makassar-Parepare. “Panjang rel kereta api Mamminasata 200 kilometer, sementara Makassar-Parepare hanya 155 kilometer.Tetapi rel kereta api Mamminasata berkelok- kelok sehingga relnya panjang,”ujar Masykur.

Percepatan pembangunan rel kereta api di Mamminasata telah sesuai dengan ketetapan rapat kabinet DPR RI 2011 lalu, di mana Makassar masuk dalam lima kota di Indonesia yang harus diperhatikan transportasinya terutama soal kemacetan. Empat kota lain yang menjadi prioritas adalah Jakarta, Surabaya,Bali dan Medan. Melihat hasil studi penetapan jalur pembangunan jalan kereta api yang dilakukan oleh PT Aulia Sakti Internasional dan dijadikan dasar Dishub Sulsel, ada tiga usulan koridor yang akan dilalui jalur kereta api.

Di antaranya, koridor satu dari Takalar-Sungguminasa– Pacuan Kuda–Jalan Ratungi– Jalan Sudirman–Karebosi–Jalan Cokroaminoto–New Port– Jalan Insinyur Sutami lalu ke Bandara dan Maros. Sementara koridor dua dari Takalar akan melintas di Jalan AP Pettarani ke Jalan Urip Sumoharjo terus Jalan Perintis,Bandara lalu Maros.

Sementara koridor tiga akan dimulai di kawasan GMTD lalu ke kawasan Pacuan Kuda,masuk Jalan Daeng Tata, tembus Jalan Jalan Dangko- Manunggal–Central Point of Indonesia–Pattimura–Karebosi, lalu melalui Jalan Bawakaraeng dan berakhir di Jalan Urip Sumoharjo. Dari ketiga koridor itu, beberapa di antaranya akan menggunakan stasiun bawah tanah.

Seperti yang akan dibuat di kawasan Maros, yang nantinya juga berfungsi sebagai stasiun pusat jalur kereta api. Untuk teknologi dan jenis kereta api yang akan digunakan, kemungkinan besar Pemprov Sulsel menggunakan teknologi asal China. rahmat hardiansya 

Read More >>