Selasa, 06 Maret 2012

Daewoo Siap Bantu Moko

SELASA, 06 MARET 2012 


PT KIA Motor (Daewoo Factory) menyatakan keinginannya untuk berinvestasi di Sulawesi Selatan melalui kerja sama dengan Pemprov Sulsel dalam upaya memproduksi massal mobil Moko yang sebelumnya dilaunching Pemprov Sulsel.
Keinginan itu diungkapkan Direktur Operasi PT KIA Motor (Daewoo Factory), Mr Jae Won Uhm, saat bertemu dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL), di Seoul, Korea Selatan, Senin, 5 Maret.
Dia mengatakan, Daewoo siap bekerjasama dengan Moko dalam bentuk assemblyng yakni kerja sama perakitan.
“Untuk merealisasikan kerja sama ini, kami butuh 2.500 komponen untuk merakit sebuah mobil. Untuk langkah awal, kita akan mengkaji dulu apa yang menjadi kebutuhan kami dalam kerja sama ini,” ujar Jae Won Uhm.
Gubernur SYL yang didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperin­dag) Sulsel Irman Yasin Limpo menyampaikan apresiasinya yang sedalam-dalamnya atas kesediaan Daewoo untuk bekerjasama dengan Pemprov Sulsel dalam memproduksi mobil nasional di Sulsel.
“Jika ini bisa terealisasi, maka yakin saja ekonomi di Sulsel akan semakin meng­geliat yang pada gilirannya akan menjadikan rakyat sejahtera,” kata Syahrul.
Di Seoul, rombongan SYL bukan hanya ke Daewoo, tapi juga melakukan kunjungan dan rapat terbatas dengan PT Asia Agricultul untuk menjajaki kerja sama produksi alat atau mesin pertanian.
Managing Director PT Asia Agricultul Mr Kim Young Pil didampingi Direksi PT Dymsco yang khusus meproduksi mesin pertanian, di ruang meeting lantai 33 Regus Tower Seoul Korea, memaparkan, usaha yang dipimpinnya bergerak di bidang Pertanian yang berlokasi di Sangon.
Dia mengungkapkan, me­sin pertanian yang diproduksi­nya sudah banyak beredar dan digunakan di negara Asean. Ia sangat terkesan dengan indonesia karena masyarakatnya sangat ramah dan lebih khusus di Sulawesi Selatan.
Salah satu yang berkesan yakni kondisi keamanan daerah, sehingga pihaknya sangat tertarik untuk berinvestasi di Sulsel. Kim juga  menawarkan produk seperti hand tractor yang telah diproduksi dan beroperasi sejak tahun 1962. Di Asean, hand tractor ini juga banyak yang menggunakannya.
“Kami sangat berminat dan tertarik bekerjasama dengan Pemerintah Sulsel, dalam waktu dekat kita akan ber­investasi di Sulsel,” tegasnya.
Sementara itu, dua bupati yang menyertai kunjungan Gubernur SYL di Korea Selatan, yakni Bupati Barru A Idris Syukur dan Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid sepakat dan menjamin akan menyiap­kan lahan jika dibutuhkan oleh PT Asia Agriculture.
Sementar itu, SYL meyambut baik ajakan Mr Kim seraya memberi gambaran kondisi daerah Sulsel yang saat ini merupakan daerah pemasok hasil pertanian terbesar di Indonesia, khususnya beras.
Produksi beras di Sulsel sudah overstock dan mampu melayani kebutuhan beras di 14 provinsi di Indonesia bagian timur.  SYL juga mengemuka­kan sekilas potensi daerah Sulsel yang pertumbuhan ekonominya berada di atas rata-rata nasional.
Sulsel sebagai salah satu daerah di Indonesia yang sangat layak untuk tempat berinvestasi dan itu mendapat pengakuan pemerintah. SYL juga meyampaikan bahwa kami bukan cuma mau membeli, namun mengajak PT Asia Agricultur untuk berinvestasi di Sulsel dengan membangun alat-alat pertanian.
“Karena itu, yang kami butuhkan dan menjamin akan memberi kemudahan dalam menanamkan modalnya. Kami kami akan membatu memasarkan di Indonesia,” katanya.
Mr Kim menambahkan, pihaknya segera membuat nota kesepahaman (MoU) sebagai bukti keseriusan untuk ber­investasi di Sulsel.
Read More >>

Gubernur Ajak Pengusaha Korea Ke Sulawesi Selatan



Gubernur Sulawesi Selatan H. Syahrul Yasin Limpo dan rombongan bertemu dengan Managing Director  PT Asia Agricultur Mr Kim Yong Pil di ruang meeting lantai 33 Regus Tower, Seoul, Korea Selatan, Senin 5 Maret 2012. Kim menjelaskan perusahaannya yang bergerak di bidang pertanian berlokasi di Sangon, yang telah banyak digunakan di negara-negara ASEAN, termasuk di Sulawesi Selatan, Indonesia. Kim juga menawarkan produk perusahaannya khusus hand tractor, dan tertarik berinvestasi di Sulawesi Selatan. Hal ini dilaporkan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Sulawesi Selatan, H. Agus Sumantri dari Korea.

H. Syahrul Yasin Limpo, memberikan gambaran kondisi Sulsel yang dapat dikatakan mengkoordinir atau memasok hasil pertanian di 14 provinsi yang ada di kawasan timur Indonesia yang berpenduduk sekitar 52 juta orang. Pemprov Sulsel bukan cuma mau membeli namun mengajak PT Asia Agricultur untuk berinvestasi di Sulsel dengan membangun alat-alat mekanisasi pertanian. Karena peralatan itulah yang dibutuhkan pertanian di Sulsel dan juga menjamin kemudahan-kemudahan dalam menanamkan modalnya di Sulsel, bahkan akan membantu untuk memasarkan produknya di Indonesia.

Mr Kim  merespons ajakan Gubernur Sulsel dengan mengatakan akan segera membuat MoU sebagai bukti keseriusan untuk menanamkan modalnya di Sulsel. Ada dua bupati yang menyertai kunjungan Gubernur Sulsel  ke Korea, Bupati Barru A. Idris Syukur dan Bupati Pangkep, Syamsuddin A Hamid. Ke dua bupati ini sepakat dan menjamin akan menyiapkan lahan jika dibutuhkan.

Read More >>

APRIL, BALITBANGDA SULSEL KEMBALI GELAR LOMBA KARYA ILMIAH 2012

Selasa, 06 Maret 2012


BADAN Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sulsel akan kembali menantang para akademisi, peneliti, mahasiswa, dan pelajar maupun aktivis untuk mengikuti lomba karya ilmiah tingkat Provinsi Sulsel tahun ini, 2012.

"Lomba tersebut rencana mulai kami selenggarakan untuk menjaring sejumlah karya ilmiah pada April," ujar Panitia Lomba Karya Ilmiah Ridwan di kantor Balitbangda Sulsel, Makassar, Selasa (6/3).

Lomba karya ilmiah ini, menurut Ridwan merupakan kesempatan yang baik bagi pecinta teknologi untuk berkarya di Sulsel. "Adapun karya ilmiah meliputi semua bidang yang termasuk dalam kategori teknologi ilmiah," ujarnya.

Kegiatan serupa yang digelar Balitbangda Provinsi Sulsel tahun-tahun sebelumnya mendapat respon sangat baik. "Kegiatan ini sangat dibutuhkan sebagai instrumen pengembangan kebijakan pemrov dengan mengacu pada kebutuhan masyaarakat," tambahnya.

Informasi seputar rencana lomba karya ilmiah ini dapat dipantau melalui Web site Balitbangda Prov. Sulsel, www.balitbangda-sulsel.info.

Read More >>

Agustus, Pasar Kuliner Terbesar Sulsel Diresmikan

SELASA, 06 MARET 2012 

PAREPARE,  – Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare bersama Kementerian Perdagangan berkomitmen melanjutkan pembangunan pasar kuliner Parepare. Salah satu komitmen dimaksud, yakni jadwal peresmian pasar kuliner terbesar di Sulsel tersebut dipatok paling lambat Agustus tahun ini.
Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Parepare, Sjamsu Alam, beberapa waktu lalu. Sjamsu mengungkap, untuk memastikan jadwal tersebut dipenuhi, ia telah menandatangani Pakta Integritas dengan Kementerian Perdagangan di Jakarta.
Sekaitan dengan itu, pemerintah kota, terus mendorong kontraktor pelaksana segera merampungkan item-item pekerjaan sesuai kontrak yang telah disepakati. Selain pasar Kuliner dan UKM/PKL, Sjamsu juga sempat meninjau pembangunan Pasar Lakessi, Kantor Kecamatan Bacukiki Barat, Masjid Nurul Yaqin Cappa Galung.
Kemudian Kantor Kelurahan Lekessi, akses jalan dan bangunan Kantor Pengelelo Kebun Raya Jompie, serta bangunan Kantor Kelurahan Lapadde. Menurut Sjamsu, keberadaan Pasar Kuliner Parepare akan mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Market pasar ini direncanakan tak hanya masyarakat Parepare tetapi seluruh masyarakat Sulawesi Selatan. Karena itu, Sjamsu yakin keberadaan pasar ini juga akan menstimuli perekonomian Parepare secara umum.
Pembangunan Pasar Kuliner Kota Parepare lanjut Sjamsu, merupakan respon keinginan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang bercita-cita menjadikan Parepare ‘Bandungnya’ masyarakat Sulsel. Saat menghadiri perayaan HUT Kota Parepare ke-51 tahun 2011 lalu, gubernur berharap, pemerintah kota melihat peluang tersebut, sekaligus menciptakan daya tarik yang memungkinkan orang-orang berkunjung ke Parepare, khususnya pada akhir pekan dan hari libur.
Lebih jauh kata Sjamsu, selain menjadi tempat  jajanan makanan, Pasar Kuliner Parepare juga akan persewakan bagi penyelenggaraan event-event besar yang membutuhkan aula besar, baik lokal maupun regional. 
Read More >>