Rabu, 12 Desember 2012

Inspektorat: Dua WTP Pemprov Prestasi Tak Tertandingi


Rabu, 12 Desember 2012




Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy

 MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulsel dibawah kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai gubernur tak pernah berhenti berbuat untuk memberantas dan mencegah bahaya laten korupsi dalam lingkup Pemprov Sulsel.

Sebagai bentuk konkret, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dan pemprov telah menerapkan e-Audit. "Sehingga semua transaksi keuangan yang dilaksanakan dalam lingkup Pemprov Sulsel terpantau langsung oleh BPK secara real time," ujar Kepala Inspektorat Pemprov Sulsel, Azikin Solthan, saat ditemui di kantor gubernuran, Rabu (12/12/2012).

Dia mengatakan, dengan adanya penerapan e-Audit ini, upaya antisipasi terjadinya korupsi, baik secara tidak disengaja lebih-lebih jika ada oknum PNS yang ingin melakukan upaya korupsi itu bisa terpantau.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini mengatakan, pencapaian Pemprov Sulsel bersama Syahrul Yasin Limpo sebagai gubernur dalam upaya mencegah praktik korupsi berjalan dengan baik.

Dua tahun berturut-turut mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah prestasi besar dari BPK RI tahun 2010 dan 2011. Karena terjadi trend positif perbaikan tata kelola keuangan dan aset Pemprov Sulsel terlihat melonjak tajam dari opini disclaimer pada 2008 dan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Menurut Azikin, ini terjadi karena komitmen Syahrul untuk memberantas korupsi dalam jajaran Pemprov Sulsel. Sejak 2010 lalu, gubernur telah menetapkan sebagai tahun pengawasan.

"Tahun pengawasan ini mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri sebagai inovasi dalam pengawasan," kata Azikin.

Azikin juga menjelaskan bahwa Pemprov Sulsel telah terpilih menjadi mitra KPK dalam melakukan pencegahan korupsi melalui peningkatan kualitas pelayanan publik melali program support to Indonesia's Island of Integrity Program for Sulawesi (SIPS).

"WTP sudah kita peroleh 2 tahun berturut-turut bukti konkret bahwa Pemprov Sulsel serius berantas korupsi. Bahwa kemudian itu belum tentu bebas korupsi, saya mau tanya bagaiman dengan yang tidak WTP. Bagaimana dengan WDP dan Disklaimer. Ini harus ditahu publik, WTP adalah prestasi besar yang sulit ditandingi provinsi lain," jelas Azikin. (Rud)

Sumber: http://www.tribunnews.com/2012/12/12/inspektorat-dua-wtp-pemprov-prestasi-tak-tertandingi
Read More >>

Pemerintah Sulsel Tertibkan Areal Persawahan Dalam Kawasan Hutan


Rabu, 12 Desember 2012

Menekan laju degradasi hutan, Pemerintah Sulsel segera menertibkan areal persawahan di dalam kawasan hutan. Setiap tahun, tingkat kerusakan diakui meningkat akibat pembalakan liar.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sulsel, Lutfie Halide mengungkapkan, tengah menginventarisir kawasan hutan yang dikonversi menjadi areal persawahan tanpa izin dari Kementerian Kehutanan. Jika ditemukan, maka akan ditertibkan. Pencetakan areal persawahan di dalam kawasan hutan tanpa izin merupakan tindakan melanggar hukum.

Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sulsel mengaku, petani yang terbukti mengolah kawasan hutan akan dialihkan pada areal persawahan yang telah dicetak.Tahun ini, terdapat 7.000 ha sawah baru yang tersebar di sejumlah kabupaten sentra penghasil beras Sulsel. Diantaranya Barru, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Selayar. Anggaran yang terserap diakui mencapai Rp 77 miliar dari APBN. Lutfie Halide menambahkan, pencetakan sawah baru merupakan upaya meminimalisir pembalakan liar oleh masyarakat untuk di konversi menjadi areal persawahan.Sekaligus mendorong produktivitas komoditi pertanian, khususnya beras.

Di Sulsel, terdapat potensi areal persawahan hingga 1 juta hectare. Namun, baru 980.000 ha yang telah telah dimanfaatkan. Data Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sulsel menyebutkan, selama 6 tahun terakhir, perluasan areal persawahan hanya 7. 126 ha dari potensi 60.000 ha. Tahun lalu, realisasi pencetakan sawah baru mencapai 2. 300 ha. Fajar Hermanto

Sumber: http://makassar.radiosmartfm.com/jurnal-makassar/3524-pemerintah-sulsel-tertibkan-areal-persawahan-dalam-kawasan-hutan.html
Read More >>

Pemrov Sulsel Ambil Alih Pembangunan Sarana Air Minum Mamminasata


Rabu, 12 Desember 2012

Mempercepat pembangunan sarana air minum di Kawasan Mamminasata, pengelolaan sumber air baku diserahkan ke Pemerintah Sulsel. Sebelumnya, penandatanganan nota kesepahaman proyek tersebut tertunda karena konservasinya hanya dibebankan ke Pemerintah Kabupaten Gowa dan Maros.

Sekretaris Daerah Sulsel, Andi Muallim mengungkapkan, segera membentuk Badan Layanan Umum (BLU) yang bertugas mengelola sekaligus membagi debit air ke 4 kabupaten – kota di Kawasan Mamminasata, yakni Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar. Khusus kabupaten yang memiliki sumber air baku, seperti Gowa dan Maros akan memperoleh kompensasi khusus dalam bentuk bagi hasil tarif air bersih yang ditetapkan.

Pemerintah Sulsel mengaku, kebijakan tersebut segera diserahkan ke Dirjen Pengelolaan Sumber Daya Air dan Dirjen Cipta Karya. Sehingga, penandatanganan nota kesepahaman dapat dilakukan. Termasuk bantuan anggaran pembangunan sarana air bersih dari Pemerintah Pusat. Sebelumnya, Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sulsel, Andi Bakti Haruni mengaku, Pemerintah Kabupaten Gowa dan Maros menolak mengkonservasi 2 sumber air baku yang dimanfaatkan memenuhi kebutuhan air bersih di Kawasan Mamminasata. Padahal, masyarakat di Kota Makassar dan Kabupaten Takalar ikut menikmati.

Khusus Gowa, terdapat potensi sumber air baku dari bendungan bili-bili hingga 3000 liter perdetik. Namun, baru 1000 liter yang telah diolah menjadi air bersih. Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sulsel mengaku, jika nota kesepahaman tentang pembangunan system penyediaan air minum ditanda tangani Desember ini, terdapat 1000 liter detik lagi yang akan dikelola. Fajar Hermanto

Sumber: http://makassar.radiosmartfm.com/jurnal-makassar/3531-pemrov-sulsel-ambil-alih-pembangunan-sarana-air-minum-mamminasata.html
Read More >>

Kunjungan Wisman ke Sulsel Meningkat


Rabu, 12 Desember 2012
MAKASSAR– Memasuki peak session di penghujung 2012 ini, kunjungan wisatawan baik domestik dan mancanegara ke Sulsel diperkirakan akan terus meningkat, seperti yang terjadi pada tiga bulan terakhir.

Ketua Association of the Indonesia Tours and TravelAgencies (Asita) Sulsel Didi L Manaba mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara (wiman) akan naik sekitar 10% dari bulan- bulan sebelumnya. Hal ini didasari oleh kian populernya destinasi wisata Makassar ke berbagai negara. “Walau kunjungan wisman akan naik, akan tetapi masih belum sebanding dengan Pulau Bali dan Lombok. Karena masih banyak hal yang harus diperbaharui pada destinasi di Sulsel,” katanya di Makassar, kemarin.

Sikap optimistis yang diungkapkan Didi tersebut sejalan dengan adanya sejumlah festival budaya yang digelar di Sulsel. Sebut saja sejumlah atraksi kebudayaan yang digelar Pemerintah Kota Makassar dan perhelatan Lovely Desember di Toraja. ”Itu semua memancing minat wisatawan untuk datang,”katanya.

Apalagi sejumlah agen tour kian genjar menggelar promosi ke berbagai negara dengan menggandeng banyak asosiasi. Begitu pula dengan maskapai penerbangan yang terus membuka jaringan di beberapa negara. Khusus untuk di Sulsel, Toraja masih menjadi daya tarik utama wisatawan baik domestik hingga mancanegara.

Didi berharap, pemerintah mempercepat perbaikan infrastruktur di destinasi wisata, baik di lokasi maupun sarana menuju destinasi. Hal ini penting dilakukan,agar wisatawan merasa puas. Sementara itu, data kunjungan wisman ke Sulsel yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel menunjukkan peningkatan di Oktober 2012. Wisman yang datang melalui pintu masuk Makassar pada Oktober mencapai 1.130 orang atau naik 12,55% jika dibandingkan September 2012 yang mencapai 1.004 orang.

Kepala BPS Sulsel Bambang Pramono mengatakan, wisman asal Malaysia dan Singapura merupakan yang terbanyak berkunjung ke Sulsel. Khusus di Oktober, wisman asal Malaysia mencapai 664 orang.Namun wisman asal Singapura mengalami pe-nurunan dari 70 orang di September menjadi 48 orang.

Selain Malaysia dan Singapura, wisman dari Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Perancis juga banyak datang ke Sulsel.Menurut Bambang,tingginya kunjungan wisman dari Malaysia dan Singapura didukung oleh jalur penerbangan yang kian murah dan mudah. rahmat hardiansya 
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/daerah/sulawesi-selatan?page=3
Read More >>

Perhotelan Diprediksi Tumbuh 35%



Rabu, 12 Desember 2012


MAKASSAR – Iklim investasi di sektor perhotelan di Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun depan memasuki masa keemasan. Pada 2013 diperkirakan menjadi tahun dengan pertumbuhan hotel terbesar, yakni mencapai 35%.

Indikasinya, adanya beberapa hotel di Makassar diresmikan. Di antaranya Aerotel Smile, Hotel Bintang Grup Tanjung Bunga, Novotel Sheyla, Karebosi Condotel, Hotel CCC Tanjung Bunga, Hotel Amaris Tanjung Bunga, Hotel Swis-sbell Fort Roterdam, Hotel Ibis dan Grand Quality Hotel serta Budget Hotel di Perintis.

“Dari sekian banyak hotel yang akan hadir 2013 mendatang, akan menyumbang tambahan kamar baru sekitar 2.722 unit, atau naik sekitar 35% dari 6.435 unit kamar hotel tahun ini,” ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga di Makassar, kemarin.

Rata-rata pertumbuhan hotel di Makassar sejak 2009 silam hanya sekitar 20%. Begitu pula pertumbuhan yang terjadi dari 2011 ke 2012.Dari 4.235 unit kamar naik menjadi 6.435 unit tahun ini. Tahun depan total kamar hotel telah mencapai 9.175 unit.

Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Sulsel Didi L Manaba berharap, pengelola hotel bisa memberikan pe-layanan memuaskan bagi tamu hotel agar bisa lebih lama menginap di hotel sehingga punya waktu lebih menjelajahi destinasi wisata di daerah ini. rahmat hardiansya
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/perhotelan-diprediksi-tumbuh-35
Read More >>

Lagi, Sail Takabonerate Ditarget 2015


Rabu, 12 Desember 2012

goat head, species of fish, Selayar, reef fish, epinephelus, cheilinus undulatus, charonia tritonis, tridacna squamosa, economic value, south sulawesi, trochus niloticus, types of mollusks, fish consumption, bugis, coral atoll, skipjack, napoleon wrasse, coral reef, pearl oysters, giant clam shell

Setelah gagal dihelat tahun ini, Pemprov Sulsel kembali menargetkan untuk menggelar event Sail Takabonetare di Kabupaten Kepulauan Selayar pada 2015 mendatang.

Diharapkan, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat memberikan persetujuannya. Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel Jufri Rahman menyebutkan, telah banyak provinsi yang terlebih dahulu mengusulkan even sail ke pemerintah pusat, dibanding Sulsel.

“Kita targetkan Sail Takabonerate dapat digelar pada 2015 nanti. Kita berharap bisa disetujui oleh sembilan kementerian terkait,” kata Jufri di Gedung DPRD Sulsel kemarin. Apalagi, kata dia, sekarang ini muncul kesan, event sail yang disetujui pemerintah pusat, hanyalah untuk lokasi yang berada di pulau terluar. Karena itu, Pemprov terus berupaya agar sail ini bisa dilaksa-nakan.

Sekadar diketahui, tahun ini, pemerintah pusat menolak menggelar sail di Pulau Takabonerate. Hal ini dikarenakan masih minimnya infrastruktur pendukung, seperti transportasi serta venue di sekitar Kepulauan Selayar. (wahyudi)
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/lagi-sail-takabonerate-ditarget-2015
Read More >>

Gaet Wisatawan, Tingkatkan Pelayanan


Rabu, 12 Desember 2012 

MAKASSAR,  -- Daya tarik objek tak cukup untuk memikat wisatawan. Pelayanan yang memuaskan dan promosi juga sangat menentukan.

Hal itu mengemuka dalam Business Meeting Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulsel yang dihadiri, Ketua Perhimpunan Hotel dan Resotran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga dan Ketua DPD ASITA Sulsel Didi Leonardo Manaba di Hotel Santika, Selasa, 11 Desember.

Pertemuan yang digagas Disbudpar Sulsel merupakan upaya untuk membangun pariwisata dengan menambah daya saing dan daya tarik bagi wisatawan. Daya saing dan daya tarik termasuk kualitas pelayanan seluruh stakeholder.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulsel Jufri Rahman mengatakan, pelayanan sektor pariwisata di Sulsel, merupakan pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.

"Keluhan dari wisatawan masih kerap terdengar. Ini harus disikapi PHRI, ASITA dan semua stakeholder untuk meningkatkan kualitas layanan. Penjabarannya harus menyentuh hingga ke tingkat bawah, mulai dari angkutan, layanan hotel hingga restoran," urai Jufri.

Dia pun mengatakan, jika Sulsel serius mengelola pariwisata, wajib mengukur kualitas layanan yang telah diberikan kepada wisatawan. "Bisa dengan cara membuat kuesioner kepuasan layanan dan produk sektor pariwisatanya," katanya.

Sekaitan peningkatan kualitas pelayanan tersebut, PHRI Sulsel juga menargetkan 60 persen dari jumlah karyawan hotel sudah memiliki sertifikasi kompetensi standar pelayanan hotel pada tahun 2012 ini.

"Karyawan hotel sedang mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi, yang dilakukan lembaga sertifikasi profesi hotel dan restoran (LSPHR)," kata Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga. (aci/upi)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20121212000625-gaet-wisatawan-tingkatkan-pelayanan
Read More >>

Gondol 10 Emas, Sulsel Peringkat Tiga BIMP EAGA


Rabu, 12 Desember 2012
Makassar,– Sepuluh medali emas berhasil disabet oleh sepuluh atlet kontingen Sulawesi Selatan pada ajang (BIMP-EAGA) di Philipina 8-11 Desember 2012. Selain emas Kontingen Sulsel juga meraih empat perak dan tiga perunggu. Hasil tersebut membawa kontingen Sulsel yang hanya membawa 10 atlet menempati peringkat tiga di bawah Provinsi Sabah dan Serawak.
“Sebanyak 10 atlet yang kita sertakan semuanya berhasil meraih medali emas”kata Sekertaris Komite Olahraga nasional Indonesia (KONI) Sulsel, Nukhrawi Nawir, Rabu (12/12/2012).
Dari tiga cabang olahraga yang diikuti Sulsel, renang merupakan cabang yang paling banyak menyumbangkan medali yakni tujuh emas, empat perak dan tiga perunggu. Seluruh medali yang diraih dari cabang renang masing-masing dipersembahkan Hasril (dua emas, satu perak), Muhammad Hamgari (tiga emas, dua perak), Muhammad Alamsyah (satu emas dan dua perunggu) serta Rezkyanto dengan satu perak dan satu perunggu.
Sementara dua emas dari pencak silat dipersembahkan Novri Ardiwirasnata di kategori seni perorangan dan Rasyidah yang tampil di nomor tunggal perorangan putri. Sedangkan emas sepak takraw diraih pada nomor beregu yang diperkuat Ruswan Wajib, Askar, Fathur dan Marsudi.
“Kita hanya kalah dari Sabah dan Sarawak yang memang menurunkan sekitar 50 atlet. Makanya kita sangat bersyukur dengan kekuatan yang cukup minim namun bisa meraih hasil maksimal,” ujarnya.
BIMP EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Philippina East ASEAN Growth Area) adalah Kompetisi yang mempertandingkan tujuh cabang olahraga yakni, atletik, tenis, tenis meja, bulutangkis, renang, pencaksilat, dan sepak takraw.[KM5]
Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=21287
Read More >>

Berwisata Plus Mengenal Lingkungan di PPLH Puntondo


Rabu, Desember 12th, 2012


Kawasan wisata pendidikan PPLH Puntondo, Kab Takalar Sulawesi Selatan

OMBAK yang tenang dan alam pedesaan yang masih kental dengan tradisi lokal, rumah-rumah panggung berjajar sepanjang jalan dengan masyarakat yang ramah akan menyambut kedatangan anda di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo. Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo ini terletak di Teluk Laikang, tepatnya di Dusun Puntondo, Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar – Sulawesi Selatan.

PPLH Puntondo menyediakan beragam fasilitas yang menunjang kahadiran anda untuk berwisata sekaligus belajar lingkungan. Ada Pendopo, Perpustakaan, Ruang seminar, Restoran, Asrama dan Bungalow. Bangunannnya memiliki arsitektur rumah panggung dengan desain yang menarik, unik dan tentu saja nyaman.

Selain itu ada peralatan Tekhnologi Ramah Lingkungan (TRL). TRL yang bisa anda dapatkan di PPLH Puntondo yaitu, Solar cooker (memasak dengan tenaga surya), water treatment ( pengelolaan air limbah), Distilasi air, Tandon, kompos, arang briket, penjernihan air, daur ulang kertas dan kincir angin.

Dikawasan wisata berpasir putih ini anda juga bisa melakukan kegiatan Out Ward Bound. Dalam kegiatan ini anda bisa menilai kemampuan diri sendiri, juga bagaimana berkomunikasi, berinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain terutama dengan rekan satu team. Juga akhirnya bagaimana team tersebut mampu menyelesaikan pekerjaan atau permasalahan yang ada dengan kemampuan yang dimiliki oleh anggotanya. Di sisi lain peserta juga diharapkan tumbuhnya kesadaran dalam diri masing-masing, bahwa alam dan lingkungan hidup merupakan media yang paling efektif untuk menumbuhkan sifat dan karakter masing-masing orang sehingga muncul kesadaran lain untuk ikut menjaga lingkungan hidup di sekitarnya sebagai wujud seorang pemimpin yang adil dan bertanggung jawab.

Salah satu permasalahan yang cukup rumit dan paling sering dibahas saat ini adalah masalah sampah, apalagi dikota besar, selain pengaruhnya besar sekali terhadap kesehatan, juga akan berpengaruh terhadap nilai estetika suatu tempat. Apabila anda ingin mengetahui pengelolaan sampah dengan tepat, maka PPLH Puntondolah tempatnnya.

Di sana anda akan menjawab sendiri penyelesaian sampah melalui langkah pemecahan seperti, Mengurangi pemakaian, Memakai kembali, Daur ulang, Mengisi Kembali dan Mengisi kembali produk isi ulang.

Selain menikmati suasana laut, anda juga bisa menambah wawasan tentang Ekosistem laut sebagai salah satu ekosistem di dunia, di Puntontondo. Lokasi PPLH Puntondo yang terletak di tepi laut merupakan tempat yang cocok untuk belajar ekosistem laut. Apalagi didukung dengan jenis ekosistem yang beragam, mulai dari ekosistem lamun Puntondo, Ekosistem mangrove Puntondo, Ekosistem terumbu karang Puntondo dan pasir.

Anda bisa menyusuri pantai untuk menggali dan mengamati kehidupan pasir putih, menyusuri hutan bakau untuk mengamati berbagai aktivitas satwa didalamnya, menuju padang lamun untuk mengamati binatang-binatang kecil yang berlindung diantara lamun atau Mengamati terumbu karang dengan menggunakan speed boat. Bagi yang bisa berenang boleh menyelam dan mengamati langsung dengan menggunakan alat snorkel, tapi yang tidak bisa berenang dapat melihat karang lewat kaca yang sudah disiapkan di speed boat.

PPLH Puntondo yang peletakan batu pertamanya pada 18 Agustus 1998, diresmikan pada 15 Oktober 2001. Keberadaan PPLHP di Sulawesi Selatan dilatarbelakangi oleh rasa kepedulian terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi begitu cepat dan keberadaannya tidak lepas dari peran serta dan dukungan masyarakat, LSM, Universitas, sekolah-sekolah, pemerintah serta individu.

Khusus bagi anda yang ingin menikmati suasana teluk di Puntondo selama beberapa hari, tersedia bungalow enam unit. Setiap bungalow di bangun dengan konsep terbuka dan pendekatan terhadap alam, akan memberi kesan tersendiri untuk anda. Tersedia 2 bungalow VIP ( Kerapu dan kakap) yang cocok untuk bermalam sebuah keluarga kecil. PPLH juga memiliki 4 buah bungalow biasa yang dapat memuat masing-masing 6 orang; sangat cocok untuk Anda dan sahabat menikmati suasana pesisir yang ramah lingkungan.

Untuk mencapai tempat wisata pendidikan ini, anda bisa menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Makassar ke Puntondo yang jaraknya sekitar 60 KM. Sedang dengan kendaraan umum anda bisa menggukana angkot antar daerah yang disebut pete-pete trayek Makassar Manggadu Kab. Takalar. Dari Mangngadu yang merupakan kota kecamatan Mangngara Bombang ini, anda Kemudian melanjutkan dengan menggunakan transportasi ojek motor ke Puntondo.[KM5]

Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=21344
Read More >>

SYL Bawa Kuliah Umum di Jeneponto


Selasa, 12 November 2012
JENEPONTO, –Syahrul Yasin Limpo, mengukuhkan Pengurus Ikatan Sarjana Turatea (IST) Cabang Kabupaten Jeneponto, di aula kantor Bupati Jeneponto, akhir pekan kemarin. Usai pengukuhan, Gubernur Provinsi Sulsel ini juga memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa STIE Yapti. Syahrul mengungkapkan, menjadi sarjana bukanlah sebuah kebetulan. Melainkan melalui sebuah proses. Sarjana adalah orang-orang yang cerdas, mampu mencari jalan keluar dari setiap persoalan yang dihadapi. “Orang yang cerdas, selalu mengedepankan rasio dibandingkan emosinya. Mereka mencari jalan keluar dari setiap persoalannya dengan tidak destruktif,” jelas Syahrul.
Syahrul menuturkan, program pendidikan gratis hingga tingkat SMA serta program beasiswa doktoral ke luar negeri, yang diprogramkan pemerintah provinsi, bertujuan untuk menciptakan orang-orang cerdas di Sulsel. Sehingga, kedepannya, Indonesia tidak boleh kalah dengan Malaysia, Singapura, Korea, bahkan negara-negara maju lainnya di dunia. “Saya bahkan punya mimpi, pendapatan per kapita rakyat kita menembus angka Rp30 juta per tahun. Ini hanya bisa kita capai kalau ada sarjana-sarjana yang cerdas, yang punya komitmen untuk membangun daerahnya,” tegasnya. Menurutnya, kondisi daerah bukan lagi persoalan untuk mencapai kesejahteraan.
Syahrul mencontohkan, Arab Saudi yang memiliki iklim yang cukup panas, Jepang dan Korea dengan musim saljunya, rakyatnya tetap sejahtera. Apalagi, Indonesia dengan iklim tropis yang kaya akan sumber daya alamnya. “Semua persoalan itu bisa dijawab dengan kecerdasan dan tekhnologi. Hanya dengan akal yang dibangun dengan sistem akademik dan ilmu pengetahuan yang mampu menjawab semua tantangan yang ada,” pungkasnya. Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IST, Prof Baso Amang mengatakan, Syahrul merupakan tokoh Sulsel yang cerdas dan berpikiran maju. Sehingga tidak hanya mampu berkiprah di tingkat provinsi, tapi juga nasional. “Kalau mau mencari teladan, patron dan contoh, lihat pak Syahrul.
Tidak mungkin Sulsel maju kalau dipimpin orang yang tidak cerdas,” kata Prof Baso. Baso Amang menambahkan, IST merupakan organisasi tempat berhimpunnya orang cerdas, selalu mengedepankan rasio dibandingkan emosi. Karena itu, IST juga harus berkontribusi terhadap pembangunan daerah Jeneponto. Jika IST ingin maju, lanjut dia, tentunya harus bergaul dan memilih orang yang punya pemikiran maju untuk kehidupan yang lebih sejahtera. Sosok Syahrul Yasin Limpo, dinilainya sebagai pemimpin yang visioner dan memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan. “Pak Syahrul sebagai gubernur punya kepedulian tinggi terhadap dunia pendidikan, dibuktikan dengan mengalokasikan APBD untuk pendidikan gratis,” sebutnya.
Ditempat yang sama, Bupati Jeneponto, Radjamilo berharap, IST sebagai gudangnya pemikir dan tempat berhimpunnya para intelektual untuk berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Apalagi, Jeneponto merupakan daerah yang memeiliki khas tersendiri. “Karena itu, yang harus dijadikan teladan adalah orang yang memahami pembangunan daerah, ekonomi dan sosial. Sosok pak Syahrul memiliki pengetahuan yang tinggi dalam bidang pemerintahan,” tutup Bupati Jeneponto ini. (mg10/sev)
Sumber: http://www.ujungpandangekspres.co/edukasi/syl-bawa-kuliah-umum-di-jeneponto
Read More >>