Jumat, 09 Maret 2012

Dua Perusahaan Korsel Siap Investasi di Sulsel



MAKASSAR – Dua perusahaan besar asal Korea Selatan (Korsel) menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi di Sulsel.Kedua perusahaan tersebut adalah Asia Agriculture yang ahli dalam industri pembuatan alat-alat pertanian,serta perusahaan automotif ternama di Korsel, Daewoo Factory atau KIA Motor.


Hal ini diungkapkan oleh kedua pimpinan perusahaan tersebut saat menerima kunjungan rombongan Pemprov Sulsel yang dipimpin Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Korsel,pekan ini. Presiden Asia Technology (ATC) Co Ltd Dr Shin Gil Kim mengungkapkan, 80% komponen yang dibuat merupakan produksi sendiri dari pabrik yang berdiri sejak 1962.Komponen lainnya menggunakan merek lain,seperti Honda. Hal ini untuk menunjang kelengkapan mesin produksi ATC yang kini sudah tersebar di negara-negara Asean.

Kim juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemprov Sulsel yang telah memerlihatkan kesungguhan dalam menjajaki kerja sama dengan pihaknya. Dia berjanji akan membantu mewujudkan mekanisasi pertanian di Sulsel, sekaligus menyampaikan kesiapannya untuk mendirikan pabrik mesin pertanian di daerah ini. Selain untuk melihat langsung proses perakitan dan pembuatan mesin alat-alat pertanian, Syahrul juga telah menandatangani nota kesepahaman untuk kerjasama mekanisasi pertanian.

Syahrul secara khusus bertandang ke Negeri Ginseng tersebut sejak pekan lalu, untuk melihat secara langsung salah satu pabrik terbesar di Korea yang memproduksi hand tractor dan mesin pertanian lainnya. Dalam pertemuan tersebut, Syahrul menyampaikan gambaran tentang kondisi pertanian di Sulsel.Di mana dalam tiga tahun terakhir telah memperlihatkan peningkatan yang signifikan. Khususnya, pertumbuhan ekonomi mencapai 8,64% yang tertinggi di Indonesia.

Selain itu, kata Syahrul, Sulsel masih mengunggulkan di sektor pertanian, sehingga sangat tepat jika ATC bersedia mendirikan pabrik di Sulsel. Bahkan Syahrul berjanji membantu pemasarannya,khususnya di 14 provinsi di kawasan timur Indonesia (KTI) yang juga menjadi daerah tujuan pasokan beras dari daerah ini. Direktur Operasi PT KIA Motor Jae Won Uhm menyampaikan keinginannya untuk menjajaki kerjasama dalam memproduksi mobil nasional Moko yang selama ini diproduksi di Sulsel.

Dalam produksi mobil tersebut, kata Won,khusus bentuk assembling dibutuhkan sedikitnya 2.500 komponen untuk merakit satu unit mobil. ”Mereka akan mengkaji apa yang dapat dikerjasamakan guna mendukung perakitan mobil Moko di Sulsel,” kata Kadisperindag Sulsel Irman Yasin Limpo yang mendampingi Syahrul selama di Korsel.

Read More >>

Pemprov Sulses Alokasikan Dana Bansos Rp 26 Miliar

Jumat, 9 Maret 2012 


 MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam tahun 2012 mengalokasikan anggaran bantuan sosial (Bansos) senilai Rp 26 miliar yang diperuntukkan bagi lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi masyarakat.
Pencairan dana bansos belum bisa dilakukan karena peraturan gubernur (Pergub) sebagai payung hukum belum terbit.
Kepala Bidang Anggaran Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Sulsel, Agustinus Appang menjelaskan penyaluran dana bansos harus tetap mengacu pada Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang pedoman pemberian hibah dan bantuan sosial dari APBD.
Aturan tersebut telah ditindaklanjuti dengan penerbitan Pergub Sulsel Nomor 77 Tahun 2011. Hanya saja, dalam pergub tersebut masih sebatas mekanisme dan persyaratan penerima bansos. Belum tercantum nama-nama LSM, OKP dan Ormas di Sulsel yang berhak menerima aliran dana bansos.
Data Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Sulsel menyebutkan proposal permintaan bantuan dari LSM dan Ormas mencapai ratusan. Hingga kini masih tahap verifikasi, utamanya jenis kegiatan dan alamatnya.
"Sudah ada ratusan yang mendaftar tapi masih kami verifikasi jenis kegiatan dan alamat yang bersangkutan untuk meminimalisir penyalahgunaan dana bantuan sosial," kata Agustinus, Jumat (9/3/2012).
Ia menjelaskan, sampai saat ini BPKD Sulsel belum pernah mencairkan dana bantuan sosial di Tahun 2012. Ia berharap, LSM dan Ormas dapat memahaminya karena mekanisme penyalurannya yang diperketat.
Untuk indikasi penyalahgunaan dana bantuan sosial tahun 2008 lalu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikannya ke aparat penegak hukum.
Read More >>

Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Pejabat Eselon III dan IV Lingkup Pemrov Sulsel

Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo yang didampingi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawsi Selatan, H. A. Muallim, mengambil sumpah dan melantik kurang lebih 130 Pejabat Eselon III dan IV Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jumat, 9 Maret 2012. Acara ini dihadiri para Pejabat Struktural beserta Staf Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Gubernur dalam sambutannya mengatakan bahwa mutasi jabatan adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan dan sudah melalui prosedur dimana jabatan adalah penilaian dari Tuhan yang diberi amanah  untuk bertanggung jawab dalam mengemban tugas yang diberikan. Jabatan itu datangnya dari diri sendiri dan kalau tidak bisa dijaga tentunya dengan sendirinya jabatan itu bisa pergi dan sumber kebahagiaan adalah termasuk jabatan. Oleh karena itu kunci keberhasilan seorang pejabat adalah kepedulian terhadap tugas-tugas yang diemban, kepedulian terhadap rakyat dan ketaatan pada aturan dalam hukum dan seorang pejabat harus memahami hirarki pemerintahan mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten kota.
Pejabat yang baru dilantik adalah pejabat pemerintah yang betul-betul bertanggung jawab kepada semua masalah dan memahami tugas pokok dan fungsinya dengan ketulusan, kemauan dalam melaksanakan tugas-tugas yang dihadapi.  Jabatan itu bukan sekedar surat keputusan saja tapi jabatan itu adalah tugas pada lembaga pemerintah yaitu bertanggung jawab kepada provinsi, Negara dan kepada seluruh warga masyarakat Sulawesi Selatan. Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang kuat tangguh, memperhatikan kesejahteraan rakyat, melayani dan tidak mementingkan diri sendiri dan bisa bekerja sama dengan semua pihak.

Read More >>

Delapan Daerah Terpencil Kebagian Listrik

Jumat, 09 Maret 2012 

MAKASSAR,  -- Persoalan listrik di Sulsel, khususnya di sejumlah daerah terpencil dalam waktu dekat bisa teratasi. Tahun ini, pusat melalui APBN mengalokasikan anggaran Rp16,6 miliar dana untuk program elektifikasi daerah terpencil.

Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sulsel, Salim AR, saat ekspose program SKPD 2012 di ruang media center, Kamis, 8 Maret mengatakan, ada tiga jenis elektrifikasi untuk daerah terpencil ini yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat, dan hibrid PLTS dan PLT Bayu atau perpaduan tenaga surya dan angin.

Untuk PLTMH akan dibangun di Luwu Utara dengan daya 30 KW. Anggarannya Rp1,2 miliar. Sedangkan PLTS Terpusat akan dibangun di lima daerah terpencil yakni di Luwu Timur, Pangkep, Selayar, Takalar, serta Luwu Utara. Kapasitas masing-masing 15 KW. "Anggarannya Rp2,2 M per daerah," katanya.

Khusus Hibryd PLTS dan PLT Bayu, Salim mengatakan akan dibangun di Takalar dan Pangkep. Daya masing-masing juga 15 KW. "Anggarannya juga Rp2,2 M," katanya.

Tahun 2012 ini, Dinas ESDM Sulsel juga melaksanakan berbagai program. Termasuk pemetaan dan penyelidikan sumber daya mineral dan batu bara, serta pemetaan geologi kars. "Kita juga akan melakukan penertiban pertambangan tanpa izin dan pembinaan pengusaha pertambangan," ujarnya. 


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120308192502-delapan-daerah-terpencil-kebagian-listrik'
Read More >>

Delapan Daerah Terpencil Kebagian Listrik

Jumat, 09 Maret 2012 

MAKASSAR,  -- Persoalan listrik di Sulsel, khususnya di sejumlah daerah terpencil dalam waktu dekat bisa teratasi. Tahun ini, pusat melalui APBN mengalokasikan anggaran Rp16,6 miliar dana untuk program elektifikasi daerah terpencil.

Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sulsel, Salim AR, saat ekspose program SKPD 2012 di ruang media center, Kamis, 8 Maret mengatakan, ada tiga jenis elektrifikasi untuk daerah terpencil ini yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat, dan hibrid PLTS dan PLT Bayu atau perpaduan tenaga surya dan angin.

Untuk PLTMH akan dibangun di Luwu Utara dengan daya 30 KW. Anggarannya Rp1,2 miliar. Sedangkan PLTS Terpusat akan dibangun di lima daerah terpencil yakni di Luwu Timur, Pangkep, Selayar, Takalar, serta Luwu Utara. Kapasitas masing-masing 15 KW. "Anggarannya Rp2,2 M per daerah," katanya.

Khusus Hibryd PLTS dan PLT Bayu, Salim mengatakan akan dibangun di Takalar dan Pangkep. Daya masing-masing juga 15 KW. "Anggarannya juga Rp2,2 M," katanya.

Tahun 2012 ini, Dinas ESDM Sulsel juga melaksanakan berbagai program. Termasuk pemetaan dan penyelidikan sumber daya mineral dan batu bara, serta pemetaan geologi kars. "Kita juga akan melakukan penertiban pertambangan tanpa izin dan pembinaan pengusaha pertambangan," ujarnya. 



Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120308192502-delapan-daerah-terpencil-kebagian-listrik'
Read More >>