Kamis, 31 Mei 2012

Pertamina Jangan Jalan Sendiri


Kamis, 31 May 2012
Image

MAKASSAR– Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta kepada PT Pertamina Region VII Makassar agar tidak jalan sendiri dalam pengaturan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di daerah ini. 

Menurutnya, BUMN harus lebih banyak melakukan komunikasi dengan pemerintah kabupaten/ kota serta provinsi agar seluruh permasalahan kuota dan pengaturan penyaluran BBM bisa dipecahkan bersama.

Hal ini diungkapkan Syahrul menyikapi mulai menipisnya kuota BBM bersubsidi di Sulsel dalambeberapabulanke depan. “Saya mintaPertaminatakjalan sendiri. Harus terintegrasi dengan kabupaten dan kota, serta provinsi,supaya kita semua paham situasi yang ada,”katanya. Saat disinggung mengenai mulai menipisnya kuota BBM bersubsidi di Sulsel, mantan Bupati Gowa dua periode ini mengaku, persoalan tersebut bukan hanya terjadi di Sulsel, tetapi hampir merata di seluruh daerah di Tanah Air. Karena itu, dia memerintahkan kepada Sekprov Sulsel Andi Muallim untuk mengambil langkah-langkah jika hal tersebut terjadi di Sulsel.

“Besok (hari ini) saya minta Sekprov (A Muallim) merapatkan apa-apa saja yang akan kita lakukan. Harus ada agenda yang dibangun, dan kita harus bijaksana untuk mencari jalan keluar terbaik,”bebernya. Namun, dia kembali mengingatkan untuk membicarakan permasalahan ini dengan seluruh pihak-pihak yang terkait. Sebelumnya, Pemprov Sulsel berencana membentuk tim khusus untuk mengendalikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di 24 kabupaten/ kota. Tim ini nantinya terdiri dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel serta PT Pertamina Region VII Makassar.

Selain itu,beberapa instansi terkait juga dilibatkan dalam tim tersebut.Tim ini nantinya mengatur pendistribusian serta mengawal pembagian BBM bersubsidi agar merata di kabupaten/kota. Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) Region VII memprediksi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan melebihi dari kuota yang ditetapkan 2,99 juta kilo liter (KL) dalam tahun ini. Pertumbuhan konsumsi diperkirakan lebih dari 15% dengan melihat ritme penggunaan.

“Tadinya kami hanya dapat kuota 2,8 juta KL, tetapi kemudian ada penambahan 7% sehingga menjadi 2,99 juta KL saat ini.Kami prediksi,penggunaan BBM bersubsidi akan lebih 15% hingga akhir tahun ini, karena per bulan pemakaian BBM selalu lebih 15%,” papar General Manager (GM) Fuel Retail Marketing Region VII (Sulawesi) PT Pertamina Adi Nugroho,kemarin. Meski pemakaian BBM di regionSulawesiselalulebih15% per bulan, tetapi hingga kini belum ada keinginan dari pemerintah untuk menambah kuota yang telah ditetapkan.Karena itu,untuk memenuhi kebutuhan BBM bersubsidi disemua daerah, pemerintah menggunakan sistem pengendalian.

Tambahan Kuota BBM Bersubsidi Kalimantan Akhirnya Disetujui 

Pemerintah akhirnya menyetujui penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk Kalimantan. Pasokan untuk wilayah tersebut akan diambilkan dari BBM bersubsidi cadangan pemerintah sebesar 2,5 juta kiloliter (kl) dari total kuota BBM nasional sebesar 40 juta kl. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik memahami permintaan tambahan kuota BBM bersubsidi untuk Kalimantan.

Menurut dia, antrean panjang yang terjadi dua bulan terakhir akibat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, yakni mencapai 7–8%, yang juga diikuti pertumbuhan kendaraan yang mencapai 30% per tahun.Akibatnya, konsumsi BBM pun membengkak. “BBM bersubsidi itu 40 juta kl,itu 2,5 juta kl dibintangi tidak boleh keluar.Kita akan tambahkan beberapa ke Kalimantan,” jelas Jero Wacik dalam jumpa pers di Kantor Kementerian ESDM Jakarta kemarin.

Keputusan itu diambil setelah Jero Wacik bertemu dengan gubernur se-Kalimantan untuk menyelesaikan solusi kekurangan BBM di wilayah tersebut yang berujung blokade lalu lintas batu bara di Sungai Barito, Kalimantan Selatan.Pemerintah pusat dituntut secepatnya mencari solusi karena blokade tersebut bisa mengancam suplai batu bara untuk PT Perusahaan Listrik Negara (persero).

Dalam pertemuan itu hadir Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin,Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya,Wakil Gubernur KalimantanTengah Achmad Diran, dan Ketua Bappeda Kalimantan Timur Rusmadi. Selain itu hadir pula Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas Andy Noorsaman Someng,Kepala Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) R Priyono, dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Selain menambah kuota BBM bersubsidi, pemerintah juga berkomitmen menambah BBM nonsubsidi yang tidak terbatas di perbatasan Kalimantan karena saat ini masyarakat perbatasan mendapatkan BBM dari Malaysia dengan harga Rp15.000 per liter. Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin menyambut baik penambahan kuota BBM tersebut. Dia menyebut tambahan kuota kira-kira 5% ke atas. “Ini merupakan kabar baik buat masyarakat Kalimantan. Harapan kami agar hal ini tidak dipolitisasi,”katanya.

Anggota Komisi VII Satya W Yudha menilai keputusan pemerintah meminta penambahan kuota BBM bersubsidi melanggar UU APBN 2012.“Seharusnya pemerintah menekan besaran subsidi BBM dengan memberantas penyelundupan dan penimbunan BBM bersubsidi,” kata dia kepada SINDOdi Jakarta kemarin. wahyudi/ rahmat hardiansya/ nanangwijayanto/ant 

Read More >>

UN Sulsel Peringkat Pertama

Kamis, 31 Mei 2012

Kelulusan Capai 99,9 Persen 

MAKASSAR,  -- Posisi Sulsel peringkat pertama hasil Ujian Nasional (UN) jenjang pendidikan SMP terbayang di depan mata. Persentase kelulusan UN SMP se Sulsel mencapai 99,99 persen.
Siswa SMP peserta UN 2012 akan mengetahui hasil ujiannya pada 2 Juni mendatang. Hasil ujian yang diterima Rabu, 30 Mei, telah didistribusikan Dinas Pendidikan Sulsel ke Dinas Pendidikan kabupaten/kota, kemarin.

Dinas Pendidikan Sulsel melansir jumlah siswa tidak lulus UN sebanyak 205 orang dari total peserta sebanyak 135.738 orang. Kelulusan UN SMP tahun ini meningkat 0,16 persen dibanding tahun lalu yang tercatat sebesar 99,83 persen.

Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel, Abdullah Jabbar optimis Sulsel peringkat pertama UN secara nasional. Hasil pemeriksaan lembar jawaban komputer peserta UN se Sulsel diterima Dinas Pendidikan Sulsel, Rabu, 30 Mei.
Sebenarnya, jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 263 orang. Hanya saja, Dinas Pendidikan masih berpeluang mengatrolnya dengan melakukan perbaikan nilai 58 peserta UN dari beberapa daerah.

Kegagalan sementara 58 siswa peserta UN ini disebabkan tidak lengkapnya penilaian Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan nilai rapor siswa. Nilai UAS siswa dari sekolah belum terdata di Kementerian Keuangan dan masih berpeluang dilakukan perbaikan.

Ketidaklulusan tertinggi berada di Makassar sebanyak 98 orang dari jumlah peserta 20.636 siswa. Menyusul, Toraja Utara tidak lulus 30 orang dari 4.675 peserta, Bone 24 siswa dari 11.535 peserta, serta Maros 16 orang tidak lulus dari 5.335 peserta, Gowa tidak lulus 13 siswa dari 10.230 peserta Barru 10 orang dari 3.032 peserta. Kabupaten lainnya di bawah 10 orang.

Jabbar mengungkapkan, perolehan total nilai UN tertinggi diraih Bulukumba dengan nilai 33,87. Disusul Sidrap, Soppeng, Wajo dan Luwu, Palopo. Kota Makassar berada di peringkat kesembilan perolehan nilai tertinggi sebesar 32,72.

Bila pada UN SMA mata pelajaran Bahasa Indonesia yang terendah nilai totalnya, jenjang SMP justru lebih baik dari Bahasa Indonesia. Nilai total mata ujian Bahasa Indesia 8,11 dan Bahasa Inggris 7,70. Nilai tertinggi pada Matematika 8,26 dan IPA 8,23.

Jabbar mengklaim, kelulusan UN SMP yang mencapai 99.99 persen merupakan dampak positif program Pendidikan Gratis. Dari 14 item yang dibiayai program Pendidikan Gratis, 13 di antaranya untuk membiayai tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan.

Hanya satu item dari 14 item itu untuk menunjang kekurangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). "Sulsel meraih predikat juara umum nasional guru berprestasi pada 2011 lalu. Prestasi ini membuktikan guru yang berkualitas menghasilkan siswa yang berkualitas pula. (rif/sil)



Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120530232452-un-sulsel-peringkat-pertama
Read More >>

Investasi Asing Sulsel Terbesar Keempat


Kamis, 31 Mei 2012 
MAKASSAR, - Realisasi investasi asing di Sulsel di triwulan pertama tahun 2012 tercatat terbesar ke 4 di Indonesia. Data di Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel menyebutkan nilainya mencapai 415 juta US Dollar.

Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal (BKPM) Daerah Sulsel, Sukarniaty Kondolele di Makassar, Rabu, mengatakan, investasi asing yang masuk diantaranya bergerak di sektor perkebunan, industri mineral, perdagangan, dan jasa dengan jumlah enam proyek.

Realisasi penanaman modal asing (PMA) tersebut berdampak naiknya posisi Sulsel dari 20 besar ke 5 besar. BKPMD Sulsel optimistis target yang ditetapkan sebesar 100 juta US Dollar hingga akhir tahun ini akan tercapai.

"Salah satu upaya yang ditempuh yakni mengintensifkan promosi," ujarnya.

Terkait infrastruktur yang dapat mendukung kegiatan investasi, Sukarniaty mengaku, telah terpenuhi secara maksimal. Salah satunya yakni penambahan daya listrik baru tahun ini hingga 331 mega watt yang berasal dari pembangkit listrik di Jeneponto, Poso, dan Enrekang.

Sementara untuk kondisi infrastruktur jalan, investor baru yang menanamkan modalnya di Sulsel tidak pernah mempermasalahkannya Ia menegaskan hanya tiga hal yang selama ini dipertanyakan investor. Diantaranya kontribusi pemerintah dalam bentuk insentif seperti penyediaan lahan, keringanan pajak, dan kemudahan pengurusan perizinan.(*)
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/05/31/investasi-asing-sulsel-terbesar-keempat
Read More >>

Realisasi PMA Sulsel Capai US$415 Juta

Terbaik Keempat di  Indonesia
 
MAKASSAR,  — Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Sulsel pada triwulan pertama tahun 2012 ini, disebutkan secara nasional telah menduduki posisi ke-empat di Indonesia.
Ini berdasarkan pada data Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel menyebutkan, realisasi tersebut nilainya mencapai US$415 juta.
Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal BKPMD Sulsel, Sukarniaty Kondolele, menjelaskan, dari total investasi asing yang masuk itu, diantaranya bergerak pada sektor perkebunan, industri mineral, perdagangan, dan jasa dengan jumlah sebanyak 6 proyek.
“Realisasi PMA ini tentu berdampak pada naiknya posisi Sulsel dari 20 besar ke posisi 5 besar,” terang Sukarniaty Kondolele, di kantor gubernur, Rabu, 30 Mei.
Bahkan, lanjut Sukarniaty, pihaknya tetap optimis bahwa target yang ditetapkan sebesar US$100 juta  sampai pada batas akhir tahun 2012 ini, akan tercapai. Hingga saat ini, beberapa upaya telah dilakukannya untuyk mencapai target itu, salah satunya yakni dengan mengintensifkan promosi .
Apalagi, masih kata dia, berbagai infrastruktur yang bisa mendukung kegiatan in­vestasi di Sulsel sejauh ini telah terpenuhi secara maksimal.
Misalnya, adanya penambahan daya listrik baru tahun 2012 ini yang mencapai 331 mega watt, masing-masing berasal dari pembangkit listrik di Jenepon­to, Poso, dan Enrekang.
Terkait kondisi jalan, pihaknya mengaku bahwa hingga saat ini para investor baru yang menanamkan modalnya di Sulsel tidak pernah mempermasalahkan hal itu. “Selama ini hanya ada 3 hal yang biasa dipertanyakan investor. Misalnya, soal kontribusi pemerintah dalam bentuk insentif seperti penyediaan lahan, keringanan pajak, serta kemudahan pada proses pengurusan perizi­nan,” ujarnya.
Selain itu, Sukarniaty juga mengungkapkan untuk posisi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada triwulan pertama tahun 2012 ini, diakuinya baru mencapai sekitar Rp765 juta. Dengan kondisi itu, membuat posisi Sulsel secara nasional turun menjadi 10 dari sebelumnya berada pada posisi ke-6.
Meski begitu, pihaknya mengaku tetap optimis PMDN ini akan mengalami peningkatan lantaran ditunjang dengan kemudahan pengurusan izin melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Khusus PMDN, sejumlah investasi yang masuk di antaranya dari sektor peternakan, industri makanan, industri kertas, dan listrik dengan jumlah seba­nyak 9 proyek. (eky/mri)

Sumber: http://cakrawalaberita.com/ekonomi/realisasi-pma-sulsel-capai-us415-juta
Read More >>

Pemprov-BNI Kerjasama Bangun Industri Pengolahan

KAMIS, 31 MEI 2012

alt
MAKASSAR, --Pemprov Sulsel dan Bank Negara Indonesia (BNI) akan bekerjasama untuk mempercepat pembangunan industri pengolahan di Sulsel. Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo dan Direktur Utama BNI Pusat Gatot M Suwondo, di rumah jabatan gubernur, Kamis (31/5).
"BNI harus bisa mensupport pembangunan industri di Sulsel, jangan sampai peluangnya diambil bank lain," kata Syahrul.
Syahrul mengungkapkan, di Pelabuhan Garongkong di Kabupaten Barru sementara diperluas. Sehingga, ke depannya akan jadi pelabuhan ekspor impor. Di tempat tersebut juga akan dibangun gudang pupuk terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI)yang mampu menampung 800 ribu ton per tahun. Tidak hanya itu, Pelabuhan Untia juga sementara dikembangkan.
"Ke depannya, infrastruktur pelabuhan akan sangat mendukung sehingga arus perdagangan akan berjalan lancar," ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk pengembangan potensi daerah, dirinya menganut sistem pengembangan ekonomi klasik tradisional ke modern industrial. Komoditas yang dihasilkan Sulsel diolah terlebih dahulu sebelum dipasarkan.
"Daripada dijual curah, nilai tambahnya lebih ada kalau dipacking dulu. Dan pasar ternyata lebih happy juga menerima produk kita," tuturnya.
Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu menuturkan, beberapa komoditas Sulsel yang bisa dikembangkan dalam industri pengolahan, antara lain, kakao, rumput laut, jagung, dan masih banyak lagi komoditas lainnya. Bahkan, BNI sudah membiayai petani rumput laut di Sulsel dengan memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Hasilnya itu bisa diukur," ujarnya.
Ia menambahkan, ke depannya, ia telah menyusun konsep agar masyarakat, khususnya petani dan nelayan memiliki rekening tabungan. Sehingga, pendapatan atau penghasilannya bisa diukur.
"Saya harapkan, ke depannya kerjasama antara BNI dan Pemprov Sulsel bisa dalam skala lebih besar lagi. BNI support dalam pendanaan untuk pembangunan industri pengolahan," harapnya.
Sementara, Direktur Utama BNI Pusat, Gatot M Suwondo, menyambut baik tawaran Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo. Gatot mengaku siap mendukung dan memfasilitasi pengembangan potensi daerah Sulsel melalui pembangunan industri pengolahan.
"Kita selalu koordinasi, yang pertama saya temui memang gubernur untuk memahami arah pengembangan daerah. Setelah itu, baru saya beri arahan ke BNI wilayah. Ada beberapa yang sudah kami fasilitasi," terangnya. (Dewi)
Read More >>

Rabu, 30 Mei 2012

Sulsel Lampaui Target MDGs

Rabu, 30 Mei 2012 
MAKASSAR,  -- Penekanan angka kematian ibu dan bayi signifikan dalam empat tahun terakhir. Target maksimal Milenium Development Goals (MDGs) pada 2015 juga sudah berhasil dilampaui.

WAKIL Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang, mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, angka kematian ibu hanya 76 per 1000 kelahiran. Sementara kematian bayi mampu ditekan sampai lima per 1000 kelahiran bayi.

"Target MDGs ditetapkan paling tinggi 102 per 1000 kelahiran pada 2015 mendatang. Artinya, Sulsel sudah melampaui sangat jauh target MDG's yang ditetapkan sejak program Kesehatan Gratis dilaksanakan," kata Agus saat menerima tim USAid, Selasa, 29 Mei.

Chief of Party Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) dari USAid, Anne Hyre mengatakan, USAid menetapkan Kabupaten Pinrang percontohan program EMAS. Tenaga pendamping memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan agar angka kematian ibu dan bayi dapat ditekan lebih maksimal.

Tenaga kesehatan ini diberi pemahaman atau pengetahuan tentang tata cara menangani ibu melahirkan. Pola hidup sehat juga akan diberikan kepada ibu hamil.

Penetapan Pinrang sebagai percontohan bagian dari 30 kabupaten/kota se Indonesia. USAid juga menunjuk enam provinsi sebagai pilot project program EMAS. Program ini dilaksanakan dengan dana USD55 juta selama lima tahun. (harifuddin)



Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120529231615-sulsel-lampaui-target-mdgs
Read More >>

Selasa, 29 Mei 2012

Ribuan Keluarga Korban Banjir Terima Bantuan


Selasa, 29 Mei 2012
BELOPA – Sekitar 22.000 keluarga korban banjir di empat kecamatan di Kabupaten Luwu menerima bantuan logistik dari Pemerintah Provinsi Sulsel kemarin.
Bantuan yang diterima korban banjir di Suli, Suli Barat, Larompong dan Larompong Selatan ini berupa bahan makanan dan minuman, pakaian layak pakai, dan obat-obatan. Korban banjir di empat kecamatan ini mencapai 20.000 kepala keluarga. “Kami berterima kasih kepada Gubernur Sulsel yang menyalurkan bantuan untuk korban bencana di Luwu ini.Apalagi, sekitar 22.000 keluarga korban banjir memang sangat butuh bantuan,” ujar bupati Luwu Andi Mudzakkar saat menerima bantuan Pemprov Sulsel dari Kepala Seksi Bencana Alam Dinas Sosial Sulsel, Andi Rahman Saleh, di Belopa kemarin.

Menurut Cakka,Pemkab masih mendata total kerugian akibat banjir bandang yang terjadi Kamis(24/5) lalu,termasukmendata berbagai infrastruktur publik yang rusak.“Khusus kerusakan infrastruktur publik ditaksir mencapai Rp6 miliar,” kata Cakka.

Terserang Penyakit

Warga korban banjir di 33 desa di tujuh kecamatan di Luwu Utara (Lutra) mulai terserang penyakit seperti diare, gatal-gatal,dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Sejumlah warga mulai memadati Puskesmas Kecamatan Malangke Barat dan Puskesmas Bonebone kemarin.

“Umumnya keluhan warga yang datang berobat adalah diare dan penyakit kulit seperti gatal-gatal,” ujar Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Bonebone Khaerul,kemarin. Banjir di Lutra ini terjadi pada Jumat (25/5). Banjir merendam ratusan rumah warga, sarana pendidikan dan tempat ibadah. Pemkab Lutra belum mendata jumlah kerugian material akibat banjir ini. ● chaerul baderu/ abdul aziz 

Read More >>

Sulsel Jadi Pusat Industrialisasi Udang KTI


Selasa, 29 Mei 2012

JAKARTA,  -- Sulawesi Selatan, bakal menjadi pusat industrialisasi udang di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sharif C Sutardjo, Senin, 28 Mei di Jakarta.

Menurut Sharif, industrialisasi udang akan dilakukan secara bertahap dari 2012 sampai 2014. Diawali dari kawasan Pantai Utara Jawa yang mencakup empat provinsi di Jawa dan Banten. Untuk Provinsi Banten, akan dilakukan di Kabupaten Tangerang dan Serang Provinsi Banten, sementara di Provinsi Jawa Barat berlokasi di Kabupaten Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon.

Kemudian di Provinsi Jawa Tengah berlokasi di Kabupaten Brebes, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Demak, Jepara, Pati dan Rembang. Terakhir di Provinsi Jawa Timur yakni Kabupaten Tubang, Lamongan, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi. Selanjutnya akan dikembangkan di Pulau Sulawesi yakni di Sulsel, dan Sumatera.

Sharif menambahkan, produksi benih udang pada 2011 mencapai 30,2 miliar ekor, terdiri dari 11,1 miliar benih windu, 19,1 miliar benih vaname. Seiring dengan itu, produksi Induk udang pada 2011 mencapai 1.162.000 ekor, terdiri dari 242 ribu ekor udang windu, dan 1.381.000 udang vaname. Ini didukung hatchery skala besar milik swasta sebanyak 24 unit dan HSRT sebanyak 4.545 unit.

Hingga saat sebut Sharif, jumlah Hatchery udang yang bersertifikat berjumlah 49 unit, tersebar di Sumatera Utara (Sumut), Lampung, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, NTB dan Sulsel. Pada 2011, terdapat 570 Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang beroperasi di seluruh Indonesia, dan 150 Unit Pengolahan Udang (UPU), dengan kapasitas antara 40-50 persen.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), juga memfasilitasi dan menggalang dukungan dari berbagai instansi kelembagaan terkait, di antaranya pemda, Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Pertanahan Nasional, dan Perusahaan Listrik Negara. Kementerian PU, turut andil dalam rehabilitasi dan revitalisasi tambak primer dan sekunder. Pada 2012, Kementerian PU telah menyiapkan dana Rp99 miliar. (asw) 



Read More >>

Gubernur Resmikan Proyek Getarbangdes


SELASA, 29 Mei 2012 

Bulukumba, – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meresmikan beberapa proyek Gerakan Terpadu Pembangunan Pedesaan (Getarbangdes), pada acara Getarbangdes Bulukumba, yang dilaksanakan di Desa Dampang, Kecamatan Gantarang, Senin, 28 Mei.
Adapun proyek yang diresmikan adalah sejumlah kegiatan getarbangdes tahun 2011 dengan total anggaran sebesar Rp171,39 miliar. Antara lain, penyelesaian poros Makassar-Sinjai, poros Bira-Bulukumba, pengerukan dan perluasan pelabuhan Bira, perluasan pelabuhan Leppe’E, review DED Bendung Bayang-bayang, pemba­ngunan 3 unit embung baru, rehab irigasi Bonto Nyeleng dan berbagai infrastruktur lainnya.
Disamping itu, ada pula pencanangan dimulainya proyek getarbangdes tahun 2012 dengan anggaran sebesar Rp213,25 mi­liar. Sehingga, total keseluruhan dana getarbangdes yang diterima Kabupaten Bulukumba sebesar Rp385,64 miliar dan merupakan alokasi dana getarbangdes tertinggi di kawasan selatan-selatan.
Dalam kesempatan tersebut, gubernur Sulsel juga menye­rahkan sejumlah paket bantuan. Yakni, bantuan ternak, bibit pa­ngan, perkebunan, kehutanan, perika­nan, koperasi, rumput laut, dan lain-lain.
Gubernur mengatakan, semua pihak ingin melihat Bulukumba maju dan makin baik. Karenanya, kehadiran program getarbangdes merupakan bagian dari upaya membangun komitmen nurani, hari ini harus lebih baik dari kemarin.
“Kita harus punya komitmen, yang baik-baik itu harus dilanjutkan. Hari esok harus lebih baik dari hari kemarin dan hari ini,” kata Syahrul.
Menghadirkan kehidupan yang lebih baik, lanjutnya, ada tiga syarat yang harus dipenuhi. Pertama, hadirkan pemerintahan yang baik dan berpihak kepada rakyat. Pemerintahan yang baik tidak meladeni dirinya sendiri.
“Hanya dengan pemerintahan yang baik, yang bisa mengantar sebuah daerah berkembang lebih maju. Pemerintahan yang baik, selalu bisa menemukan harapan-harapan rakyat,” ujarnya.
Syarat lainnya, kata mantan Bupati Gowa dua periode itu, jika hadir produksi kehidupan dan aktifitas yang produktif. Pedagang ma­suk di daerah tanpa ragu-ragu. Para petani, peternak, dan nelayan tidak ada kecemasan dan ketakutan.
“Jika pedagang masuk, akan hadir akselerasi ekonomi yang tinggi.Karenanya, pedagang sa­ngat dibutuhkan untuk memberikan nilai tambah terhadap suatu barang dan jasa. Pedagang akan masuk kalau suasana aman, damai, tentram, dan teratur,” terangnya. (rls)
Read More >>

Wagub Membuka Seminar Menggali Potensi Ekonomi Sulsel


Ada sejumlah investasi bisnis di Sulawesi Selatan yang akan ditawarkan kepada para investor negara Eropa Timur dan Tengah. Diantara Investasi bisnis tersebut adalah, pengembangan beras organik, industri pengeringan (dryer) dan gudang, pembangunan pabrik pengolahan hasil pertanian seperti rumput laut, kakao, pengalengan daging serta budidaya perairan. Hal ini dikatakan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, H. Agus Arifin Nu’mang, dalam acara seminar Menggali Potensi Ekonomi Sulsel dan Memanfaatkan Peluang Pasar non Tradisional Negara Eropa Tengah dan Timur, yang berlangsung di Hotel Imperial Aryaduta, Senin, 28 Mei 2012.
Menurut Agus Arifin Nu’mang, ada juga pengolahan nikel, mangan, biji besi dan panas bumi. Selain itu, juga ada investasi pembangunan infrastruktur jalan. Untuk itu diharapkan, dengan adanya seminar ini, perdagangan lintas Sulawesi Selatan dengan negara-negara Eropa akan terus ditingkatkan. Sehingga pengusaha Sulawesi Selatan dapat berinteraksi dengan negara-negara Eropa.
Sementara Deputi Direktur I Kementerian Luar Negeri, Berlian Napitupulu mengatakan, seminar tersebut merupakan misi Kemenlu dalam menjalankan diplomasi ekonomi kedua sisi, dalam negeri dan ke luar negeri. Dalam negeri, Kemenlu melihat sejumlah daerah memiliki potensi ekonomi. Salah satunya, Sulawesi Sulawesi ini sebagai produsen kakao terbesar di Indonesia. Sedangkan negara-negara di Eropa Tengah dan Timur, merupakan pemakai dan pengguna cokelat dalam kehidupan sehari harinya. Negara Eropa Timur juga negara yang kaya di bidang minyak dan gas serta teknologi dan juga alat-alat berat. Sulawesi juga memiliki potensi tambang, Kemenlu membuka diplomasi dan peluang kerjasama investasi negara-negara Eropa Timur, utamanya penggunaan alat berat untuk penambang tersebut. Bahkan, negara-negara Eropa Timur juga memiliki keunggulan bidang tenaga listrik, bidang infrastruktur pembuatan jalan.
Kalau daerah ini punya potensi minyak atau hasil laut, bisa dikerjasamakan. Kita juga harapkan, melalui seminar ini terjadi kontak. Selanjutnya, pengusaha di Sulawesi bisa berkunjung ke negara-negara Eropa untuk melihat pasar disana.  Dengan adanya seminar ini diharapkan memiliki misi dagang, budaya dan pariwisata yang dapat mengikuti pasar yang diadakan di negara-negara Eropa tersebut.
Hr/Tn (Selasa, 29 Mei 2012)

Read More >>

Senin, 28 Mei 2012

Jepang Menjajaki Industri Perkapalan Yang Ada Di Barru


Senin, 28/05/2012 - 

Investor Jepang dari Mitsui Engineering and Shipbilding, Co. Ltd, sedang menjajaki kerja sama pembangunan industri perkapalan di Kabupaten Barru. Mereka tertarik  melihat potensi yang dimiliki Pelabuhan Garonggong Barru. Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Director ship and Ocean Project  Hq General Manager of Chiba works, Akinori Matsuda, dengan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Bupati Barru, Idris Syukur, di rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, jalan Jenderal Sudirman Makassar, Minggu, 27 Mei 2012. Menurut Akinori, pihaknya sangat tertarik melihat potensi yang ada di Barru dan telah melakukan survey untuk membangun industri kapal, yang rencananya industri kapal tersebut akan dibangun di Pelabuhan Garonggong.
Gubernur Sulawesi Selatan dalam menanggapi hal di atas, menyambut baik keinginan investor Jepang, apalagi Pelabuhan Garonggong memang memenuhi persyaratan karena kedalamannya yang sesuai standar. Laut yang paling dalam memang ada di Pelabuhan Garonggong Barru dan hanya ada dua di Indonesia. Sulawesi Selatan adalah center point of Indonesia dan merupakan wilayah bertumpunya 14 provinsi lainnya yang ada di kawasan timur Indonesia. Gubernur berharap dapat membangun kerja sama dengan intensif kedepan, khususnya industri-industri yang bisa menyokong 14 provinsi di KTI. Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia itu menuturkan Sulawesi Selatan memiliki jumlah penduduk hampir 9 juta jiwa. Di Pulau sulawesi , ada lima provinsi, namun pusatnya ada di Sulawesi Selatan.
Selain hal tersebut, Gubernur juga menjelaskan bahwa Sulsel juga mempunyai tambang, nikel, emas, gas, dan beberapa komoditas seperti, pertanian, perkebunan hingga peternakan. Kabupaten Barru adalah pusat perekonomian Sulawesi Selatan di masa yang akan datang. Dalam masterplan perencanaan, Barru adalah masa depan yang akan menjadi pusat arus perdagangan ekspor impor. Setelah Pelabuhan Garonggong selesai, semua kapal perdagangan akan berlabuh di Barru dan sangat mendukung kalau mau membangun industri perkapalan yang besar. Pemerintah pasti akan mendukung dalam rangka memperpendek jarak antar pulau di Indonesia.
Yy / Sv (Senin, 28 Mei 2012)
Read More >>

Sabtu, 26 Mei 2012

45 Unit Moko Unjuk Gigi di Makassar


SABTU, 26 Mei 2012 

alt
MAKASSAR,  - Mobil lokal produksi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Moko atau Mobil Toko, membuktikan keberadaan dan resmi meluncur di jalanan di Kota Makassar. Sebanyajk 45 unit Moko berkeliling Kota Makassar, Jumat, 25 Mei kemarin.
City Touring Moko dilepas Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar.
Touring Moko produksi tahap pertama ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat kehadiran mobil lokal yang diharapkan menjadi kebanggaan masyarakat Sulsel.
Syahrul saat melepas Moko me­ngatakan, kehadiran Moko yang di­produksi Sulsel, menunjukkan Indonesia yang luar biasa dan kaya raya. Kita harus bersyukur menjadi orang Indonesia. Ada idealisme di dalam produksi moko ini.
“Ini yang mau kita tunjukkan. Jangan cuma mau yang instan karena akan bersifat sementara. Impor beras dan garam tidak boleh di Sulsel.
Mobil pun kita bisa buat sendiri,” terang peraih seratusan penghargaan nasional maupun internasional ini.Syahrul mengungkapkan, selain mobil produksi Sulsel, ke depannya, juga harus bisa memproduksi motor hingga traktor. Tetapi, harganya harus tetap lebih murah dan diperuntukkan kepada pelaku usaha kecil.
“Suatu saat akan kita buktikan kalau kita tidak kalah. Untuk Moko saja, kita lebih dulu dari mobil yang diproduksi Jokowi. Tapi Moko harus untuk rakyat, harganya tidak boleh di atas Rp40 juta. Bahkan, saya mau, Moko jadi mobil paling irit di dunia,” tegas mantan Bupati Gowa dua periode ini.
Peraih penghargaan Bintang Maha Putera Utama dari Presiden RI itu, menuturkan, touring Moko di Kota Makassar, untuk memperkenalkan hasil karya dengan ketulusan, bukan politik.
“Tidak ada ji gunanya jadi gubernur kalau tidak ada apa-apa. Saya mau jawab pendekatan politik dengan kerja. Orang mau bicara apapun, yang pilih kita adalah hasil kerja kita,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Disperindag Sulsel, Irman Yasin Limpo, mengatakan, touring perdana di dalam kota merupakan pengenalan kepada masyarakat sekaligus ajang uji coba. Apalagi, pengadaan dan pemeliharaan Moko telah dituntaskan tahun ini.
“Dari 45 unit dianggarkan tahun 2011 dan telah selesai,” tuturnya.
Irman menjelaskan, dari anggaran Rp2,7 miliar, baru terealisasi Rp500 juta. Sehingga, masih ada anggaran sekira Rp2,2 miliar. Pembuatan mobil Moko juga melibatkan partisipasi sumber daya lokal dan tekhnisi lokal dalam rangka merancang bangun Moko.
“Komponennya juga te­lah menggunakan komponen lokal,” jelasnya.
Ia menambahkan, pro­duksi awal Moko masih ada beberapa ketidaksempurna­an. Tetapi, dengan maping produksi, generasi kedua akan jauh lebih baik dan comfort dari generasi pertama.
“Generasi kedua tentunya akan jauh lebih baik dan comfort dari generasi pertama,” tambahnya. (eky/ute)
Read More >>

Gubernur Hadiri Acara Dzikir

SABTU, 26 MEI 2012

MAKASSAR, CAKARAWALA ONLINE--Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, menghadiri acara dzikir akbar dan doa bersama ribuan warga Makassar, di Masjid Raya, Sabtu (26/5).
Syahrul mengatakan, dzikir akan memberikan semangat dan merupakan wujud rasa syukur atas semua nikmat yang Allah SWT limpahkan.
"Tuhan memberi kita karunia dan kita harus bersyukur," ujarnya.
Ia mengungkapkan, Sulsel berhasil menjadi provinsi terbaik di Indonesia. Hal tersebut bisa tercapai karena ada rahmat Tuhan di dalamnya.
"Kita berkeyakinan, hanya dengan orang-orang yang penuh rasa syukur, tidak korupsi, kita temukan rahmat Tuhan didalamnya," ungkapnya.
Syahrul berharap, dengan dilakukannya dzikir, akan ada kekuatan baru yang bisa membawa Sulsel jauh lebih baik lagi dari apa yang dicapai saat ini.
"Mari kita songsong kehidupan yang lebih baik. Semoga menjadi ibadah," harapnya. (Dewi)
Read More >>

45 Unit Mobil Toko Siap Dipasarkan


Sabtu, 26 Mei 2012

situs-berita-terbaru.blogspot.com - [PIC] Siswa SMK di Makassar juga Rakit Mobil MOKO
MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel memperkenalkan Mobil Toko (Moko) kepada masyarakat umum dengan menggelar city touring, berkeliling Kota Makassar, kemarin.
Sebanyak 45 unit kendaraan yang diproduksi bersama PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) ini, menyusuri ruas jalan utama. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kehadiran Moko yang diproduksi Sulsel menunjukkan Indonesia memiliki kemampuan untuk memproduksi kendaraan sendiri. Menurutnya, ada idealisme di dalam produksi mobil murah tersebut ditengah gempuran kendaraan impor dari Jepang.

”Ini yang mau kita tunjukkan. Jangan cuma mau yang instan karena akan bersifat sementara. Impor beras dan garam tidak boleh di Sulsel.Mobil pun kita bisa buat sendiri,”terangnya usai melepas touringperdana 45 unit Moko, di Rumah Jabatan Gubernur,kemarin. Syahrul mengungkapkan, selain mobil,ke depannya Pemprov Sulsel menargetkan bisa memproduksi motor hingga traktor untuk pertanian.

Tetapi, harganya harus tetap lebih murah dan diperuntukan bagi pelaku usaha kecil. ”Suatu saat akan kita buktikan kalau kita tidak kalah dengan Negara lain.Untuk Moko saja, kita lebih dulu dari mobil yang diproduksi siswa SMK di Solo. Tapi Moko harus untuk rakyat,harganya tidak boleh di atas Rp40 juta. Bahkan, saya mau, Moko jadi mobil paling irit di dunia,”ungkapnya.

Peraih penghargaan Bintang Maha Putera Utama dari Presiden RI itu, menuturkan, touringmoko di Kota Makassar, untuk memperkenalkan hasil karya dengan ketulusan, bukan politik. ”Tidak ada ji gunanya jadi gubernur kalau tidak ada apaapa. Saya mau jawab pendekatan politik dengan kerja.Orang mau bicara apapun, yang pilih kita adalah hasil kerja kita,” tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel Irman Yasin Limpo mengatakan, touring perdana di dalam kota merupakan pengenalan kepada masyarakat sekaligus ajang uji coba.Apalagi, pengadaan dan pemeliharaan Moko telah dituntaskan tahun ini. ”Dari 45 unit dianggarkan tahun 2011 telah selesai diproduksi dan sekarang bisa dilihat hasilnya.Ini sekaligus menjadi jawaban bagi pihak-pihak yang meragukan kelanjutan produksi mobil murah ini,”tandasnya.

Irman menjelaskan, dari anggaran Rp2,7 miliar, baru terealisasi 500 juta. Sehingga, masih ada anggaran sekira Rp2,2 miliar.Pembuatan mobil Moko juga melibatkan partisipasi sumber daya lokal dan teknisi lokal dalam rangka rancang bangun Moko. ”Komponennya juga telah menggunakan komponen lokal,” jelasnya.

Ia menambahkan,produksi awal moko masih ada beberapa ketidaksempurnaan. Tetapi, dengan mapingproduksi,generasi kedua akan jauh lebih baik dan comfort dari generasi pertama. ”Generasi kedua tentunya akan jauh lebih baik dan comfort dari generasi pertama,” tambahnya. ●supyan umar

Read More >>

PGRI Apresiasi Pendidikan Gratis


Sabtu, 26 Mei 2012
MAKASSAR – Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pusat Sulistiyo memuji program pendidikan gratis yang diprogramkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel sejak Juli 2008 lalu.

Program tersebut dinilai mampu memberikan kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengecap bangku sekolah khususnya warga tidak mampu. “Biasanya, orang yang peduli terhadap guru dan pendidikan, nasibnya akan selalu baik,” kata Sulistyo saat menghadiri pembukaan Rapimnas PGRI yang dilaksanakan di Baruga Sangiaseri, Rujab Gubernur, kemarin.

Sementara, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, program pendidikan gratis saat ini telah dinikmati oleh masyarakat Sulsel. Selain itu, untuk meningkatkan sumber daya manusia di Sulsel, Pemprov Sulsel telah memberikan beasiswa kepada mahasiswa untuk belajar di luar negeri.

“Pendidikan adalah jalan lurus menuju kesejahteraan. Kalau tidak berpendidikan tinggi, alur pikir dan jalur pikirnya tidak muncul. Selalu mau jadi pegawai dan pedagang yang biasa-biasa saja, karenanya, sarjana dan doktor harus banyak,” terangnya. ● jumardin akas      
Read More >>

Jumat, 25 Mei 2012

Kabulog : Realisasi Penyaluran Raskin Sulsel 93 Persen


Jumat, 25 Mei 2012

Makassar - Kepala Perum Bulog Divre VII Sulawesi Selatan, Tommy S Sikado mengatakan, realisasi penyaluran beras untuk masyarakat miskin mencapai 93 persen.

"Raskin yang sudah disalurkan sejak Januari 2012 hingga saat ini sudah mencapai sekitar 42 ribu ton dari 45 ribu ton pagu raskin," kata Tommy di Makassar, Jumat.

Dia mengatakan, untuk penyaluran raskin tersebut ke-24 kabupaten/kota, setiap rumah tangga miskin atau sasaran mendapat jatah 15 kilogram raskin, dengan harga Rp1.600 per kg.

Menurut dia, program raskin itu merupakan bagian dari kebijakan pemerintah dalam memenuhi hak-hak dasar masyarakat.

"Selama ini, penyaluran raskin berjalan lancar, karena didukung dengan kondisi cuaca yang cukup bersahabat," katanya.

Sementara penyaluran raskin ke sejumlah daerah di Kawasan Timur Indonesia (KTI), dia mengatakan, juga berjalan lancar.

Raskin tersebut diakui sempat dititip pada gudang sub divre VII sebelum dikapalkan ke daerah tujuan seperti Maluku, Papua dan sebagian daerah Sulawesi.

Sedang beras impor yang dititip di gudang sub Divre Sulsel yang diperuntukkan untuk daerah yang minim pangan di KTI, lanjut Tommy, kini tersisa sekitar 8.000 ton dari total 30 ribu ton. (T.S036/M019) 
Sumber: http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/39122/kabulog--realisasi-penyaluran-raskin-sulsel-93-persen
Read More >>

Kamis, 24 Mei 2012

Pemprov Serius Miliki Saham Vale


Kamis, 24 May 2012
MAKASSAR – Rencana Perusahaan Daerah (Perusda) Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk memiliki sebagian saham PT Vale Indonesia,Tbk serius.Hal ini diungkapkan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang menegaskan pemerintah daerah harus memiliki sebagian saham agar bisa mengendalikan pendapatan daerah. 

“Bahkan, selain pemerintah provinsi,pemerintah kabupaten juga bisa ambil bagian dalam kepemilikan saham tersebut,” ujar Syahrul Yasin Limpo yang ditemui di sela Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Sulselbar kemarin. Sebelumnya, Gubernur bertemu Presiden Direktur & CEO PT Vale Indonesia Nico Kanter. Syahrul menegaskan, pertemuan dirinya dengan CEO PT Vale Indonesia tersebut salah satunya membahas soal regulasi dan rencana kepemilikan saham itu.

“Ini keharusan. Bagaimana pun caranya harus ada kepemilikan saham pemerintah daerah di perusahaan itu,”katanya. Soal anggaran dan besaran kepemilikan saham masih akan dibicarakan lebih lanjut. Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4/2009 tentang Pertambangan, Mineral dan Batubara, pemerintah daerah punya andil untuk memiliki saham sebuah perusahaan tertentu hingga 10%.

Nico Kanter melalui pesan singkat mengkonfirmasi pertemuannya dengan Syahrul, untuk membicarakan rencana negosiasi dengan pemerintah daerah. Soal rincian negosiasi dan kesepakatan yang diinginkan, masih dirahasiakan Nico. Sebelumnya General Manager Media Communication PT Vale IndonesiaTeuku Mufizar Mahmud kepada SINDO mengaku, hingga saat ini belum ada rencana perubahan pemegang saham oleh PT Vale Indonesia.

Komposisi pemegang saham masih dikuasai PT Vale Brasil sebesar 50%,dan 22% investor Jepang, sisanya 28% oleh publik. Pengamat Ekonomi Sulsel Hamid Paddu menilai, tidak ada yang salah dengan rencana pemerintah daerah untuk memiliki sebagian saham Vale. Bahkan amanat undang-undang juga mengatakan demikian, namun dia berharap tindakan itu tidak berbanding terbalik dengan pelayanan publik di daerah ini. “Jika keuangan pemerintah sudah surplus tidak apaapa.

Apalagi jika pelayanan publik sudah terpenuhi secara maksimal.Namun jika belum, seharusnya anggaran untuk kepemilikan saham tersebut dialihkan dulu ke pelayanan publik agar seluruh kebutuhan masyarakat terpenuhi,” katanya. Memiliki saham Vale, menurut Hamid, tidak dengan anggaran yang sedikit.Perusahaan tambang nikel terbesar di Sulsel tersebut, memiliki omset yang besar, sehingga untuk memilikinya juga membutuhkan anggaran yang besar pula. rahmat hardiansya

Read More >>

Gubernur Pertemuan Tertutup di Bappeda


Kamis, 24 May 2012
MAKASSAR – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo kembali menggelar pertemuan tertutup dengan ratusan staf di Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulsel,kemarin. 

Informasi yang dihimpun, pertemuan yang berlangsung 90 menit tersebut dilakukan untuk mempercepat realisasi anggaran dan fisik APBD dan APBN 2012, sebelum memasuki tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2013 mendatang. Sebelumnya,kegiatan serupa juga dilakukan di Syahrul empat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkup pemprov. Diantaranya Disbudpar, Dinkes,serta Disnakertrans.

Kepala Bappeda Sulsel Tan Malaka Guntur yang dikonfirmasi menyebutkan, gubernur menginginkan agar realisasi anggaran dan fisik telah bisa selesai keseluruhan pada triwulan III 2012. Sehingga, pada sisa triwulan IV mendatang,seluruh SKPD sisa melakukan maintenance dan menyelesaikan tahapan akhir hingga akhir 2012 mendatang.

“Beliau hanya meminta seluruh program kerja dipercepat, dan kalau bisa Oktober nanti selesai 100%,” jelas Tan Malaka kepada wartawan usai pertemuan,kemarin. Selain itu, Syahrul juga meminta kepada Bappeda untuk menyusun perencanaan program 2013 mendatang bisa menuntaskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang menjadi program Syahrul di awal periodenya 2008 lalu. ● wahyudi

Read More >>

Stok Beras Bulog Sulsel Aman 20 Bulan


Kamis, 24 Mei 2012 

Makassar - Stok beras Perum Bulog Sulawesi Selatan saat ini mencapai 200 ribu ton beras, cukup untuk mememnuhi kebutuhan hingga 20 bulan ke depan.

"Stok yang dikuasai saat ini aman untuk konsumsi masyarakat di daerah ini hingga 20 bulan," kata Kepala Perum Bulog Divre VII Sulsel Tommy S Sikado di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, Sulsel sebagai salah satu daerah penyangga pangan nasional memiliki persediaan beras yang cukup memadai, sehingga memungkinkan untuk membantu daerah lain yang minim pangan.

Daerah yang menjadi lokasi bantuan pangan sesuai dengan perintah logistik umumnya adalah daerah di kawasan timur Indonesia seperti sebagian daerah Sulawesi, Maluku dan Papua.

"Selain itu juga dikirim ke Nusa Tenggara Timur, bahkan ke Sumatera Barat," katanya.

Sementara posisi Sulsel selaku daerah penyangga pangan nasional, dia mengatakan, menempati posisi keempat setelah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Menurut dia, dengan penguasaan stok beras Bulog Sulsel, sepanjang Januari - Mei 2012 tercatat sekitar 50 ribu ton beras yang dikirim ke sejumlah daerah di KTI dan juga sebagian daerah di wilayah barat Indonesia.

"Jadi, dari 70 ribu ton beras sesuai perintah logistik, sudah disalurkan sebanyak 50 ribu ton ke berbagai daerah," katanya. (T.S036/R007) 
Sumber: http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/39081/stok-beras-bulog-sulsel-aman-20-bulan
Read More >>

Rabu, 23 Mei 2012

Pendapatan Asli Daerah-April, PAD Sulsel Capai Rp650 Miliar


 Rabu, 23 May 2012
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulsel hingga April 2012 telah mencapai 25% dari target sebesar Rp2,6 triliun. Hing-ga bulan lalu, tercatat Rp650 miliar anggaran yang masuk ke kas daerah.
Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sulsel Arifuddin Dahlan mengungkapkan, dari angka 25% PAD yang tercapai, 43% diterima dari sektor pajak kendaraan bermotor, sedangkan dana perimbangan cuma 35%. Sedangkan sumber PAD lainnya berasal dari retribusi daerah dan dana perimbangan. “Kita telah mencapai 25% dari target PAD 2012 sebesar Rp2,6 miliar.Yang paling dominan itu dari pajak kendaraan dan balik nama kendaraan,” ungkapnya kemarin.

Arifuddin menyebutkan, PAD pada tahun ini diharapkan bisa meningkat 30% dari target yang ditetapkan. Hal tersebut bisa dikarenakan seiring bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di Sulsel. Apalagi, kata dia, sejumlah prototipe kendaraan bermotor pada Juli mendatang akan bermunculan. Hal ini bisa meningkatkan minat pembelian masyarakat terhadap kendaraan. “Pertumbuhan pajak kita prediksi antara 20% hingga 30%.Semua merek kendaraan keluarkan produk baru.

Dengan demikian, pajak kendaran kita bisa bertambah,”jelasnya kepada wartawan. Arifuddin menambahkan, meski Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan baru tentang uang muka kredit kendaraan bermotor sebesar Rp30%, tidak akan terlalu berpengaruh di Sulsel dengan meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat. ● wahyudi

Read More >>

Mensos Puji Prestasi Syahrul dalam Penanggulangan Bencana


RABU, 23 MAY 2012 

MAKASSAR, -- Menteri Sosial Republik Indonesia Salim Segaf Al Jufri memuji prestasi dan komitmen Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dalam hal penanggulangan bencana. Syahrul dinilai berhasil dalam hal perlindungan sosial.
Hal ini diungkapkan Al Jufri ketika menobatkan Syahrul sebagai Pembina Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sulsel, di sela-sela pelaksanaan Upacara Tagana se Kawasan Tengah dan Timur Indonesia, yang diikuti perwakilan dari 22 provinsi, di Lapangan Karebosi, Makassar, Rabu (23/5).
Menurut Al Jufri dikukuhkannya Syahrul sebagai Pembina Tagana, bukannya tanpa alasan. Sulsel dinilai berhasil dalam penanggulangan bencana, khususnya dalam hal perlindungan sosial. Hal itu tidak luput dari peran aktifitas semua stakeholder, khususnya peran Syahrul sebagai Gubernur Sulsel.
“Atas pertimbangan itulah sehingga Syahrul Yasin Limpo dikukuhkan sebagai Pembina Tagana Provinsi Sulsel,” ungkapnya.
Lanjut Al Jufri, Sulsel memiliki karakter yang luar biasa, sehingga sulit untuk dilupakan. Salah satunya adalah keramahan masyarakatnya.
“Masyarakatnya sangat ramah, sehingga kalau datang ke sini, pasti sulit dilupakan,” tuturnya.
Al Jufri mengaku bangga dengan Tagana yang jumlahnya mencapai 32.070 yang tersebar di seluruh Indonesia. Apalagi, semuanya selalu siap memberikan bantuannya ketika terjadi bencana. Salah satu bukti nyata yang sangat jelas ketika terjadi bencana Gunung Merapi.  Para Tagana mampu menyelamatkan lebih dari 2.000 warga.
“Bantuan yang diberikan Tagana tanpa pamrih atau dibayar. Mereka rela meninggalkan keluarganya dan menuju ke lokasi bencana untuk turun langsung menyelamatkan warga,” terangnya.
Menteri dari Partai Keadilan Sejahtera itu berpesan, kegiatan Bhakti tersebut bisa dimanfaatkan oleh para Tagana untuk merapatkan barisan dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Tukar menukar pengalaman dari provinsi lain untuk bahan evaluasi di Tagana, melakukan introspeksi dan refleksi apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dilakukan.
“Kemensos juga siap memberikan yang terbaik untuk Tagana,” janjinya.
Salah satu bukti kepedulian Kemensos terhadap Tagana, ungkap Al Jufri, adalah dibangunnya Tagana Center. Dimana, para anggota Tagana dilatih sehingga memiliki skill dan kemampuan yang diakui hingga ke dunia internasional.
“Kita jangan hanya pandai mendatangkan bantuan dari luar negeri ketika terjadi bencana, tapi kita harus berani menunjukkan kalau kita juga bisa memberikan bantuan ketika terjadi bencana,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Sosial juga menyerahkan beberapa program bantuan untuk Sulsel. Antara lain, bantuan bahan bangunan rumah untuk korban angin puting Rp6,5 miliar bagi 1.300 unit rumah di Kabupaten Selayar, Rp185 juta bagi 28 unit rumah di Kota Makassar, 150 juta bagi 15 unit rumah di Kabupaten Takalar, Rp5,5 miliar untuk 50 Forum Keserasian Sosial bagi 11 kab/kota se Sulsel, pengembangan Program Keluarga Harapan (PKH) dengan sasaran 11 kecamatan dan 6.177 rumah tangga sangat miskin di Kabupaten Jeneponto.
Syahrul dalam kesempatan ini mengapresiasi keberadaan Tagana dalam menjalankan misi kemanusiaan yang diembannya.
“Tagana sangat dibutuhkan oleh bangsa yang sangat kita cintai ini,” kata Syahrul.
Menurut Syahrul, tidak ada satu pun daerah yang tidak rentan bencana. Apakah itu bencana angin puting beliung, kebakaran, gempa bumi, banjir bandang, hingga penyakit atau endemi. Karenanya, dibutuhkan infrastruktur yang kuat, yang memberikan orientasinya ke depan.
“Atas dasar inilah, Tagana diharapkan menjadi pilihan kita ke nantinya,” ujarnya. (dewi/wsc)
Read More >>

Gubernur: Harus lebih Baik Dibanding Tahun Lalu


RABU, 23 MAY 2012 

MAKASSAR,--Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, meminta agar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulsel meningkatkan kinerjanya. Khususnya, merampungkan program kerjanya di triwulan I dan II.
“Saya hanya meminta agar semua pegawai meningkatkan kinerjanya. Intinya, harus lebih baik dari tahun lalu,” kata Syahrul, usai menyampaikan arahannya kepada semua pegawai di lingkup Bappeda Sulsel, yang berlangsung secara tertutup, di Kantor Bappeda, Rabu (23/5).
Syahrul berharap, tidak ada penyimpangan dan para pegawai bisa mencapai target yang ditetapkan. Termasuk, menyelesaikan program di triwulan III sehingga semua program di tahun 2012, mulai September hingga Oktober 2012 bisa selesai 100 persen.
“Target yang ada bisa dicapai dan program di setiap triwulan bisa dirampungkan. Kita berharapnya seperti itu,” harapnya.
Sementara, Kepala Bappeda Tan Malaka Guntur, mengatakan, untuk menindaklanjuti arahan gubernur, pihaknya akan berupaya membuat perencanaan yang lebih baik terhadap semua agenda yang ada pada Rencana Pembangunan Jangka Pendek Daerah (RPJPD).
“Tapi, pada intinya, semua program pembangunan untuk kesejahteraan rakyat,” tuturnya.
Tan Malaka Guntur mengungkapkan, Bappeda juga akan menjaring seluruh informasi dan masukan pembangunan dari seluruh kabupaten/kota di Sulsel, di berbagai sector dan mensinergikan semua informasi itu.
Sehingga, agenda-agenda dari Rencana Pembangunan Jangka Pendek (RPJP) bisa terimplikasi dan bersinergi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang.
“Kami akan berupaya agar semua yang ditargetkan bisa tercapai,” pungkasnya. (Dewi/wsc)
Read More >>

Kendaraan Baru Pasok PAD Sulsel Rp2,6 Triliun

Rabu, 23 Mei 2012 
MAKASSAR, -- Kendaraan baru berbagai tipe dan merek menyumbang angka Pendapatan Asli Daerah  Sulsel tahun lalu Rp2,6 triliun. Angka ini diperkirakan meningkat 30 persen seiring bertambahnya jumlah kendaraan bermotor.

Kepala Dinas Pendapatan Daerah Sulsel, Arifuddin Dahlan, Selasa 22 Mei mengungkapkan, kontribusi pajak kendaraan bermotor terhadap APBD tahun 2011 lalu mencapai 43 persen. Tahun ini, semakin bertambahnya jumlah kendaraan diyakini mampu mendongkrak pendapatan.

"Kita optimis tahun ini PAD makin naik. Kontribusi pajak kendaraan bermotor akan tetap naik, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Sulsel," terang Dahlan.

Meskipun Bank Indonesia (BI) menerbitkan peraturan tentang uang muka kredit kendaraan bermotor sebesar 30 persen, menurut dia tidak akan mempengaruhi daya beli masyarakat karena pendapatan perkapita masyarakat juga terus meningkat.

Dispenda optimis permintaan masyarakat akan tetap tinggi lantaran, branding dan pabrikan mobil mulai Juli tahun ini akan meluncurkan berbagai tipe terbaru. Animo masyarakat memiliki mobil tipe terbaru selalu muncul dan itu potensi untuk pendapatan pajak.

"Pabrikan mobil mulai Juli mendatang akan memasarkan tipe baru di luar yang sudah beredar. Kita prediksi daya beli juga akan naik," tuturnya.

Terkait realisasi PAD Sulsel tahun 2012, kepala dinas yang akan memasuki masa pensiun September tahun 2012 ini menambahkan, hingga akhir April telah mencapai 25 persen dari target Rp2,6 triliun rupiah. Terbesar dari pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan. Sisanya dari retribusi daerah dan dana perimbangan. (aci/upi)



Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120523000937-kendaraan-baru-pasok-pad-sulsel-rp26-triliun
Read More >>

Mensos Puji Mobil Moko


Rabu, 23 Mei 2012 
Moko-di-Gubernuran.jpg 
MAKASSAR - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, kagum dengan penampilan salah satu produk asli Sulsel, yakni Mobil Moko. 
Hal itu diungkapkan Salim saat melihat langsung Mobil Moko yang diparkir di halaman rumah jabatan Gubernur Sulsel, Rabu (23/5/2012).

“Mobilnya sangat bagus, apalagi karena diperuntukkan kepada pelaku usaha kecil,” kata Salim.

Salim mengatakan, Kementrian Sosial memiliki program Kelompok Usaha Bersama (Kobe). Sehingga, jika bisa saling mendukung dengan program Mobil Moko Sulsel, tentunya akan lebih baik lagi.

Setiap Kobe memiliki mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 20 juta. Jika dua Kobe digabungkan, maka mereka sudah bisa mendapatkan satu unit Mobil Moko untuk operasional mereka.(*)
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/05/23/mensos-puji-mobil-moko
Read More >>

Selasa, 22 Mei 2012

Gubernur Bekali Peserta Seskoal


SELASA, 22 MAY 2012 

MAKASSAR --Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo memberi pembekalan tentang potensi Sulsel di depan 150 perwira siswa peserta Pendidikan dan Latihan (Diklat) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), yang dilaksanakan di ruang data kantor Gubernur Sulsel, Selasa (22/5).
"Ini menjadi penting karena Sesko akan melahirkan pemimpin yang akan bertanggungjawab pada negeri, yang akan menjadi harapan bangsa dan Sulsel pada khususnya, untuk mendapatkan pemimpin yang diharapkan menemukan cita-cita kita semua," ujar Syahrul.
Menurut Syahrul, negara yang baik hanya ada dengan kepemimpinan yang baik. Kepemimpinan tidak hanya lahir dari genetika tapi melalui proses sosial, proses pembelajaran dan proses individu.
"Hadirkan pemerintahan yang baik dan tidak melayani diri sendiri. Termasuk, tidak korupsi," tegasnya.
Tidak hanya itu, lanjut Syahrul, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerintah harus mampu menghadirkan ruang bagi bisnisman untuk bergerak tanpa beban. Jangan sampai pengusaha cemas.
"Negara yang terus konflik, benci, bakar, politik, membuat negara itu tidak maju. Pengusaha paling penakut di dunia, kalau ada daerah konflik, mereka akan pindah," tuturnya.
Penerima penghargaan Bintang Maha Putera Utama dari Presiden RI itu, menambahkan, daerah dan negara bisa baik kalau aturan hukum berjalan secara konsisten.
"Pemimpin harus jadi teladan. Sesungguhnya, keteladanan seribu kali  lebih baik dari seribu aturan," pungkasnya.
Turut hadir dalam Diklat Seskoal tersebut, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Fokorpimda) Sulsel. (Dewi/wsc)
Read More >>

Gubernur :Wajar Pejabat Pindah ke Pemprov


Selasa, 22 May 2012
MAKASSAR – Gubernur Syahrul Yasin Limpo menyetujui surat yang diajukan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar Idris Patarai untuk pindah ke Pemprov Sulsel.
Mantan Bupati Gowa dua periode ini mengatakan, apa yang dilakukan oleh Idris Patarai merupakan sebuah kewajaran dalam pemerintahan. Apalagi, kata Syahrul, kepindahan pejabat kabupaten/kota ke pemprov ataupun sebaliknya, adalah hal yang biasa. “Wajar-wajar saja kalau ada aparat pemerintahan dari kabupaten/kota yang datang ke saya,sebagai teman,pejabat dan kakak untuk pindah ke pemprov.

Dan itu norma,” ungkapnya kemarin. Syahrul juga membantah jika rencana kepindahan Idris tersebut dikaitkan persaingannya dengan Wali Kota Makassar dalam menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2013 mendatang. Dia menambahkan, dirinya juga tidak dalam kapasitas mempertentangkan konflik Idris dengan Ilham Arief Sirajuddin yang membuatnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Makassar.

“Pemerintahan tak boleh kacau hanya untuk pilgub. Saya tak dalam kapasitas mempertentangkan Idris dan Pemkot Makassar. Mainan saya tak seperti itu,” pungkasnya didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel Agus Sumantri. Saat disinggung sudah sejauh mana proses rencana kepindahan Idris tersebut, mantan Bupati Gowa dua periode ini enggan berkomentar. Diketahui, Idris Patarai resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala BPM Makassar pada tanggal 3 Maret 2012. ● wahyudi

Read More >>