Rabu, 15 Agustus 2012

Sulsel Siap Suplai Beras 17 Provinsi



Rabu, 15 Agustus 2012  






TUGAS dan tanggung jawab Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo (SYL) kini bertambah. Selain mengurus pemerintahan di Sulsel, ia juga mendapat amanah baru mengkoordinasikan upaya ketahanan pangan secara nasional dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Bagaimana upaya SYL meningkatkan ketahanan pangan nasional? Berikut petikan wawancara wartawan FAJAR, Edy Arsyad dengan SYL di atas bus dalam perjalanannya ke Bone akhir pekan lalu.

Bisa dijelaskan, pertimbangan Presiden RI menunjuk Bapak untuk mengkoordinasikan ketahanan pangan nasional?
Jadi dalam tiga sidang kabinet terbatas yang dilakukan Bapak Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, saya selaku Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi se-Indonesia (APPSI) sebagai pendamping tetap serta  empat gubernur lain berganti-ganti sesuai  dengan topik dan main programme pembahasan-pembahasan yang ada.

Topiknya macam-macam yaitu pendidikan, transportasi dan koneksitas daerah, serta pertanian dan perikanan. Dalam rapat menyangkut ketahanan pangan pekan lalu, selaku Ketua APPSI, saya memang diberi tugas untuk mengkoordinasikan kegiatan pengembangan ketahanan pangan secara nasional. Tentu ini dalam kapasitas saya sebagai Ketua APPSI itu.

Terkait pembahasan di bidang pertanian itu, apa saja yang menjadi rumusan pada sidang kabinet terbatas itu?   
Ada beberapa hal yang memang menjadi rumusan-rumusan. Tetapi, secara spesifik di bidang pertanian, Bapak Presiden menugaskan saya dengan  beberapa gubernur lainnya untuk mencoba merumuskan seperti apa bangunan yang harus dilakukan untuk mendukung sebuah program over stock 10 juta ton beras untuk kepentingan nasional.
   
Selain itu, beliau berharap memberi input atau memperkuat Menteri Dalam Negeri  di dalam rangka menemukan Inpres yang tepat agar memberi kompetensi yang cukup bagi gubernur seluruh Indonesia. Tugasnya untuk mengkoordinir lahan-lahan yang telantar, yaitu semacam pendelegasian kewenangan presiden atau pemerintah pusat agar lahan-lahan yang telantar bisa dilakukan upaya-upaya mengoptimalisasi pemanfaatan fungsinya.
   
Sebenarnya, penunjukan tugas ini tak lain karena kita semua di Sulsel sukses mencapai target overstock beras 2 juta ton lebih setiap tahunnya. Presiden berpikir, dari konsepsi pemerintah Provinsi Sulsel untuk mencapai surplus 2 juta ton tersebut, maka saya selaku gubernur diminta untuk memikirkan langkah strategis apa yang harus saya tempuh untuk mencapai surplus 10 juta ton secara nasional.

Apa kiat dan strategi Bapak dalam mewujudkan kepercayaan SBY itu?    
Kiat saya di sini dengan menggunakan konsep "Paksaki". Maksudnya, Paksaki itu merupakan planning yang baik, antusias dari intitusi yang bertanggung jawab, komitmen leadership untuk mendorong hal itu pada disemua tingkatan, skill. Yakni menggunakan tenaga skill sesuai dengan bidang dan keahliannya untuk mendukung hal itu. Dan Ki-nya itu merupakan Knowledge and Innovation. Hal itu untuk menghadirkan bibit unggul yang memberi kemampuan bagi terjadinya kuantitas dan kualitas pertanian yang lebih baik.

Surplus 2 juta ton beras Sulsel terus tercapai sejak 2008. Apa rahasia di balik kesuksesan itu, padahal di lain sisi anomali cuaca sangat tidak stabil di Sulsel? 
Itu karena semua orang mau terlibat dan merasa itu perlu. Ini kematangan program. Program itu sendiri pemanfaatannya tidak saja untuk pemerintah, tetapi itu memang kebutuhan masyarakat. Ada pasar yang bisa dikelola, sehingga kita bisa melihat pertumbuhan hasil dari pencapaian itu. Ini bermakna realistis pada kehidupan masyarakat. Selain itu, regulasi dan institusi yang bekerja maksimal, personal yang paham, agenda aksi lima tepat, di antaranya bibit, modal, keterampilan, dan pasar yang cukup.
   
Jadi semua ini terwujud tak lepas dari sumbangsih dan saran seluruh pihak. Tak terkecuali peran aktif para bupati yang ada di Sulsel dan memiliki wilayah yang luas di sektor pertanian. Tentu tugas seorang gubernur mengkoordinasikan hal ini. Tentunya ucapan terima kasih saya kepada para bupati dan walikota  yang telah ikut terlibat dan menyukseskan program pro rakyat ini.

Bagaimana meningkatkan harga padi di tingkat petani. Jika overstock beras di Sulsel, makadimana tujuan penyaluran beras Sulsel?
Saat ini kita mencoba mendorong olahan agar kita tidak menjual beras seperti dulu. Kita harus  packing yang baik dan diharapkan bisa menembus persaingan beras international. Dengan begitu harganya bisa naik. Untuk penyaluran beras di Sulsel dikirim ke-17 provinsi seluruh  Indonesia, dan itu sesuatu yang luar biasa. Bintang Maha Putra saya salah satunya karena hal ini.

Yang selalu jadi kendala adalah penyaluran pupuk bersubsidi bagi petani. Bagaimana mengantisipasinya?
Kelangkaan pupuk terjadi jika ada pemain. Makanya saya sudah meminta kepada para bupati dan walikota atau stakeholder pertanian untuk ikut mengawasi penyaluran pupuk ini. Insya Allah hal ini tidak akan terjadi sepanjang kita semua ikut mengawasi.

Terakhir, Sulsel menjadi pilar utama nasional. Apakah overstock ini juga jadi alasan itu?
Pasti. Dengan tingginya produksi beras di Sulsel, dan tercapai surplus 2 juta ton beras, maka Provinsi Sulsel siap menyuplai 17 provinsi di Indonesia untuk sektor pangan. Inilah alasannya, Sulsel menjadi pilar utama nasional. Posisi Sulsel saat ini sangat penting di tingkat nasional. Kita patut berbangga. (*)







Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120814183533-sulsel-siap-suplai-beras-17-provinsi
Read More >>

Rumah Sakit di Sulsel Standby Selama Pekan Mudik




Rabu, 15 Agustus 2012
 
Makassar, --  Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, dalam hal ini unit-unit rumah sakit di seluruh kabupaten  menyiagakan tim mereka selama musim mudik berlangsung.

Semua rumah sakit dan puskesmas yangberada pada jalur mudik itu tidak ada yang boleh libur, semua harus standby. "Karena kecelakaan tidak mungkin bisa diatur jadwalnya", ujar Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Rahmad Latif, Selasa (14/8/2012).

Selain itu, Rahmat menambahkan selama mudik setiap rumah sakit menyiagakan layanan On Call.
 

"Maksudnya setiap pemudik yang mengalami kecelakaan bisa menghubungi rumah sakit jika ada kecelakaan. Misalnya ada  kecelakaan di daerah Pangkep, bisa langsung menghubungi nomor Rumah Sakit ataupun Puskesmas Pangkep. Ambulans akan langsung
datang," ujarnya.(cr2)
 
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/08/15/rumah-sakit-di-sulsel-standby-selama-pekan-mudik
Read More >>

Pameran Pembangunan Sulsel Kembali Akan Digelar di CCC



Rabu, 15 Agustus 2012
tank-sulsel.jpg
dika
tank tempur ditampilkan kodam VII di pameran pembangunan Sulsel



MAKASSAR,  - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali akan menggelar Pameran Pembangunan Sulsel 2012. Acara yang diberi nama SIDE (Sulsel Incorporated and Development Expo) 2012 akan digelar di Celebes Convention Centre (CCC), Makassar, mulai 30 Agustus hingga 2 September mendatang.
   
Pada acara ini, pemerintah provinsi menggandeng PT Debindo
Mega Promo sebagai panitia penyelenggara. Berbagai acara hiburan juga akan mewarnai hajatan tersebut. Di antaranya pagelaran seni dan budaya Sulsel. Ada juga stand up comedy, artis performance, dan live music unplugged performance.

Rencana tersebut disampaikan Project Manager SIDE 2012 Novira Arisanti saat berkunjung di kantor Tribun Timur, Jl Cenderawasih, Makassar, Rabu (15/8/2012).

“Juga akan ada lomba kreatifitas pelajar dan masyarakat umum. Di antaranya ada lomba pukul beduk, kontes dangdut, band indie competition, lomba busana adat Sulsel, dan lomba grafity,” papar Novira ditemani Robi dari Debindo.

Selain itu juga akan digelar lomba foto, lomba stand terbaik, lomba menari, dan lomba mewarnai dan menggambar tingkat TK. Para pemenang lomba disediakan berbagai hadiah menarik.

Hingga kemarin, sejumlah pemerintah kabupaten, SKPD lingkup Pemprov Sulsel, perusahaan BUMN maupun swasta telah menyatakan kesiapannya ikut di acara ini. Di antaranya Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulsel, RSB Pertiwi, RS Haji Sulsel, dan RSB Fatimah, PT IKI, Pemkab Pinrang, dan PT Semen Tonasa. (*)


Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/08/15/pameran-pembangunan-sulsel-kembali-akan-digelar-di-ccc
Read More >>

Disdik Sulsel Imbau Pemkot Cairkan Sertifikasi Guru



RABU, 15 AGUSTUS 2012 

MAKASSAR,— Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Provinsi Sulsel mengimbau kepada Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pendidikan Makassar segera melakukan pembayaran sertifikasi guru di Makassar.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Abdullah Djabbar mengatakan bahwa imbauan dari Kementerian Keuangan kepada pemerintah daerah untuk segera melakukan pencairan dana sertifikasi itu. Termasuk melakukan koordinasi dengan pusat terkait tunjangan sertifikasi di beberapa daerah yang belum tersalurkan.

“Jelas ini sudah ada keputusan dari Pak Menteri untuk segera dicairkan karena uangnya sudah ada, itu saja. Saya juga sudah tanyakan itu kenapa tidak dicairkan, padahal uangnya kan sudah ada,” kata Abdullah Djabbar melalui telepon gengamnya, Senin, 13 Agustus.
Djabbar menjelaskan, tunjangan sertifikasi tersebut merupakan kebijakan pusat  langsung ke pemerintah kabupaten dan kota. Jika pemkot tidak salurkan, maka evaluasi terakhirnya akan diambil-alih oleh provinsi.
“Kenapa uang itu tidak disalurkan, padahal sudah ada uangnya. Ini juga yang kami bicarakan dengan pemerintah pusat bahwa masalah ini sama dengan dana BOS yang lalu. Dimana banyak pemerintah kabupaten kota yang tidak salurkan tepat waktu, sehingga akhirnya diambil alih oleh provinsi,” jelasnya.
Djabbar juga mempertanyakan sistem pengelolaan tunjangan sertifikasi guru yang dilakukan oleh Pemkot Makassar, sehingga bisa mengalami keterlambatan. Menurutnya, Pemkot seharusnya setiap saat melakukan koreksi uang yang masuk di rekening daerah.
“Apakah tidak pernah melihat uang yang masuk ke kas daerah, paling tidak pemkot harusnya melakukan koreksi uang yang masuk di rekening itu. Karena Pak Menteri Keuangan juga menyalurkan itu setiap triwulan. Apalagi setiap awal tahun ini sudah ada penetapan pencairannya,” katanya
Lebih jauh, ia menegaskan, tunjangan sertifikasi tersebut merupakan hak guru, sebagai upaya mendorong guru melaksanakan tugas dalam proses belajar mengajar dengan maksimal.
“Selain untuk melaksanakan tugas mengajar dengan baik, sertifikasi itu juga untuk peningkatan kesejahteraan guru-guru kita,” ujarnya. (eky/ami)
Read More >>

Idris Syukur: Warga Barru Merasakan Dampak Program Pemprov Sulsel



Rabu, 15 Agustus 2012

Barru Sulsel,KM–Bupati Barru HM Idris Syukur, mengatakan, warga Barru telah merasakan langsung dampak program yang ditetapkan Pemprov Sulsel, khususnya program pendidikan dan kesehatan gratis. Hal itu diungkapkan Idris Syukur, usai shalat Isya berjamaah bersama Syahrul dan ratusan warga lainnya, di Masjid Nurul Yaqin, Desa Bojo, Kabupaten Barru, Rabu (15/8).

“Masyarakat sangat terbantu dengan adanya program pendidikan dan kesehatan gratis. Karenanya, ini semua tidak boleh terhenti sampai disini dan harus dilanjutkan,” kata Idris.
Selain itu, Gubernur Sulsel H. Syahrul Yasin Limpo, juga memiliki program khusus untuk menggenjot hasil-hasil pertanian. Sehingga, produksi terus meningkat dan petani makin sejahtera.
“Kontribusi Pemprov Sulsel terhadap pertanian kita sangat besar. Inilah yang tidak boleh berhenti dan harus tetap berlanjut,” ujarnya.
Sementara, Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, Sulsel berhasil menjadi salah satu provinsi terbaik di Indonesia. Hal tersebut bisa dicapai karena adanya kontribusi yang cukup besar dari Kabupaten Barru.
“Barru memberikan kontribusi yang besar dalam kemajuan Sulsel. Inilah yang harus kita jaga,” terang Syahrul.[HMS/KM]
Short URL: http://www.kabarmakassar.com/?p=11278
Read More >>

Sulsel Gandeng India Produksi Motor



RABU, 15 AGUSTUS 2012 

alt
MAKASSAR, - Setelah sukses memproduksi mobil lokal Sulsel, Moko, Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan menjajaki produksi sepeda motor. Sulsel akan bekerjasama dengan India da­lam memproduksi motor lokal.
Perusahaan yang digan­deng adalah Bajaj yang pro­duksi sudah bisa dirasakan di Indonesia dengan varian, sa­lah satunya Pulsar. Rencana tersebut terungkap dalam pertemuan antara Vice President Director Bajaj Distinctly Ahead, Dinesh Kulkarni, dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Ruang Kerja Gubernur, Selasa, 14 Agustus.
Kepala Dinas Perindus­trian dan Perdagangan Sulsel Irman Yasin Limpo menga­takan, Pemprov Sulsel dan Bajaj akan bekerjasama mem­produksi motor. Bahkan, Disperindag Sulsel telah me­nyiap­kan deskripsi motor yang akan dibuat.
Pembuatan motor ini, jelasnya, dasarnya sama dengan saat pembuatan Moko Sulsel yang peruntukkannya khusus untuk masyarakat menengah kebawah.
“Jadi intinya, produksi motor ini untuk rakyat kecil, khususnya pedagang dan sekaligus akan menjadi motor brand lokal Sulsel,” Jelas Irman di kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar,  kemarin.
Ia mengungkapkan, sebelumnya telah melakukan pertemuan sebanyak dua kali dengan pihak Bajaj. Penjajakan kerjasama ini, akan dilakukan hampir sama dengan Bajaj Kawasaki dan Bajaj Philipin.
“Kami akan konsep mo­delnya yang sudah ditawarkan termasuk spesifikasinya. Mereka juga tawarkan model­nya. Kalau jadi, motor ini hanya diproduksi di Sulsel dan hanya bisa didistribusikan oleh Sulsel. Penjualannya bisa di seluruh dunia,” katanya.
Selain itu, Irman juga mengungkapkan bahwa semua onderdil sepeda motor tersebut bisa diproduksi di Sulsel. Tetapi, dalam proses produksinya tetap menggunakan lisensi Bajaj.
Pada tahap awal, kata Irman, yang sudah pasti bisa diproduksi Sulsel adalah sadel, shockbreaker, kaca spion, ban, dan pengecatan.
“Pertama kami diminta ke India dulu untuk melihat jenis apa yang cocok. Kita diundang untuk melihat langsung pabrik disana untuk menyesuaikan dengan kondisi Sulsel,” ujarnya.
Sementara itu, Vice President Director Bajaj Distinctly Ahead, Dinesh Kulkarni, mengatakan, produksi Bajaj di seluruh Indonesia telah mencapai 23 ribu unit. Tetapi, untuk di Sulsel, ia belum bisa meng­ungkapkan varian apa yang cocok dan berapa yang akan diproduksi.
“Kami belum membicarakan sampai ke arah sana. Baru tahap awal kerjasama seperti apa yang akan kita lakukan. Termasuk, mengundang Pemprov Sulsel untuk ke India melihat langsung pabrik Bajaj,” ungkapnya usai mela­kukan pertemuan dengan gubernur.
Menanggapi hal itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, sebelum ke India, harus ada kejelasan dahulu kerjasama yang meng­untungkan Sulsel. Misalnya, beberapa komponen utama yang dibuat lokal.
“Saya pernah ke India dan membuat beberapa MoU kerjasama di sana. Saya berharap, kerjasama ini bisa berlanjut sesuai yang diharapkan dan bisa menguntungkan ke­dua belah pihak,” pungkas­nya. (eky/ute)
Read More >>