Jumat, 03 Februari 2012

Pemprov Sulsel Siapkan Pengganti Pejabat Eselon II

Jumat, 03 Februari 2012 

Makassar - Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menyiapkan pengganti bagi enam pejabat eselon II yang akan memasuki pensiun tahun ini.

Sekretaris Provinsi Sulsel Andi Muallim di Makassar, Jumat, menjelaskan, jumlah pejabat eselon II yang akan memasuki masa pensiun tersebut telah dilaporkan kepada Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Begitu juga dengan konsep dan perkiraan nama-nama yang akan menggantikannya.

Baperjakat melakukan rapat secara rutin sesuai dengan tugasnya untuk memberikan pertimbangan sehingga selalu siap pada saat dibutuhkan.

Para pejabat eselon II yang akan memasuki masa pensiun tersebut adalah Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Tan Malaka Guntur, Kepala Dinas Pendidikan Patabai Pabokori, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Andi Murny Amien Situru, Kepala Dinas Pariwisata Syuaib Mallombassi, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Arifuddin Dahlan serta Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Titien Sutarty.

Sebelumnya, Kepala BKD Provinsi Sulsel Andi Murny Amien Situru mengatakan daftar nama calon pengganti pejabat yang pensiun telah disampaikan kepada gubernur.

Sejumlah pejabat eselon II lainnya juga akan memasuki masa pensiun pada 2013 diantaranya Sekretariat Dewan Pengurus Daerah Korpri Saleh Gottang, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Yushar Huduri, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Saggaf Saleh.

Kepala Inspektorat Azikin Solthan, Asisten III bidang Kesejahteraan Rakyat Amal Natzir, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Soeprapto Budi Santoso serta Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Murtala Ali.

Sementara Kepala Badan Perpusatakaan dan Arsip Daerah Ama Saing serta Sekretaris Provinsi Sulsel Andi Muallim akan memasuki masa pensiun pada 2014.
Sumber : http://www.antara-sulawesiselatan.com
Read More >>

Penjualan Beras Impor - Gubernur Ancam Tindak Tegas

Jumat, 03 Februari 2012
MAKASSAR– Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo memperingatkan seluruh pihak tidak menyalahgunakan beras impor asal Thailand yang masuk melalui Pelabuhan Parepare.


Syahrul menyatakan, akan menindak tegas oknum yang berani menjual 7.500 ton beras ke pasar lokal. Mantan Bupati Gowa dua periode ini menekankan,beras impor tersebut bukan untuk diperjualbelikan di daerah ini, melainkan hanya dititip di Gudang Bulog Parepare. Beras itu diimpor untuk kebutuhan beberapa provinsi di kawasan timur Indonesia (KTI).

“Kami pegang satu kuncinya. Saya usut kalau ada yang coba keluarkan dari gudang (perjualbelikan).Saya tidak segan- segan memberikan sanksi tegas,” pungkasnya kepada wartawan,kemarin. Dia menyatakan,selama ini Sulsel menjadi provinsi penyangga pangan nasional sehingga tidak membutuhkan beras impor dan tetap mengutamakan penggunaan beras produksi dalam negeri.

Dia juga mengingatkan Bulog tetap mengikuti komitmen awal dengan tetap membeli seluruh beras milik petani yang ada di daerah ini. “Kami setengah mati siapkan di sini dan itu ada kompensasi bahwa semua beras harus diserap Bulog,”ujarnya saat dicegat sebelum meninggalkan Kantor Gubernur Sulsel.

Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini meminta seluruh pihak tidak mempersoalkan dititipkannya ribuan ton beras asal Thailand di Parepare.Jika terus dipersoalkan, posisi Sulsel distributor dan konektor ke beberapa provinsi akan terancam. “Jangan mi persolakan itu, nanti posisi Sulsel bisa dipindahkan ke daerah lain. Posisi kami sebagai distributor dan konektor akan pindah ke Bitung. Itu yang kami tidak mau. Yang penting beras ini tidak dijual di Makassar,”ungkapnya.

Sebelumnya Kepala Divisi Regional Bulog Sulsel Tommy S Sikado mengatakan, rencananya beras impor yang akan masuk ke Sulsel tahun ini sebanyak 50.000 ton. Namun,untuk tahap awal baru 7.500 ton. Dia menegaskan, beras asal Thailand itu hanya dititipkan di gudang Bulog yang ada di Parepare dan bukan untuk konsumsi masyarakat di Sulsel.

“Kami jamin, sebutir pun beras impor tersebut tidak akan dijual di Sulsel,”tuturnya. Ribuan ton beras impor ini rencananya didistribusikan ke Pulau Kalimantan, Maluku, Papua, termasuk Nusa Tenggara Timur. ● wahyudi 

Read More >>

11 Perusahaan Kanada Tertarik Bisnis di Sulsel


Jumat, 03 Februari 2012
MAKASSAR – Perusahaanperusahaan asal Kanada berminat melakukan investasi di Sulsel. Sedikitnya, 11 perusahaan dari berbagai sektor,yang memiliki cabang di Indonesia, melirik peluang bisnis baru di Sulsel.


Rencana kesebelas perusahaan yang difasilitasi Kedutaan Besar Kanada ini terungkap saat menggelar seminar bisnis di Hotel Aryaduta Makassar, tadi malam. Berbagai sektor yang menjadi core bisnis perusahaan tersebut,seperti infrastruktur dan pemetaan, pertambangan, jasa keuangan, pendidikan, pelumas, telekomunikasi, industri ekstraktif, dan perlengkapan pemadam.

Duta Besar Kanada untuk Indonesia Mackenzie Clugston mengatakan, kehadiran mereka di Sulsel untuk terus mempererat hubungan yang telah terjalin dan juga membuka mitra baru dengan beberapa perusahaan Kanada lainnya. ”Kami sangat senang bisa datang ke Sulsel. Ini akan mempererat hubungan kita dan juga membuka peluang bisnis baru ke depannya,”katanya.

Beberapa perwakilan perusahaan yang turut hadir di pertemuan dengan jajaran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel tersebut yakni PT McElhanney Indonesia,PT SNC Lavalin,PT IKO Industries yang bergerakdibidanginfrastruktur dan pemetaan. Di bidang pertambangan yakni Sherritt Internasional dan Vale Indonesia.

Perusahaan di bidang pelumas yakni Petro Canada,Ilham Treda dari sektor peralatan industri ekstraktif, SEI Industries (bidang perlengkapan pemadam kebakaran), SSB Inc (telekomunikasi), Manulife Indonesia (jasa keuangan) dan LaSelle College Internasional (pendidikan). Sebelumnya pejabat senior Kedutaan Besar Kanada dan delegasi bisnis juga bertemu dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan juga Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin untuk menjajaki kerja sama yang lebih erat lagi dengan Kanada.

Selain melakukan seminar bisnis,kemarin Kedutaan Besar Kanada juga menggelar seminar informasi “Study in Canada” untuk para profesional di bidang pendidikan. Lembaga swadaya Kanada, Canadian International Development Agency (CIDA) juga memberikan penganugerahan kepada mitra kunci pelaksana proyek CIDA di Sulawesi pada umumnya. ”CIDA ini memiliki beberapa proyek yang bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam hal penyusunan penganggaran dan keterampilan pada pengusaha kecil,”katanya.

Rangkaian kegiatan Kedutaan Besar Kanada ini juga sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-60 hubungan bilateral Kanada-Indonesia. Clugston menilai, dipilihnya Sulsel sebagai daerah perayaan karena daerah ini merupakan salah satu provinsi yang selama ini menjadi mitra yang baik dalam investasi dengan masuknya INCO sebagai perusahaan nikel di Sorowako.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menilai, terpilihnya Sulsel oleh Kedutaan Besar Kanada menjadi bukti peluang investasi di daerah ini sangat potensial. Selain itu, kondisi sosial dan masyarakat yang juga mendukung untuk iklim investasi. ”Kanada merupakan salah satu negara yang konsisten untuk melakukan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.Tentu kedatangan mereka ke Sulsel karena menilai daerah ini memiliki peluang investasi yang menjanjikan,” kata Syahrul dalam sambutan yang dibacakan Asisten III Pemprov Amal Natsir.

Menurut mantan Bupati Gowa dua periode ini, wujud komitmen Kanada untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat ditunjukkan dengan pembayaran upah karwayan yang selalu tepat waktu dan konsisten. ”Ini kita lihat langsung di Sulsel,”tambahnya. Ketua Kadin Sulsel Zulkarnaen Arief mengatakan, kedatangan para pimpinan perusahaan tersebut membuka peluang kerja sama dengan para pengusaha lokal di Sulsel untuk bermitra.

Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa Sulsel saat ini merupakan daerah yang sudah dilirik negara-negara lain. ”Pertemuan ini tentu baru langkah awal. Jika memang nantinya ada peluang yang terbuka, akan ada pembicaraan lebih jauh dengan perusahaan ini. Kita sambut baik kedatangan duta besar Kanada dengan membawa peluang investasi di daerah ini,” kata Zulkarnaen. jumardin akas 

Read More >>

Kesehatan Gratis Dianggarkan Rp186 M

JUMAT, 03 FEBRUARI 2012 

Waspadai DB dan Flu Burung

MAKASSAR, — Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Kesehatan menyiapkan anggaran sebesar Rp186 miliar lebih untuk realisasi program kesehatan gratis yang telah dimulai pada tahun 2011 hingga 2012 ini.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Rachmat Latief, jumlah yang disiapkan itu lebih besar dibanding anggaran selama tiga tahun terakhir, mulai periode 2008 hingga 2010 lalu. Dimana sejak tahun 2011 sampai de­ngan 2012, sudah mulai menghitung dan me­lakukan analisis  sehingga jumlah anggaran yang dibutuhkan lebih tinggi.
“Kesehatan gratis dimulai 2008 dan kita menanggung sesuai standar WHO yakni 15 persen kali total populasi. Sulsel mengantisipasi itu dengan angka 20 persen sehingga anggaran sampai batas 2010 itulah 20 persen kali total populasi yang belum memiliki jaminan dibagi 60 kabupaten dan provinsi 40 persen. Perhitungan tersebut tidak merubah tarif kabupaten yang memiliki beragam tariff,” ujarnya dikantor Gubernur Sulsel, Kamis, 2 Februari.
Program itu, lanjut dia, diupayakan untuk lebih baik karena itu merupakan hak dasar masyarakat yang perlu untuk dipenuhi pemerintah. Hal ini juga akan diwujudkan pemerintah Sulsel bahwa kebutuhan pelayanan dasar termasuk kesehatan adalah diatas segalanya.
Selain itu, dimusim hujan seperti ini pihaknya terus mewapadai terjadinya penyakit demam berdarah (DB) dengan upaya promotif, preventif dan upaya pengobatan. Sejauh ini, pihaknya telah bermitra dengan 24 kabupaten kota untuk melakukan pencegahan tersebut.
“Upaya yang kita lakukan adalah promotif dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat, upaya preventif untuk menjaga jangan sampai nyamuk menggigit kita dengan cara memakai kelambu termasuk melakukan fogging,” urainya.
Dikatakan, untuk berobat di puskesmas tidak dipungut biaya, bisa melalui jamkesmas, jamkesda, askes dan apapun sepanjang penduduk Sulsel pasti gratis. Dipuskesmas bisa di infus untuk mengganti cairan yang keluar termasuk memberikan obat-obatan.
Lebih jauh dijelaskan, cara efektif dan efisien untuk mencegah DB adalah menyemprot telur nyamuk supaya jangan menetas, sebab waktu seperti saat ini juga menjadi musim menetasnya telur nyamuk hingga menjadi dewasa. “Memusnahkan telurnya adalah lebih efektif dan efisien daripada membunuh nyamuk dewasa,” katanya.
Sementara untuk upaya pencegahan flu burung, tambahnya, pihaknya telah memberikan obat-obatan yang disebar pada 422 puskesmas di pada 24 kabupaten kota se Sulsel.
“Kita sudah memberikan obat namanya Tamiflu. Tamiflu ini sudah beredar pada 422 puskesmas di Sulsel. Semuanya gratis diberikan, obat ini tidak murah tetapi kita berikan secara gratis. Lebih baik kita berikan lebih awal daripada terlambat. Ini dianggarkan pemerintah pusat untuk pencegahan penyakit dan itu wajib diantisipasi,” tutupnya. (eky)
Read More >>