Kamis, 27 Desember 2012

APBN Suntik Petani Kakao Sulsel Rp6,5 M


Selasa, 27 November 2012 
Ganti Peremajaan Menjadi Rehabilitasi 

MAKASSAR, -- Tahun depan, Sulsel masih akan mendapat dana revitalisasi kakao dari APBN. Nilainya Rp6,5 miliar.

Dana tersebut untuk menggenjot produktivitas kakao dengan sistem klonal atau pembiakan turunan secara genetik. "Kebijakan tersebut ditargetkan berjalan efektif tahun 2013 mendatang," kata Kepala Dinas Perkebunan Sulsel Burhanuddin Musfata, kemarin.

Menurut Burhanuddin, pengembangan sistem klonal lebih efektif dibanding meremajakan tanaman. Keunggulannya yakni lebih cepat berbuah dan tahan terhadap serangan hama.

"Tahun depan, terdapat 6.500 hektare kakao yang akan dikembangkan dengan anggaran dari APBN senilai Rp6,5 miliar," ungkapnya.

Dia mengakui, pemerintah menghentikan peremajaan dan intensifikasi tanaman kakao mulai 2013 mendatang karena dianggap kurang efektif. "Sistem peremajaan dan intensifikasi kurang memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi. Khusus peremajaan, dibutuhkan waktu hingga 5 tahun untuk berbuah. Sementara jika sistem klonal dalam bentuk sambung samping atau sambung pucuk diterapkan, petani hanya menunggu paling lama 1 setengah tahun untuk memanennya," kata Burhanuddin.

Tahun ini, Dinas Perkebunan Sulsel telah menyalurkan 2 juta bibit kakao klonal secara gratis kepada petani untuk dikembangkan melalui system sambung pucuk. Luasnya dilaporkan mencapai 2 ribu hektare.

Tahun 2013 mendatang, sistem tersebut akan kembali dikembangkan. Sumber pembiayaannya akan diupayakan dari APBD Sulsel.

Burhanuddin mengatakan, Kementerian Pertanian menghentikan sistem peremajaan dan intensifikasi mulai tahun depan. Program gerakan nasional peningkatan mutu dan produksi kakao hanya dengan rehabilitasi tanaman.

Secara nasional, luas kakao yang akan direhabilitasi kurang lebih 22.500 hektare. Sulsel dan Sulbar, kata Burhanuddin, dua provisni yang terluas perkebunan kakaonya mendapat dana Gerakan Revitalisasi Nasional Kakao atau Gernas Kakao. (aci/upi)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20121127002724-apbn-suntik-petani-kakao-sulsel-rp65-ma
Read More >>

APBN Suntik Petani Kakao Sulsel Rp6,5 M


Selasa, 27 November 2012 
Ganti Peremajaan Menjadi Rehabilitasi 

MAKASSAR, -- Tahun depan, Sulsel masih akan mendapat dana revitalisasi kakao dari APBN. Nilainya Rp6,5 miliar.

Dana tersebut untuk menggenjot produktivitas kakao dengan sistem klonal atau pembiakan turunan secara genetik. "Kebijakan tersebut ditargetkan berjalan efektif tahun 2013 mendatang," kata Kepala Dinas Perkebunan Sulsel Burhanuddin Musfata, kemarin.

Menurut Burhanuddin, pengembangan sistem klonal lebih efektif dibanding meremajakan tanaman. Keunggulannya yakni lebih cepat berbuah dan tahan terhadap serangan hama.

"Tahun depan, terdapat 6.500 hektare kakao yang akan dikembangkan dengan anggaran dari APBN senilai Rp6,5 miliar," ungkapnya.

Dia mengakui, pemerintah menghentikan peremajaan dan intensifikasi tanaman kakao mulai 2013 mendatang karena dianggap kurang efektif. "Sistem peremajaan dan intensifikasi kurang memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi. Khusus peremajaan, dibutuhkan waktu hingga 5 tahun untuk berbuah. Sementara jika sistem klonal dalam bentuk sambung samping atau sambung pucuk diterapkan, petani hanya menunggu paling lama 1 setengah tahun untuk memanennya," kata Burhanuddin.

Tahun ini, Dinas Perkebunan Sulsel telah menyalurkan 2 juta bibit kakao klonal secara gratis kepada petani untuk dikembangkan melalui system sambung pucuk. Luasnya dilaporkan mencapai 2 ribu hektare.

Tahun 2013 mendatang, sistem tersebut akan kembali dikembangkan. Sumber pembiayaannya akan diupayakan dari APBD Sulsel.

Burhanuddin mengatakan, Kementerian Pertanian menghentikan sistem peremajaan dan intensifikasi mulai tahun depan. Program gerakan nasional peningkatan mutu dan produksi kakao hanya dengan rehabilitasi tanaman.

Secara nasional, luas kakao yang akan direhabilitasi kurang lebih 22.500 hektare. Sulsel dan Sulbar, kata Burhanuddin, dua provisni yang terluas perkebunan kakaonya mendapat dana Gerakan Revitalisasi Nasional Kakao atau Gernas Kakao. (aci/upi)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20121127002724-apbn-suntik-petani-kakao-sulsel-rp65-ma
Read More >>