Kamis, 05 April 2012

Gubernur Sulsel Tunggu Instruksi Pusat

KAMIS, 05 APRIL 2012 

Terkait Penghematan Anggaran
Makassar --Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, masih menunggu petunjuk langsung dari pemerintah pusat terkait upaya penghematan anggaran untuk menutupi subsidi harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Saya tunggu petunjuk langsung dari pemerintah pusat, bagaimana teknisnya. Biasanya, semua kepala daerah akan dipanggil untuk mendapatkan petunjuknya," kata Syahrul saat dimintai tanggapannya, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (5/4).
Ketua Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu menilai, semua pemerintah daerah harus mencari terobosan bagaimana solusi dari persoalan yang ada. Apalagi, subsidi yang tidak dicabut tentunya membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Inilah yang harus dicarikan solusi. Kebijakan nasional yang disepakati bersama," ujarnya.
Terkait upaya penghematan anggaran, Syahrul mengatakan, harus dipelajari dulu item-item apa saja yang harus dihemat. Tapi, minimal perjalanan ke luar negeri harus dilihat mana prioritas pertama atau kedua.
"Soal penghematan ini juga tidak boleh sembarangan. Kita jangan terburu-buru. Kita tetap menunggu bagaimana petunjuk dari pusat," terangnya.(Dewi)
Read More >>

Produksi Udang Sulsel Tak Terganggu Cuaca

Kamis, 05 April 2012
MAKASSAR – Cuaca buruk yang melanda Sulsel beberapa bulan terakhir ini, ternyata tidak menganggu produksi udang maupun ikan bandeng di Sulsel. Sekretaris Asosiasi Pengusaha Tambak Sulsel Andi Thamsil mengatakan, beberapa daerah yang menjadi sentra budidaya ikan bandeng maupun kakap di Sulsel seperti Maros, Barru dan Pangkep tidak terganggu dengan cuaca buruk.


Karena petambak sudah melakukan antisipasi dengan lebih dulu melakukan panen serta tidak menyebar bibit saat cuaca buruk. ”Sudah diantisipasi, makanya tidak terlalu parah dibanding tahun lalu,” jelasnya. Thamsil mengatakan, penyebaran bibit mulai dilakukan saat cuaca sudah mulai stabil agar produksinya juga lebih maksimal. ”Sudah beberapa kali terjadi petambak harus rugi akibat cuaca,”ujarnya.

Tahun 2010 lalu, produksi udang Sulsel sekitar 17.000 ton. Pada 2011 menurun menjadi 14.000 ton.Tahun 2012 ini produksi udang Sulsel ditargetkan sebanyak 25.000 ton. “Karena sesuai dengan target pemerintah,sampai 2013 nanti sebanyak 30.000 ton,”katanya.

Dia mengatakan, saat ini luas tambak di Sulsel sekitar 30.000 hektare (ha). Namun, hanya sekitar 50% yang bisa berproduksi dengan normal.“Setengahnya telantar karena kekurangan modal,” tuturnya. umran la umbu

Read More >>

Sulsel Kebagian Rp600 Miliar dari APBN-P


Kamis, 05 April 2012
MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel bakal kebagian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2012 sebesar Rp600 miliar. Rencananya, anggaran tersebut digunakan untuk membiayai beberapa proyek infrastruktur.


Beberapa proyek yang akan dibiayai, di antaranya perbaikan jalan provinsi, saluran irigasi yang menjadi kewenangan Pemprov Sulsel, serta perbaikan ruas jalan nasional. “Berdasarkan Pagu di pemerintah pusat, kita mendapatkan Rp600 miliar di APBNP 2012 mendatang. Mudah-mudahan pagu ini tidak berubah lagi,” ungkap Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang di Hotel SwissBell In Makassar, kemarin.

Menurutnya, pemerintah pusat sebelumnya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp11,5 triliun untuk membiayai proyek infrastruktur di beberapa provinsi tahun mendatang. Dana tersebut merupakan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) APBN 2011. Hanya saja, beberapa provinsi melakukan penolakan karena jika anggaran itu cair pada APBN-P,dikhawatirkan pengerjaan proyek tidak akan se-lesai. “Tapi kalau Rp11,5 triliun ini dibagikan, nanti susah pembelanjaannya karena hanya diberi waktu enam bulan.Poros Maros-Parepare sebesar Rp1 triliun, tapi sampai tahun ini belum selesai juga,”katanya.

Siang kemarin,Agus Arifin Nu’mang mengaku berangkat ke Jakarta untuk melakukan pertemuan terkait rencana APBN-P 2012 Rp600 miliar yang dibagikan kepada Sulsel. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Sulsel Tan Malaka Guntur yang dikonfirmasi, mengaku belum mendapatkan informasi resmi APBN-P 2012 tersebut. Awal 2012,kata Tan Malaka, Pemprov pernah mengusulkan APBN-P sebesar Rp1,2 triliun ke Bapenas untuk membiayai proyek infrastruktur di Sulsel. wahyudi

Read More >>

Pelabuhan Untia - ADB Suntik Dana Rp100 Miliar


Kamis, 05 April 2012
MAKASSAR – Asian Development Bank (ADB) menyuntikkan anggaran sebesar Rp100 miliar untuk perampungan Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Untia di Kecamatan Biringkanaya,Makassar.


Suntikan dana yang dikucurkan bank yang berpusat di Arab Saudi tersebut, dalam bentuk pinjaman Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel Miftahuddin mengungkapkan, pinjaman ADB tersebut akan baru dicairkan pada 2013 mendatang. “Kemungkinan kepastiannya pada akhir 2012, sehingga cair di awal 2013. Dana pinjaman ini merupakan lobi KKP untuk pelabuhan perikanan di Sulsel,” jelasnya kepada wartawan kemarin.

Dia menyebutkan, dengan anggaran Rp100 miliar ini, dia menjamin PPN Untia yang beberapa tahun terkatung-katung pengerjaannya, akan bisa langsung beroperasi.Tahun ini, kata Miftahuddin, PPN Untia mendapatkan Rp15 miliar dari APBN 2012. Dana ini dipakai untuk merampungkan dermaga sepanjang 150 meter, dengan lebar delapan meter.

“Sedangkan untuk Rp100 miliar ini nanti, akan dipakai untuk membangun dermaga yang panjangnya dua kali lipat yang ada sekarang. Ini juga untuk membangun areal fungsional yang luasnya tiga hektare,sehingga nanti bis langsung dioperasionalkan,” pungkasnya. ● wahyudi

Read More >>

Hotel Accord Bandara Dibangun Bulan Ini


Kamis, 05 April 2012
MAKASSAR – Hotel Accord Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar mulai dibangun bulan ini.Dengan nilai invetasi mencapai Rp30 miliar. General Manager Angkasa Pura Airport Rachman Safrie mengatakan,rencananya April ini peletakkan batu pertama (ground breaking) hotel tersebut sudah dilakukan.
”Nantinya, bersamaan dengan Hotel Accord Bandara Juanda Surabaya,” katanya. Khusus hotel Accord Bandara Hasanuddin Makassar, letaknya di lantai dua gedung bandara. Nantinya akan didesain menjadi hotel bintang tiga.“ Akan memiliki dua lantai dengan kapasitas 132 kamar,” jelasnya. Menurutnya, hotel tersebut tidak hanya untuk penumpang transit.Namun bisa juga tamu yang ingin menginap beberapa hari. “Di hotel ini akan dilengkapi fasilitas restoran dan kafe,”katanya.

Total investasi yang disiapkan untuk pembangunan dua hotel tersebut mencapai Rp60 miliar.“Sebanyak Rp30 miliar untuk hotel di Bandara Hasanuddin Makassar dan sisanya Hotel di Bandara Juanda Surabaya,” katanya. Menurutnya, tidak hanya dua bandara itu yang akan memiliki hotel.Namun 11 bandara besar lainnya yang masuk di wilayah timur Indonesia juga akan dibangun hotel.“Namun akan dilihat prospeknya masing- masing,”paparnya.

Angkasa Pura Airport atau yang dulu dikenal dengan PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) membawahi 13 bandara besar yang masuk dalam wilayah timur Indonesia. “Di antaranya Bandara udara di Semarang, Yogyakarta dan Solo,” jelasnya. Selain itu juga Bandara Juanda Surabaya, Bali, Lombok, Kupang, Ambon, Biak, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, dan Makassar. “Masuk dalam wilayah timur Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu,berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Sulsel pada Februari lalu,rata-rata 46,92%. umran la umbu

Read More >>

Gubernur Breafing Semua Kepala SKPD

KAMIS, 05 APRIL 2012 

 Kejar Target Triwulan Kedua
Makassar, --Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, mengumpulkan semua kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemprov Sulsel, di Kantor Gubernur, Kamis (5/4). Gubernur menggelar breafing secara tertutup dengan semua bawahannya tersebut.
Syahrul Yasin Limpo, yang mintai tanggapannya terkait breafing tersebut, mengungkapkan, breafing dilakukan untuk mengevaluasi kinerja pada tahun keempat pemerintahannya. Khususnya, menata administrasi dan mengejar target pada triwulan kedua.
"Saya mau semuanya baik, apalagi periode saya sudah hampir selesai. Target harus dikejar," tegasnya.
Peraih penghargaan Bintang Maha Putera Utama dari Presiden RI itu mengatakan, target 30 persen pada triwulan pertama sudah tercapai. Karenanya, harus ada target triwulan kedua yang harus dikejar.
"Biasanya kalau triwulan pertama oke, maka selanjutnya akan bagus," ujarnya.
Melalui breafing tersebut, gubernur juga berharap bisa mendengar semua keluhan kepala SKPD. Apa saja hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target yang ditetapkan.
"Saya terbiasa memacu mereka. Tapi, tidak boleh juga terlalu ditekan. Saya mau dengar keluhan-keluhannya juga," imbuhnya.(Dewi)
Read More >>