Senin, 13 Agustus 2012

Pemprov Sulsel Segera Memiliki Perusda Agroindustri



Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan segera memiliki Perusahaan Daerah Agroindustri. Perusahaan ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan asli daerah. Kepala Biro Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Firda, baru-baru ini di Makassar mengungkapkan bahwa Perusahaan Daerah Agroindustri ini nantinya akan lebih fokus pada pengembangan kakao, beras, rumput laut, serta jagung yang merupakan komoditi andalan Sulsel. Perizinan Perusda ini tinggal menunggu surat keputusan dari Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo.
Untuk Perusahaan Daerah yang terlebih dahulu ada, agar memfokuskan usaha yang selama ini menjadi usahanya untuk lebih dikembangkan, seperti bangunan, perhotelan, dan sektor lainnya. Menurut Kepala Biro ekonomi Sulsel, kedua Perusda ini tidak ada hubungan satu sama lain dan tidak saling tumpah tindih. Kedua Perusda ini nantinya akan saling bersaing memasukkan PAD ke daerah.
Salah satu nama yang menjadi kandidat untuk menduduki jabatan Kepala Perusahaan Daerah Agroindustri adalah Tan Malaka Guntur, yang merupakan mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Sulsel yang pensiun sejak dua bulan lalu. Selain menyiapkan nama calon pemimpin Perusda Agroindustri, pihak pemprov juga telah menyiapkan fasilitas lain, seperti perkantoran dan kendaraan operasional.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel mengeluarkan kebijakan untuk memangkas dua unit Perusda yang selama ini dinilai tidak memberikan kontribusi untuk daerah. Dari keempat Perusda yang ada selama ini, diketahui hanya satu yang efektif, sedangkan Perusda Umum akan mengambil alih bagian perdagangan umum dan pariwisata.
Sv (Senin, 13 Agustus 2012)

Read More >>

Sulsel Genjot Produksi Jagung



Senin, 13 Agustus 2012
MAKASSAR,  -- Gagal panen jagung menyusul kegagala kedelai membawa dampak positif bagi Sulsel. Harga di tingkat petani naik akibat pasokan jagung ke pasar dunia menipis.

"Pemerintah AS pada hari Jumat lalu  merilis data tanaman yang terimbas kekeringan. Jagung, juga turut terkena dampak. Kemungkinan gagal panen di AS memicu kenaikan harga jagung internasional," kata Wakil Gubernur Agus Arifin Nu'mang, Minggu, 12 Agustus.

Agus mengatakan, kegagalan panen jagung di AS adalah peluang bagi Sulsel. Sebab permintaan naik, otomatis harga jagung di tingkat petani melonjak.
"Informasi itu berharga, jagung kita memang banyak diperdagangkan ke luar Sulsel. Banyak diserap oleh industri. Produksi kita stabil, 1,470 jt ton pada 2011. Prediksi kita tahun ini, bisa mencapai 1,8 jt ton," katanya.

Lulusan PPs Pertanian Unhas ini, mengemukakan, untuk mendukung produktivitas petani, Pemprov Sulsel bersama pemerintah kabupaten menyiapkan bibit jagung yang unggul dan sesuai kebutuhan pasar. Selain itu, Pemprov menjaga ketersediaan pupuk serta membangun infrastruktur pengairan dan jalan desa.

Peningkatan harga beli jagung diakui oleh salah satu pedagang komoditas, William. William mengakui membeli jagung kering pipilan seharga Rp2.550 per kg dari petani dan pengumpul. Bulan lalu harganya masih Rp2.300 per kg.

Sependapat dengan William, Kabid. Tanaman Pangan Dinas Pertanian Sulsel Aris Mappeangin mengakui, harga jual jagung dari petani trennya semakin naik. Areal pertanaman jagung pun bertambah menjadi 284.000 hektare. "Kita upayakan ada peningkatan lahan dan memaksimalkan lahan yang sudah ada setiap tahun," jelasnya.

Soal ancaman kekeringan di Sulsel, menurut pengamatan Wagub justru berbanding terbalik antara padi dan jagung. "Kalo banyak hujan, petani sawah tadah hujan tanam padi, kalo kering mereka tanam jagung," ujar Agus.
Sidak Pasar

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2012, Wagub Sulsel Agus Arifin Nu'mang didampingi Wakil Bupati Pangkep Abd Rahman Aseegaf dan Sekkab Pangkep Anwar Recca meninjau pasar. Hal ini dilakukan untuk melihat dari dekat kondisi harga sembako di pasar khususnya Pangkep.

Wagub langsung melakukan  dialog dengan pedagang di pasar. Seorang pedagang, Sumiati, mengaku harga dagangan berfluktuasi. "Harganya tidak tetap pak. Menjelang Ramadan harga ayam Rp27 ribu, kemudian turun Rp23 ribu. Sekarang naik lagi Rp24 ribu-Rp25 ribu," aku Sumiati kepada Wagub. (zul/upi)

Read More >>

jagung Sulsel Hasilkan Rp3,7 T



Senin, 13 Agustus 2012 
Tahun Ini, Target 1,8 Juta Ton 

MAKASSAR, -- Jagung, salah satu komoditas yang memacu laju perekonomian di Sulsel. Jika produksi 1,5 juta ton tercapai, maka dalam setahun, omzet jagung di tingkat petani mencapai Rp3,7 triliun.

"Ini kesempatan kita memacu produksi. Karena Amerika Serikat (AS) yang selama ini jadi salah satu pemasok sedang ada masalah," kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Senin, 13 Agustus.

Dia lalu mengkalkulasi, bahwa omzet Rp3,7 triliun bukan tanpa data. Jika target 1,5 juta ton tercapai dengan harga Rp2.500 per kg, maka hasilnya Rp3,7 triliun. Apabila proyeksi 2012 ini sebanyak 1,8 juta ton tercapai, maka omzet bisa mencapai Rp4,5 triliun.

"Mari kita lanjutkan keberhasilan ini. Tahun ini, kita sama-sama target 1,8 jt ton produksi Jagung, mungkin omzetnya sekira 4,5 triliun," kata Syahrul di Jeneponto, Senin, 13 Agustus.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, H Latunreng membenarkan apa yang disampaikan oleh gubernur. "Saat ini jagung semakin meningkat, prospek pasarnya sangat cerah. Beberapa negara sudah tidak melepas stok jagungnya karena mereka pun kekurangan suplai," katanya.

Jagung sangat bernilai karena dijadikan bahan bakar Ethanol oleh Amerika Serikat dan beberapa negara maju. "Jagung kita banyak dibeli oleh industri untuk dijadikan bahan kosmetik dan pakan ternak. Potensi harga naik sangat besar karena besarnya permintaan," jelasnya.

Peningkatan perdagangan komoditas pertanian termasuk jagung meningkatkan serapan tenaga kerja non formal. "Tak salah memang jika pemerintah sulsel terus menggenjot produksi jagung," katanya. (zul/upi)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120813234649-jagung-sulsel-hasilkan-rp37-t
Read More >>