Senin, 30 April 2012

Gubernur: Koperasi Harus Sentuh Usaha Mikro


SENIN, 30 APRIL 2012 

Makassar, --Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, mengimbau agar koperasi lebih banyak menyentuh usaha mikro. Sehingga, usaha kecil tersebut bisa lebih cepat berkembang karena mendapat dukungan dari koperasi.
"Koperasi harus lebih banyak menyentuh usaha mikro. Para pengurusnya juga harus memiliki keahlian dan bersungguh-sungguh," kata Syahrul di sela-sela pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Induk Koperasi Simpan Pinjam ke-15 Tahun Buku 2012, yang dilaksanakan di Hotel Grand Clarion, Makassar, Senin (30/4).
Syahrul berharap, RAT yang dilaksanakan bisa memberi garansi terjadinya perbaikan ekonomi yang lebih baik. Tentunya, harus didukung oleh tenaga-tenaga koperasi yang memiliki kompetensi.
"Saya yakin, RAT ini bisa menjawab agenda-agenda perekonomian ke depannya," ujarnya.
Mantan Bupati Gowa dua periode itu berpesan, koperasi tidak boleh dikelola seperti dulu atau apa adanya. Koperasi harus dikelola secara profesional.
"Perputaran uang di Sulsel berlangsung dengan cepat. Masyarakat kita membutuhkan sarana simpan pinjam. Saya harap, koperasi bisa memainkan perannya," pungkasnya.
Hal senada disampaikan Ketua Induk Koperasi, Mubyl Handaling. Ia mengatakan, dalam pengembangan koperasi simpan pinjam, pihaknya sedang mencari tenaga-tenaga koperasi yang handal dan profesional. Tenaga tersebut harus selektif dan memiliki daya saing.
"Kita akan mencari tenaga dan anggota koperasi baru yang profesional untuk pengembangan koperasi ini," tuturnya.
Terkait support terhadap usaha mikro, Mubyl mengatakan, koperasi senantiasa memberi dukungan untuk usaha kecil.
"Kalau perlu, kita berusaha membiayai usaha kecil, yang dilaksanakan rumah tangga agar kondisi perekonomian mereka lebih cepat mandiri," imbuhnya.
Sementara, Asisten Deputi Urusan Keanggotan Koperasi Kementerian Koperasi dan UKM, Didi Suhada, menyebutkan, RAT 2011 adalah tolak ukur dalam menilai kinerja koperasi di tahun berjalan.
"Ini tidak lain untuk membantu masyarakat kurang mampu. Hal ini akan mengurangi angka kemiskinan," urainya.(Dewi)
Read More >>

Sulsel Siap Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional


SENIN, 30 APRIL 2012 

Pasca Pembatasan Impor Hingga 60 Persen
Makassar, --Kebijakan pemerintah pusat yang membatasi impor daging sapi dari 100 ribu ton menjadi 34 ribu ton atau sekira 60 persen, ditanggapi positif Gubernur Sulsel Dr H Syahrul Yasin Limpo SH MSi MH.
"Salah satu yang kita terus dorong dan support memang agar pemerintah pusat membatasi impor daging sapi," kata Syahrul saat dimintai tanggapannya terkait kebijakan tersebut, di rumah jabatan gubernur, Senin (30/4).
Syahrul mengatakan, masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan terjadi kekurangan pasokan daging sapi dengan adanya kebijakan tersebut. Karena, Sulsel siap menjadi pilar utama pembangunan nasional dengan menyiapkan stok daging sapi yang cukup.
"Saya sangat setuju dengan adanya pembatasan impor tersebut. Pemikiran tersebut memang selama ini terus kita dorong dan Sulsel siap memenuhi kebutuhan sapi nasional," ujarnya.
Mantan Bupati Gowa dua periode itu menjelaskan, populasi sapi di Sulsel saat ini melebihi satu juta ekor. Sehingga, telah melayani kebutuhan daging sapi untuk wilayah di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Saat ini, Pemprov Sulsel telah mencanangkan produksi populasi sapi hingga dua juta ekor.
"Saat ini kami sudah melakukan perdagangan antar pulau dalam bentuk daging. Dengan produksi populasi sapi dua juta ekor, kami siap menjadi pilar utama untuk menyuplai daging sapi nasional," pungkasnya. (Dewi)
Read More >>

Gubernur Siap Sukseskan Konferensi Perdamaian Dunia 2013


SENIN, 30 APRIL 2012 

Gelar Pertemuan dengan Delegasi CAPDI
 Makassar, --Gubernur Sulsel Dr H Syahrul Yasin Limpo SH MSi MH, siap mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Konferensi Perdamaian Dunia, yang rencananya akan dilaksanakan pada Februari 2013 mendatang, di Makassar. Hal itu diungkapkan Syahrul saat menerima delegasi Center Pacific Democrat International (CAPDI), di rumah jabatan gubernur, Senin (30/4).
Hadir sebagai delegasi CAPDI, antara lain, Wakil Perdana Menteri Kamboja H.E Sok An, Mantan Ketua DPR Filipina H.E Jose De Venecia,
Sekjen Partai Liga Muslim Pakistan Senator Mushahid Hussain Sayyid, Sekretaris Wakil Perdana Menteri Kamboja Mr Samal, Sekretaris Kabinet Pemerintah Kamboja Jenderal Suos Yara, Staff Deputi PM Kamboja Mr Kong Chanveasna, Anggota DPR Filipina Mr Franxise Manglapus, Deputy Sekjen CAPDI Mr Yasril Ananta Baharuddin, Deputi Chairman CAPDI Mr Iskandar Manji, dan  Marsekal Muda TNI (Purn) Pieter LD. Wattimena .
Wakil Perdana Menteri Kamboja H.E Sok An, mengatakan, tujuan kunjungannya untuk melihat perkembangan pembangunan Kota Makassar yang akan menjadi lokasi pertemuan yang rencananya digelar pada awal Februari mendatang.
”Kami baru saja kembali dari Timor Leste dan baru saja mendirikan perdamaian Asia Pasifik. CAPDI merupakan satu-satunya organisasi yang menyatukan negara se-Asia Pasifik," jelasnya.
H.E Sok An mengungkapkan, selain mendamaikan konflik, organisasi CAPDI juga bertujuan memberantas kemiskinan dan korupsi. Kemiskinan yang dimaksud seperti yang terjadi di China, Asia Pasifik,dan Aceh di Indonesia.
"Makassar adalah kota yang aman dan tenteram. Karena itulah kami akan menyelenggarakan konferensi perdamaian dunia di Makassar. Hal ini menjadi kesepakatan kami dalam pertemuan di Timor Leste," ujarnya.
Sementara, Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, pihaknya siap mensukseskan dan memfasilitasi kegiatan tersebut.
"Saya siap membantu apa saja. Kami akan memfasilitasi dan mengamankan pelaksanaan kegiatan tersebut," kata Syahrul.
Ia menuturkan, masyarakat Sulsel sangat terbuka dan demokratis sehingga tidak perlu ada keraguan untuk menyelenggarakan event di Makassar.
     
"Makassar sebagai ibu kota provinsi Sulsel, memang sedang dilirik dunia sebagai lokasi MICE. Baik itu di tingkat nasional, regional maupun internasional. Selama itu tidak melanggar aturan, saya kira akan memberikan dampak positif," ujarnya. (Dewi)
Read More >>

Sabtu, 28 April 2012

Perda RTRW Seluruh Kabupaten Sulsel Rampung 2012

Sabtu, 28 April 2012 

Makassar - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menargetkan pengesahan rancangan peraturan daerah menjadi peraturan daerah Rencana Tata Ruang dan Rencana Wilayah di seluruh kabupaten rampung pada akhir 2012.

Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulsel Andi Bakti Haruni di Makassar, Sabtu, menjelaskan, ranperda (rancangan peraturan daerah) RTRW seluruh kabupaten telah melalui verifikasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan telah dikembalikan ke masing-masing daerah untuk memperoleh rekomendasi gubernur sebelum disahkan menjadi perda.

Verifikasi di Kementerian PU tersebut dilakukan untuk mensinergikan perda RTRW kabupaten dan kota dengan provinsi.

Hingga kini sudah delapan kabupaten yang memiliki perda RTRW yakni Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Jeneponto, Parepare, Enrekang dan Tana Toraja. Menyusul Wajo dan Bantaeng.

Pada Juni 2012, ditargetkan 50 persen perda telah disahkan dan hingga akhir 2012 seluruh kabupaten dan kota telah memiliki perda RTRW.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28/2008 tahapan penetapan RT/RW diawali dengan konsultasi ke DPRD kemudian diajukan ke provinsi untuk dicocokkan dengan RT/RW provinsi lalu menunggu rekomendasi gubernur.

Setelah memperoleh rekomendasi gubernur, diajukan ke Menteri PU untuk memperoleh persetujuan menteri lalu dikembalikan ke daerah untuk disetujui DPRD dan kepala daerah, setelah dievaluasi oleh provinsi sebelum ditetapkan.

Penetapan perda RTRW memang harus melalui proses yang panjang sesuai mekanisme dan tahapan yang telah diatur.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulsel Tan Malaka Guntur mengungkapkan, perda RTRW Provinsi Sulsel juga melalui proses tersebut selama dua tahun dari 2006 hingga 2009 sebelum ditetapkan. (T.KR-RY/Z003) 
Sumber: http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/38390/perda-rtrw-seluruh-kabupaten-sulsel-rampung-2012
Read More >>

Sulsel Terbaik di Luar Jawa


SABTU, 28 APRIL 2012 

Akselerasi pertumbuhan Sulsel di berbagai bidang, membuat pusat terkesima. Pertumbuhan rata-rata ekonomi di atas rata-rata se Indonesia menjadi satu bukti bahwa Sulsel menjadi spektakuler.
Minat investor yang tinggi, produksi pangan yang melampaui target, pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan gratis, menjadi bagian dari pendukung prestasi yang diraih Sulsel.
Tidak heran jika pusat lalu memberikan penghargaan sebanyak 111 keping yang belakangan memecah rekor MuRI.
Sang Gubernur, Syahrul Yasin Limpo, sebagai pemegang kendali pun menjadi sosok kepala daerah yang tak hanya mampu bekerja tetapi mampu memberikan bukti bahwa Sulsel pun mampu disejajarkan dengan provinsi lain terutama Pulau Jawa.
Baru-baru ini, pemerintah pusat melalui Wa­kil Presiden Boediono menyerahkan penghargaan terbaru. Sebuah apresiasi terhadap Sulsel sebagai provinsi terbaik ketiga nasional setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Sulsel merupakan provinsi terbaik di luar Jawa dan tentu saja dengan akselerasi pertumbuhan berbagai bidang yang disebutkan di atas. Prestasi yang cukup luar biasa.
Syahrul mengatakan, menjadi tiga besar peme­rintahan terbaik tidak mudah karena harus melalui 79 kriteria atau variabel yang ditetapkan. 
Oleh karena itu, penghargaan ini merupakan satu kebanggaan bagi rakyat Sulsel secara menye­luruh. Penghargaan ini dinilainya bukan saja sebagai penghargaan gubernur, tetapi merupakan hasil kerja sama dan dukungan semua pihak di daerah, termasuk dari masyarakat.
Mungkin dengan prestasi itu pula, Gubernur Syahrul diberi kepercayaan sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), organisasi yang membawahi seluruh gubernur di Indonesia.
APPSI juga memegang peran besar dalam mendukung kegiatan pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat di semua daerah. APPSI juga menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam membantu menyampaikan program yang bersentuhan langsung dengan pemerintah pusat. (*)
Read More >>

Pendidikan Gratis SMA Mulai TA 2012-2013


SABTU, 28-04-2012


Wagub: Mari Kita Awasi Pelaksanaanya
SETELAH sukses dengan pelaksanaan pendidikan gratis untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), tahun 2012 ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel merealisasikan pendidikan gratis untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Program pendidikan gratis untuk tingkat SMA ini telah tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2012. Program ini telah disepekati atau disetujui oleh legislator (DPRD) Sulsel dengan payung hukum berupa Peraturan Daerah (Perda) tentang pendidikna gratis no. 4 thn 2009 dan di-break down dalam Pergub Pendidikan Gratis Tingkat SMA No. 1 tahun 2012.

"Jadi pendidikan gratis itu di Sulsel bukan hanya tingkat SD dan SMP tapi juga sudah masuk di dalamnya tingkat SMA," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel Abdullah Jabbar, Jumat (27/4) kemarin.
Dia mengatakan, seperti pada tingkat SD dan SMP, Pemprov Sulsel dan seluruh kabupaten/kota se-Sulsel telah menyatakan komitmen untuk melakukan sharing atau bagi anggaran demi realisasi pendidikan gratis tersebut bagi rakyat. "40 persen itu ditanggung Pemprov Sulsel dan selebihnya 60 persen ditanggung oleh pemkab/pemkot se- Sulsel," katanya.
Jabbar mengatakan, Pemprov Sulsel dalam hal ini Dinas Pendidikan Sulsel merasa bersyukur karena seluruh pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota se-Sulsel siap merealisasikan hal tersebut. Hanya saja, lanjutnya, Kota Makassar masih belum bersedia merealisasikan pendidikan gratis di SMA dengan alasan anggarannya terlalu besar.
Padahal, lanjutnya, Pemprov dan Pemkot Makassar telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang sharing dana program tersebut.
Menurutnya, Pemprov Sulsel juga telah mengucurkan anggaran untuk pelaksanaan pendidikan gratis tingkat SMA ke Pemkot Makassar. "Biarlah masyaraakat menilai," singkatnya.
Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, dengan direalisasikannya pendidikan gratis ini di Sulsel tak ada lagi alasan bagi anak usia sekolah tingkat SD, SMP dan SMA yang putus sekolah hanya karena terbentur masalah finansial.

Awasi Pelaksanaannya

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang meminta kepada seluruh stakeholder di Sulsel untuk ikut bersama-sama mengawasi pelaksanaan pendidikan gratis di Sulsel. Ini penting, lanjut mantan Ketua DPRD Sulsel ini, untuk pelaksanaan program yang pro rakyat ini tidak mengalami distorsi atau penyimpangan.
"Tokoh masyarakat, LSM, mahasiswa, tokoh agama, lembaga penegak hukum, wartawan dan seluruh lapisan masyarakat untuk ikut mengawasi pelaksanaan pendidikan gratis di Sulsel," ujar Agus.
Agus juga memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Sulsel yang telah memperlihatkan keseriusannya dalam merealisasikan program pendidikan gratis di masing-masing daerahnya.
Read More >>

Jumat, 27 April 2012

Penyerahan Sertifikat La Galigo Sebagai Karya Sastra Dunia


Gubernur Sulsel, H. Syahrul Yasin Limpo menerima sertifikat pengakuan kepada masyarakat Sulsel dari Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya, UNESCO, yang resmi mengakui naskah La Galigo sebagai karya sastra dunia. Sertifikat yang ditandatangani Director General UNESCO, Irina Bokova tersebut diserahkan oleh Ketua Harian Komite Nasional Indonesia Untuk KNIU UNESCO, Arief Rahman di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Kamis 26 April 2012. Dengan penghargaan UNESCO ini, naskah klasik La Galigo kini tercatat sebagai salah satu aset kebudayaan yang dilindungi dunia.
Menurut Ketua Harian KNIU UNESCO, Arief Rahman, hal yang paling utama dilakukan saat ini adalah menjaga dan melestarikan mahakarya masyarakat Bugis tersebut karena tulisan tangan masyarakat Bugis pada abad lalu itu kini telah menjadi dokumen dunia. Apalagi penghargaan ini melalui proses yang panjang.
Arief juga menambahkan, Badan Arsip Nasional harus membuka akses secara luas bagi siapa saja yang ingin melihat karya sastra terpanjang di dunia ini. Hal tersebut disebabkan La Galigo adalah milik dunia, sehingga siapa pun punya hak untuk melihatnyai. Disamping itu, karya sastra yang lebih panjang dari epos Mahabharata ini masih membutuhkan kajian akademis yang lebih banyak untuk mengungkap berbagai hal yang terkandung di dalamnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penghargaan ini merupakan kebanggaan bagi seluruh masyarakat Sulsel karena salah satu peninggalan masa lalu masyarakat itu akhirnya mampu menjadi salah satu bagian dari mahakarya dunia.
Na/Ph (Jumat, 27 April 2012)
Read More >>

Gubernur Sulsel, Lantik Dua Pejabat Eselon II


Jumat, 27 April 2012 

Makassar  - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo melantik dua pejabat struktural eselon II serta enam pejabat eselon III dan IV lingkup Pemerintah Provinsi Sulsel di Makassar, Jumat.

Kedua pejabat eselon II yang dilantik adalah Muhammad Arifin Daud sebagai Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) serta Andi Ramlan Ami sebagai Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan.

Sedangkan enam pejabat eselon III dan IV lainnya yang dilantik adalah Kepala Bidang Pelayanan Penanaman Modal BKPMD Indiani Ismu, Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah Satpol PP Bachrini.

Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur Satpol PP Andi Nurmini, Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Muhammad Natsir, Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Abdul Rasyid dan Kepala Sub Bagian Ekspedisi Biro Umum dan Perlengkapan Setda Provinsi, Mappisankan.

Gubernur menegaskan, mutasi yang dilakukan sama sekali tidak ada kaitannya dengan politik. "Mutasi dalam pemda biasa, yang penting tidak bawa-bawa politik, normatif, melalui Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat), hitung baik-baik dan lihat keseimbangan," katanya.

Mutasi atau promosi jabatan birokrasi, jelasnya, dilakukan untuk kepentingan daerah dan rakyat. Untuk itu, para pejabat diharapkan bisa menyikapinya secara bijak dengan melaksanakannya sesuai tugas dan fungsinya.

"Mutasi ini diharapkan bermuara pada peningkatan kualitas pelayanan publik. Saya berharap, totalitas sistem itu tetap berjalan dengan baik. Kalau ada yang kurang, kita sempurnakan," jelasnya.

  Ia mengatakan, langkah ini juga dilakukan untuk mengisi jabatan yang kosong serta penyegaran dalam memberikan pelayanan untuk kepentingan daerah. "Ini untuk peningkatan kinerja pemerintah Sulsel kepada masyarakat," katanya. (T.KR-RY/F003)
Sumber: http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/38375/gubernur-sulsel-lantik-dua-pejabat-eselon-ii
Read More >>

Disperindag Tantang Dewan Tinjau Perakitan


JUMAT, 27 APRIL 2012 

alt
45 Unit Moko Siap Pakai
 MAKASSAR,  –Kepala Bidang Industri Alat Transportasi Elektronika (IATEA) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sul­­sel, Andi Saharuddin mene­gas­kan Disperindag Sulsel telah me­realisasikan atau merakit se­banyak 45 unit Mobil Toko (Moko) sesuai amanah dalam APBD Perubahan 2011 Provinsi Sul­sel sejak beberapa pekan lalu.
Ke-45 unit mobil Moko itu segera siap pakai atau diguna­kan oleh para pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Sulsel.
“Jadi tidak benar itu kami (disperindag) hanya mempro­duksi tiga atau lima unit. Sudah 45 unit. Silakan pers atau anggota dewan lihat sendiri di lokasi produksi, saya tantang,” tegas Saharuddin, Kamis, 26 April.
Menurut Saharuddin, informasi yang beredar dalam pembahasan LKPj tahunan Gubernur Sulsel bahwa Disperindag memanipulasi anggaran sangat tidak benar.
“Terus terang, anak-anak (staf) kami yang sedang bekerja siang malam untuk merakit mobil kebanggaan Sulsel ini kecewa dengan tudingan yang terpublikasi tersebut. Sangat jauh bedanya antara tiga unit dengan 45 unit,” beber Saharuddin.
Dia juga menambahkan bahwa proses pembuatan mobil lokal Sulsel tersebut sudah sesuai dengan tahapan dan mekanisme tender yang transparan. Sebelum tender, katanya, Disperindag mengumumkannya di internet.
“Kami juga staf dilarang oleh kadis kami untuk berhubungan langsung dengan kontraktor di luar mekanisme resmi,” tegasnya.
Menurut Saharuddin, mobil Moko ini dalam waktu dekat sudah siap didistribusikan ke pengusaha-pengusaha kecil di Sulsel.
“Jadi silakan periksa sendiri, tidak ada penyimpangan keuangan, atau apapun namanya, semua sesuai dengan amanah dan petunjuk APBD,» tegasnya.
Bantah Penyimpangan
Sementara itu, Peme­rintah Provinsi Sulsel dengan tegas membantah tudingan anggota DPRD Sulsel yang menyebut telah terjadi penyelewengan anggaran perakitan Moko sebesar Rp2,9 miliar.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Andi Muallim, menegaskan, dari Rp2,9 miliar anggaran yang dialokasikan pada APBD Perubahan (APBD-P) Sulsel 2011, untuk merakit sebanyak 45 unit moko, tetapi baru menggunakan Rp500 juta rupiah yang dimanfaatkan untuk merakit sembilan unit moko karena terbatasnya waktu.
“Karena waktu yang mepet, kami hanya memanfaatkan Rp500 juta untuk perakitan 9 unit. Jadi 36 unit kendaraan (moko) itu masih dalam tahap perakitan, dan kami targetkan rampung paling lambat akhir Mei nanti,” tegas Andi Muallim, dikantor gubernur, Kamis, 26 April.
Karena itu, lanjut Mu­allim, pihaknya akan kembali mengalokasikan sisa anggaran tersebut dalam APBD Pokok Sulsel tahun 2012 untuk melanjutkan perakitan 36 unit moko tersebut.
Ia mengaku bahwa proses perakitan moko tersebut saat ini tengah berlangsung di UPTD Logam, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel yang ada di Kawasan Industri Makassar (KIMA).
Hal yang sama disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Irman Yasin Limpo yang sedang menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci Mekah.
Menurutnya, sejauh ini proses perakitan Moko tersebut telah sesuai dengan prosedur yang ada. Bahkan untuk kepastian jumlah Moko yang sementara dirakit itu, pihaknya mempersilakan anggota DPRD Sulsel untuk berkunjung ke tempat perakitan moko.
“Tidak ada anggaran yang diselewengkan. Kami persilakan kalau anggota DPRD Sulsel mau mengunjungi langsung lokasi perakitan moko (di KIMA),” jelas Irman melalui telepon selularnya, kemarin.
Untuk diketahui, sebelumnya Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur tahun 2011 menuding bahwa Pemerintah Sulsel telah menyelewengkan anggaran perakitan moko. Pansus menyebut dalam LKPJ disebutkan, terdapat 45 unit moko yang telah dirakit.
Hanya saja, dari hasil kunjungan anggota Pansus DPRD Sulsel ke lokasi perakitan, total moko yang ada  hanya 5 unit saja. (eky/ute)
Read More >>

PNS Harus Bekerja Sesuai Dengan Tupoksi


Pegawai Negeri Sipil (PNS)  lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam melaksanakan tugasnya, tidak cuma mengisi waktu luang dan asal-asalan atau sekedar mencari nafkah untuk diri dan keluarganya tetapi PNS dituntut menguasai dan memahami tugas pokok dan fungsinya (tupoksi). Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, H. Agus Arifin Nu’mang saat mengambil sumpah dan janji 431 PNS Lingkup Pemprov Sulsel di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Kamis 26 April 2012. 

Topoksi harus diemban dengan segala instrument yang mendasarinya serta didukung ketekunan, keuletan, komitmen, integritas  serta disiplin yang terpola dan irama kerja yang pasti. PNS  harus bekerja secara profesional, mereka tidak boleh bekerja seenaknya karena imbasnya akan berdampak buruk. Tidak hanya terhadap keseluruhan mekanisme kerja organisasi atau instansinya melainkan akan berpengaruh langsung pada mekanisme kerja dan kepentingan pihak-pihak lain khususnya terhadap pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

Wagub juga menyinggung perubahan sebutan PNS dari pengaruh praja menjadi pamong praja   karena perubahan itu,  demi menghilangkan kesan PNS sebagai raja-raja kecil yang dengan kewenangannya dapat mendudukkan diri sebagai elite yang terpisah dengan masyarakat pada umumnya. Wagub juga berharap meningkatnya tambahan penghasilan atau pakasi PNS menjadi motivasi untuk terus menjaga integritas, loyalitas, pengabdian dan profesionalitas dalam bekerja. PNS diminta tidak mencoba melawan dan menentang  hukum serta peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Ph/Na ( Jumat, 27/04/2012 )                   
Read More >>

v


Jumat, 27 April 2012

Makassar, --Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta agar PT Perkebunan Nusantara XIV dibenahi. Mulai dari struktur, sistem yang dipakai, hingga target pencapaiannya. Hal itu dikatakan Syahrul Yasin Limpo, saat menerima Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara, Budi Purnomo, di ruang kerja Gubernur Sulsel, Jumat (27/4/2012).

"PT Perkebunan Nusantara XIV dengan sistem yang ada sekarang, sangat tidak efektif. Karenanya, harus segera dibenahi," ujar Syahrul.

Menurutnya, persoalan yang terjadi dalam sistem PT Perkebunan Nusantara XIV sudah sangat kompleks. Apalagi, ditambah dengan adanya penggabungan dengan PT Perkebunan Nusantara X sehingga membuat pembagian tugas dan tanggung jawab menjadi tidak jelas.

"Masalahnya semakin kompleks karena ada masalah yang ditinggalkan dari masa lalu. Karenanya, masalah ini harus diurai lebih dulu untuk diselesaikan," ungkapnya.

Peraih penghargaan Bintang Maha Putra Utama dari Presiden RI itu, menjelaskan, ada beberapa hal utama yang harus menjadi perhatian dan secepatnya dibenahi dalam operasional PT Perkebunan Nusantara XIV ke depannya. Antara lain, struktur yang masih kurang tepat.

"Struktur PT Perkebunan Nusantara XIV dan X, jangan digabung-gabung. Keduanya harus lepas dengan tugas dan fungsinya yang jelas," tegasnya.

Tidak hanya itu, kata Syahrul, personil perusahaan juga harus jelas dan substansi program baik organik maupun anorganik sudah harus terukur.

"Kalau personilnya tidak jelas, bagaimana nantinya pertanggungjawabannya. Buat programnya, pemprov siap bantu," terangnya.

Mantan Bupati Gowa dua periode itu juga meminta agar pihak PT Perkebunan Nusantara XIV membuat perencanaan terkait jumlah modal yang dibutuhkan untuk melakukan pembenahan dan perbaikan. Disamping itu, target yang ingin dicapai berupa jumlah keuntungan juga harus terukur dan dijabarkan dalam perencanaan yang matang.

"Rampungkan perencanaannya dalam dua bulan ke depan. Sangat tidak logis kalau pabrik gula yang potensi pasarnya tidak jalan, ternyata tidak jalan," imbuhnya.

Sementara, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XIV, Budi Purnomo, menjelaskan, kondisi PT Perkebunan Nusantara memang masih terpuruk dan sangat memprihatinkan. Bahkan, tahun 2011 lalu, mengalami kerugian hingga Rp105 miliar.

"Kondisi perusahaan masih terpuruk, tentunya kita berharap ke depannya bisa lebih baik," harap Budi.

Budi yang baru menjabat Direktur Utama per 1 Maret 2012 itu mengungkapkan, salah satu program prioritasnya adalah membenahi kebun, memperbaiki pabrik, dan penanaman maksimal dengan memanfaatkan seluruh areal yang ada. Adapun jumlah dana yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan itu mencapai Rp3,2 triliun.

"Kalau diluar gula, kami membutuhkan dana sekira Rp2,7 triliun. Itu baru perencanaan dan kami masih berusaha mencari sumber dananya. Apakah itu dari perbankan atau investor. Ternyata, pak gubernur juga siap membantu," jelasnya.

Ia menambahkan, produksi gula tahun 2011 lalu, hanya sekira 29 ribu ton. Padahal, jika semuanya berjalan baik, produksinya bisa di atas 100 ribu ton atau minimal 80 ribu ton.

"Mesin pabrik yang kurang berfungsi dengan baik, lahan yang belum dimanfaatkan secara maksimal, hingga serangan hama tikus yang tidak terkendali, membuat produksi gula minim," pungkasnya.

Read More >>

Kamis, 26 April 2012

Penyuluh Pertanian Bukan Hanya Sekedar Pemberi Informasi


Kamis, 26 April 2012 

Makassar  - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Agus Arifin Nu'mang meminta, penyuluh pertanian tidak hanya sekadar memberikan informasi pada petani.

Dalam sambutan pada acara Apresiasi Operator Cyber Extension di Makassar, Rabu, ia mengharapkan para penyuluh dapat memanfaatkan perkembangan teknologi penunjang pertanian demi memajukan hasil pertanian.

Penyuluh harus melakukan berbagai penelitian, seperti curah hujan dan kondisi atau struktur tanah suatu wilayah. "Penyuluh seharusnya juga bisa melakukan uji coba iklim di daerah-daerah dimana dia berprofesi sebagai penyuluh,"katanya.

Cyber Extension adalah sistem informasi penyuluhan melalui sistem otomasi pelayanan dengan pemanfaatan teknologi informasi penggunaan sistem informasi penyuluhan yang berbasis jaringan internet.

"Kita harus mengetahui peta curah hujan suatu wilayah, sekalipun penentuannya sulit ditentukan karena disebabkan oleh anomali cuaca. Karena ini, dasar bagi petani agar dapat mengkondisikan jenis dan varietas tanaman yang akan dibudidayakan," jelasnya.

Ia mengharapkan sistem Cyber Extension akan mampu meningkatkan produktivitas kerja penyuluh dan penyuluhan dalam memberikan pelayanan yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel.

Kepala Badan Koordinasi Penyuluh Provinsi Sulsel Achmar Manring, mengatakan, penyuluh pertanian adalah ujung tombak dalam pembangunan pertanian dan harus mampu menjembatani layanan informasi melalui media yang telah dikembangkan.

Kegiatan tersebut dihadiri sebanyak 115 orang tenaga penyuluh pertanian yang berasal dari 24 kabupaten dan kota se-Sulsel. (T.KR-RY/S006)
Sumber: http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/38322/penyuluh-pertanian-bukan-hanya-sekedar-pemberi-informasi
Read More >>

Target Surplus Beras, Sulsel Program Cetak Sawah


KAMIS, 26-04-2012
MAKASSAR,  --Dinas Pertanian Tamanan Pangan dan Holtikultura Sulsel kembali mencanangkan Program Panen Cetak Sawah di 2013 mendatang. Program tersebut untuk menunjang surplus beras pemerintah melalui Kemeterian pertanian yang mencapai 10 juta ton.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel, Ir H Lutfi Halide MP, mengatakan, perluasan sawah kini terus diupayakan. Pasalnya, pesatnya pembangunan, khususnya perumahan menjadikan lahan persawahan mengalami penyempitan, sehingga hasil panen juga mengalami penurunan.
"Kementerian pertanian yang telah ditetapkan kebijakan terintegritas dalam rangka pencapaian surplus beras 10 juta ton melalui perluasan areal dan pengelolaan lahan, peningkatan produktivitas, penurunan konsumsi beras dan penyempurnaan manajemen," jelasnya, kepada Upeks baru-baru ini.
Serapan lahan saat ini, kata dia, masih mencapai 21%, sedang serapan anggaran pengembangan pangan di sulsel di 24 kabupaten hanya mencapai rata-rata 55%.
Ia juga berjanji akan membantu dinas pertanian kabupaten yang melakukan realisasi penyerapan anggatan yang cukup baik, hingga 75%. Sehingga
Rehabilitasi jaringan irigasi dalam rangka mengoptimalisasi lahan, khususnya cetak sawah dapat berjalan maksimal.
"Program panen cetak sawah ini dapat mempercepat produksi beras yang cukup besar, sehingga surflus beras sebesar 10 juta ton dapat tercapai,"terangnya.
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian RI, Dr Ir Sumarjo Gatot Irianto MS DAA mengatakan, saat ini lahan pertanian khususnya persawahan terus mengalami penurunan setiap tahunnya.
Jika penyerapan anggaran rendah, maka potensi pertumbuhan ekonomi yang berkurang, hal ini dipengaruhi stimulus pergerakan pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sektor pertanian.
"Jika ini tersendat, maka akan mempengaruhi semua lini sektor. Sehingga diharapkan semua kepala daerah, melalui dinas pertanian untuk terus mengenjot peningkatan penyeraopan anggaran untuk petani. Sehingga hasil panen dapat lebih maksimal. Sebab penggunaan anggarannya tepat sasaran,"terangnya. 
Read More >>

Investor Singapura Lirik Sulsel

Kamis, 26 April 2012  
MAKASSAR, -- Peluang investasi di Sulsel mulai dilirik pengusaha dari Singapura. Rabu, 25 April, sebanyak 20 investor asal negeri Singa itu berkunjung ke Sulsel untuk meninjau sejumlah infrastruktur terkait dengan investasi.
Kedatangan 20 investor tersebut dipimpin langsung Wakil Menteri Luar Negeri Singapura, Masagos Zulkifli disambut tari Paduppa di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, malam tadi.

Masagos mengungkapkan peluang-peluang investasi di Sulsel kini sedang dipantau dan akan dikembangkan ke arah yang lebih serius. Sejumlah peluang investasi dijajaki dalam kunjungan tersebut.

Menurut Masagos, ada beberapa bidang yang menjadi perhatian para invostor di  Sulsel ini, antara lain bidang penyediaan air bersih, sektor kelautan, pengembangan pelabuhan, dan beberapa lainnya. Ia berharap kunjungan ini membawa hasil, dan ke depan kerja sama investasi bisa dilaksanakan.

"Semoga ini dapat berkembang ke depan dan membawa manfaat yang besar bagi kedua negara," harap Masagos.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang menyambut baik kedatangan para investor asal Singapura tersebut. Agus mengatakan, kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Singapura tersebut merupakan kelanjutan atas kerja sama yang telah dilakukan antara Singapura dengan Pemprov Sulsel sejak beberapa waktu lalu.

Menurutnya, investor Singapura juga tertarik pada pariwisata Sulsel. Selama ini, tandasnya, mereka hanya kenal atau melakukan kerja sama dengan Bandung. "Jadi kita juga akan tawarkan Toraja sebagai daerah pariwisata," ujar Agus. (idham/sil)

Read More >>

Rabu, 25 April 2012

Sulsel Tiga Besar Terbaik Nasional


RABU, 25 APRIL 

alt
Luwu Utara Ungguli Makassar
 Jakarta, —Sulawesi Selatan dinobatkan sebagai provinsi terbaik ketiga atas prestasi dan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sulsel hanya diungguli oleh dua provinsi yang berasal dari Jawa, yaitu  Jawa Timur dan  Jawa Tengah.
Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri diterima langsung Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dari Wakil Presiden RI Boediono pada peringatan Hari Otonomi Daerah ke XVI yang diselenggarakan di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/4).
Menurut Syahrul  menjadi tiga besar pemerintahan terbaik tidak mudah karena harus melalui 79 kriteria atau variabel yang ditetapkan.
"Oleh karena itu, saya kira ini kebanggaan bagi kita semua di Sulsel. Paling tidak, di luar Jawa kita yang mewakili," ujarnya.
Syahrul juga menekankan bahwa penghargaan ini bukan hanya atas dirinya, tapi juga bagi berbagai pihak yang telah bekerjasama selama ini, termasuk bupati/walikota dan juga media massa.
"Mari kita teruskan yang baik-baik itu dan kita tinggalkan yang salah dan tuding-tudingan," imbaunya.
Untuk Kabupaten/kota penghargaan yang sama juga diberikan kepada Luwu Utara sebagai peringkat 6 dan Makassar yang berada di urutan 9 nasional (Dewi)
Read More >>

Sulawesi Selatan, Tiga Besar Peringkat Tertinggi Pemerintah Provinsi Pengelola Pemerintahan Daerah Terbaik

Makassar, Rabu 25 April 2012
Jumpa Pers Syahrul Yasin Limpo, mewakili Tiga Besar Peringkat Tertinggi Pemerintah Provinsi Pengelola Pemerintahan Daerah Terbaik: Sulawesi Selatan, Jawa Tengah dan Jawa Timur (25/4).
Read More >>

SYL: I La Galigo Bukti Kehebatan Orang Luwu

RABU, 25 APRil
alt
Hadiri Prosesi Adat Luwu Mappalesso Samaja
 MASAMBA,  –  Gubernur SulselSyahrul Yasin Limpo, yang juga calon gubernur incumbent kembali memuji orang Luwu dengan karya-karya yang dihasilkan. 
Salah satunya menurut SYL adalah I La Galigo. Hal itu diungkapkan Syahrul saat menghadiri prosesi adat Luwu Mappalesso Samaja atau Melepas Nazar, yang dilaksanakan di Baruga Datok Pattimang, Desa Pattimang, Kecamatan Malangke, Luwu Utara, Selasa, 24 April.
Acara itu merupakan rangkaian Festival Internasional I La Galigo yang juga dihadiri Raja dan Sultan se-Nusantara.
Syahrul dalam sambutannya, mengatakan, Mappalesso Samaja dan hikayat I La Galigo, menggambarkan seperti apa wija to Luwu, Sulsel, dan bangsa Indonesia secara luas. Hikayat I La Galigo menggambarkan kejayaan orang Luwu di masa lalu hingga saat sekarang.
“Hikayat I La Galigo merupakan harapan dan inspirasi di masa mendatang,” kata Syahrul.
Indonesia, lanjut Syahrul, merupakan negara yang memiliki keragaman budaya dan adat istiadat. Sebuah keragaman yang membuktikan kebesaran bangsa. I La Galigo merupakan salah satu contoh nyata, karya yang dikagumi dunia.
“Dalam waktu singkat, PBB sebagai badan dunia akan memberikan penghargaan untuk karya I La Galigo. Inilah salah satu bukti kehebatan orang Luwu,” ujarnya.
Ketua Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu, mengungkapkan, hikayat I La Galigo sebagai sebuah karya sastra, menggambarkan metodologi kehidupan umat manusia. Bagaimana hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan Tuhannya, dan hubungan manusia dengan alam.
“Bahkan, dalam metodologi I La Galigo, menghadirkan kebenaran dengan pendekatan sosiologis, filosofis, hingga yudikatif. Kebenaran untuk kesejahteraan seluruh bangsa ini,” urainya.
Syahrul berharap, Mappalesso Samaja bisa dimaknai secara lebih luas. Bernazar untuk kepentingan bangsa dan negara. Sehingga, rahmat dari Allah SWT berlimpah untuk kesejahteraan rakyat.
“Sudah menjadi tugas pemerintah dalam otonomi daerah untuk menjaga budaya dan kebenaran budaya. Kalau budaya ini tidak kita lestarikan, kita akan kehilangan jati diri nantinya. Ini adalah karya dunia,” imbuhnya.
Sementara, Bupati Luwu Utara Arifin Djunaidi, mengatakan, Desa Pattimang telah ditetapkan sebagai desa wisata sejarah religius. Desa di Kecamatan Malangke itu juga pernah menjadi pusat Kerajaan Luwu dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas.
“Itulah alasan mengapa acara ini dilaksanakan di desa ini,” tuturnya.
Arifin menjelaskan, prosesi adat Luwu Mappalesso Samaja merupakan bagian dari ritual adat dalam kebudayaan Luwu Tradisional yaitu melaksanakan suatu aktivitas yang pernah diikrarkan atau dijanjikan kepada Yang Maha Kuasa. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan setelah sebuah permohonan dalam sebuah doa dikabulkan oleh Tuhan.
Di sela-sela pelaksanaan prosesi adat Mappalesso Samaja, Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, menerima pin kekerabatan kedatuan dari Yang Mulia Cenning Luwu Andi Sitti Huzaimah Opu Daeng Ripajung. Usai prosesi adat, Syahrul juga berziarah ke makam Raja Minangkabau Dato Sulaiman dan makam Raja Luwu XV Andi Patiware. (*/soe)
Read More >>