Selasa, 28 Februari 2012

DJP Sulsel Gencar Sosialisasi SPT


SELASA, 28-02-2012
MAKASSAR, — Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Sulsel dan Kantor Pelayan Pajak (KPP) Pratama Makassar Selatan menggelar sosialisasi pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) PPh orang pribadi 2011 di lingkungan Pemprov Sulsel.
Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi KPP Haris Fauzan menyebutkan, sosialisasi ini untuk peningkatan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya tepat waktu.
Menurut Haris, penyuluhan yang disampaikan dalam bentuk workshop ini dilakukan agar wajib pajak paham prosedur pengisian SPT PPh.
“Di sini kita memberikan sosialisasi tata cara pengisian SPT tahunan PPh orang pribadi tahun pajak 2011. Kita langsung menggunakan formulir SPT 1770S dan 1770 SS. Sehingga wajib pajak, khususnya para pegawai dapat mengisi dengan baik dan benar,” jelas Haris, dalam kegiatan sosialisasi SPT di Grand Clarion Hotel, Senin (27/2) kemarin.
Kegiatan, lanjutnya, ini sejalan dengan Surat Menpan No: SE/02/M.PAN/3/2009 tentang kewajiban Pegawai Negeri Sipil untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Dalam surat itu diatur bahwa semua pejabat dan PNS yang memenuhi persyaratan wajib memiliki NPWP dan mengisi SPT.
“Pejabat dan PNS harus memiliki NPWP dan mengisi SPT pajak dengan benar, lengkap dan melaporkannya secara tepat waktu, yakni 31 Maret 2012. Bagi pejabat dan PNS yang melanggarkan akan dijatuhi hukuman disiplin. Itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 52 tahun 2010 tentang disiplin PNS,” paparnya.
Ia menjelaskan, yang terjadi selama ini dalam praktik lapangan, tingkat kesadaran wajib pajak masih rendah. Pihaknya juga ingin sebelum 31 Maret, wajib pajak sudah menyampaikan SPT PPh. Sebab jika penyampaiannya tepat waktu, dana itu juga akan digunakan di setiap daerah.
Dia menambahkannya, dalam waktu dekat pihaknya juga akan menggelar kegiatan yang sama di lingkup SKPD pemerintah Kota Makassar. Bahkan sosialisasi tersebut akan terus dilakukan di berbagai daerah.

Read More >>

Penggunaan Dana Biaya Operasional Sekolah (Bos) Diperketat


Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan sudah melakukan sosialisasi terkait pemanfaatan dana BOS serta  mekanisme pertanggungjawabannya. Sosialisasi ini dilakukan untuk monitoring dan pemantauan, dimana dana yang langsung masuk ke rekening sekolah harus dibelanjakan sesuai juknis. Penggunaan dana BOS harus transparan, pengeluaran dan pemasukan harus diumumkan di papan pengumuman sekolah yang disiapkan khusus. Wajib ada papan pengumuman, dalam sehari pengeluaran harus ditulis agar masyarakat bisa tahu. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, H. Andi Patabai Pabokori, Senin 27 Februari 2012 di Makassar.

Menurut Patabai, jika ada sekolah yang tidak mengumumkan pemanfaatan dana BOS, itu jelas pelanggaran sebab tidak sesuai juknis yang ada. Ini uang rakyat jadi harus transparan pemanfaatannya,  sanksi akan dikenakan untuk pelanggaran penggunaan dana BOS. Sanksinya mulai dari administrasi, penurunan pangkat atau dipecat dari jabatan kepala sekolah. Bisa juga dikenakan perdata dan pengembalian uang serta pidana.

Dinas Pendidikan rencananya  akan melakukan sosialisasi minggu depan dan seluruh kepala sekolah akan dikumpulkan. Dan juga akan dibicarakan soal realisasi pendidikan gratis dan dana BOS, sebab itu rawan di Makassar terutama untuk penerimaan siswa baru. Pada penerimaan siswa baru tidak boleh lagi ada pungutan.

Read More >>

KTNA Sulsel Segel 7.500 Ton Beras Impor


Selasa , 28 Februari 2012
BANTAENG– Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel menyegel 7.500 ton beras impor asal Thailand di Gudang Lapadde Bulog Kota Parepare, kemarin.
Sekretaris KTNA Sulsel M Asri mengatakan, pihaknya bersama beberapa ketua KTNA kabupaten telah mengecek peredaran beras impor di Kota Parepare, sekitar sepekan lalu. “KTNA menolak peredaran beras impor masuk ke Sulsel. Sebab, peredaran beras impor itu akan berdampak buruk terhadap petani di Sulsel.

Apalagi, Sulsel telah surplus beras.Pada 2011, Sulsel mengirimkan beras ke Jawa Timur sebanyak 20.000 ton,”papar dia saat ditemui di Bantaeng,kemarin. Menurut dia, jika beras impor beredar di pasaran, dampak buruk yang akan timbul adalah terkait harga.Harga beras impor lebih murah dibanding lokal. Akibatnya, para konsumen beralih ke beras impor, sedangkan beras lokal tak laku atau harganya ikut turun.

“Saat ini Bulog membeli beras petani dengan harga Rp6.600 per kg. Ini sangat membantu para petani,”ujar dia. Ketua KTNA Sulsel Rahman Daeng Tayang mengatakan, tindakan menyegel beras impor tersebut sesuai perintah Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo untuk mengawal agar tak beredar di Sulsel. Mengenai jangka waktu penitipan beras impor tersebut,KTNA Sulsel meminta Bulog segera mengirim ke daerah tujuan Papua dan Maluku, pada Maret atau April.

Sebab pada bulan itu, petani di Sulsel diperkirakan telah memasuki masa panen. Seharusnya beras impor tersebut bukan hanya disegel di Bulog Parepare, tapi harus dicegah sejak awal oleh Bea Cukai Kota Parepare agar tak masuk ke Sulsel. Berdasarkan keterangan pihak Gudang Bulog Parepare, beras impor bukan untuk dipasarkan di Sulsel,melainkan dititipkan karena gudangnya besar.

Selama disegel, kunci gudang dipegang pihak Bea Cukai Parepare. Beras tersebut bisa keluar dari gudang jika dikirim ke Papua dan Maluku. “Selanjutnya beras impor itu dikirim ke PapuadanMalukusebagaiberas untuk warga miskin.Kendati begitu, beras impor itu harus tetap disegel agar tak beredar di Sulsel,” ungkap dia. Sementara itu, sebanyak 6.400 ton beras impor asal Thailand masuk ke Gudang Lapadde I Bulog Parepare kemarin.

Berdasarkan pantauan SINDO, meski impor dari Thailand, beras itu menggunakan karung berlabel Beras Bulog Jakarta. Pembongkaran mendapat pengawasan dari pihak Bulig dan Bea Cukai Parepare. Kepala Gudang Lapadde I Bulog Parepare Johan Joni mengungkap kan, ribuan ton beras impor asal Thailand diangkut menggunakan kapal Phu Tai yang sandar di Pelabuhan Nusantara Parepare sejak Kamis (23/2).

“Bulog hanya dititipi sementara. Jadi tidak ada penyitaan karena ini hanya beras titipan,”katanya. Johan Joni mengatakan,impor beras tersebut,merupakan pengiriman kedua dalam dua bulan terakhir.Pihaknya hanya sebatas menampung berasberas impir tersebut di gudang sambil menunggu perintah dari pusat untuk mengeluarkannya.

Read More >>

Lutra Akan Miliki 12 Kecamatan


Selasa, 28 Februari 2012
MASAMBA – Kabupaten Luwu Utara (Lutra) akan memiliki 12 kecamatan setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengusulkannya dalam rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pembentukan Kecamatan Tana Lili.
Kecamatan baru ini merupakan usulan pemekaran Kecamatan Bonebone.Kemarin, Bupati Lutra Arifin Junaidi telah menyerahkan raperda itu saat sidang paripurna yang dipimpin Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lutra Basir. Selain raperda tentang pembentukan Kecamatan Tana Lili,terdapat pula dua raperda tentang pembentukan desa, yakni Desa Sadar,Kecamatan Bonebone, dan Desa Sumpira, Kecamatan Baebunta.

“Pembentukan Kecamatan Tana Lili ini murni aspirasi masyarakat Kecamatan Bonebone yang diusulkan melalui panitia pembentukan kecamatan kepada Pemkab pada 2009 lalu,”ujar dia,kemarin. Hanya,usulan tersebut sempat terhambat karena adanya Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No 140/2556/PMD tertanggal 11 Agustus 2008.Dalam surat itu meminta penghentian sementara proses pemekaran kecamatan dan desa karena dinilai dapat memengaruhi proses pelaksanaan pil-kada.

“Usulan pembentukan Kecamatan TanaLilibarudibentuk pada 2011 dengan membentuk tim kabupaten yang melibatkan instansi terkait.Tim itu yang melakukan pengkajian berdasarkan Undang-Undang No 19/- 2008 tentang Pembentukan Kecamatan,” ungkap dia. Dia menjelaskan, hasil kajian dan analisa kabupaten diteruskan ke Pemprov Sulsel, kemudian dinilai memenuhi syarat dan layak dimekarkan melalui surat rekomendasi Gubernur Sulsel No 138/4684/- PEM.UMUM tertanggal 1 Agustus 2011.

Anggota Komisi I DPRD Lutra Ansar Akib mengatakan, persyaratan pembentukan kecamatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No 19/2008 meliputi jumlah penduduk, luas wilayah, rentang kendali penyelenggaraan pelayanan pemerintahan.

Read More >>

KEMAMPUAN ATLET MERATA


Selasa, 28 Februari 2012
MAKASSAR – Hampir semua cabang olahraga (cabor) dari 20 cabang yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) telah menyelesaikan pertandingan kemarin. Dari hasil sementara tersebut, terlihat kemampuan atlet yang ada di daerah cukup merata. 

Beberapa daerah menunjukkan dominasinya di cabor tertentu yang memang menjadi unggulan.Di renang,misalnya,tim renang Kota Makassar mendominasi perolehan medali dengan meraih 16 emas dan 5 perak dari total 20 emas yang diperebutkan pada cabor ini. Hamgari,yang juga merupakan atlet remaja unggulan nasional,mendominasi perolehan medali dengan menyabet lima medali emas.

Peringkat kedua ditempati tim Kabupaten Soppeng dengan merebut 3 emas,4 perak,dan 6 perunggu.Di tempat ketiga ditempati Gowa dengan perolehan medali 1 emas,3 perak,dan 4 perunggu. Ketua Harian Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Sulawesi Selatan Abdul Muin mengungkapkan,dari hasil kejuaraan tersebut terlihat grafik peningkatan pada kemampuan para atlet daerah.

“Ada beberapa atlet yang menunjukkan prestasi yang meningkat,seperti beberapa atlet dari Soppeng,”katanya kemarin. Meski demikian,dia tak membantah dominasi Hamgari sebagai atlet junior nasional masih belum bisa ditaklukkan. Atlet ini bahkan kerap menyumbangkan medali untuk tim renang junior Indonesia di beberapa kejuaraan dunia.

“Hamgari memang tak bisa menemukan lawan di ajang ini,tetapi yang kami syukuri para atlet lain menunjukkan peningkatan dari rekor catatan waktu mereka sendiri sebelumnya,” paparnya. Di cabor pencak silat,Bantaeng menjadi daerah yang keluar sebagai juara umum setelah mampu mengalahkan saingan beratnya tim Kota Palopo.Tim Bantaeng meraih 2 emas dan 1 perak,sedangkan Palopo meraih 1 emas dan 1 perungu.

Di cabang olahraga panahan,Kabupaten Pangkep mampu keluar sebagai juara cabor setelah mampu meraih 3 emas,4 perak,dan 3 perunggu.Di peringkat kedua ditempati Toraja Utara dengan perolehan tipis 3 emas dan 2 perak.Makassar juga hanya menempati peringkat ketiga di cabor ini dengan perolehan medali 2 emas,2 perak, dan 3 perunggu.

Sampai kemarin,Popda tinggal menunggu hasil akhir cabang sepak bola yang rencananya akan memasuki babak final hari ini.“Final sepak bola akan menandai penutupan Popda kali ini. Rencananya,penutupan akan digelar hari ini,”ungkap Kepala Seksi Olahraga Pelajar dan Mahasiswa Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Subandri.

Kepala Dispora Sulsel Andi Ilham Gahazaling mengatakan hasil tersebut diharapkan akan menjadi awal untuk para atlet terus mengembangkan kemampuannya.Dia berharap para atlet nanti akan kembali bersaing dalam seleksi Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) yang akan digelar dalam waktu dekat.“Semoga hasil ini akan membawa para atlet lolos ke seleksi PPLP nantinya dan mampu ditingkatkan sampai pada Pekan Olahraga Wilayah (Popwil) mendatang,” katanya.

Read More >>

Karateka Sulsel Siap Ramaikan Seleksi Timnas


SELASA, 28 FEBRUARI 2012

MAKASSAR, - Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai pelaksana  The World Karate Federation (WKF) 2012, secara otomatis seluruh atlet karateka nasional peraih emas Sea Games akan mendapatkan seleksi yang ketat di Jakarta pada Maret mendatang.
Sekretaris Umum (Sekum) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki), Sulsel,  Prof. Musakkir, Senin, 27 Februari, menjelaskan, Indonesia menjadi tuan rumah WKF Premier League keenam adalah, sebuah ajang untuk mengukur prestasi atlet karateka dunia yang dalam satu tahun minimal akan ada lima kompetisi dan maksimalnya 10 kompetisi.
Menurut Musakkir, peserta kompetisi yang ikut ambil bagian merupakan atlet pilihan yang terdaftar dalam keanggotaan WKF dan mendapat kartu identitas WKF.
Bahkan, lanjut dia, pemenang kompetisi karate WKF akan mendapatkan medali, dan hadiah berupa uang.
Ia menjelaskan, setiap atlet nantinya akan mendapat skor dan peringkat sesuai sistem WKF.
“Peraih skor dan peringkat tertinggi pada akhir putaran sesi liga utama WKF disebut Grand Winner,” kata Musakkir di kantor KONI Sulsel.
Sementara itu data yang dihimpun terkait medali dan hadiah uang di WKF VI di Indonesia. Sepertinya bagi sang juara  pertama perorangan akan meraih 300 euro, kedua 200 euro, dan ketiga 100 euro, sedangkan juara pertama tim 600 euro, kedua 400 euro, dan ketiga 200 euro.
Kemudian untuk peraih skor dan peringkat tertinggi perorangan akan mendapatkan hadiah uang 1.000 euro dan tim 1.500 euro. 
“Yang pasti 13 atlet karateka nasional yang dimiliki Sulsel mendapatkan kesempatan untuk ikut seleksi timnas karate untuk diterjunkan di WKF.
Mengenai pemberangkatan atlet seperti Aswar, Hendro dkk direncanakan Maret. Namun sebelumnya mereka akan latihan gabungan secara bersama sebelum bertolak ke Jakarta,” ungkap Musakkir.
Secara terpisah atlet karate nasional asal Sulsel, Hendro, mengatakan, kekuatan atlet semua negara merata.
Pasalnya, kata dia, karena cabang olahraga karate penyebaran dan perkembangannya begitu pesat serta melahirkan banyak karateka dunia yang berkualitas.
“Kami yakin bahwa dengan posisi Indonesia berada di urutan 5 besar WKF. Maka pesaing dari negara seperti dari dataran Asia yakni, Iran, Kazhakstan, Turki serta Austria akan jadi lawan berat di WKF di Jakarta,” beber Hendro. 

Read More >>

Tiga Proyek Besar Sulsel Butuh Kucuran APBN


SELASA, 28-02-2012





MAKASSAR -- Saat ini, ada sejumlah proyek besar yang masih membutuhkan kucuran anggaran dari pusat. Proyek itu di antaranya pembangunan Stadion Sepak Bola Barombong dan Centre Point of Indonesia (CoI) dan perencanaan pembangunan wisma negara. Ketiga proyek milik Pemprov Sulsel itu ditunjukkan oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo kepada DPR RI. Bahkan, gubernur dan anggota legislatif pusat itu melakukan peninjauan ke lokasi, Senin (27/2).

Anggota DPR RI yang datang adalah legislator asal PKS yaitu Anis Matta dan Thamsil Linrung. Kunjungan Syahrul bersama DPR RI ini didampingi Ketua DPD Sulsel HM Roem, Akmal Pasluddin, Kepala Dinasa Tata Ruang dan Pemukiman Andi Bhakti, Kepala Dinas Bina Marga Abdul Latief dan lain sebagainya.
Kepada Anis Matta dan Thamsil Linrung, gubernur meminta agar DPR memberikan perhatian serius dalam rangka perampungan proyek raksasa tersebut di Sulsel. "Termasuk wisma negara sudah ada persetujuan dari Pak Presiden. Kita tentunya mengharapkan penguatan-penguatan dari legislator pusat. Kehadiran Pak Anis dan Pak Thamsil di sini tentu kita membutuhkan bantuannya," ujar Syahrul usai melakukan kunjungan, kemarin.
Kepala Dinas Bina Marga Sulsel, A Latief mengatakan bahwa kunjungan yang dilakukan legislator pusat ini tentu merupakan kekuatan baru dalam proses memperjuangkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tiap tahunnya.
"Pak Anis dan Pak Thamsil sudah siap mengawal dan memperjuangkan alokasi dana untuk proyek besar di Sulsel, termasuk wisma negara dan COI," kata Latief.
Mantan Asisten II Pemkot Makassar ini mengatakan, khusus untuk stadion Barombong progres pembangunannya telah sampai pada perawatan rumput.
"Jika sudah rampung, tinggal yang diperjuangkan adalah tribunnya," tutup Latief.
Usai melakukan kunjungan, Thamsil dan Anis Matta menyatakan kesiapannya untuk membantu memberikan penguatan demi kelancaran pembangunan sejumlah proyek besar di Sulsel.
Untuk proyek CoI, selain mendapatkan dana segar dari APBD Sulsel, proyek tersebut juga akan mendapatkan semburan anggaran APBN 2012. Pada 2012, jembatan kembar di kawasan tersebut selesai dibangun.
Sementara untuk pembangunan stadion sepak bola dan Gedung Olahraga Barombong di Kabupaten Gowa, membutuhkan anggaran lebih dari Rp100 miliar. Semuanya berasal dari APBN.

Read More >>

Target Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Sulit Tercapai


SELASA, 28 FEBRUARI 2012 

Jika Kesiapan Tenaga Listrik Tidak Memadai
MAKASSAR, - Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini sebesar 9 persen. Namun, rencana tersebut diyakini sulit terealisasi jika tidak didukung kesiapan tenaga listrik dari PT PLN Sulselbar dan Tenggara. 
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel, La Tunreng, Senin, 27 Februari, mengakui target tersebut tidak bisa terealisasi. Hanya, perlu
dukungan dari pihak PLN untuk kesiapan tenaga listrik dan infrastruktur. Menurut La Tunreng berharap agar dua pembangkit baru dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.
Apalagi,tahun ini diprediksi proyek-proyek pemerintah melalui Masterplan Perencanaan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk koridor Sulawesi sudah berjalan. La Tunreng mengatakan, dibutuhkan dukungan berbagai pihak untuk merealisasikan rencana pemerintah tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Humas PT PLN Sulselrabar dan Tenggara, Yamin Loleh, mengatakan kalau ketersediaan daya tahun ini sangat memadai. Pasalnya tahun ini, BLTD  berbahan bakar MFO kurang lebih 95 MB sementara dipacu. Sistem pemasukan daya tersebut, diakui Yamin secara bertahap yakni tahap pertama 25 MB, tahap kedua 25 MB, tahap ketiga 45 MB,  yang mana tahapan-tahapan tersebut sesuai de­ngan kebutuhan.“Rencana­nya pertengahan tahun a­kan rampung semua,”ka­ta Yamin.
Bukan hanya itu BLTU Batu bara di Jenneponto juga sudah dapat difungsikan. “Intinya PLN di tahun ini dapat mendukung iklim investasi di Sulawesi selatan,”kata Yamin. Pihak PLN menjamin ketersediaan daya listrik untuk tahun ini. “Saya menjamin ditahun ini tidak ada lagi pemadaman listrik bergilir,”tegas­nya.

Read More >>

Syahrul Minta PKS Kawal Megaproyek Sulsel di DPR


Senin, 27 Februari 2012
MAKASSAR,  --   Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menunjukkan dua proyek raksasa milik Pemprov Sulsel kepada legislator pusat asal PKS Anis Matta, dan  Thamsil Linrung di Makassar, masing-masing; stadion Sepak Bola Barombong dan Centre Point of Indonesia plus perencanaan pembangunan wisma negara, Senin (27/2/2012).

Kunjungan Syahrul bersama legislator pusat PKS tersebut didampingi Ketua DPD Sulsel HM Roem, Akmal Pasluddin, Kepala Dinasa Tata Ruang dan Pemukiman Andi Bhakti, Kepala Dinas Bina Marga Abdul Latief dan lain sebagainya.

Pada kesempatan tersebut, Syahrul meminta kepada DPR dalam hal ini Anis Matta dan Thamsil Linrung untuk memberikan perhatian serius dalam rangka perampungan proyek raksasa tersebut di Sulsel.

"Termasuk wisma negara sudah ada persetujuan dari Pak Presiden. Kita tentunya mengharapkan penguatan-penguatan dari legislator pusat. Kehadiran Pak Anis dan Pak Thamsil di sini tentu kita membutuhkan bantuannya," ujar Syahrul usai melakukan kunjungan, kemarin.

Kepala Dinas Bina Marga Sulsel, A Latief mengatakan bahwa kunjungan yang dilakukan legislator pusat ini tentu merupakan kekuatan baru dalam proses memperjuangkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tiap tahunnya.

"Pak Anis dan Pak Thamsil sudah siap mengawal dan memperjuangkan alokasi dana untuk proyek besar di Sulsel, termasuk wisma negara dan COI," kata Latief.

Mantan Asisten II Pemkot Makassar ini mengatakan, khusus untuk stadion Barombong progres pembangunannya telah sampai pada perawatan rumput.

"Jika sudah rampung, tinggal yang diperjuangkan adalah tribunnya," tutup Latief.

Usai melakukan kunjungan, Thamsil dan Anis Matta menyatakan kesiapannya untuk membantu memberikan penguatan demi kelancaran pembangunan sejumlah proyek besar di Sulsel.

Sumber : http://makassar.tribunnews.com/2012/02/27/syahrul-minta-pks-kawal-megaproyek-sulsel-di-dpr
Read More >>

Kerugian Puting Beliung Sidrap Rp3 M


SENIN, 27 FEBRUARI 2012 


Wagub Minta Bantuan Pusat, Korban Kesulitan Air Bersih, Mahasiswa Kumpul Sumbangan
MAKASSAR,  – Selain menimbulkan korban, angin puting beliung di Desa Wette’e, Kecamatan Pancalautang, Kabupaten Sidrap, Jumat, 24 Februari lalu, menimbulkan kerugian materil hingga Rp3 miliar.
Kerugian tersebut dirinci dari kerusakan rumah penduduk yang mencapai 63 unit. Sekitar 47 unit di antaranya rata dengan tanah, berikut harta benda milik warga yang hancur tertimpa material ba­ngunan.
Untuk menalangi bantuan tersebut, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu’mang, rencananya berangkat ke Jakarta, Senin, 25 Februari, hari ini, untuk meminta bantuan dari pemerintah pusat melalui lembaga terkait.
Keberangkatan Agus ke Jakarta sekaligus membawa surat rekomendasi dari Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sebagai bentuk persetujuan untuk meminta bantuan ke pusat.
Agus ke Jakarta didam­pingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Mappagio.
“Saya akan berangkat bersama Pak Wagub ke Jakarta untuk membahwa rekomendasi dari Gubernur. Rekomendasi ini namanya rekomendasi tanggap darurat yang didasarkan dari permintaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap dan itu patut ditindaklanjuti,” kata Mappagio, saat dihubungi per telepon, Minggu, 26 Februari.
Menurut dia, bantuan dari pusat itu nantinya digunakan untuk bantuan rehabilitasi rumah warga yang hancur akibat musibah tersebut.
Menurut dia, dampak yang ditimbulkan akibat musibah tersebut sebenarnya sudah dilaporkan ke pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk dianalisa. Pihaknya hanya menindaklanjuti sambil menunggu hasil pengkajian pusat.
“BNPB sudah tahu. Direktur Tanggap Darurat BNPB juga sudah turun ke lokasi untuk melihat langsung. Beliau masih ada di Sidrap,” katanya.
Jumlah kerugian sebesar Rp3 miliar ini juga sudah dilansir oleh Pemkab Sidrap. Meski demikian, aparat masih melakukan pendataan dan mengawasi proses penanganan para korban.
Sudah dipastikan tiga korban tewas (seperti dilansir Harian Cakrawala edisi Sabtu, 24 Februari) dalam peristiwa yang terjadi Jumat, 24 Februari lalu itu. Mereka masing-masing Lina (28), Rosi (60), Janggo Sana (60). Tiga korban tewas setelah terhempas dan tertimpa balok.
Korban Lina cukup mengharukan karena tewas bersama jabang bayi yang masih dikandungnya. Usia kandungan Lina berusia tujuh bulan. Baik Lina, maupun dua korban tewas lainnya ditemukan di bawah reruntuhan rumah.
Selain korban tewas, kejadian ini juga mengakibatkan 36 orang terluka. Mereka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nene Mallomo, Sidrap, Puskesmas Belokka, dan Puskesmas Amparita. Dua di antaranya dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo Makassar karena luka parah dan patah tulang.
Akibat bencana ini juga, tercatat 215 orang terpaksa mengungsi ke rumah keluarganya yang luput dari bencana itu. Ada juga yang tinggal di tenda-tenda darurat yang dibuat para relawan.
Di tenda itu yang sudah dilengkapi dapur umum tersebut, korban harus berdesak-desakan bersama anak-anak mereka.

Kekurangan Air Minum
Informasi yang diperoleh Cakrawala di lokasi kejadian, para korban yang mengungsi di tenda-tenda darurat mengalami kesulitan air bersih. Mereka juga membutuhkan pakaian dan makanan.
Terkait hal ini, Kepala BPBD, Mappagio, ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan mobil tangki water treathment atau mobil pengangkut air bersih. 
“Kami sudah kerahkan mobil pengangkut air bersih ke Sidrap untuk melayani kebutuhan air untuk para korban. Air itu bisa langsung diminum jadi tidak perlu dikhawatirkan,” jelasnya.
Menurut dia, sumbangan makanan untuk para korban juga sudah dilakukan, terutama dari pemerintah. Pemprov Sulsel sudah menyalurkan bantuan 1,5 ton beras, mi instan, dan air mineral. Bantuan dari Pemkab Sidrap juga disebutkan sudah tersalur.
Suasana di lokasi kejadian kemarin, para korban masih berusaha mengais harta benda mereka yang masih tersisa di tengah puing-puing bangunan, seperti pakaian, peralatan dapur, dan perabotan rumah.
Galang Bantuan
Musibah angin puting beliung di Sidrap mengundang simpati para pelajar di daerah itu. Beberapa titik dalam kota menjadi lokasi tempat pengumpulan dana dari masyarakat dan pengguna jalan untuk membantu para korban.
Para pelajar dari berbagai tingkatan, seperti sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA), berbaur dengan mahasiswa untuk mengumpulkan dana di beberapa lokasi.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Sidrap, Mansyur Marsuki, yang ditemui di jalan poros Sidrap-Tanru Tedong, mengaku prihatin dengan musibah tersebut. Untuk itu, dia mengerahkan rekan-rekannya untuk mengumpulkan dana.
“Kita menerjunkan relawana untuk kumpulkan dana di empat titik strategis,  antara lain, poros Sidrap-Parepare, Sidrap-Tanru Tedong, dan poros Sidra-Enrekang,” katanya.
Hingga kini, mereka sudah mengumpulkan dana sebanyak Rp8 juta lebih. “Kami rencananya akan memberikan langsung kepada korban dan tidak melalui posko yang didirikan pemerintah,” katanya.
Sementara, di jalan poros Sidrap-Parepare, puluhan pelajar dari SDN 14 Kabupaten Sidrap juga terlihat turun ke jalan dan dikoordinir seorang guru bernama Nurmiati.
Nurmiati yang juga wali kelas 1 SDN 14 mengatakan, rasa peduli murid-murinya membuat dia tergerak untuk turun menggalang dana ke jalan.
“Kita menurunkan PMR (Palang Merah Remaja) sekolah, sebelumnya hasil dari penggalangan dana tersebut kita telah menyumbang berupa beberapa dos mi instan,” jelasnya.
Pengumpulan dana juga dilakukan sekelompok mahasiswa di Makassar yang dilakukan oleh KSR PMI Universitas Muhammadiyah (Unismuh). 

Read More >>

Pemekaran Luteng dan Bonsel Terhambat Moratorium


Selasa, 28 Februari 2012
MAKASSAR –Upaya pembentukan Kabupaten Bone Selatan (Bonsel) dan Luwu Tengah (Luteng) diperkirakan masih sulit terealisasi dalam waktu dekat. 

Kendati di tingkat daerah pemekaran dua wilayah ini sudah disetujui DPRD Sulsel dan tinggal menunggu SK gubernur, namun rencana itu bakal terbentu aturan moratorium pemekaran. Anggota DPR RI dari Partai Hanura Akbar Faisal mengatakan, saat ini sedikitnya 33 daerah otonom baru (DOB) yang diusulkan, namun belum dibahas di DPR karena terganjal moratorium.

“Banyak kesalahpahaman. Sampai hari ini ada 33 atau lebih dari itu yang kami bahas untuk menjadi daerah otonomi baru (DOB), baik melalui pintu pemerintah maupun melalui DPR.Tapi kami belum bersikap karena sekarang ini ada moratorium,” ujar anggota Komisi II DPR ini sesaat sebelum menjadi pembicara pada acara Dialog Kebangsaan di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, kemarin.

Dia menjelaskan, moratorium yang merupakan keputusan presiden itu tidak mungkin memberikan celah untuk membentuk daerah baru saat ini.Pemekaran baru bisa kembali dibahas jika moratorium tersebut dicabut.Menurut dia, moratorium diterbitkan lantaran hasil penelitian menujukkan 80% daerah otonom baru gagal membawa kesejahtaeraan pada masyarakatnya.

“Kami menghormati keputusan presiden soal morotarium. Bahwa ada 80% lebih daerah otonomigagal, itupertimbangan presiden dan kami juga tidak bisa melanggar aturan itu,”kata politikus asal Sulsel ini. Kendati demikian, kata dia DPR bersama pemerintah mengambil jalan tengah dengan menyilakan pemerintah daerah mengajukan pembentukan daerah otonom baru.

“Kami hanya mengambil jalan tengahnya bahwa moratorium tetap diberlakukan. Daerah yang lengkap berkasnya tetap dibahas. Sampai hari ini ada 20 yang lengkap berkasnya, ”ujar dia. Dari 20 daftar tersebut, permintaan pemekaran terbanyak datang dari Sulawesi Tenggara,yakni enam kabupaten. Sejauh ini belum ada kepastian kapan 20 kabupaten yang masuk antrean itu akan disetujui karena terkendala moratorium.

Kendati demikian, dia meminta kepada penggagas pembentukan Bonsel dan Luteng mempersiapkan kelengkapan administrasinya.Sebagai wakil rakyat asal Sulsel, Akbar mengaku siap mengawal tuntutan masyarakat tersebut di tingkat pusat. “Silakan, saya akan mengawal dan minta agar dilengkapi datanya. Mudah-mudahan pembahasan berikutnya bisa masuk,”kata dia.

Terpisah,Wakil Ketua DPR Anis Matta juga membenarkan sulitnya merealisasikan Bonsel dan Luteng.Politisi PKS ini mengatakan, bukan hanya Sulsel yang ingin membentuk daerah baru. Sejumlah provinsi lain juga melakukan hal serupa, namun sampai saat ini masih terkendala moratorium. “Pemekaran daerah sekarangbelumbisa, meskipunSulsel mau.Secara nasional belum ada yang bisa melakukan pembentukan daerah baru,” kata Anis Matta di Makassar kemarin.

Read More >>

Syahrul Resmikan 1.214 Proyek di Sinjai

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meresmikan 1.214 proyek di Sinjai, kemarin. Peresmian proyek senilai Rp308 miliar itu merupakan salah satu rangkaian puncak peringatan hari jadi ke-448 Sinjai di halaman rumah Jabatan Bupati Sinjai Andi Rudiyanto Asapa. Bupati Sinjai Andi Rudiyanto Asapa mengatakan, Pemkab Sinjai berhasil menjalankan program pendidikan dan kesehatan gratis. 

Menurut dia, pendidikan dan kesehatan gratis merupakan program Pemkab Sinjai yang menjadi pioner di Sulsel maupun di Indonesia. “Hal ini ditandai dengan pembebasan biaya sekolah bagi SD sampai SLTA negeri maupun swasta. Pendidikan dan kesehatan gratis dilakukan pemerintah Sinjai sejak tahun 2004, jauh sebelum Pemprov Sulsel memprogramkan pendidikan dan kesehatan gratis,” ujar Rudiyanto. 

Rudiyanto mengatakan, jalan kabupaten di Sinjai juga sudah diperbaiki. Kini, tinggal 0,5% yang belum baik,tapi akan diselesaikan paling lambat tahun 2013. “Kalau memasuki daerah Sinjai ada ditemukan jalanan yang rusak, itu bukan jalan Kabupaten Sinjai, tapi itu mungkin jalan provinsi atau jalan nasional,”papar Rudiyanto. Sesuai rencana, hari ini Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo akan mengikuti jalan santai bersama warga Bone.

Jalan santai yang mengambil star di Lapangan Merdeka Watampone akan diikuti 10.000 masyarakat dari semua kecamatan di Bone. Bupati Bone Idris Galigo mengatakan, Syahrul juga akan berkunjung ke Kajuara sebelum melanjutkan perjalanannya ke Bone. Kedatangan gubernur ke Bone dalam rangka membuka beberapa kegiatan menyongsong HUT Kabupaten Bone yang ke 672 pada bulan April Mendatang.  


Sumber : http://www.seputar-indonesia.com
Read More >>

Changi Airport Lirik Wisata di Sulsel


Selasa, 28 Februari 2012  


MAKASSAR--: Manajemen Changi Airport Singapura bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar perjalanan media atau media trip ke Sulsel untuk tujuan promosi wisata.

"Sebelum menjadwalkan untuk menggelar 'media trip' ke Sulsel untuk promosi wisata oleh manajemen Changi Airport Singapura akan dilakukan cycling race di Singapura," ujar Kepala Promosi Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel, Sukarniaty Kondolele, di Makassar, Selasa (28/2).

Ia mengatakan, berdasarkan jadwal rencana tersebut, pada Maret 2012 akan dilaksanakan kegiatan sepeda santai di Singapura yang akan diikuti oleh manajemen Changi Airport bersama pejabat Kedutaan Besar untuk Singapura.

Sedangkan untuk perjalanan media dari Singapura ke Sulsel akan diagendakan selanjutnya dengan tujuan melakukan promosi wisata.

Sebelumnya Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo meminta kepada pemerintah kabupaten/kota agar mempersiapkan daerah tujuan wisata unggulannya masing-masing karena akan dilakukan promosi. "Harapan saya destinasi bisa dibuat, diperbaiki dan dipersiapkan. Bupati dan wali kota terlibat karena ini semua untuk kita," pintanya.

Ia berharap pada tahun kunjungan wisata, lebih banyak lagi wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke Sulsel. "Lebih khusus wisatawan mancanegara yang menjadi langganan Sulsel selama ini yaitu Eropa tetap kita bisa tingkatkan dengan baik termasuk tambahan wisatawan Asia dari Singapura dan Malaysia," katanya. 

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2012/02/28/301966/290/101/Changi-Airport-Lirik-Wisata-di-Suls
Read More >>