Senin, 09 Juli 2012

Gubernur Syahrul Minta PT IKI Dibenahi


Senin, 9 Juli 2012 
MAKASSAR,-Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, meminta agar PT Industri Kapal Indonesia (IKI), segera dibenahi. Bahkan, ia berharap, tahun ini PT IKI sudah membuat terobosan

"Saya mau lihat tahun ini PT IKI sudah ada terobosan," kata Syahrul saat menerima Direktur PT IKI Fajar Harry Sampurno Kuffal, di Rumah Jabatan Gubernur, Senin (9/7/2012).

Syahrul mengatakan, Indonesia, khususnya Sulsel sangat membutuhkan kapal. Karenanya, ia meminta agar PT IKI membuat rancangannya agar ia bisa mengajukan anggarannya ke kementrian terkait.


"Ajukan kepada saya, nanti saya yang terobos untuk dapatkan anggarannya," ujarnya.


Menurutnya, PT IKI tidak pantas tidak produktif seperti sekarang. IKI adalah kebanggaan di Sulsel oleh karena itu penanganannya tidak boleh sebagai second industri atau second bisnis.


"Itu saya sudah saya sampaikan pada Menteri BUMN dan orang-orang IKI. Oleh karena itu, saya justru merasa tidak pantas IKI hanya seperti sekarang apalagi bangkrut, kecuali kalau korupsi memang di dalamnya," terangnya.


Sementara, Direktur PT IKI Fajar Harry Sampurno Kuffal, berharap agar Gubernur Sulsel bisa mensupport PT IKI dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi. Termasuk, dukungan untuk membuat terobosan agar PT IKI bisa eksis. (*)

Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/07/09/gubernur-syahrul-minta-pt-iki-dibenahi
Read More >>

Syahrul Temukan Kapal Pelni Over Kapasitas


SENIN, 09 JULI 2012 

PAREPARE, — Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo menegur PT Pelni, saat berkunjung ke salah satu Kapal Pelni, KM Bukit Sugintang yang menemukan penumpang kapal tersebut over kapasitas.
Syahrul berjalan di lorong Kapal, bersama rombongan setelah menghadiri acara, launching pembukaan Bank Sulsel Parepare.
Sejumlah lorong pada kapal dipenuhi penum­pang. Tidak hanya itu Syahrul juga mendapatkan hanya lorong yang menuju ke  Kafe pada kapal tersebut, tidak dipenuhi penumpang.
Melihat ini, Orang nomor satu Sulsel ini ge­ram dan rencananya akan melaporkan ke Presiden bahwa Kapal yang semestinya memuat pemum­pang hanya 1500 orang ini menampung sekira 3.000 orang. “Ini menjadi pertimbangan untuk saya laporkan ke Pak SBY,” Ujarnya.
Syahrul mengimbau kepada pihak PT Pelni, agar hal seperti ini tidak terulang lagi. “Jangan karena keuntungan, masyarakat yang menjadi korban. Biasayanya kapsitas penumpang pada kapal, yang menjadi salah satu penyebab kecelakaan, “ Katanya.
Selain itu, mantan Wakil Gubernur Sulsel ini juga memantau barang muatan kapal tersebut, yang juga dinilai berlebihan dari kapasitas yang seharus­nya. (kr2/eky)
Read More >>

Tekan Pengangguran, Pemprov Kerahkan Tenaga Sukarela

SENIN, 09 JULI 2012

MAKASSAR, – Untuk menekan angka pengangguran, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menurunkan 44 orang tenaga kerja sukarela ke seluruh kabupaten/kota.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Sulsel, Saggaf Saleh, mengungkapkan, 44 Tenaga Kerja Sukarela ini merupakan sarjana dari sejumlah perguruan tinggi yang akan bertugas memberikan pembinaan kepada masyarakat agar mereka kreatif dalam menciptakan peluang usaha.
“Jadi, sebelum kami diturunkan, mereka dilatih terlebih dahulu di tingkat provinsi. Tugas utamanya untuk membina membina masyarakat untuk memperoleh pekerjaan. Baik di perusahaan maupun dengan membuka peluang usaha sendiri,” jelas Saggaf saat dihubungi, Minggu, 8 Juli.
Dari data Disnakertrans Sulsel menyebutkan, hingga saat ini, angka pengangguran di Sulsel mencapai 235 ribu orang. Olehnya itu, kata dia, pemerintah harus mencari solusi termasuk melakukan pembinaan.
Saggaf berharap, dengan kegiatan tersebut setidaknya akan dapat menurunkan angka pengangguran menjadi 6,5 persen hingga akhir tahun 2012 ini.
“Kalau tahun 2011 lalu, presentase pe­ngangguran terbuka Sulsel masih mencapai 6,7 persen dari total angkatan kerja sebanyak 3,6 juta orang,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, proses pembinaan oleh tenaga kerja sukarela dilakukan bersama disnakertrans di kabupaten/kota.
Tahun 2012 ini, masih kata dia, jumlah tenaga sukarela rencananya kembali akan ditambah. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi disebutkan akan segera menurunkan sebanyak 1300 tenaga kerja dengan kualifikasi sarjana untuk menekan angka pe­ngangguran di seluruh Indonesia. (eky/ism)
Read More >>

Pemprov Kembangkan Beras Organik


Senin, 09 Juli 2012
MAKASSAR– Tahun ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan mengembangkan beras organik di Seko, Kabupaten Luwu Utara (Lutra).


Beras tersebut diyakini mampu memberikan kontribusi terhadap produk beras Sulsel yang setiap tahunnya mengalami surplus lebih dari 1 juta ton. Menurut WakilGubernurSulsel Agus Arifin Nu’mang,potensi pengelolaan beras organik di daerah itu sangat besar.Apalagi, sebelumnya para petani di Seko sudah melakukan pengembangan beras organik.”Hanya saja pengelolaannya belum maksimal. Khususnya menyangkut kemasan ketika beras tersebut akan dijual ke pasaran,”kata Agus. Wagub mencontohkan,selama ini beras organik yang ada di daerah terisolir tersebut dijual Rp3.500 perkilogram(kg).Padahal kalau dikemas harga jualnya Rp8.000 per kg.

Sementara, apabila dibandingkan dengan beras organik dari daerah lain, bisa mencapai Rp39.000 per kg. “Di Seko tercatat sekitar 5.000 hektare (ha) lahan persawahan yang bisa dikembangkan untuk beras organik. Dari jumlah itu diharapkan produksinya bisa lebih besar bila dibandingkan yang ada saat ini.Karena selama ini para petani di Seko menerapkan pola pertanian secara tradisional,”ujarWagub. Agus enggan merinci target produksi beras organik didaerah tersebut.Diaberalasan,tahunini masih penjajakan dan di tahun depan baru akan diterapkan.

Untuk membudidayakan padi organik,parapetanididaerahini akan mendapatkan pendampingan dari Dinas Pertanian Sulsel, Badan Lingkungan Hidup dan instansi terkait lainnya. Politisi Golkar Sulsel ini optimistis produk beras organik dapat laku terjual di pasaran.Apalagi beras ini mayoritas dikonsumsi kalangan masyarakat menengah ke atas.Sebab beras organik bebas pestisida,sehingga diyakini sangat higienis.“Kami optimistis pengembangan ini bisa jalan.Apalagi menjadi bagian dari agenda Gubernur di tahun depan.Tak hanya itu,jika berjalan maksimal tentunya dapat meningkatkan taraf hidup warga di Seko,”paparnya.

Untuk mematangkan rencana pengembangan tersebut, pekan depan Wagub beserta instansi terkait akan melakukan kunjungan untuk melihat langsung apa saja yang perlu dipersiapkan. Khususnya, untuk pola pengembangan produksi pertanian tersebut,termasuk aksesibilitas jalan yang memang membutuhkan waktu berhari-hari untuk dapat tiba di tempat itu. “Kalau beras tersebut sudah bisa dijual dengan kemasan lebih menarik, tentu harganya bisa menguntungkan petani. Semisal dijual di pasaran seharga Rp25.000 dengan keuntungan bagi petani mencapai Rp10.000.

Sehingga bisa menutupi biaya produksinya,”paparnya. Sementara itu, terkait adanya banjir yang menerjang areal persawahan di beberapa daerah penghasil beras di Sulsel, pria berkacamata ini optimistis tidak akan berpengaruh signifikan terhadap produksi padi di Sulsel.Bahkan dia tetap yakin, Sulsel tahun ini tetap bisa mencapai target surplus 2,9 juta ton. Dia beralasan, jika mengacu pada tahun sebelumnya bila terjadi anomali iklim basah atau hujan berkepanjangan, justru menguntungkan sekitar 220.000 ha sawah tadah hujan.

Bahkan, dapat menambah sekitar 100.000 ha areal pertanaman yang sangat bergantung dengan hujan. “Kalau yang terendam hanya 5.000 ha saja itu belum mempengaruhi produksi beras Sulsel. Karena bisa ditutupi dari produksi beras pada sistem tadah hujan yang mencapai ribuan ha,”terangnya. Dikatakan Agus, kalaupun terjadi khususnya pada sawah yang akan panen,hanya memengaruhi kualitas berasnya saja. Dia menyebutkan,kalau hujan terus menerus untuk 100.000 ha sawah tadah hujan dengan perhitungan sekali panen 5 ton,tentunya dapat menghasilkan beras 500.000 ton.

“Tiap tahun kita selalu mampu melakukan pemenuhan kebutuhan beras terhadap masyarakat Sulsel. Di mana dari kebutuhan 800.000 ton bisa dipenuhi dengan surplus yang meningkat signifikan tiap tahunnya,”katanya. Dia menambahkan, saat ini saja data terakhir Bulog,sudah terkumpul sekitar 250.000 ton yang tersimpan.”Itu belum memasuki masa panen,”katanya. suwarny dammar 

Read More >>

Pemprov Hapus Haji APBD


Senin, 9 Juli 2012
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menghapus jatah berhaji untuk anggota DPRD Sulsel yang memakai dana anggaran pendapatan dan belanja daerah Sulawesi Selatan.
Menurut Pemprov, pemberangkatan haji bagi anggota dewan yang sudah berlangsung sejak tahun 1980-an itu tidak wajar.

Asisten Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Amal Natsir menyampaikan, mulai tahun ini (2012), haji APBD bagi anggota DPRD Sulsel dihapus. Pemprov sudah membuat aturan mengenai pelaranga haji APBD tersebut.

"Itu (haji APBD) tidak boleh, adami itu anunya (aturannya) dari pemerintah, karena itu kan uang, dananya jamaah haji. Contohnya begini, saya mau naik haji, saya seorang petani, uangku pas-pas 30 juta, tapi karena ada lagi yang mau diberankatkan, saya jual lagi sawahku, padahal itu untuk membiayai pejabat-pejabat, tidak bisa lah," kata Amal didampingi kabiro mental dan spiritual Pemprov Sulsel Samsibar usai mengikuti rapat kerja di ruang komisi E DPRD Sulsel, Makassar, Senin (9/7/2012).(*)
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/07/09/pemprov-hapus-haji-apbd
Read More >>

Taksi Bosowa Ikut Promosi Visit South Sulawesi


Senin, 9 Juli 2012

MAKASSAR,  – Program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel bertajuk “Visit South Sulawesi 2012” mendapat apresiasi dari Bosowa Taksi. Caranya, jika tak ada aral melintang, Selasa (9/7) Bosowa Taksi dan Kalla Group bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel melakukan grand lounching dan pemantapan Visit South Sulawesi 2012 di Fort Rotterdam.

Sebagai bentuk konkret apresiasi, seluruh armada taksi Bosowa yang berjumlah sekitar 2000 unit akan dipasangi stiker bertuliskan “Visit South Sulawesi 2012”.

“Ini sebagai bentuk apresiasi kita untuk mempromosikan Sulsel,” kata Executive Corporate relation Bosowa Group Maddo Pammusu dalam rilisnya Senin (9/7/2012) di Makassar.

Atas inisiatif tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo melalui Kepala Disbudpar Sulsel, Suaib Malombassi mengapresiasi Bosowa Taksi dan Kalla Group yang turut bersedia menyukseskan sektor pariwisata melalui program Visit Sulsel 2012.

Program pariwisata Sulsel memang butuh dukungan seluruh elemen masyarakat, termasuk perusahaan swasta di Sulsel.

“Kami  sangat berterima kasih kepada Bosowa Taksi dan Kalla Group atas partisipasinya dalam program Visit Sulsel 2012. Tanpa bantuan seluruh stakeholders, program pariwisata ini tidak akan bisa sukses,” kata  Suaib Malombassi, Senin (9/7) di Makassar.

Sebagai bentuk kerjasama Pemprov Sulsel dengan Bosowa Taksi, Gubernur Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan memasangkan sticker Visit Sulsel 2012 secara simbolis ke 10 unit taksi Bosowa, Selasa hari ini, (10/7/2012).

Nantinya, Pemerintah Provinsi Sulsel akan bergandengan tangan dengan Bosowa Taksi mempromosikan Visit Sulsel 2012. Saat ini, Bosowa Taksi memiliki sekitar 2.000 unit taksi.Sopir taksi adalah garda terdepan para penyambut wisatawan mancanegara (wisman) dan domestik yang berkunjung ke Sulsel melalui pintu bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Dengan keramahan khas Makassar, sopir taksi diharapkan menjadi penyambut para tamu luar yang hangat. (*)
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/07/09/taksi-bosowa-ikut-promosi-visit-south-sulawesi
Read More >>