Kamis, 30 Agustus 2012

Sulsel Dapat Jatah Pupuk 750 Ribu Ton

Kamis, 30 Agustus 2012 

MAKASSAR,  -- PT Equiport Inti Indonesia, anak perusahaan PT Pelindo IV Makassar menjamin distribusi pupuk untuk petani Sulsel tidak terlambat.  Kebutuhan pupuk sesuai target mencapai tahun ini mencapai 750 ribu ton.

Aktivitas pengantongan pupuk bersubsidi yang dilakukan oleh PT Equiport Inti Indonesia (EII) di Pelabuhan Makassar sempat terhenti beebrapa waktulalu lantaran diboikot Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), pasca peralihan kewenangan pengantongan.

"Aktivitas sekarang berjalan lancar. Setelah melakukan penandatangananan Momerandum of Understanding (MoU) antara pihak PT Pupuk Holding dan PT Pelindo, sudah ada payung hukum menyangkut operasional pengantongan di pelabuhan," kata Direktur PT EII Zaidan Gamel, kemarin.

PT EII kini bertanggungjawab penuh terhadap pengantongan pupuk bersubsidi di Makassar sebanyak 750 ribu ton untuk kebuthan para petani Sulsel tahun ini.

Zaidan membeberkan, pihaknya melakukan operasional pembongkaran pupuk sebanyak 52 ribu ton per bulannya. Pupuk sebanyak itu diangkut dua unit kapal berkapasitas 26 ribu ton yang datang dua kali selama sebulan.

"Kita berusaha agar target ini bisa tercapai. Makin lancar pengantongan, tentu saja distribusi juga lancar dan petani diuntungkan," ungkapnya.

Zaidan juga menjamin, pasca kisruh TKBM beberapa waktu lalu, pengantongan pupuk kini berjalan lancar. Kendala serius, hanya kekurangan armada berupa truk untuk distribusi ke gudang-gudang penyimpanan. Namun, khusus distribusi dan pergudagangan ini ditangani pihak lain.

"Banyak yang terlibat dalam penyaluran pupuk ini. Kalau tidak konek satu sama lain, maka risikonya tentu pupuk terlambat ke petani. Sejak satu bulan terakhir, tak ada lagi laporan kami terima soal keterlambatan," bebernya.

PT EII merupakan anak usaha Pelindo IV hasil kerja sama dengan PT Kuda Inti Samudera. Perusahaan ini baru diluncurkan pada 11 Februari 2012 dengan segmen usaha utama penyediaan, pengoperasian, dan pemeliharaan peralatan bongkar muat di pelabuhan. (aci/upi)


Sumber:  http://www.fajar.co.id/read-20120830003818-sulsel-dapat-jatah-pupuk-750-ribu-ton
Read More >>

Produksi Beras Masih Sesuai Target

Kamis, 30 Agustus 2012 
Meski Kemarau Melanda Daerah 

MAKASSAR,  -- Pemprov Sulsel optimis bisa surplus beras 2,2 juta ton tahun ini, meskipun kemarau panjang sedang melanda sejumlah daerah sentra pertanian.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Pemprov Sulsel Asri Agung Pananrang kepada FAJAR, Selasa, 28 Agustus, mengatakan, meskipun acaman kemarau bisa berlangsung sampai Oktober tahun ini, overstock beras masih bisa mencapai 2,2 juta ton. Stok tersebut bisa bertahan hingga tujuh bulan ke depan.

"Kebutuhan konsumsi beras Sulsel hanya 800.000 ton sedangkan produksi beras Sulsel saat ini, telah mencapai 3 juta ton. Overstok beras bisa bertahan hingga tujuh bulan ke depan, meskipun sebagian wilayah Sulsel mengalami kemarau," tuturnya.

Asri juga mengatakan, ada sejumlah daerah yang memasuki panen kedua tahun ini. Daerah itu, menambah stok beras sebelumnya.

Kepala Perum Bulog Divre VII Sulsel Tommy S Sikado juga mengungkapkan, total prognosa Bulog tahun ini, sekira 526.000 ton. Per Agustus, pihaknya telah menyerap 272.000 ton, atau 52 persen dari target.

Dengan asumsi Oktober panen ketiga, maka target overstok beras mencapai 2,2 juta ton optimis bisa dicapai. "Kita optimis surplus beras Sulsel ini, bisa menyumbang 25 persen dari total target surplus beras nasional. Ini tak lepas dari meningkatnya hasil panen petani di paruh kedua tahun ini," jelasnya.

Bahkan tahun ini, kata dia, Bulog telah menyuplai kebutuhan beras di hampir seluruh provinsi di Sulawesi. "Juga ke Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Barat hingga Sumatera Utara," ungkap Tommy.

Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel Rahman Daeng Tayang mengungkapkan, saat ini, ada tiga daerah memasuki masa panen paruh kedua, yakni Kabupaten Sidrap, Bulukumba, dan Palopo.

"Beberapa daerah lain juga segera menyusul. Dan biasanya, hasil panen di panen paruh kedua lebih besar karena curah hujan sudah menurun dibandingkan panen pertama di awal tahun, hanya saja memang tidak semua daerah. Puncaknya nanti Oktober," kata Rahman.(aci/upi)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120830003332-produksi-beras-masih-sesuai-target
Read More >>

BPN Sulsel Akan Serahkan 15 Ribu Sertifikat Tanah


Kamis, 30 Agustus 2012 
MAKASSAR, --Badan Pertahanan Nasional (BPN) Sulsel, akan menyerahkan 15.000 sertifkat hak milik kepada masyarakat Sulsel yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Rencananya, sertifikat tersebut akan diserahkan pada 24 September 2012 mendatang.

Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Kepala Kantor Wilayah BPN Sulsel, EM Fachri, dengan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, di Rumah Jabatan Gubernur, Kamis (30/8).

"Program penyerahan sertifikat ini dalam rangka Prona dan proyek lainnya yang menyangkut APBN," kata Fachri.

Sebagai pejabat baru, Fachri mengungkapkan, pihaknya akan menginventarisasi semua persoalan-persoalan lahan yang terjadi di Makassar. Termasuk, masalah Karebosi dan beberapa reklamasi lahan pantai lainnya.

"Saya baru bertugas tiga hari. Tapi, saya saat ini sedang menginventarisasi lahan-lahan yang bersoal," ungkapnya.

Sementara, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, berharap, BPN bisa berperan aktif dalam menyelamatkan lahan-lahan negara dan masyarakat. Utamanya, persoalan sertifikat ganda yang kerap terjadi di tengah-tengah masyarakat.

"Jangan ada tanah rakyat atau tanah negara yang diambil alih oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah masalah sertifikat ganda.

Saya berharap, ke depannya, tidak ada lagi seperti itu karena bisa merugikan masyarakat," harapnya akan inventarisasi persoalan-persoalan lahan di Makassar.


Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/08/30/bpn-sulsel-akan-serahkan-15-ribu-sertifikat-tanah
Read More >>

Sulsel Target Rp4,95 T

Kamis, 30 Agustus 2012 
Pendapatan APBD 2013 

MAKASSAR,  -- Pemprov Sulsel menargetkan peningkatan pendapatan pada APBD 2013 sebesar 10 persen dibanding APBD 2012. Sebagai perbandingan, pendapatan APBD 2012 Sulsel sebesar Rp4,5 triliun, sehingga dengan peningkatan 10 persen ditargetkan minimal Rp4,95 triliun.

KEPALA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sulsel, Yaksan Hamzah, mengatakan, target pendapatan ditingkatkan setelah melihat pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Pemprov Sulsel bahkan tetap menargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran delapan persen.

Peningkatan pendapatan di antaranya diperoleh dari pendapatan asli daerah atau PAD yang juga ditarget naik sekitar 10 persen. PAD Sulsel pada APBD 2012 ditargetkan sebesar Rp2,34 triliun dan pada 2013 ditargetkan minimal Rp2,5 triliun.

"Target itu masih bruto atau perkiraan, karena belum dilakukan pembahasan anggaran. Ada beberapa asumsi dasar yang digunakan untuk perhitungan target pendapatan itu di antaranya pertumbuhan ekonomi dan inflasi," kata Yaksan, di Makassar, Rabu, 29 Agustus.

Pendapatan pada APBD 2012 lalu terdiri atas, PAD Rp2,34 triliun, dana perimbangan Rp1,32 triliun, serta lain-lain pendapatan daerah yang sah (dana penyesuaian dan otonomi khusus) untuk pendidikan Rp928 miliar.

Pemprov Sulsel dapat meningkatkan target PAD pada 2012 sebesar 19 persen atau Rp376 miliar dibanding 2011 yang hanya Rp2,07 triliun. Dana penyesuaian dan otonomi khusus juga naik dari Rp44 miliar menjadi Rp884 miliar.

Peningkatan yang diperoleh pada tahun 2012, diharapkan juga terjadi, bahkan lebih, pada 2013. Apalagi, sejumlah indikator perekonomian turut mendukung peningkatan pendapatan.

"Asumsi peningkatan target pendapatan pada pertumbuhan ekonomi yang diharapkan di atas pertumbuhan nasional. Kita harapkan pertumbuhan ekonomi Sulsel masih bergerak di kisaran delapan persen dan inflasi sekitar 2,8 persen," jelas Yaksan.

Dengan kondisi ekonomi seperti ini, Yaksan berharap pendapatan dan belanja daerah pada 2013 bisa terealisasi. Pendapatan daerah akan dialokasikan pada rencana belanja terutama yang mengacu pada RPJMD dan sinkronisasi program pemerintah pusat dan daerah.

Yaksan mengatakan, setidaknya ada 12 program pemerintah pusat yang juga harus dijabarkan dalam bentuk program yang didanai APBD Sulsel. Program itu di antaranya pendidikan dan kesehatan, infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan.

"Ada pula instruksi presiden yang harus dijalankan seperti terkait dengan Millenium Development Goals (MDG's, red). Ini yang menjadi dasar belanja daerah pada 2012 nanti," kata Yaksan. (rif/yun)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120830000207-sulsel-target-rp495-t
Read More >>

Gubernur Libatkan Akademisi Kaji Temuan PPATK


Kamis, 29 Agustus 2012
Makassar Sulsel, – Laporan Hasil Anasilsa (LHA) Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Euangan (PPATK) yang mencap Provinsi Sulawesi Selatan sebagai provinsi terkorup diantara enam provinsi yang ada di Sulawesi tidak dipercayai begitu saja.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya telah membentuk tim tersendiri untuk mengkaji sejauh mana kedalaman data yang dimaksud. Sampai saat ini, ia mengaku belum menerima data yang dimaksud.
Ia akan melibatkan berbagai pihak untuk mengkaji data yang dimaksud, termasuk kalangan akademisi untuk menjajaki laporan tersebut.
“Saya tidak dalam kapasitas membela diri, sampai sekarang saya belum lihat datanya. Sudah ada tim yang terbentuk untuk menjajaki apa yang dimaksud, seperti apa, dan sejauh mana kedalaman data yang mereka miliki, bisa saja kita libatkan pihak lain seperti kalangan akademisi,” kata Syahrul, Kamis (30/8).
Syahrul pun mengaku tidak akan menghalang-halangi pihak lain untuk menindak lanjuti jika memang ada penyimpangan seperti yang ada dalam laporan tersebut. Termasuk dari Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK).
“Sudah empat tahun saya teriak-teriak soal ini (anti korupsi). Selain tim yang akan menyelidiki, KPK juga boleh turun karena dari dulu kalau soal korupsi saya tidak pernah dan tidak akan halang-halangi, silakan saja KPK turun mari kita jajaki sama-sama dimana ada korupsinya,” ujar Syahrul.
Syahrul berharap, pemberitaan data LHP PPATK ini tidak berekses politis dengan tujuan untuk merugikan nama baik orang lain. Karena sampai saat ini belum ada data yang menunjukkan bahwa Sulsel terkorup. [KM02]
Short URL: http://www.kabarmakassar.com/?p=12346
Read More >>

APBD 2013 Diusul Naik 10%


Kamis, 30 August 2012
MAKASSAR– Pemprov Sulsel akan mengusulkan APBD 2013 mendatang meningkat sebesar 10% atau sebesar Rp5,2 triliun, dibanding APBD 2012 yang hanya mencapai Rp4,7 triliun.


Fokus pembelanjaan APBD di tahun depan juga akan lebih fokus pada penyelesaian sejumlah kebijakan umum, terkait penuntasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), serta rencana kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Selain itu,anggaran triliunan tersebut juga akan dipergunakan untuk menyinkronisasi 12 proyek yang merupakan instruksi Pemerintah Pusat di daerah, seperti program kemiskinan, pendidikan, serta kesehatan.

APBD tersebut juga untuk pembangunan koridor ekonomi guna percepatan dan perluasan pembangunan di daerah ini. Di mana daerah ini masuk dalam koridor Sulawesi- Maluku Utara sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, serta penopang perikanan nasional.

”Dari sisi kuantitatif, kita harapkan bisa naik sebesar 10% dibanding tahun sebelumnya. Tapi ini masih secara umum, masih akan dibicarakan dengan DPRD,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulsel Yaksan Hamzah di Makassar, kemarin.

Terdapat pula sektor pertanian, energi dan sumber daya mineral (EDSM), pendidikan dan kesehatan, serta komperasi dan UMKM. Hal ini diharapkan bisa menekan penurunan pengangguran di bidang ketenagakerjaan. Sementara itu,Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga ditargetkan meningkat sebesar 10% dibandingkan tahun 2012 yang hanya Rp2,6 triliun.

Sumber pendapatan ini berasal dari sektor pajak kendaraan bermotor, retribusi,serta dana perimbangan daerah. Yaksan mengatakan, pertumbuhan ekonomi pun diharapkan bisa lebih tinggi dari angka nasional, dan diupayakan tetap mencapai pada angka sekitar 8%.

Anggota Badan Anggaran DPRD Sulsel Aerin Nizar membenarkan rencana kenaikan APBD 2013 .Namun,dia belum mengetahui secara detail mengenai besaran kenaikan tersebut. Aerin menilai wajar jika APBD 2013 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

”Setiap tahun memang ada kenaikan APBD.Beberapa waktu lalu kita sudah tandatangani MoU terkait kebijakan anggaran 2013,dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) baru akan kita bahas pekan ini,”katanya tadi malam. wahyudi 

Read More >>