Senin, 25 Juni 2012

Pemprov Dukung Warga Pangkep Blokir Semen Tonasa


 Senin, 25 Juni 2012
MAKASSAR, --Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarat dan Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid di kantor pusat PT Semen Tonasa, Pangkep telah mengantongi "restu" dari Pemprov Sulsel.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang mengatakan mereka sudah menyampaikan dan berkoordinasi serta meminta izin untuk menggelar aksi besar-besaran tersebut.

"Sudah disampaikan, mereka sudah koordinasi dan izin untuk demo. Aspirasi masyarakat di sana menginginkan ada jajaran direksi atau komisaris yang benar-benar putra daerah," kata Agus, Senin (25/6/12).
Namun demikian, menurutnya, Pemprov Sulsel sendiri tidak dapat banyak berperan dalam penentuan jajaran direksi. Penentuannya, menurutnya melalu rapat umum pemegang saham (RUPS).
Seingatnya, saat masih menjabat sebagai Ketua DPRD Sulsel, ia mengaku pernah mengusulkan agar PT Semen Tonasa spin off dari manajemen PT Semen Gresik.
Menurutnya, manajemen terpisah antara PT Semen Gresik dan PT semen Tonasa akan menguntungkan daerah dan rakyat Pangkep dan Sulsel pada umumnya.
"Pemprov akan mendukung kalau Semen Tonasa spin off dari (Semen) Gresik, dalam artian betul-betul kita lepas dari manajemen (semen) Gresik," ujarnya.
"Kalau manajemennya masih seperti ini akan susah di pemasaran, masa Semen Gresik bisa masuk sini tapi Semen Tonasa tidak bisa masuk di daerah yang misalnya kawasannya Semen Gresik," lanjutnya.
Sementara itu, menanggapi aksi pemblokiran di kantor PT Semen Tonasa, Pangkep, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Irman Yasin Limpo mengatakan sepanjang tidak mengganggu produksi semen diyakini tidak akan memberi dampak pada perekonomian secara langsung.
"Saya harap aksi itu tidak mengganggu perekonomian, untuk itu kita berharap untuk secepatnya di dapat jalan keluar dari masalah ini," kata Irman.

Read More >>

Pengalihan Penarikan PBB ke Daerah - Sulsel Mulai Siapkan SDM dan Perangkat


Senin, 25 Juni 2012
MAKASSAR – Pemprov Sulsel mulai memfasilitasi kabupaten/ kota untuk menyiapkan SDM dan perangkat terkait rencana dialihkannya Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dari pusat ke daerah pada 2014 nanti.


Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang mengungkapkan, kesiapan teknis dan non teknis tersebut harus diantisipasi mulai dari sekarang ini.Sehingga jika nantinya diberlakukan, Sulsel betul-betul siap terhadap kebijakan Pemerintah Pusat itu. ”Kita sudah minta kabupaten/ kota untuk siapkan SDM dan perangkat teknologi. Kita siap memfasilitasinya agar peralihan PBB ini bisa diterapkan tepat waktu,” ujarnya di Makassar, kemarin.

Agus mengaku,penerimaan dari PBB 100% akan masuk ke PAD kabupaten/kota. Saat ini masih dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP), kabupaten/ kota hanya mendapatkan bagian sebesar 64,8% dari total PBB. Selain itu, Pemerintah Pusat juga mengalihkan semua kewenangan terkait pengelolaan PBB kepada kabupaten/ kota.

Kewenangan itu di antaranya proses pendataan, penilaian, penetapan, pengadministrasian, penagihan dan pelayanan pajak. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang (UU) No 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang mulai diterapkan tahun 2014 di seluruh kabupaten/kota di Tanah Air. ”Tak ada pilihan lagi untuk tidak menyiapkannya mulai dari sekarang. Undang-Undang kan sudah memerintahkannya,” pungkasnya.

Terpisah,Kepala Bidang Pajak Daerah Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sulsel Malik Faisal mengatakan, pengalihan PBB dari pusat ke daerah bisa berpotensi merugikan daerah terpencil. Pasalnya,kata dia,nilai jual tanah di daerah perkotaan dan pedesaan cukup jauh berbeda. Selain itu,setiap wilayah di kabupaten/ kota cukup bervariasi nilai jual tanahnya. ”Kebijakan baru ini memang meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan peningkatan signifikan hanya dirasakan wilayah perkotaan. Sedangkan pedesaan nilainya rendah,dan berakibat kecilnya PAD,”ujar Malik.

Dia menambahkan, sebelum pengalihan PBB-P2 tersebut, setiap kabupaten/kota diharuskan menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Bumi dan Bangunan dengan mengacu undang-undang tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

Karena itu,lanjutnya,pemerintah kabupaten/kota diharapkan segera mengidentifikasi harga jual tanah di setiap wilayah.Sehingga saat kebijakan tersebut diterapkan, tidak akan membuat persoalan baru. wahyudi

Read More >>

Promosi Sulsel di Singapura Berlanjut Hingga Agustus


SENIN, 25 JUNI 2012 

MAKASSAR, – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melanjutkan kerja sama promosi dengan Bandara Internasional Changi, Singapura, hingga Agustus 2012. Dalam kerja sama tahap kedua ini, Pemprov Sulsel diberi kesempatan mempromosikan pariwisata dan investasi yang dimilikinya di Bandara Changi.
Kepala Bidang Promosi dan Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel, Sukarnity Kondolele, menjelaskan, kerjasama segitiga antara Pemprov Sulsel, manajemen Changi Airport, serta Garuda Indonesia dilakukan sejak September 2011 lalu.
Bentuknya berupa promosi potensi Sulsel yang dipajang di sepanjang Terminal III Changi Airport tanpa dipungut biaya.
“Terminal ini paling strategis, karena dilalui oleh oleh seluruh penumpang, baik yang baru tiba, akan berangkat, maupun yang transit,” jelas Sukarnity Kondolele melalui telepon selularnya, Minggu, 24 Juni.
Lanjut, ia mengungkapkan bahwa promosi pariwisata dan peluang investasi ini rencanaya akan terpajang hingga Agustus nanti.
“Jadi, ini merupakan promosi Sulsel tahap kedua di Bandara Changi Singapura. Tahap pertama telah dilakukan pada 2011-Maret 2012. Kemudian tahap kedua ini hingga Agustus 2012,” jelasnya.
Lebih jauh, ia mengaku jika promosi yang tertuang dalam tayangan screen LCD tersebut, memiliki ukuran 3 x 5 meter. Ia berharap, dengan media promosi itu, maka potensi yang dimiliki Sulsel bisa lebih dikenal di dunia internasional dan bisa menarik wisatawan mancanegara masuk ke Sulsel.
“Intinya, pihak Changi memberikan kami space secara gratis. Kami hanya membayar materi promosi yang dipasang. Padahal pemasangan iklan di sana cukup mahal, bisa sampai miliaran rupiah,” ungkapnya.
Untuk itu, Pemprov Sulsel sejauh ini hanya mengeluarkan anggaran sekitar Rp50 juta untuk membiayai desain serta materi promosi yang terpajang sejak Maret 2012 itu di Bandara Changi.
Sebagai konsekuensi dari promosi tersebut, Ia mengaku bahwa Pemprov Sulsel juga memberikan media promosi cuma-cuma Changi Airport Singapura di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
Pada tahap pertama, iklan Changi Airport telah terpasang di dua billboard di pintu 4 dan 6 Bandara Hasanudin. Sedangkan untuk tahap kedua, pemprov juga berencana menggandeng Bank Sulselbar sebagai sponsorship pemasangan iklan Changi Airport di Bandara Hasanuddin.
“Itu sejauh ini masih dalam proses persetujuan, BPD Sulsel (Bank Sulselbar) juga masih bersedia menjadi sponsornya,” terangnya. (eky/ute)
Read More >>