Rabu, 04 Juli 2012

Dinas PTPH Sulsel Raih Penghargaan di PF2N


Rabu, 4 Juli 2012
MAKASSAR - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan Meraih ‘’The Best Of Performance’’ pada acara Pekan Flori dan Flora Nasional di Medan Sumatra Utara.

Pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) merupakan momentum istimewa bagi parapelaku bisnis hortikultura yang bertujuan mengangkat eksistensi pengembangan hortikultura nusantara sebagai komoditas komersial.

Pameran ini merupakan ajang promosi potensi komoditi hortikultura yang dikembangkan dari setiap provinsi berskala nasional yang menjadi agenda tetap tahunan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementrian Pertanian Republik Indonesia, yang dilaksanakan pada tanggal 18 – 24 Juni 2012, di  Medan Provinsi Sumatra Utara.

Peserta terdiri dari Kelompoktani, Pelaku Bisnis Hortikultura, Assosiasi Hortikultura dan UKM Hortikultura ( Produk Olahan Hortikultura), Dinas Pertanian Provinsi, Kabupaten / Kota seluruh Indonesia.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan ikut mengambil bagian pada acara Pekan Flori dan flora Nasional (PF2N), dan meraih penghargaan kategori The Best Of Performance dan juara II merangkai aneka buah-buahan serta merangkai aneka sayur- sayuran dan tanaman obat-obatan.  

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan, Ir.H.Lutfi Halide, MP di temui ruang kerjanya, Rabu (4/7/2012) mengatakan bahwa hasil yang dicapai dalam event tersebut bukanlah hal yang mudah, itu berkat kerjasama dari semua pihak diantaranya Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab / Kota dalam menyiapkan berbagai komoditi hortikultura serta toko bunga koya Decoration.

Kepala Bidang Produksi Hortikultura, Ir.Hj.Fitriani, MP, menambahkan bahwa event Pekan Flori dan Flora Nasional  3 tahun berturut-turut pemerintah provinsi Sulawesi Selatan, bahwa dalam hal ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura  telah meraih penghargaan sebagai juara I di Batam 2010, juara II di Bali 2011 dan sebagai juara The Best Of Performance di Medan 2012. Semuanya ini patut di syukuri atas izin dan kehendak Allah SWT serta kerjasama tim dan peserta dari Sulawesi Selatan.(*)
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/07/04/dinas-ptph-sulsel-raih-penghargaan-di-pf2n
Read More >>

Visit South Sulawesi 2012-Biaya Iklan Diklaim Dibawah Rp1 Miliar

Rabu, 04 Juli 2012
MAKASSAR – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel mengklaim biaya produksi dan penayangan iklan promosi Visit South Sulawesi 2012 di dua stasiun televisi nasional dibawah Rp1 miliar. 

“Anggarannya tidak terlalu tinggi, bahkan tidak sampai Rp1 miliar anggaran yang kita keluarkan,”ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Sulsel Syuaib Mallombassi kepada SINDO kemarin. Kendati demikian, Syuaib menolak membeberkan berapa anggaran yang dikeluarkan untuk membiayai proses produksi serta kontrak iklan di TV nasional, yakni TV One dan RCTI. Berdasarkan informasi yang dihimpun SINDO, produksi tayangan promosi tahun kunjungan wisata Sulsel tersebut digarap oleh salah satu rumah produksi di Jakarta.

Sementara itu,berdasarkan penelusuran di situs video online www.youtube.com, promosi Visit Sulsel 2012 ini di-perankan model Tanah Air, seperti Aelke Mariska dan Sylvia. Aelke Mariska diketahui pemeran salah satu lakon di sinetron Cinta Cenat Cenut 2, serta iklan salah satu produk minuman ternama.Sedangkan Sylvia juga merupakan model dan host tayangan olahraga di beberapa stasiun TV swasta.

Syuaib mengaku,meski menggunakan produser dan foto model tersebut,pihaknya tetap tidak mengeluarkan biaya besar untuk produksinya. “Yang jelas, bukan hanya Disbudpar saja yang berperan di sini, tetapi juga beberapa SKPD di lingkup Pemprov Sulsel ikut terlibat,”katanya. Hal yang sama juga diungkapkan Kabid Promosi Disbudpar Sulsel Syafruddin. Menurutnya, dengan biaya yang relatif minim, pihaknya tetap bisa membuat iklan Visit Sulsel 2012 tersebut tayang di TV nasional.

Kendati demikian,pihaknya akan kembali memprogramkan penganggaran iklan yang juga menampilkan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo tersebut pada APBD-Perubahan 2012 mendatang. “Anggarannya tidak banyak. Kita rencanakan memutarnya di TV nasional hingga akhir 2012,” bebernya saat dihubungi wartawan.

Diketahui,Visit Sulsel 2012 merupakan program andalan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo untuk mendatangkan wisatawan domestik serta mancanegara untuk berkunjung ke daerah ini.Tidak tanggung-tanggung, jumlah wisatawan asing sesuai target yakni 100 ribu orang, dan 4,5 juta untuk wisatawan dalam negeri. ● wahyudi 

Read More >>

Mobil Moko Dapat Suntikan Rp2,5 Miliar


Rabu, 04 Juli 2012

MAKASSAR – Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mengembangkan mobil lokal, Moko mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana memberikan bantuan anggaran Rp2,5 miliar untuk pengembangan industri mobil Moko.

Bantuan tersebut akan digunakan untuk pengadaan teknologi stamping atau alat cetak body kendaraan mobil Moko.Dengan demikian,proses pembuatan body kendaraan tersebut bisa lebih praktis. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel Irman Yasin Limpo mengungkapkan, Kemenperin juga telah melakukan peninjauan langsung di proses pembuatan mobil Moko di Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Logam di Kawasan Industri Makassar (KIMA) Jalan Ir Sutami Makassar.

“Setelah peninjauan itu,kita dijanjikan akan diberi bantuan senilai Rp2,5 miliar untuk proses percetakan body mobil Moko. Ini apresiasi pusat terhadap usaha Pemprov Sulsel menciptakan mobil lokal,” ungkapnya kepada SINDO, kemarin. Irman mengaku, bantuan tersebut direncanakan akan dikucurkan pada Agustus mendatang. Untuk tahap awal, beberapa teknisi Moko terlebih dahulu diajarkan mengenai teknologi percetakan body mobil ini.

Sekadar diketahui, awal 2011 lalu, pengadaan mobil nasional Moko sebanyak 50 unit menggunakan anggaran hingga Rp18,2 miliar dan Rp3 miliar di antaranya dianggarkan pada APBD Sulsel.Pengerjaan awal melibatkan PT Industri Kereta Api Nasional (PT INKA) dan Universitas Hasanuddin (Unhas). Kemudian pada 2012, Pemprov Sulsel menargetkan pembuatan mobil Moko sebanyak 40 unit dan langsung dipasarkan ke sejumlah UKM di kabupaten/ kota.Anggaran ini masih menggunakan APBD.

“Kalau tahun 2011 dan 2012 kita masih gunakan APBD, tahun 2013 kita berencana tidak lagi gunakan APBD. Kita akan minta kerja sama lembaga pembiayaan untuk produksi Moko ini, sehingga bisa mandiri,” katanya di Kantor Gubernur Sulsel kemarin. Kendati demikian, lanjut Irman, untuk penjualan Moko tersebut masih bekerja sama dengan Perusahaan Daerah (Perusda), sehingga masih memberikan pemasukan bagi daerah.

Selain itu, dalam waktu dekat ini pihaknya juga akan melakukan penjajakan dengan PT Barawaja untuk kebutuhan besi baja pembuatan Moko. “Sedangkan mesinnya, kita masih kesulitan dalam pembuatannya. Tapi kita berusaha, minimal 30% kita yang merakitnya. Sekarang ini produksinya masih dari China,”tambahnya. Mobil Moko ini dirancang sebagai sarana pendukung pembangunan di daerah pelosok, seperti pada program pendidikan dan kesehatan gratis Pemprov Sulsel dalam bentuk perpustakaan dan puskesmas keliling di daerahdaerah terpencil. ● wahyudi 
Read More >>

Kelas Menengah Sulsel Habiskan Rp5 Juta per Bulan


Rabu, 04 Juli 2012
MAKASSAR – Masyarakat kelas menengah dan atas di Sulsel membelanjakan uangnya antara Rp4 juta hingga Rp5 juta setiap bulan. Hal itu berdasarkan data Bank Indonesia (BI) Wilayah I soal belanja atau pengeluaran setiap orang di Makassar pada Juni lalu.

Angka tersebut sebenarnya menurun dibandingkan bulan sebelumnya dimana warga mampu diMakassar rata-rata menghabiskan uangnya senilai Rp6 juta per orang. Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Wilayah I Sulawesi Maluku dan Papua Gusti Raizal Eka Putra mengatakan, penurunan belanja tiap orang di Makassar mendorong terjadinya penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 128,4 poin dari Mei 137,6 poin.

“Walau demikian, optimisme konsumen terhadap kondisi perekonomian daerah tetap pada level yang cukup baik jika melihat optimisme enam bulan terakhir dan dampaknya pada enam bulan yang akan datang,”ujar Gusti saat melansir hasil survei konsumen di Makassar,kemarin. Penurunan jumlah pengeluaran masyarakat juga tercermin dari bergesernya Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) di Makassar sebanyak 10 poin menjadi 126,8 poin.

“Salah satu yang berpengaruh besar adalah persepsi masyarakat akan kurangnya lapangan pekerjaan saat ini,” kata dia. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Sulsel, dua tahun terakhirdiSulselyaknipada2010 lalu, uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp87 triliun, dan naik di 2011 menjadi Rp110 triliun.Untuk tahun ini,PemerintahProvinsiyakinterjadipertumbuhan peredaran uang di Sulsel.

Dari Rp110 triliun seluruh Sulsel,60% uang beredar berada di Makassar sehingga pertumbuhan ekonomi Makassar tahun lalu mencapai angka 9%,jauh lebih tinggi dari pertumbuhan provinsi bahkan nasional dan menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Sementara itu,masyarakat lebih condong membelanjakan uangnya pada bahan makanan.

“Penurunan jumlah pendapatan masyarakat juga memicu untuk tidak melakukan pengeluaran yang berlebihan terutama untuk barang-barang tahan lama,”tutur Gusti. Hal senada diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Bambang Pramono. Menurutnya,kecenderungan masyarakat membeli bahan makanan memicu terjadinya inflasi harga-harga di Sulsel khususnya untuk empat kota, Makassar, Parepare, Palopo, dan Watampone.

Bahkan BPS memprediksi inflasi akan kembali terjadi pada bulan ini karena memasuki Ramadan. Karena itu,Bambang berharap pemerintah daerah bisa mengambil tindakan mencegah melonjaknya harga-harga jauh lebih tinggi dari harga normal. Berdasarkan data yang dilansir Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi pada awal April lalu, tingkat konsumsi masyarakat secara nasional di 10 kota hanya menghabiskan sekitar Rp2 juta per bulan.

Sepuluh kota tersebut adalah Makassar, Jakarta, Surabaya, Medan,Tangerang, Bandung, Bogor, Malang, Palembang, dan Semarang. Menurut dia,dari 237 juta penduduk Indonesia, ada 23 juta orang yang hidup di kota dan memiliki daya beli yang tinggi. Mereka adalah bagian dari total 67 juta orang yang tinggal di kota besar.“Ada 67 juta orang Indonesia yang berumur 15-50 dan tinggal di kota.Masyarakat dengan pengeluaran Rp2 juta per bulan atau lebih, berjumlah 23 juta orang, dan ada 10 kota dengan dinamika konsumsi yang sangat tinggi,” katanya,Senin (2/4) lalu.

Dari hasil survei Sosial Ekonomi Nasional, konsumsi rumah tangga pada 2011 mengalami peralihan dari makanan ke nonmakanan.Tercatat total konsumsi rumah tangga pada 2011 sebesar Rp419 triliun, naik 4,5% dari tahun sebelumnya yaitu Rp401 triliun.Penurunan konsumsi makanan salah satunya terjadi pada konsumsi padi-padian yang turun 7,48% pada 2011 dari persentase awal pada tahun 2010 yaitu 8,89%.

Sebaliknya, konsumsi pengeluaran rumah tangga untuk membeli nonmakanan malah melonjak. Seperti konsumsi masyarakat pada barang-barang yang tahan lama mengalami kenaikan dari 5,14% pada 2010 menjadi 7,52% pada 2011. Sementara daya beli masyarakat untuk keperluan pesta dan upacara naik 1,53% pada 2011 dari tahun sebelumnya 1,32%. ● rahmat hardiansya 
Read More >>

Pemprov Khawatir Solar Langka


Rabu, 04 Juli 2012
MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mengkhawarirkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar menjelang Ramadan. Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang mengungkapkan, ancaman kelangkaan ini diperoleh dari warga yang mengeluhkan stok solar di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Makassar dan sekitarnya. 

Informasi soal kelangkaan solar ini diakuinya menjadi perhatian serius Pemprov Sulsel karena dipastikan akan mempengaruhi distribusi barang kebutuhan pokok. Diketahui, moda transportasi yang digunakan untuk distribusi barang kebutuhan pokok sebagian besar menggunakan solar. Kebutuhan masyarakat akan barang dipastikan meningkat menjelang Ramadan.

“Ini tentu sangat mengkhawatirkan kami.Kalau solar langka, maka kapal laut, truk, serta kendaraan akan terhambat.Kita takut jangan sampai suplai kebutuhan pokok nanti terhambat,” ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel kemarin. Namun, dari pantauan di lapangan kemarin,penyaluran BBM solar di sejumlah SPBU di Makassar tidak menciptakan antrean panjang.Kondisi antrean warga yang membeli BBM,termasuk solar,masih normal.

Untuk memastikan ketersediaan solar dan BBM bersubsidi lainnya menjelang Ramadan dan Idul Fitri nanti,dalam waktu dekat ini,pihaknya akan memanggil PT Pertamina Regional VII Makassar untuk mencari solusi. Pihak PT Pertamina Regional VII Makassar mengakui jika stok BBM bersubsidi jenis solar dan premium masih aman dalam rangka menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 1433 H.

Namun, diakui bahwa beberapa waktu belakangan ini konsumsi solar mengalami kenaikan hingga 12% dari kuota yang diberikan Pemerintah Pusat untuk Sulsel. Namun,meningkatnya konsumsi solar ini dinilai janggal karena di saat sama jumlah pertumbuhan kendaraan jenis diesel di Sulsel tidak terlalu signifikan. Sales Representative Area Makassar PT Pertamina Regional VII,Muhammad Iswahyudi, menduga terjadi penimbunan solar yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab untuk dimanfaatkan bagi kepentingan industri.

Adanya perbedaan atau disparitas harga yang tinggi antara BBM bersubsidi, seperti premium dan solar, dengan BBM yang tidak disubsidi untuk industri, membuat potensi penyalahgunaan sangat besar. “Kami menyalurkan BBM sesuai kebutuhan. Solar sebenarnya cukup. Pertanyaan saya,lari ke mana solar? Apalagi industri serta kendaraan konstruksi terus tumbuh.Kami curiga solar tidak tepat peruntukannya,” ujar dia kemarin.

Modus yang digunakan oknum tidak bertanggungjawab ini, kata Iswahyudi, yakni dengan mengisi kendaraan truk dengan solar di SPBU dalam skala besar.BBM itu kemudian ditimbun, dan disalurkan ke perusahaan pertambangan dan industri. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan setiap hal yang mencurigakan di SPBU, apalagi jika melihat ada pembelian BBM bersubsidi dalam jumlah besar.

“Ada juga modus membeli solar di SPBU, kemudian ditumpah ke jeriken, lalu kembali lagi mengisi di SPBU.Yang membuat kami heran,alat-alat berat dan industri meningkat, kami juga belum tahu BBM-nya dari mana, apakah dari SPBU atau yang lain,”paparnya. Dia menambahkan, untuk pengawasan tersebut, pihaknya telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan aparat kepolisian.

Terhadap objek-objek vital seperti SPBU dan lainnya, juga dilakukan pengamanan. Jika ditemukan adanya kerjasama penimbun dengan SPBU, Pertamina mengaku siap memberikan sanksi keras. Sementara itu,Ketua Dewan Pengurus Daerah Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (DPD Hiswana Migas) Sulsel Burhanuddin Lestim mengakui stok solar mulai normal kembali.

Kelangkaan solar di seluruh SPBU di Sulsel, termasuk di Makassar, sudah berlalu dua atau tiga pekan lalu. Kelangkaan terjadi karena stok yang terbatas.Namun setelah pemerintah menambah kuota,penyaluran solar ini kembali lancar.“Banyak SPBU memang menahan, ya, sedikit direm- rem-lah, karena perhitungan stok solar yang harus ada hingga akhir tahun,”ujarnya. ● wahyudi/ rahmat hardiansya 

Read More >>

Poskan judulToraja Diminta Jadi Contoh Pilgub Damai


Rabu, 04 Juli 2012
MAKALE- Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta Kabupaten Tana Toraja menjadi daerah percontohan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur (Pilgub) damai pada 2013 mendatang. 

Syahrul mengatakan, Toraja harus bisa membuktikan bahwa pilgub tidak akan membuat hubungan masyarakat dengan pemerintah menjadi retak. “Toraja harus menjadi contoh bagi 23 kabupaten/kota di Sulsel lain yang aman melaksanakan Pilgub Sulsel 2013,” ujar Syahrul saat bertemu ribuan warga Toraja dalam rangka penguatan kelembagaan masyarakat dan pemerintah di Ruang Pola Kantor Bupati Tana Toraja,kemarin.

Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel yang kembali akan maju sebagai calon gubernur di pilgub ini mengatakan, pilgub tidak boleh merusak tatanan di masyarakat, apalagi sampai membuat masyarakat menjadi cemas.Untuk itu,dia meminta masyarakat menjaga situasi aman dan damai serta tidak mudah terprovokasi. Dia mengaku terpilih menjadi gubernur pada pilgub lalu juga karena dukungan masyarakat Toraja.

“Tapi kebersamaan yang sudah terjalin selama empat tahun ini, kelanjutannya saya kembalikan ke masyarakat Toraja,” jelas calon gubernur yang kembali berpasangan dengan calon wakil gubernur Agus Arifin Nu’mang ini. Di hadapan ribuan masyarakat Toraja, Syahrul mengatakan, dirinya tidak cukup jika hanya satu periode menjabat sebagai gubernur dan harus diulang satu kali lagi untuk menjadikan Toraja menjadi daerah yang lebih baik lagi.

Bahkan, Syahrul siap pasang badan untuk masyarakat Toraja sepanjang kebersamaan, persahabatan serta idealisme membangun pemerintahan yang baik dan bersih tetap terjalin. “Kalau kebersamaan dan persabahatan tetap terjalin, mari kita jalan bersama. Saya tidak akan berhenti untuk kesejahteraan rakyat, ”katanya.

Selain menemui ribuan warga, Syahrul juga menemui pendeta dan pengurus gereja-gereja di kantor Badan Pekerja Sinode (BPS) gereja Toraja di Rantepao. Dalam pertemuan itu, dia memberikan motivasi dan arahan kepada para tokoh agama di Toraja itu agar kedamaian dan religiusitas di Toraja tetap terjaga.

“Saya juga mengimbau tokoh agama ikut menyukseskan Pilgub 2013 dengan menjalin kerukunan antarumat beragama,”jelasnya. Sementara itu, Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung mengatakan, konstribusi Pemprov Sulsel dalam memajukan Toraja sangat besar. “Syahrul bagian dari orang Toraja karena itu beliau sangat memperhatikan masyarakat dan daerah Toraja,”ujarnya.

Lanjutkan Program Gratis 

Sementara itu, di Palopo, Syahrul YasinLimpo mengklaim program pendidikan dan kesehatan gratis yang dilaksanakan Pemprov Sulsel telah dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Oleh karena itu, jika kembali mendapat kepercayaan memimpin Sulsel,dia berjanji melanjutkan dua program gratis tersebut.

“Program ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sehingga saya akan melanjutkan kembali dua program gratis ini lima tahun ke depan,” kata Syahrul seusai menghadiri pembukaan Muswil Sidang Nasional Persatuan Warga Gereja(PWGT) 2012,dikawasan SMA Kristen Palopo,kemarin. Sidang PWGT ini dihadiri para pemuka agama Nasrani dan tokoh masyarakat Nasrani dari wilayah Luwu Raya,dan perwakilan dari beberapa provinsilain.

Khusus Kota Palopo, pelaksanaan program pendidikan gratis tidak berjalan maksimal karena dua tahun anggaran, dana tidak tersalur ke sekolah penerima. Syahrul mengaku sudah mendengar kabar dana pendidikan gratis tersebut bermasalah dan berujung ke ranah hukum di Kejaksaan Negeri (Kejari) Palopo. Bahkan,Syahrul berjanji akan mengevaluasi pelaksanaan program pendidikan gratis di Palopo itu. joni lembang/ chaerul baderu 




Read More >>