Selasa, 30 Oktober 2012

Sulsel Ekspor Kakao Bersertifikat


Selasa, 30 Oktober 2012
 
MAKASSAR, -- PT Mars Symbioscience Indonesia, salah satu pengekspor kakao di Sulsel mempelopori ekspor kakao bersertifikat. Ekspor perdana 50 ton kakao bersertifikat dilakukan Senin, 29 Oktober.

Pelepasan dilakukan Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang di pabrik pengolahan kakao Mars di Kawasan Industri Makassar (KIMA). Mars adalah perusahaan pertama yang membangun fasilitas penggilingan kakao di Makassar. Perusahaan ini mulai beroperasi Agustus 1996. PT Mars banyak membantu Pemprov Sulsel dalam mempromosikan kakao di pasar internasional.

"Sertifikasi adalah salah satu cara kami bekerja sama dengan badan-badan sertifikasi, rekanan rantai suplai dan petani kakao. Kami juga melakukan pembinaan melalui konsep 'farmer first' dan itu berjalan sudah lebih dari 16 tahun," kata Presiden Direktur PT Mars Symbioscience Indonesia, Ruud Enggers di sela ekspor perdana.

Untuk meningkatkan produktvitas petani kakao PT Mars juga banyak terlibat dalam pembentukan wirausaha, pembibitan, pelatihan dan rehabilitasi tanaman dan lahan. "Hingga tahun 2012, sekitar 4.000 hektare lagan dari perkebunan kakao Indonesia yang tersertifikasi. Target kami hingga tahun 2020 semua sudah tersertifikasi, terutama bahan baku dari Mars," jelas Ruud.

Semua proyek ekspansi dari Mars direncanakan selesai tahun 2013 nanti. Tim kakao berkelanjutan dari perusahaan asing asal Amerika Serikat ini berperan penting membawa Rainforest Alliance dan UTZ Certificate, dua lembaga sertifikasi terbesar dunia untuk produk kakao.

PT Mars juga kata dia, mengutus 50 ahli kakao terjun langsung ke petani kakao. Tujuannya meningkatkan kompetensi petani kakao sehingga bisa menghasilkan kakao berkualitas.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang mengatakan, apa yang dilakukan PT Mars dengan melakukan ekspor perdana bubuk kakao dan mentega kakao dari Sulsel itu patut dibanggakan.

Menurutnya PT Mars akan mengangkat citra dan brand kakao Sulsel di pasar internasional. "Dengan langkah tersebut, setidaknya, citra jelek biji kakao Sulsel yang kadang ditolak di pasar luar negeri mampu dihilangkan dengan adanya ekspor perdana produk kakao bersertifikat, yang selama ini sudah lama untuk diwujudkan," kata Agus.

Pada kesempatan itu, Wagub Sulsel juga meminta kepada PT Mars  untuk mempelopori terciptanya brand atau citra  kakao Sulsel di mata dunia. Sehingga jika orang menyebut kakao, maka secara otomatis pasti konsumen mencari kakao asal Sulsel.

Wagub Sulsel juga menyatakan bangga kepada PT Mars Symbioscience Indonesia yang telah mempelopori produk kakao yang ramah lingkungaan bebas dari pengaruh pestisida, di mana PT Mars secara langsung memberikan pelatihan dan bimbingan kepada petani kakao di daerah produsen. Misalnya di Luwu Raya, di mana PT Mars melakukan transfer pengetahuan kepada petani melalui pembukaan stasiun penelitian kakao yang ditempatkan di daerah Luwu.

"Untuk mendukung persiapan Sulsel sebagai sentra kakao dunia tahun 2020, kita sudah melakukan upaya perbaikan mutu kakao di sejumlah kabupaten melalui budidaya sambungan samping tanaman kakao dan juga peremajaan tanaman kakao di Luwu Raya dan daerah sentra produsen kakao lainnya," jelas Agus. (aci/upi)


Sumber: www.fajar.co.id/read-20121030003051-sulsel-ekspor-kakao-bersertifikat 
Read More >>

Beras Sulsel Tiba di Pelabuhan Pantoloan Palu


Selasa, 30 Oktober 2012
 
Palu  - Beras dari Sulawesi Selatan (Sulsel) sekitar 1.000 ton yang dipasok ke Sulawesi Tengah guna memperkuat stok beras di daerah itu, kini sudah tiba di Pelabuhan Pantoloan Palu.

"Untuk sementara beras dari provinsi tetangga Sulteng itu akan disimpan di gudang Bulog di Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Utara," kata Kepala Perum Bulog setempat Achmad Ma'mun, Selasa.

Ia mengatakan beras tersebut diangkut dengan menggunakan peti kemas.

Bulog Sulteng, lanjut Achmad akan menerima sebanyak 6.000 ton beras dari Sulsel.

Menurut dia, langkah mendatangkan beras dari luar merupakan kebijakan Bulog pusat, bukan Bulog Sulteng.

"Kita ini hanya menerima saja," katanya seraya menambahkan langkah tersebut bukan karena Sulteng kekurangan beras, tetapi semata-mata guna memperkuat stok beras yang diperuntukan bagi kalangan rumah tangga sasaran (RTS) di provinsi ini.

Ia juga mengatakan Bulog Sulteng hingga kini sudah membeli sekitar 21 ribu ton beras petani lokal.

Musim panen 2012 ini, Bulog menetapkan prognosa pengadaan beras sebanyak 25 ribu ton dan realisasi sudah mencapai 21 ribu ton.

Sementara di sejumlah kabupaten seperti di Banggai, Tolitoli, Parigi Moutong dan Donggala saat ini sedang berlangsung panen.

"Kita berharap pada panen ini bisa merealisasi pembelian beras petani sebanyak 4.000 ton guna memenuhi prognosa yang ditetapkan itu," katanya.

Melihat persentase pengadaan tersebut, Achmad optimistis tercapai 100 persen. Bahkan bisa melebihinya.
(T.BK03/N005)

Sumber: http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/43054/beras-sulsel-tiba-di-pelabuhan-pantoloan-palu
Read More >>

Sulsel Bidik Juara Umum


SELASA, 30 OKTOBER 2012 

Piala Mendikbud

 
MAKASSAR, -- Tim karate sulsel ditargetkan meraih predikat juara umum pada kejuaraan nasional Karate tingkat pelajar, Piala Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) 2012, yang bakal digelar di Samarinda Kalimantan Timur, 31 Oktober hingga 2 November mendatang.
Ketua Harian Federdasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Sulsel, Ellong Tjandra yang  memimpin kontingen Sulsel di Piala Mendikbud
mengatakan, atlet yang berjumlah 27 orang tersebut di­bagi menjadi tiga tingkat, yakni usia dini 8-9 tahun, kategori pra pemula (10-11 tahun) serta kategori pemula (12-13 tahun).
“Jumlah tersebut ditambah 16 karateka Sulsel yang berangkat mewakili perguruan masing-masing. Jadi jumlah keseluruhannya ada 43 orang,” katanya, saat melapas tim karateka di kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel, Senin 29 Oktober.
Ellong berharap agar tim yang dikirim Forki Sulsel meraih juara umum karena karateka yang diturunkan merupakan karateka hasil seleksi dan diambil yang terbaik dari seluruh daerah di Sulsel dan telah mengikuti pemusatan latihan selama sepuluh hari sehingga bisa menjadi modal untuk meraih prestasi.
“Pastinya kami menargetkan juara umum, itulah kami mengirim banyak atlet,” terangnya.
Ellong menambahkan, karateka junior Sulsel bisa mengikuti kesuksesan yang telah diraih tim senior, yang sebelumnya keluar sebagai juara umum di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau 2012.
Sebab para karateka junior ini nantinya yang akan dibina untuk menjadi juara di level senior.
“Tidak ada kata lain selain juara, Kami akan berusaha juara di setiap tingkatan.” ujarnya.
Pelatih karate Sulsel, Mursalim Bado’o menjelaskan, atlet yang dikirim merupakan atlet junior terbaik yang dimiliki Sulsel saat ini. Sebab, proses seleksi digelar secara ketat dengan melibatkan tim pelatih karateka se­nior Sulsel.
“Kita memilih yang terbaik dari yang terbaik, ini juga menjadi modal utama kami untuk regenrasi berikutnya.” ucapnya.
Mursalim menambahkan, target juara umum di­usung untuk memantapkan posisi Sulsel sebagai salah satu daerah yang mendominasi karate di tingkat nasional.
Para jawara di Piala Mendikbud nantinya akan mewakili Indonesia di kejuaraan junior tingkat Asia dan tingkat dunia.
“Kami memiliki target untuk Forki, makanya kita bertekad untuk mengirim seba­nyak mungkin atlet disetiap kejuara­an,” kata Mursalim.
Selain Piala Mendikbud, Forki Sulsel rencananya dalam waktu dekat akan kembali menggelar seleksi untuk tingkatan usia lainnya. Salah satunya adalah Kejuaraan Nasio­nal Piala Menteri Dalam Negeri (Mendagri), yang mempertan­dingkan atlet tingkat kadet atau usia remaja. (hen/mri)
Read More >>

Sulsel Siap Jadi Sentra Kakao 2020


Selasa, 30 Oktober 2012
MAKASSAR, – Sulsel menyatakan kesiapannya menjadi sentra kakao dunia tahun 2020. Untuk mencapai hal ini, sejak beberapa tahun lalu, upaya perbaikan mutu kakao di Sulsel sudah dilaksanakan di sejumlah kabupaten di Sulsel melalui budidaya kakao.
Upaya tersebut seperti sambungan samping tanaman kakao dan juga peremajaan tanaman kakao yang ada di Luwu raya dan daerah sentra produsen kakao Sulsel lainnya. Areal tanaman kakao di Sulsel dinilai mendukung dengan lahan seluas 800 hektare yang dirancang menggunakan dana APBD Sulsel.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang, meng­ungkapkan hal itu, saat melepas kakao bersertifikat secara perdana di komplek PT Kawasan Industri Makassar (PT KIMA), Daya, Makassar, Senin, 29 Oktober.
Ekspor ini sekaligus menandai bahwa kakao Sulsel sangat berkualitas. Soalnya, di beberapa tahun sebelum­nya, kakao Sulsel sempat ditolak di luar negeri karena minim kualitas. Dengan eks­por ini juga menandakan bahwa kakao Sulsel sudah dapat menjadi brand di luar negeri.
Produksi kakao yang diekspor itu merupakan milik PT Mars Symbioscience Indonesia. Agus mengaku salut dengan produsen kakao tersebut, selain karena mampu mendorong produksi kakao secara modern, juga mampu menyerap banyak tenaga ­kerja.
Sementara itu, Presdir PT Mars Symbioscience Indonesia, Ruut Engbers, me­ngatakan, pihaknya dalam beberapa tahun terakhir terus melakukan pembinaan kepada petani kakao di Sulsel dengan mengirimkan tim ahli kakao dunia untuk melatih dan membimbing petani di Sulsel.
“Hal itu dilakukan karena PT Mars memiliki misi untuk mengangkat citra petani me­lalui program the famers first, yang tujuannya untuk me­ningkatkan kesejahteraan dan keterampilan petani kakao,” katanya.
Selain iu, PT Mars juga mengutus 50 orang ahli kakao untuk terjun langsung ke petani kakao, yang bertujuannya untuk meningkatkan kompetensi para petani kakao di Sulsel, sehingga bisa menghasilkan kakao yang berkualitas. (ami)
Read More >>

Wujudkan Pusat Pelatihan Untuk Atlet Sulawesi Selatan


Selasa, 30 Oktober 2012
Drs. H. Ilham Gazaling yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Selatan sejak tahun 2010, dalam benaknya banyak rencana untuk direalisasikan. Salah satu yang cukup menyita perhatiannya adalah membangun pusat pelatihan atlet yang terbesar di Kawasan Timur Indonesia. Sebagai Centre Point of Indonesia, menurut laki-laki  yang akrab disapa Andi Ile’ ini, sudah selayaknya Sulawesi Selatan punya pusat pelatihan yang dikemas sebagai Sekolah Kejuruan Olah raga yang konsepnya bisa mengacu pada sekolah Atlet Ragunan di Jakarta.  Hal ini dikatakan di Makassar, baru-baru ini.
Hal ini mempunyai prospek yang baik kedepannya. Bukan hanya pelajar Sulawesi Selatan yang punya bakat untuk menjadi atlet berprestasi digembleng di sana, namun seluruh atlet berprestasi di Kawasan Indonesia Timur. Jika Sekolah Kejuruan Olahraga itu hadir di Makassar, tak perlu bersusah-susah menggembleng atlet yang kita miliki di Ragunan. Selain bisa fokus pada pendidikan, mereka juga akan ditempa menjadi atlet berprestasi yang tidak hanya berbicara tingkat daerah, namun juga internasional.
Untuk mewujudkan rencana itu, pihaknya sementara melakukan tahap persiapan. Jika program tersebut jadi dilaksanakan, kawasan Sudiang akan menjadi lokasi paling tepat untuk membangun pusat pelatihan itu. Dia menjelaskan, sekolah kejuruan itu sangat penting hadir di Makassar karena banyak bibit-bibit unggul yang  dibina di daerah ini.
Sebagai langkah konkrit, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menyampaikan rencana itu ke pemerintah pusat, dan mendapat  respon positif. Rencana ini juga sudah dalam proses pembicaraan serius antara dua kementerian, yakni Kementerian pendidikan dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Disetiap kesempatan, baik di kabupaten/kota Gubernur Syahrul Yasin Limpo menyampaikan agar nantinya daerah mengirim siswa-siswi yang memiliki prestasi di bidang olahraga untuk disekolahkan di sana. Mengenai anggaran, Kadis  Pemuda dan Olah Raga sangat berharap ada sharing dari dua kementerian dan tentu saja tak ketinggalan, ada anggaran yang diplot pada anggaran APBD Sulawesi Selatan.
Yy / Sv (Senin, 29 Oktober 2012)

Read More >>

Pengusaha Taiwan Ekspansi Usaha Di Sulawesi Selatan


Selasa, 30 Oktober 2012
Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo menerima mantan Menteri Luar Negeri Taiwan, Mr. James CF Huang yang kini menjabat Vice President Global Twoway Communication Inc. yang didampingi HAMU Investama Corp., HM Alwi Hamu di Rumah Jabatan Gubernur, baru-baru ini. Rencananya pengusaha Taiwan ini bakal  melakukan ekspansi usaha besar-besaran di Sulawesi Selatan, pasalnya  Sulawesi Selatan dianggap sebagai salah satu provinsi yang sangat ideal untuk iklim investasi di Indonesia yang berdampak bagi hubungan kerjasama Taiwan dan Indonesia.
Mantan menteri Luar Negeri Taiwan, Mr James CF Huang mengatakan bahwa pengembangan investasi di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan karena keinginan sejumlah pengusaha asal Taiwan di Cina yang ingin memindahkan investasi usahanya.  Pengusaha ini mau pindahkan usahanya, karena masalah biaya dan krisis ekonomi global. Apalagi saat ini ada kekhawatiran yang cukup tinggi di Cina terhadap regulasi pemerintah dan tingginya biaya untuk pegawai serta biaya pabrik dan segala macamnya.
Salah satu peluang investasi yasng diminati pengusaha Taiwan di Sulawesi Selatan adalah pengembangan infrastruktur serta industri pertambangan dan mineral, bahkan lima perusahaan Taiwan bergerak dibidang teknologi meminati industri teknologi, elektronik dan jaringan transportasi di Sulawesi Selatan. Investor Taiwan mengatakan bahwa pada prinsipnya siap dalam kondisi finasial untuk menanamkan modalnya di Sulawesi Selatan. Nilai investasi untuk pembangunan infrastruktur dan industri pertambangan diperkirakan diatas Rp 10 triliun. Pengusaha Taiwan akan mengkaji kesiapan lokal yang dibutuhkan untuk merealisasikan investasi di Sulawesi Selatan, diantaranya jaminan stabilitas ekonomi dan politik. Sementara Gubernur Sulsel menyampaikan bahwa secara regulasi, kesediaan sumber daya, dan teknis akan didukung secara penuh.
Sulawesi Selatan sangat siap menerima berbagai investasi dengan iklim investasi yang sangat mendukung. Gubernur berharap para investor Taiwan dapat melihat prospek yang cukup bagus di Sulawesi Selatan dan juga peluang bagi pengusaha Taiwan yang ingin memindahkan usahanya ke Sulawesi Selatan. Gubernur juga akan all out dan memberi ruang untuk memfasilitasi sesuai kemampuan bila pengusaha Taiwan mau membuka industri elektronik di Sulawesi Selatan.
Yy / Sv (Senin, 29 Oktober 2012)
Read More >>

Takabonerate Expedition Island Akan Menjadi Acara Puncak Visit South Sulawesi 2012


Selasa, 30 Oktober 2012

Makassar – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mencanangkan 2012 sebagai puncak tahun kunjungan wisata yang dikemas dalam Visit South Sulawesi. Dalam dua tahun terakhir, beragam eventpariwisata digelar di sejumlah destinasi wisata,seperti Tana Toraja, Makassar,Selayar.Di Kota Makassar,beragam event pariwisata telah digelar, seperti Visit Makassar. Sementara di Toraja, Pemprov Sulsel menggelar Lovely Desember.Kemudian di Kabupaten Kepulauan Selayar digelar Takabonerate Expedition Island.

Dua event terakhir akan dijadikan sajian pamungkas kepada wisatawan asing sekaligus menutup Visit South Sulawesi 2012 .
Sail Takabonerate direncanakan akan dimulai 16-18 November 2012,dengan mengadakan pelayaran maritim dari Bali, Takabonerate,dan Kepulauan Spermonde.Pada event tahunan tersebut,Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel juga telah memastikan sejumlah kapal laut dari Darwin,Australia, akan berlayar ke Takabonerate.

Sekretaris Disbudpar Sulsel Jualianus Batara mengungkapkan, penyelenggaraan Sail Takabonerate tersebut ditanggung sepenuhnya Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat. “Kami hanya diminta menyiapkan perahu untuk memuat beberapa orang yang menepi di beberapa destinasi pariwisata Sulsel,” ujarnya saat di hubungi via ponselnya Selasa (30/10/2012)

Beberapa lokasi yang akan didarati wisatawan asing tersebut,di antaranya Makassar, Jeneponto,Takalar, Bantaeng,Bulukumba, Kabupaten Kepulauan Selayar. “Seluruh anggaran event ini dilaksanakan Pemerintah Pusat. Daerah hanya diminta menyiapkan dana pendampingan.Kami juga telah koordinasi dengan kabupaten/kota yang dilibatkan dalam pelayaran ini,” ujar Jualianus Batara.

sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan menjelaskan program Takabonerate Island Expedition (TIE) 2012 diakui sulit untuk diarahkan menjadi sail Takabonerate seperti Sail Bunaken atau Morotai, namun hal itu bukan halangan Pemprov Sulsel untuk menghentikan even ini yang telah menjadi rangkaian program Visit South Sulawesi 2012.

“Takabonerate memang belum menjadi pusat pelaksanaan sail seperti di Bunaken dan Morotai. Sebab keindahan taman bawah laut Takabonerate akan diarahkan menjadi pusat penelitian dunia karena keunikan terumbu karangnya yang masuk dalam kategori atol ketiga terbesar di dunia,” jelasnya

Data Kementerian Kehutanan menyebutkan kawasan taman laut Takabonerate memiliki 267 jenis terumbu karang dengan 295 mamalia laut yang diantaranya tidak dijumpai di daerah lainnya.

Pemerintah daerah telah berupaya untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai di kawasan Taman Laut Takabonerate termasuk bandara udara perintis yang saat ini tengah diupayakan pemda setempat.

Pulau Tinabo yang menjadi lokasi pemberdayaan Taman Nasional TakaBonerate juga telah tersedia beberapa fasilitas penunjang bagi wisatawan yang akan melancong seperti penginapan, restoran, alat penyewaan alat selam termasuk snorkling bagi wisatawan yang melancong di kawasan itu.

hanya saja jika dilihat dari luasan areal taman laut itu memang belum sebanding dengan sarana dan prasarana yang ada. Tetapi pemda setempat akan terus mengupayakan agar kawasan itu bisa mendapat dukungan dari pihak terkait lainnya. [*/KM2]

Read More >>

KUR Sentuh 149.000 Debitur


Selasa, 30 Oktober 2012
 
MAKASSAR, -- Sulsel menjadi provinsi keempat terbesar untuk penyaluran kredit usaha  rakyat (KUR). Hanya kalah dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Bank Indonesia perwakilan Sulampapua merilis, penyaluran KUR di Sulsel mencapai Rp2,2 triliun per Agustus 2012. Jumlah kreditur penerima KUR sebanyak 149.000.

"Baki debet KUR sebesar Rp1,86 triliun per Agustus tahun ini," ujar Kepala Perwakilan BI Sulampapua, Mahmud Arsin, beberapa waktu lalu.

Tren positif penyaluran KUR di Sulsel mengekor capaian nasional. Sejak 2010, terjadi peningkatan realisasi KUR saat pemerintah mengubah aturan KUR.

Ada pelbagai kemudahan bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Misalnya, debitur kredit sepeda motor atau kredit perumahan rakyat, sudah dibolehkan menerima.

Selain itu, ada penambahan jumlah bank penyalur KUR. Lalu, dari sisi suku bunga, KUR mikro (di bawah plafon Rp5 juta per debitur) diturunkan dari 24 persen menjadi 22 persen.

Suku bunga KUR dengan plafon Rp5 juta-Rp500 juta dari 16 persen menjadi 14 persen. Kemudian, masa pengembalian kredit diperpanjang dari tiga tahun jadi enam tahun.

Pihak perbankan juga mengakui, ada pertumbuhan penyaluran KUR. Seperti yang pernah dibeberkan Wakil Pimpinan Wilayah BRI Makassar, Agung Yugopratmo. Menurut dia, ada peningkatan 15 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Segmen mikro perdagangan masih mendominasi penyaluran kredit BRI dengan kontribusi 60 persen. Disusul pertanian 10 persen, jasa 5 persen, konstruksi 1 persen, industri 1 persen, dan lainnya. (zul/upi)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20121030000921-kur-sentuh-149000-debitur
Read More >>

Pemprov: Jumlah Anak Putus Sekolah hanya 11.697 Orang



Senin, 30 July 2012
MAKASSAR– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mengklaim jumlah angka anak putus sekolah di daerah ini sebanyak 11.697 orang. 

Jumlah tersebut berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) 24 kabupaten/kota di Sulsel yang dilaporkan ke Disdik Sulsel pada tahun ajaran 2010- 2011.”Angka putus sekolah di Sulsel sebenarnya hanya 11.697 orang. Sedangkan data Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) sebanyak 131.000 anak,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sulsel Abd Jabbar di Makassar, kemarin.

Hal tersebut, kata Jabbar, sekaligus membantah keterangan Kepala Perwakilan United Nations Children’s Fund (Unicef) Wilayah Sulawesi, Maluku,dan Papua,Purwanta Iskandar yang mengatakan, kini terdapat sekitar 2,5 juta anak usia sekolah di Sulsel yang berada di luar sekolah. ”Jadi kalau ada data bahwa di Sulsel anak tidak sekolah sebanyak 2,5 juta anak, ini tentu membingungkan dan tentu diragukan validitasnya,” bebernya kepada SINDO. Menurut dia, berdasarkan data yang dilansir Kemendikbud baru-baru ini, terdapat 19.000 anak usia sekolah yang belum pernah mengenyam pendidikan.

Kemudian, 112.000 lainnya yang memang tidak bersekolah lagi. Sehingga, lanjut Jabbar, jika dilihat dari jumlah anak usia sekolah sebanyak 1,55 juta anak, dan yang bersekolah sebanyak 1,42 juta di 8.372 sekolah yang tersebar di Sulsel. Jabbar kembali mengklaim, angka putus sekolah di daerah ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan Pulau Jawa yang angkanya mencapai 553.000 anak.Jumlah ini tersebar di Jawa Tengah sebanyak 335.000 anak, di Jawa Timur 268.000 anak, dan Banten sebanyak 155.000 anak.

”Angka putus sekolah ini sudah menjadi masalah nasional, karena penyebabnya lebih kepada pemahaman mentalitas masyarakat,”akunya. Meski demikian, khusus Sulsel, Jabbar mengaku rendahnya angka putus sekolah akibat dari adanya intervensi pemerintah dengan mengambil alih pembiayaan masyarakat melalui program pendidikan gratis. Sebelumnya,Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo juga meragukan data yang dilansir Unicef tersebut.

Dia pun meminta Unicef untuk menyerahkan temuan tersebut dan dipadukan dengan data yang dimilik pemprov. Hal ini,kata dia,sangat penting untuk menemukan daerah dengan tingkat putus sekolah tertinggi sekaligus mencari solusi pemecahan masalah tersebut. wahyudi 

Read More >>