Selasa, 02 Oktober 2012

Bahasa Daerah Terancam Punah, Pemprov Sulsel Akan Buatkan Perda


Selasa, 2 Oktober 2012 
Syahrul Yasin Limpo [google]Syahrul Yasin Limpo [google]
[MAKASSAR] Bahasa daerah terancam punah dan semakin jarang digunakan oleh generasi muda.   Itulah sebabnya banyak yang tidak mengetahui bahasa daerah leluhurnya, apalagi memang ada yang gengsi menggunakan bahasa daerah.  

Untuk menghidupkan kembali penggunaan bahasa daerah di lingkungan pendidikkan di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel akan membuat peraturan daerah (Perda).   

Bahasa daerah yang sering disebut sebagai bahasa ibu, keberadaannya akan berakhir secara sederhana, kemungkinan melalui proses perkawinan dengan suku yang berbeda, sehingga seorang anak sulit untuk mengetahui bahasa daerah dari kedua orang tuanya.   

"Saya ini contohnya, ibu saya suku Bugis ayah saya suku Makassar, saya faham jika orang berbahasa Bugis, namun lidah saya lebih terbiasa dengan bahasa Makassar,” ujar Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo saat membuka Kongres Internasional II Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Selatan di Baruga Sangianseri, Gubernuran, Makassar, Senin (1/10) malam.   

Kongres tersebut bertema mewujudkan jati diri masyarakat melalui revitalisasi bahasa-bahasa daerah di Sulsel dalam bentuk penguatan, pemantapan dan pelestarian berbagai usaha pemerkayaan bahasa nasional, berlangsung tiga hari di Sahid Hotel Makassar, diikuti 384 peserta dari kalangan ilmuan bahasa, pendidik, wartawan, pemerhati bahasa daerah dari dalam maupun luar negeri.   

Di Indonesia terdapat lebih 745 bahasa daerah, 30 persen diantaranya mengalami kepunahan hanya dalam tempo 20 tahun. Beruntung, di daerah-daerah masih banyak anak sekolah yang bergaul memakai bahasa ibu, namun di kota, kondisi itu terbalik, mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, bahasa bergaulnya sudah memakai bahasa nasional.  

Salah satu cara untuk memperlambat kepunahan bahasa daerah itu adalah melalui penerapan pelajaran bahasa daerah di sekolah.   

Untuk itu, Syahrul menyambut baik adanya kongres bahasa daerah tersebut yang dapat menumbuhkan muatan lokal di sekolah dasar hingga menengah. 

Diharapkan, hasil kongres ini dapat mencapai tujuan menghimpun gagasan pemikiran dan pendapat dari pada pakar dan para pemerhati bahasa daerah Sulsel untuk dijadikan sebagai dasar perumusan kebijakan dalam melestarikan bahasa daerah.   

Selain itu untuk mencapai rumusan program pembakuan bahasa-bahasa daerah di Sulsel, terutama aksara, ejaan tata bahasa dan perkamusan dalam rangka pengentasan buta aksara serta terhimpunnya masukan dalam rangka penyusunan konteks pengajaran bahasa daerah, sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan dalam rangka pelaksanaan kurikulum muatan lokal di Sulsel.   

Di kesempatan itu dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Mansyur MS dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo tentang penetapan bahasa dan sastra daerah sebagai kurikulum muatan lokal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di Sulsel yang terdiri dari bahasa Bugis, Makassar, Masenrengpulu (enrekang) dan Toraja. [148]

Read More >>

Sulawesi Selatan Tuan Rumah Pertemuan Bakohumas Se Indonesia


Sel, 02/10/2012


Sulawesi Selatan tahun ini akan menjadi tuan rumah penyelenggara Pertemuan Bakohumas Seluruh Indonesia, yang akan dilaksanakan pada tanggal 6 - 7 November 2012 di Hotel Aston Jl. Sultan Hasanuddin, Makassar.

Pertemuan ini akan dihadiri oleh para pejabat Humas provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia dan dibuka oleh Wakil Presiden RI Bapak Budiono.

Kami mengajak para humas seluruh Indonesia dapat beramai-ramai ke Makassar untuk menghadiri pertemuan Bakohumas seluruh Indonesia sekaligus untuk melihat secara langsung kondisi Sulawesi Selatan yang saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini dikatakan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Sulawesi Selatan, H. Agus Sumantri, Selasa, 2 Oktober 2012.

Read More >>

Permintaan RSS di Sulsel Naik 10 Persen

Selasa, 02 Oktober 2012 

MAKASSAR,  – General Manager Perum Perumnas Wilayah VII Makassar Pertama Ba­ngun mengatakan, permintaan rumah murah atau rumah sangat sederhana (RSS) di Sulawesi Selatan meningkat 10 persen per tahun.

“Karena itu, kami berusaha memenuhi permintaan tersebut dengan menyiapkan rumah tipe RSS di sejumlah lokasi di Sulsel,” kata Pertama di Makassar, Senin, 1 Oktober.

Menurut dia, tingginya permintaan rumah murah itu, diharapkan pengembang dapat menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan pembiayaan Rp89 juta per unit. Hal tersebut dimaksudkan untuk membantu pengadaan rumah murah bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

Khusus periode 2012, lanjut dia, pihak Perum Perumnas Wilayah VII menyiapkan 200 unit RSS di wilayah Bumi Tamalanrea Permai (BTP) dan 300 unit rumah sederhana (RS) di wilayah Antang, Makassar.

Sementara di Kota Pare-Pare, Sulsel, Perum Perumnas menyi­apkan 400 unit RS untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat setempat.

Mengenai kendala pembangunan perumahan di sejumlah lokasi, dia mengakui, karena lahan semakin terbatas. Selain itu, juga karena keterbatasan dana dari pemerintah pusat atau pemerintah kabupaten/kota untuk berpartisipasi.

“Padahal diketahui, pembiayaan perumahan setiap tahunnya meningkat, karena harga bahan bangunan terus naik,” katanya, dikutip dari Kantor Berita Antara.

Sementara kendala di lapangan juga karena kurangnya koordinasi antara pihak Perumnas dan peme­rintah daerah setempat baik me­ngenai persoalan perizinan maupun pajak. (*/ami)


Sumber: http://cakrawalaberita.com/ekonomi/permintaan-rss-di-sulsel-naik-10-persen
Read More >>

Target Dua Juta Ekor Sapi


Selasa, 02 Oktober 2012 



Target dua juta ekor sapi dan kerbau oleh Pemerintah Sulawesi Selatan (Sulsel) cukup rasional. Target ini bakal terealisasi di tahun 2016, tentu saja dengan pembenahan berbagai perangkat, baik ketersediaan bibit sapi maupun kesiapan penyuluh kesehatan hewan.

Untuk mewujudkan target tersebut, Gubernur Provinsi Sulsel Syahrul Yasin Limpo sudah menyerahkan sebanyak 72 unit sepeda motor kepada petugas operasional Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan), Petugas Inseminasi Buatan (PIB), dan Partisipatory Disease Sorvelen Respont (PDSR) 24 kabupaten/kota di Sulsel.

Diharapkan, dengan adanya bantuan alat penunjang operasional ini proses untuk mencapai target ini bisa berjalan lancar dan tepat sasaran.

Target ini dinilai akan terpenuhi dengan cepat, karena potensi sumber daya alam yang berada di daerah Sulsel ini sangat baik untuk pengembangan usaha di bidang peternakan antara lain pengembangan sapi, kerbau, kambing, dan ayam buras.

Dengan begitu, dapat membantu meningkatkan perekonomian di Sulsel, terutama untuk menopang kehidupan masyarakat. Apalagi, sektor peternakan akan berintegrasi langsung dengan kondisi ekonomi kerakyatan.

Untuk meningkatkan pengembangan peternakan dan kesehatan hewan di Sulsel perlu adanya partispasi semua pihak terkait, baik dari dinas, penyuluh, organisasi masyarakat, terutama petani ternak sendiri.

Persoalan peternakan dan kesehatan hewan bukan hanya menjadi tugas aparat pemerintah. Tetapi, kita semua dari masyarakat, organisasi dan profesi asosiasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan serta praktisi di pusat maupun di daerah.

Dari 72 bantuan sepeda motor operasional untuk mewujudkan program dua juta ekor sapi dan kerbau, empat unit diberikan kepada Poskeswan, 20 unit kepada Petugas Inseminasi Buatan (PIB), dan 48 unit Partisipatory Disease Sorvelen Respont (PDSR) 24 kabupaten/kota.
Sebelumnya, pemprov juga telah bantuan kepada kelompok peternak di Sulsel ini untuk mewujudkan program tersebut.

Jika target ini tercapai, Sulsel akan menjadi salah satu pemasok daging di Indonesia untuk menutupi kebutuhan daging nasional dan juga dapat menjadi sentra produksi ternak.

Jika target ini tercapai, beberapa persoalan kebutuhan daging dalam negeri juga bakal teratasi. Apalagi, di waktu-waktu tertentu, keterbatasan daging kerap menjadi persoalan pelik, sehingga harus mengimpor sapi dari Australia dan beberapa negara lain.

Kelangkaan daging sapi biasanya terjadi di hari-hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan tahun baru. (*)


Sumber: http://cakrawalaberita.com/catatan-cakrawala/target-dua-juta-ekor-sapi
Read More >>

Syahrul Tantang Rakyat Cari Korupsinya


Selasa, 02 Oktober 2012

 


Sumbang 2 Lagu di Pengukuhan OK Gowa

SUNGGUMINASA,  - Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyumbangkan lagu yang dipopulerkan oleh Slank “Tak Bisa Jauh” sebelum memberikan sambutan usai mengukuhkan Oto Komandan Gowa di Lapangan Syekh Yusuf Sungguminasa, Gowa, Minggu, 30 September malam.

Tak hanya satu lagu, mantan Bupati Gowa dua periode ini juga menyanyikan lagu berbahasa Makassar “Janji ku”. Menurutnya lagu ini mengantarnya menang di Pilgub 2007 lalu, sehingga berharap momen itu kembali terulang 2013 mendatang.

Dalam sambutannya Syahrul mengatakan hadirnya komunitas seperti Oto Komandan bukan untuk gagahan. Memang ada niatan yang baik untuk membela kepentingan rakyat.

“Kenapa harus pilih Syahrul karena Syahrul telah membuktikan menghadirkan pemerintahan yang baik,” katanya.

Mantan Bupati Gowa dua periode ini juga menjelaskan ke masyarakat banyaknya isu miring yang ditujukan kepada dirinya. Namun, dia melihat semua itu sebagai dinamika politik menjelang pilgub Sulsel 2013 mendatang.

Salah satunya dituding telah menjual Lapangan Bungaya yang dulu menjadi halaman kantor Bupati Gowa di Jalan KH Wahid Hasyim, Sungguminasa ketika Syahrul masih menjabat sebagai Bupati Gowa dulu.

“Saya dituding telah menjual lapangan (Bungaya) itu. Padahal saya ini bukan dan malah anti dengan pejabat yang suka menjual aset negara.

Isu ini sudah lama digulirkan dan sekarang saya baru mengatakan malam ini bahwa saya tidak pernah menjual lapangan. Saya membuat Lapangan Syekh Yusuf yang sekarang ini menjadi public space dan lapangan sepakbola bagi masyarakat Gowa. Dan eks Lapangan Bungaya Sungguminasa itu kini menjadi halaman museum Istana Balla Lompoa. Jadi tidak ada lapangan yang saya jual,” jelas Syahrul saat memberikan sambutan usai mengukuhkan pengurus OK Gowa.

Pengukuhan itu turut dihadiri Sekretaris Kabupaten Gowa Muh Yusuf Sommeng, dewan pelindung OK Sulsel antara lain HM Roem, Tenri Olle Yasin Limpo, Arfandi Idris, Ketua OK Sulsel Kemal Redindo Syahrul, dan pengurus OK Sulsel lainnya.

Karena dituding sebagai penjual aset negara, Syahrul menimpali isu miring dirinya itu bahwa hanya pemimpin yang tidak korup lah yang bisa membangun daerah lebih baik.

“Kalau kamu pernah mandi dan minum air PDAM Makassar maka itu adalah hasil kerja Syahrul. Berbahaya Jeneberang kalau Bilibili tidak diurus, karena itu Syahrul-lah yang menggagas dibangunnya waduk untuk membendung sumber air untuk masyarakat dan itu dinikmati masyarakat Makassar kini. Ngurus banjir saja tidak benar, kok malah tuding orang yang macam-macam. Saya adalah Syahrul yang tidak pernah korupsi, tidak pernah menjual sungai Jeneberang, tidak pernah menjual lapangan, apalagi menjual lapangan Bungaya,” tegas peraih Bintang Mahaputra dari Presiden RI ini.

Syahrul pun mengajak masyarakat Gowa untuk mengedepankan pemikiran yang jernih tanpa dicekoki pikiran miring yang memang sengaja digulirkan untuk membuat masyarakat menutup mata dan melontarkan tuduhan macam-macam.

“Saya sangat yakin dengan watak orang Gowa bahwa orang Gowa itu tidak pernah keluar dari tanggung jawabnya. Hanya orang Gowa pendatang yang tidak kenal dengan Syahrul. Tolong cari korupsinya Syahrul. Kalau ada, maka Syahrul akan tinggalkan semuanya,” katanya.

“Kalau saya tidak punya talenta ‘bersih’ itu tidak mungkin Syahrul menjadi salah satu dari 70 kepala daerah terbaik di Indonesia, tidak mungkin Syahrul diberikan 119 penghargaan nasional dan tidak mungkin dijadikan teladan sebagai ketua asosiasi gubernur se Indonesia. Karena itu, mari bela saya, mari orang Gowa bantu saya beri pencerahan bahwa Syahrul memang pemimpin yang tulus ikhlas mensejahterakan rakyat, bukan hanya untuk orang Gowa tapi di seluruh Sulsel ini,” tambahnya.

Pelantikan dan pengukuhan OK Gowa sendiri diwarnai aktraksi dua pengendara Motor Komandan, Syahrul pun menitip pesan kepada pengurus OK Gowa untuk bekerja maksimal dalam mengawal Pilgub 2013 ini.

“Saya minta OK susuri hingga ke pelosok gunung, yakinkan masyarakat bahwa Syahrul yang terbaik, bahwa Syahrul tidak pernah keluar dari amanah rakyat sebagai pemimpin yang bersih,” pintanya.

Selain dihadiri ribuan warga Gowa, sejumlah komunitas juga ikut bergabung. Antara lain komunitas jeep, motor trail, dan sebagainya. (ute/soe)


Sumber: http://cakrawalaberita.com/politik/syahrul-tantang-rakyat-cari-korupsinya
Read More >>