Jumat, 01 Juni 2012

Pemprov Usul 1.885 Formasi CPNS 2013

MAKASSAR, - Badan Kepegawaian Daerah Sulawei Selatan (BKD Sulsel) segera mengajukan formasi penerimaan kebutuhan calon pegawai negeri sipil (CPNS) lingkup Pemerintah Provinsi Sulsel untuk tahun 2013 nanti. BKD Sulsel meminta kuota 1.885, terdiri atas 526 untuk tenaga medis dan 1.359 tenaga teknis.
Kepala BKD Sulsel, A Murny Amien Situru, mengatakan, usulan formasi tersebut secepatnya diajukan ke Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Pengusulan dilakukan setelah tujuh persyaratan untuk penerimaan CPNS lingkup pemprov telah dirampungkan.
“Untuk formasinya itu akan ada kita terima sekitar 1.885 orang. Kita kirim surat untuk penerimaan itu yang ditandatangi Pak Gubernur. Jadi penerimaan ada 1.885 terdiri dari tenaga medis sekitar 526 orang dan tenaga teknis 1.359. Persyaratan yang diminta sudah selesai,” jelas A Murny di ruang kerjanya, Kamis, 31 Mei.
Ketujuh syarat sebelum mengusulkan formasi, yakni melakukan laporan perhitungan kebutuhan pegawai, uraian jabatan, laporan analisis beban kerja, peta jabatan, daftar urut kepangkatan, laporan redistribusi, serta proyeksi lima tahun ke depan.
Menurut Murny, formasi itu sisa menunggu tanda tang­an Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
“Ini tinggal ditandatangani Pak Gubernur.  Secepatnya akan kami ajukan karena tidak boleh lewat dari bulan Juni 2012. Kapan sudah lewat dari bulan Juni baru diajukan untuk penerimaan tahun depan, maka itu akan masuk dalam formasi penerimaan tahun 2014,” terangnya.
ih jauh, A Murny berharap agar usulan formasi tersebut tidak lagi dikurangi oleh pemerintah pusat, lantaran jumlah tersebut saat ini masih butuh pegawai. “Kami berharap agar disana jumlah ini tidak dipotong,” harapnya.
Diketahui sebelumnya, terkait pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abubakar, soal penerimaan CPNS kembali dibuka tahun 2012 yang mencapai 60 ribu orang di seluruh Indonesia
Sebab itu, BKD Sulsel telah memastikan tidak ada penerimaan CPNS umum sampai akhir 2012 ini, saat melakukan konsultasi langsung ke Kemenpan- RB.
A Murny mengaku, keterangan Menpan-RB, Azwar Abubakar yang akan menerima 60.000 CPNS di seluruh daerah di Indonesia dikhususkan untuk  honorer K1 dan K2.
Hal ini ditegaskan Murny setelah pihaknya melakukan konsultasi langsung ke Kemenpan- RB pada akhir pekan lalu. Dia sengaja me­ngirim tim untuk memastikan keterangan menteri tersebut.

BKD Terbaik
Terkait kinerja BKD Sulsel, baik soal administrasi PNS dan prestasi program kerjanya, mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.
Apresiasi tersebut, BKD Sulsel kembali menerima penghargaan pelayanan terbaik untuk administrasi kepegawaian di luar Pulau Jawa.
Penghargaan ini diterima BKD Sulsel dalam dua tahun beruntun, yakni 2011 dan tahun 2012 ini.
Kepala BKD Sulsel, A Murny Amien Situru, di kantornya, kemarin, menjelaskan, penghargaan tersebut merupakan penilaian yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dalam rangka BKN Awards Tahun 2012.
“Jadi penghargaan ini diberikan dalam rangka BKN Awards yang setiap tahun diberikan. Pemerintah Sulsel sudah dua tahun berturut-turut mendapatkan peringkat pertama bidang kepegawaian. Penghargaan ini diraih berdasarkan penilaian sejumlah item, tentang pengelolaan kepegawaian,” jelas Murny.
Dalam penilaian tersebut, lanjut dia, di antaranya perencanaan pegawai, pengembangan pegawai, kebijakan rekruitmen pegawai yang terbuka, transparan dan akuntabel, kebijakan karir dan mutasi pegawai, penegakan disiplin pegawai, pengelolaan manajemen kepegawaian, serta integritas dan keterbukaan informasi kepegawaian.
“Berdasarkan penilaian itu, Sulsel peringkat pertama, dan ini merupakan penilaian kinerja kita dalam hal pengelolaan kepegawaian. Makanya, kemarin saya ke Jakarta karena kita mendapatkan penghargaan itu,” ujarnya. (eky/ism/ute)

Sumber: http://cakrawalaberita.com/provinsi/pemprov-usul-1885-formasi-cpns-2013
Read More >>

BNI Bersedia Fasilitasi Pengembangan Agribisnis Sulsel

BNI Bersedia Fasilitasi Pengembangan Agribisnis Sulsel
Makassar - Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo menyatakan banknya bersedia memfasilitasi pengembangan agribisnis di Provinsi Sulawesi Selatan, bila sudah mendapat gambaran yang jelas mengenai visi dan arah dari pemerintah daerah.

"Kami bisa memfasilitasi program-program pemerintah karena kawasan timur bagi saya penting. Banyak yang harus kita fasilitasi, cuma lagi-lagi 'kan arahannya itu dari masing-masing kepala daerah. Visinya dan arahnya ke mana," katanya dalam pertemuan dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Kamis.

Dengan demikian, lanjut dia, pimpinan BNI pusat memperoleh gambaran yang kemudian akan diteruskan ke pimpinan wilayah.

"Seperti tadi yang kita bicarakan, agribisnis. Ada beberapa yang sudah kita fasilitasi dan kita diberitahu lagi ada industri "packaging" (kemasan), kita juga pikirkan," ujarnya.

Setelah pertemuan dengan Gubernur, ia dan rombongan pimpinan BNI melanjutkan kunjungan kerja ke Universitas Hasanuddin (Unhas).




Di Unhas, Gatot menyampaikan kuliah umum, memyerahkan beasiswa dan meluncurkan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BNI. Dari Unhas rombongan direksi kemudian mengunjungi Kawasan Industri Makassar. (T.KR-RY/A013)


Sumber: http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/39272/bni-bersedia-fasilitasi-pengembangan-agribisnis-sulsel
Read More >>

Wagub Minta Wisata Toraja Diprioritaskan


JUMAT, 01 JUNI 2012 10:27

Tana Toraja merupakan obyek wisata yang terkenal hingga ke manca negara dengan kekayaan budayanya. Kabupaten yang terletak sekitar 350 km sebelah Utara Kota Makassar ini sangat terkenal dengan bentuk bangunan rumah adatnya dan pesta kematian bernama rambu solo.
Rumah adat bernama tongkonan, atapnya terbuat dari bambu yang dibelah dan disusun bertumpuk, namun saat ini banyak juga yang menggunakan seng. Tongkonan ini juga memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti strata emas, perunggu, besi dan kuningan.
Even menarik di kawasan wisata ini yaitu ada­nya upacara pemakaman jenazah (rambu solo) dan rambu tuka (pesta syukuran) yang merupakan kalender tetap tiap tahun. Selain even tersebut, para pengunjung bisa melihat dari dekat obyek wisata budaya menarik lainnya seperti penyimpanan jenazah di penampungan mayat berbentuk “kontainer” ukuran raksasa dengan lebar 3 meter dan tinggi 10 meter serta tongkonan yang sudah berusia 600 tahun di Londa, Rantepao.
Untuk menuju Tana Toraja yang mengagumkan ini terdapat jalur penerbangan domestik Makassar - Tanah Toraja yang saat ini hanya sekali seminggu dan memakai pesawat kecil berpenumpang delapan orang, yang memakan waktu 45 menit dari Bandara Hasanuddin Makassar. Jika lewat darat, perjalanan yang cukup melelahkan ini membutuhkan waktu selama tujuh hingga 10 jam.
Karena kemampuan itu, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang meminta agar upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI untuk mengembangkan sektor pariwisata Sulsel bisa lebih diperioritaskan pada pembangunan wisata di Tana Toraja.
Hal itu disampaikan Agus di depan Direktur Pencitraan Indonesia Ditjen Pemasaran Pariwisata, Esthy Reko Astuti, saat membuka Rakornis perencanaan bidang pemasaran pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Hotel Quality Makassar, Kamis, 31 Mei.
“Saya minta kepada Kementerian Pariwisata melalu Ibu Esthy agar membantu mengembalikkan kejayaan wisata Tator lewat pemasaran pariwisata yang gencar dilakukan oleh Kementerian Pariwisata,” kata Agus kemarin.
Menurut Agus, Tator merupakan potensi wisata Sulsel yg patut dibanggakan dan di kemabngkan karena memiliki adat istiadat yang sangat unik, dan karakter alam yang spesifik. “Sebab itu, saya kira  untuk pengembangannya harus ditangani secara serius dari semua pihak, termasuk pemerintah pusat,” ujarnya.
Selain itu, mantan Ketua DPRD Sulsel ini juga mengatakan bahwa kegiatan pemasaran pariwisata itu harus dilakukan dengan perencanaan yang tepat sehingga bisa membuat konsumen wisatawan tahu dan mengerti tentang produk pariwisata yang dipasarkan itu.
Lebih jauh, Agus yakin jika pemasaran pariwisata dikemas dengan baik melalui perencanaan yang matang, maka itu akan menjadikan produk yang dipasarkan akan memiliki nilai lebih serta memiliki aksebilitas.
“Kalau itu kita bisa lakukan, maka Sulsel akan menjadi penyangga pilar pertumbuhan Pariwisata di Indonesia timur,” tandasnya. (eky/ute)
Read More >>