JUMAT, 18 MAY 2012
FIGUR
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengaku jika penghargaan yang diraih
sebagai Pengendali Inflasi Daerah terbaik nasional merupakan hal yang
sulit. Sama sulitnya dengan mendapatkan predikat Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Penghargaan ini sangat sulit diraih karena masalah inflasi bukan
program yang berdiri sendiri,” kata Syahrul Yasin Limpo, usai menerima
penghargaan untuk Sulsel sebagai Pengendali Inflasi Daerah terbaik
nasional di Jakarta, Rabu, 16 Mei.
Ia mengungkapkan, program pengendalian inflasi diikuti dengan regulasi
pemerintah yang menyimulasi ekonomi dan mengatur distribusi serta
produksi. Inflasi terkait dengan tingkat pertumbuhan ekonomi, daya beli
masyarakat, kebutuhan dasar, dan keteraturan dari semua aspek.
“Biarpun uang banyak, kalau barangnya tidak tersedia, maka inflasi akan
naik. Karenanya, stok barang harus tersedia dan diatur hingga tingkat
distribusi,” terangnya.
Ia menambahkan, inflasi juga terkait dengan perputaran uang di suatu
daerah yang diatur oleh Bank Indonesia. Karenanya, bank juga memegang
peranan penting dalam membantu pemerintah.
“Inflasi bisa dikendalikan karena ada peran aktif perbankan dan pemerintah yang sifatnya komprehensif dan integral,” imbuhnya.
Penghargaan yang ke-113 kepada Syahrul tersebut diserahkan oleh Menteri
Koodinator dan Perekonomian Hatta Rajasa di Grand Hotel Sahid, Jakarta,
Rabu lalu.
Penghargaan tersebut sekaligus membuktikan bahwa Sulsel perlahan maju
dan berhasil membuat pemerintah pusat terkesima. Apresiasi berupa
penghargaan pun mengalir dan itu membuat Syahrul memecahkan rekor MuRI
sebagai gubernur penerima penghargaan terbanyak di Indonesia.
(eky/ism)