Selasa, 27 Maret 2012![]() | |
MAKASSAR
– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mengakui proyek revitalisasi
Benteng Rotterdam Makassar tak bisa mencapai target penyelesaian hingga
2013. Meski telah menghabiskan anggaran puluhan miliar rupiah, namun di sisi kanan dan belakang benteng peninggalan Kerajaan Gowa tersebut belum bersih dari bangunan ataupun kantor. Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel Julianus Batara mengungkapkan, tidak tercapainya target lantaran faktor keterbatasan anggaran. Selain masalah anggaran, faktor lain yang menghambat adalah soal koordinasi antarinstansi di lapangan yang tampaknya tak berjalan sesuai yang diinginkan. ”Target kami sebenarnya 2012-2013 (revitalisasi Rotterdam) selesai.Itu supaya sektorsektor lain juga siap. Namun, sektor lain tak sesiap yang kami rencanakan. Ini persoalan koordinasi,” katanya kepada SINDOkemarin. Revitalisasi Rotterdam dimulai sejak 2 tahun lalu dengan menghabiskan anggaran Rp37 miliar. Revitalisasi tahap I dan II meliputi pembuatan kanal di samping Rotterdam, renovasi dan pengecatan gedung peninggalan Belanda ini, serta pembuatan space ruang terbuka hijau (RTH) di bekas Kantor Disperindag Sulsel. Tahun ini, Pemprov kembali mengagendakan untuk Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) yang berada di samping Rotterdam ke kawasan Maccini Sombala of Indonesia (MOI). Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp10 miliar. ”Sepertinya ini agak berat dan sulit saya berikan kesimpulan. Butuh kerja keras.Anggaran saja sampai sekarang belum ada. Tidak mungkin RRI mau pindah kalau tidak ada kompensasi,”ujar dia. Apalagi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memoratorium atau penghentian sementara revitalisasi terhadap seluruh situs sejarah dan purbakala di Tanah Air. Dengan sendirinya, tahun ini hingga beberapa tahun ke depan, Pemerintah Pusat tidak melakukan penganggaran untuk pembiayaan situs bersejarah. Meski demikian, lanjut Julianus, Pemprov tetap berupaya menjalankan tahapan revitalisasi untuk mengembalikan Benteng Rotterdam sesuai bentuk aslinya. ”Sampai sekarang belum ada perkembangan mengenai relokasi RRI. Tetapi, kami upayakan berjalan sesuai tahapan yang dirancang,”ujarnya. Sebelumnya, Kadisbudpar Sulsel Syuaib Mallombassi telah memastikan tahun ini,proses relokasi RRI akan mulai dilaksanakan. ”Lahan dan bangunannya kami gantikan dengan yang di Maccini Sombala. Itu alternatif dan kami juga sudah melakukan pembicaraan dengan pihak RRI,” ujar dia,belum lama ini. |

Gubernur
Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo secara resmi membuka
pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVII tingkat Provinsi
Sulawesi Selatan di pelataran Masjid Islamic Centre Kabupaten Sinjai,
Sabtu, 24 Maret 2012. Kegiatan ini diikuti sekitar 2.150 kontingen dari
seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, dimulai dengan defile
kafilah dari tiap-tiap daerah. Mereka memperkenalkan budaya dan potensi
daerah yang dimiliki masing-masing, kemudian penyerahan piala bergilir
dari juara MTQ dari Kota Palopo kepada panitia.
Gubernur
Sulsel dalam tanggapannya menegaskan bahwa pelaksanaan MTQ XXVII ini
merupakan moment penting bagi umat Islam di Sulsel, khususnya dalam
ajang silaturrahmi. Sinjai merupakan pioner dan menjadi awal yang baik,
karena Sinjai memberikan ruang untuk pelaksanaan MTQ.
Gubernur
menambahkan, hasil yang menunjukkan adanya proses yang baik.
Kebaikan-kebaikan itu merupakan awal untuk mendapatkan qari-qariah
terbaik untuk bertanding di tingkat nasional. Sulsel pernah terpuruk
pada tingkat 14, kemudian naik keperingkat 9. Di Kalimantan menjadi
peringkat ke 6 dengan segala daya, dan terakhir di Banten peringkat ke 5
yang kemudian turun ke peringkat 6.
Bupati
Kabupaten Sinjai, Andi Rudiyanto Asapa dalam sambutannya mengatakan
bahwa pelaksanaan MTQ ini menjadi amanah dan kepercayaan yang harus
diemban. Kesuksesan yakni sukses penerimaan, sukses perlombaan dan
sukses prestasi harus mampu diraih. Beliau juga mengungkapkan rasa
terima kasihnya yang telah memberikan kepercayaan kepada Kabupaten
Sinjai yang telah menunggu selama 24 tahun untuk pelaksanaan MTQ
tersebut.
Hadir
dalam perhelatan akbar tersebut, Wakil Menteri Agama, Prof. DR.
Nazaruddin Umar, Bupati Sinjai, Andi Rudiyanto Asapa, Ketua DPRD Sulsel,
Muh. Roem, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Sulsel, serta
bupati/walikota se-Sulsel.