Sabtu, 22 September 2012

Rangkaian HUT Sulsel - Oktober, Presiden SBY Resmikan Fort Rotterdam



Sabtu, 22 September 2012
MAKASSAR – Peresmian revitalisasi tahap I dan II Benteng Rotterdam Makassar akhirnya menemui titik terang. Rencananya, situs bersejarah tersebut akan diresmikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhotono (SBY),Oktober mendatang. 

Kedatangan orang nomor satu di republic ini sekaligus untuk menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) Sulsel yang ke 343.Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel Jufri Rahman mengatakan, penjadwalan ulang peresmian Fort Rotterdam menunggu kepastian kedatangan SBY. “Kita belum jadwalkan ulang peresmian revitalisasi Rotterdam karena menunggu kedatangan Presiden. Rencananya beliau akan datang pada Bulan Oktober,”katanya kepada wartawan kemarin.

Jufri yang juga Kepala Badan Diklat Sulsel menyebutkan,dalam kunjungan kerjanya ke Makassar, SBY dijadwalkan meresmikan Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Pallangga Kabupaten Gowa. Diketahui,peresmian revitalisasi Rotterdam sudah tiga kali mengalami penundaan dari jadwal yang dilansir oleh Disbudpar Sulsel dan Pemprov Sulsel.

Awalnya, revitalisasi Rotterdam direncanakan diresmikan pada awal Januari lalu, kemudian ditunda tanggal 15 Februari, namun kembali diundur menjadi tanggal 22 Februari lalu.Kendati demikian, hingga saat ini belum juga diresmikan. “Sebenarnya kita sudah tidak menemukan adanya kendala yang berarti di sana. Proyek revitalisasi benteng sen-diri kan sudah lama rampung. Sisa mau diresmikan saja kok,” bebernya.

Revitalisasi yang berlangsung sejak tahun 2010 di Benteng Rotterdam telah rampung 100%.Revitalisasi tahap I dan II tersebut telah menghabiskan dana sebesar Rp37 miliar yang berasal dari anggaran pemerintah pusat. Sekretaris Disbudpar Sulsel Julianus Batara menyebutkan, revitalisasi tahap I dan tahap II ini meliputi pembuatan kanal di samping Rotterdam, renovasi dan pengecetan gedung peninggalan Belanda ini, serta pembuatan ruang terbuka hijau (RTH) di bekas Kantor Disperindag Sulsel.

Selain itu,revitalisasi ini juga menyentuh penataan ulang Museum Lagaligo yang berada di dalam kompleks Fort Rottedam. Meski belum diresmikan pasca revitalisasi,namun benteng ini tetap dibuka untuk umum. ● wahyudi 

Read More >>

Rektor UIT : Gubernur Buktikan Prestasinya


Sabtu, 22 September 2012



Makassar, – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin limpo menghadiri pengukuhan mahasiswa baru universitas Indonesia Timur hari ini Sabtu (22/09/2012) di celebes convention center.

Acara dihadiri kurang lebih 3000 mahasiswa baru yang akan menempuh pendidikan di UIT, kegiatan turut dihadiri Ketua Yayasan Universitas Indonesia Timur dan rektor UIT beserta seluruh civitas akademi UIT.

Dalam sambutannya rektor UIT Prof Dr. H. baso Amang SE, Msi mengatakan bahwa diharapkan agar seluruh maba agar bisa menjaga nama baik kampus UIT dengan tidak melakukan tindakan anarkis ataupun demo anarkis.

Selanjutnya rektor mengatakan bahwa sulsel bisa berprestasi karena gubernurnya juga berprestasi.

“Bukan hal mudah untuk membawa sebuah propinsi itu berprestasi tapi pak gubernur Syahrul sudah membuktikan prestasinya di tingkat nasional dengan 117 prestasi,” ujar rektor. [KM/HMS]

Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=14602
Read More >>

Kadis Peternakan Sinjai Terima Penghargaan



Sabtu, 22  September, 2012

Kepala dinas peternakan Sinjai, drh. Aminuddin Zainuddin, menerima penghargaan dari gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, karena kemampuannya meningkatan populasi sapi secara signifikan berdasarkan hasil sensus BPS Sulsel tahun 2011. Selain kadis peternakan Sinjai, kadis Peternakan Gowa Ahmad Syamsir, Kadis Peternakan Maros, Wajo dan Bone juga menerima penghargaan yang sama.

Penghargaan yang diserahkan di gedung graha pena, Rabu (21/9) ini, bersamaan dengan pelaksanaan workshop peternakan, dalam rangka mendukung program penyelamatan sapi atau kerbau betina produktif. Dalam sambutannya Syahrul menyampaikan bahwa, daerah yang mendapat penghargaan adalah daerah yang sukses dalam program pengembangan satu juta sapi.  ”Tidak ada alasan untuk tidak memenuhi target tersebut. Selain potensi daerah, juga karena sumber daya manusia dan alam yang kita miliki, Tegasnya.
Sulawesi Selatan menurut ketua partai Golkar Sulsel ini, merupakan pemasok utama sapi di Indonesia. Itu karena kebutuhan sapi nasional hanya dua juta ekor, sementara produksi sapi di Sulsel mencapai satu juta ekor. Selain penghargaan untuk lima daerah yang berhasil mengembangkan populasi sapi, pada workshop ini, gubernur juga menyerahkan penghargaan kepada tiga petugas teknis dan petugas inseminasi dari tiga kabupaten yakni Ruslan (Bulukumba), drh Kuncoro (Lutra) dan Herman Azis (Pinrang).
Read More >>