Selasa, 10 Juli 2012

Dana Talangan PT IKI Cair Agustus


Selasa, 10 Juli 2012
AKASSAR – Dana talangan PT Industri Kapal Indonesia (IKI) dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) senilai Rp260 miliar akan dicairkan secara bertahap mulai Agustung mendatang.


Direktur PT IKI Makassar Fajar Harry Sampurno Kuffal mengungkapkan, pemberian dana talangan tersebut sudah diproses dan telah disetujui oleh DPR. Saat ini, pihaknya sisa menunggu pencairannya dari Pemerintah Pusat. “Kita perkirakan dana dari Kementerian BUMN ini akan cair pada akhir Agustus ini,” ungkap Fajar kepada wartawan kemarin. Dia mengklaim, hingga saat ini perusahaan yang dipimpinnya telah bangkit dari keterpurukan. Buktinya, kata Fajar,PT IKI telah melakukan perbaikan terhadap 26 unit kapal laut.Kapal yang menjalani perbaikan tersebut diantaranya jenis tangker, ferry, kapal penumpang, serta satu unit kapal pesiar dari Australia.

“PT IKI sekarang sudah mulai bangkit. Kami sudah siap melaksanakan pembangunan kapal. Kita sudah perbaiki lebih dari 26 kapal di Makassar,” ujar dia usai menemui Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Rujab Gubernur. Menurutnya,anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan ke-26 unit kapal tersebut mencapai Rp20 miliar, yang bersumber dari anggaran yang dimiliki oleh PT IKI. Dia pun berharap, dengan cairnya dana talangan dari pemerintah pusat,BUMN yang dipimpinnya bisa lebih bergeliat.

Pasalnya, anggaran tersebut akan dipakai untuk membiayai perbaikan graving dock serta slep way. Diketahui,PT IKI Makassar kolaps pada 1998 lalu bertepatan dengan krisis moneter.Akibat fluktuasi nilai rupiah terhadap dollar Amerika pascakrisis moneter, utang perusahaan terus menumpuk hingga mencapai Rp200 milar. Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, PT IKI tak sepantasnya mengalami kemerosotan seperti yang terjadi selama ini.

Menurut dia, BUMN ini merupakan kebanggaan milik masyarakat Sulsel. Olehnya itu, dia meminta kepada Kementerian BUMN, penanganan PT IKI tak boleh dijadikan second industri dari perusahaan lainnya.“Saya justru merasa tak pantas PT IKI hanya seperti sekarang, apalagi bankrut.Kecuali kalau memang terjadi korupsi di dalamnya,” jelas Syahrul. Mantan Bupati Gowa ini pun menginginkan kepada manajemen PT IKI untuk memperlihatkan kinerjanya secara nyata pada tahun ini.Selain itu, dia berjanji akan melakukan kunjungan untuk melihat hasil yang dicapai selama ini.

“Kita di Sulsel menunggu membaiknya PT IKI. Mudahmudahan manajemen tak membuat saya kecewa. Saya juga katakan,bahwa saya siap ambil alih PT IKI kalau masih ngalor-ngidul. Saya pertaruhkan jabatan saya untuk ini,” tegasnya. wahyudi
 
Read More >>

Kelangkaan Solar- Gubernur Minta Laporan Pertamina


Selasa, 10 Juli 2012
MAKASSAR – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo berjanji segera memanggil manajemen PT Pertamina Regional VII Makassar terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar di Kota Makassar dan daerah lainnya.


Pemanggilan tersebut untuk mengetahui bagaimana kondisi serta ketersediaan stok BBM terutama menjelang bulan suci Ramadan 1433 H di 24 kabupaten/ kota di Sulsel. “Saya sudah telepon General Manager (GM) Pertamina RegionalVII Makassar.Minggu ini dia harus lapor ke saya,separah apa kondisi BBM yang ada,”jelasnya kepada wartawan kemarin.

Dengan mengetahui kondisi yang ada, dia berharap Pemprov Sulsel dan Pertamina,serta pihak lainnya,bisa mengambil langkah sehingga kedepannya kelangkaan solar bisa diminimalisir. Berdasarkan pantauan SINDO, sejak akhir pekan lalu, kelangkaan solar terjadi mulai dari Kota Makassar,Wajo, Luwu, hingga Luwu Timur (Lutim). Beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bahkan sudah beberapa hari tak mendapatkan jatah solar dari PT Pertamina Regional VII Makassar. Meski demikian, kata gubernur, kelangkaan BBM jenis solar di Sulsel tak separah dengan provinsi lainnya.

“Kemarin saya telepon sama GM Pertamina untuk mengontrol lima titik utama di Sulsel. Salah satunya itu di Palopo,”tandasnya. Sementara itu,External Relation Pertamina Region VII Makassar Rosina Nurdin yang dikonfirmasi mengungkapkan, pihaknya telah menambah penyaluran solar sebesar 20% untuk mengatasi kelangkaan di tengah masyarakat.Sebelumnya, Pertamina hanya menyuplai 180 KL BBM jenis solar ke sejumlah SPBU di Sulsel. Hal ini untuk mengatur penyaluran BBM bersubsidi sehingga mencukupi dengan kuota yang diberikan dari pemerintah pusat.

“Kita telah menambah suplai sebesar 20%. Sebelumnya hanya 180 KL, dengan penambahan ini berarti yang kita salurkan 220 KL,”katanya. Menurut Rosina, dengan kuota penyaluran 180 KL,sebelumnya dianggap mencukupi untuk kebutuhan di Sulsel. ● wahyudi 

Read More >>

Pemprov Sulsel Fokuskan Baperstok

Selasa, 10 Juli 2012

MAKASSAR, --Terjadinya kenaikan harga pada sejumlah kebutuhan bahan pokok di beberapa pasar tradisional dan mo­dern, menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah mempersiapkan baperstok untuk sejumlah bahan pokok kebutuhan.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, adanya kenaikan harga barang kebutuhan bahan pokok merupakan gejolak yang terjadi secara nasional. Apalagi saat ini menjelang bulan Ramadhan.
Meski begitu, ia mengaku untuk tetap mengantisipasi terjadinya lonjakan harga, maka Pemprov Sulsel saat ini siap terlebih dahulu harus fokus pada persiapan baperstok lebih dahulu.
“Ini semua perlu pengaturan-pengaturan. Insya Allah satu pekan ini perhatian saya lari ke sana. Makanya yang selalu saya lakukan adalah mempersiapkan bapperstok dulu, kemudian pengaturan dan pengawalan pendistribusiannya serta bagaimana kita menekan kebijakannya,” jelas Syahrul, Senin, 9 Juli.
Mantan Bupati Gowa dua periode ini juga mengatakan, akan segera memanggil seluruh unit kerja yang terkait dengan itu.
“Ini hari juga akan saya panggil seluruh unit kerja terkait. Dan setelah itu, mereka harus rapat dengan kabupaten/kota untuk menentukan langkah selanjutnya. Ini kami lakukan supaya stok untuk semua kebutuhan pokok tercukupi rakyat bisa tercukupi,” katanya.
Mantan Wakil Gubernur Sulsel ini juga mengatakan bahwa biasanya, yang dilakukan Pemprov Sulsel untuk penanganan itu dengan tiga agenda itu, yakni siapkan baperstok, pengaturan dan pengawalan pendistribusian serta menekan kebijakan itu.
“Biasanya cara ini juga cukup berhasil.  Mudah-mudahan ini bisa kita atasi, dan kalau memang tetap tidak bisa, maka kami akan melakukan operasi pasar,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Sulsel Irman Yasin Limpo mengatakan, ketersediaan stok kebutuhan bahan pokok jelang Ramadhan hingga Lebaran masih aman.
Untuk itu, kata dia, langkah awal untuk tetap menjaga kestabilan bahan pokok tersebut di Sulsel, Pemprov Sulsel melakukan langkah-langkah pengamanan secara terpadu.
“Kami telah menyampaikan surat pemberitahuan gubernur kepada seluruh bupati dan wali kota se Sulsel untuk tetap aktif mengantisipasi menjaga stok dan harga bahan pokok,” jelas Irman, beberapa waktu lalu.
Dalam surat tertangal 29 Juni nomor 511 itu, Gubernur Sulsel meminta kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan pelaku usaha di masing-masing wilayah.
Gubernur juga meminta kepada para kepala daerah agar semua aktif melakukan kunjungan kerja ke pasar-pasar tradisional dan gudang pengecer, serta sentra pendistribusian kebutuhan pokok.
Termasuk mengintensifkan pemantauan pasokan dan harga kebutuhan pokok serta pengawasan, terutama pada produk makanan dan minuman yang ada di wilayah kerja masing-masing.
Pemprov juga meminta agar dilakukan koordinasi pada lembaga yang membidangi keamanan dan perhubungan dalam hal memprioritaskan pengangkutan kebutuhan pokok masyarakat.
Selain itu, pemerintah kabupaten kota juga diminta menggelar pasar murah yang dikerjasamakan dengan pelaku usaha di wilayah kerja masing-masing dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
“Termasuk membentuk posko, ini untuk menjadi tempat koordinasi antara pemprov dengan pemkab secara terintegrasi jika ada hal hal yang perlu antisipasi dari pemprov,” ujarnya.
Irman menambahkan, Pemprov Sulsel telah memikirkan langkah untuk menjaga suplai kebutuhan yang dihitung berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya.
“Jadi konsumsi perkapita itu yang harus tetap kami jaga, jika itu terpenuhi maka harga tidak akan berpengaruh, meski tetap akan ada spekulasi dari sejumlah pedagang,” katanya. (eky/ute)

Sumber: http://cakrawalaberita.com/provinsi/pemprov-sulsel-fokuskan-baperstok

 

Read More >>

SYL: Handuk-Radio Simbol Kerja, Bukan Baliho


 Selasa, 10 Juli 2012
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM--Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) memiliki komitmen tinggi untuk terus memajukan sektor pariwisata Sulawesi Selatan (Sulsel). Banyaknya daerah wisata di kawasan Sulsel merupakan potensi ekonomi yang harus dikembangkan oleh pemerintah demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata Sulsel, Gubernur Syahrul telah mencanangkan program Visit Sulsel 2012. Melalui kegiatan ini, tempat-tempat wisata di Sulsel diharapkan semakin dikenal dan menjadi destinasi utama wisatawan domestik maupun asing.

Agar promosi wisata ke Sulsel semakin menggema, Gubernur Syahrul kembali mengajak masyarakat Sulsel untuk ikut menyukseskan program tersebut.

Sebagai langkah konkretnya, Pemerintah Provinsi Sulsel, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel dan Bosowa menggelar “Grand Launching dan Pemantapan Kembali Visit Sulsel 2012” di Fort Rotterdam, Makassar, Selasa (10/7).

Dalam kesempatan pemantapan Visit Sulsel 2012 tersebut, Gubernur Syahrul menempelkan stiker Visit Sulsel 2012 kepada 10 taksi Bosowa secara simbolis. Nantinya, 2000 taksi milik Bosowa akan dipasangi stiker Visit Sulsel 2012. Para sopir taksi juga diminta sebagai penyambut wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke Sulsel.

Saat wisatawan naik taksi, Gubernur Syahrul akan menyambut tetamu dengan mengucapkan selamat datang di radio taksi. Langkah ini sebagai salah satu langkah untuk menyosialisasikan sektor pariwisata Sulsel.

Selain menempelkan stiker Visit South Sulawesi 2012, Gubernur Syahrul juga mengalungkan handuk kepada perwakilan pengusaha, organisasi massa, sopir taksi, dan media.

“Handuk dan radio ini sebagai simbol kerja. Sulsel bisa sukses hanya dengan kerja, bukan dengan baliho dan spanduk,” kata Syahrul, pada acara “Grand Launching dan Pemantapan Kembali Visit Sulsel 2012” di Benteng Rotterdam, Makassar, Selasa (10/7/12).


Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/07/10/syl-handuk-radio-simbol-kerja-bukan-baliho

Read More >>

Per Mei 2012, Kredit Tersalur di Sulsel Capai Rp 61,59 triliun


Selasa, 10 Juli 2012
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) terus mendorong perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk meningkatkan penyaluran kreditnya di sektor produktif. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan ekonomi Sulsel lebih berkualitas.

Peneliti Ekonomi Madya Senior BI, Gusti Raizal Eka P, mengatakan, sektor rill memang berperan penting dalam menggerakkan perekonomian, olehnya itu, perbankan perlu untuk lebih mendorong lagi peningkatan pembiayaan produktifnya.

Berdasarkan data BI per Mei 2012, secara umum, pertumbuhan penyaluran kredit bank umum di Sulsel memperlihatkan pertumbuhan yang positif. Penyaluran kredit mencapai Rp 61,59 triliun atau mengalami peningkatan sekitar 26,7 persen dari penyaluran kredit tahun lalu di periode yang sama yakni sebesar Rp 48,62 triliun.(*)


Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/07/10/per-mei-2012-kredit-tersalur-di-sulsel-capai-rp-6159-triliun
Read More >>

Gubernur Minta IKI Membuat Terobosan


Selasa, 10 Juli 2012 
MAKASSAR,  -- Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta agar PT Industri Kapal Indonesia (IKI) segera dibenahi. tahun ini, IKI diharapkan melakukan terbosan baru agar bisa memproduksi dan menerima pesanan rehabilitasi kapal.

"Saya mau melihat tahun ini PT IKI sudah ada terobosan, dan harus bangkit," kata Syahrul usai menerima Direktur PT IKI Fajar Harry Sampurno Kuffal, di Rumah Jabatan Gubernur, Senin 9 Juli.

Syahrul mengatakan, Indonesia, khususnya Sulsel sangat membutuhkan kapal. Oleh karena itu, dia meminta agar PT IKI membuat rancangan agar bisa mengajukan anggarannya ke pemerintah. "Ajukan kepada saya, nanti saya yang terobos untuk dapatkan anggarannya," ujarnya.

Menurutnya, PT IKI tidak pantas seperti sekarang. IKI kata dia, adalah kebanggaan di Sulsel oleh karena itu penanganannya tidak boleh sebagai second industry atau second business.

"Itu sudah saya sampaikan kepada Menteri BUMN dan orang-orang IKI. Oleh karena itu, saya justru merasa tidak pantas IKI hanya seperti sekarang apalagi bangkrut, kecuali kalau korupsi memang di dalamnya," terangnya.

Sementara, Direktur PT IKI Fajar Harry Sampurno Kuffal, berharap agar Gubernur Sulsel bisa mensupport PT IKI dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi. Termasuk, dukungan untuk membuat terobosan agar PT IKI bisa eksis.

PT IKI mendapat bantuan dari APBN tahun senilai Rp260 miliar dan akan dikucurkan Agustus tahun ini. Oleh karena itu, pihaknya juga terus berbenah termasuk perbaikan sarana dan renovasi kapal (grafing dock), serta persiapan sistem. Khusus graffing dock, bagian pintu sudah rampung dan telah diresmikan pada 22 Maret lalu.

Saat ini, pihaknya memperbaiki bagian lain, seperti pompa. Pengerjaan ini, katanya, sudah dilakukan sejak Januari lalu. "Sejak Januari hingga sekarang, sudah ada 26 kapal yang masuk termasuk Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP)," ungkapnya.

Saat ini, pihaknya juga mengembangkan kerja sama dengan BUMN lain. Setelah bekerja sama dengan PT Semen Tonasa, PT Krakatau Steel (KS), PT ASDP, serta PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), kali ini PT IKI Makassar menggandeng PT Biro Klasifikasi Indonesia dan BRI.

Bentuk kerja sama dengan BRI menurutnya, yaitu bersinergi dalam pembuatan ID Card karyawan serta pengaturan rekening untuk sistem penggajian via BRI. (aci/upi)



Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120710013153-gubernur-minta-iki-membuat-terobosan
Read More >>

Jalur Perintis-Tol Kurangi Kemacetan


Selasa, 10 Juli 2012 
Pemprov Anggarkan Pembangunan Jalan Rp10 M 

MAKASSAR, FAJAR -- Kemacetan lalu lintas di ruas Jalan Perintis Kemerdekaan dapat sedikit terurai dengan pembangunan jalur alternatif tembus Jalan Tol Sutami. Pemprov Sulsel mengalokasikan anggaran Rp10 miliar untuk pembangunan Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Ir Sutami, tahun ini.

Kepala Dinas Bina Marga Sulsel, Abdul Latief mengatakan, anggaran Rp10 miliar itu untuk pembangunan jalan sepanjang satu kilometer. Ruas jalur alternatif yang akan dibangun direncanakan sepanjang lima kilometer.
"Pembangunannya secara bertahap, jadi belum bisa tembus tahun ini. Hanya satu kilometer dahulu yang bisa dikerjakan untuk pematangan dan pengaspalannya. Tahun berikut dianggarkan lagi," kata Latief, Senin, 9 Juli.

Jalur alternatif ini direncanakan dimulai dari samping kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea. Rencana pembangunan dalam proses persiapan lelang.

Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang mengatakan, pembangunan jalur alternatif yang menghubungkan Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Tol Sutami sudah mendesak. "Bisa dibayangkan kalau Jembatan Tello rusak atau sangat padat, maka pengguna jalan akan lewat mana? Makanya perlu jalur lain," tuturnya.

Namun, pembangunan jalur alternatif ini juga perlu perencanaan matang. Pemprov Sulsel mempertimbangkan pembangunan jalan tersebut tidak dengan menimbun lahan, terutama pada lahan eksisting berupa rawa-rawa.

Selain pertimbangan lingkungan, juga harus mengantisipasi pertumbuhan kawasan pasca pembangunan jalan. Pengembangan kawasan seperti yang terjadi setelah pembangunan Jalan Tun Abdul Razak atau Jalan Hertasning Baru, tidak boleh terjadi di sepanjang jalur alternatif Perintis-Tol.

"Tidak boleh ada pengembangan kawasan seperti pembangunan perumahan dan lainnya. Kalau semua menimbun lahan akibat pertumbuhan kawasan, tidak ada lagi area resapan air. Air akan sulit mengalir," kata Agus.
Apalagi, jalur alternatif ini cukup dekat dengan Sungai Tello. Makanya, bila pemerintah memberi kesempatan kepada masyarakat untuk membuka kawasan dengan menimbun semua lahan, dikhawatirkan akan menimbulkan masalah banjir yang sulit teratasi di kemudian hari.

Salah satu perencanaan pembangunan jalan yang dipertimbangkan di kawasan ini dengan konsep jalan melayang. Selain mempertahankan kondisi lingkungan, juga bisa mengantisipasi penimbunan lahan oleh pertumbuhan kawasan akibat terbukanya akses jalan.

"Kita mau seperti jalan akses menuju Cengkareng atau jalur yang akan ke bandara di Surabaya. Rencananya seperti jalan melayang. Tidak ada pengembangan kota, hanya pembangunan jalan akses saja. (rif/pap)



Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120709194142-jalur-perintistol-kurangi-kemacetan
Read More >>

BUMN, Kadin, Distributor Siap Operasi Pasar

Selasa, 10 Juli 2012 
MAKASSAR,  -- Perusahaan pelat merah bersama Kadin, distributor bahan pokok, dan pemerintah daerah akan melakukan operasi pasar. Tujuannya, menstabilkan harga di pasar yang mengalami kenaikan jauh hari sebelum Ramadan.

"Kita tak mau ambil risiko, biasanya jelang Ramadan harga secara alami bergerak naik. Makanya, antisipasi kami, menggelar pasar murah di beberapa titik," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel Zulkarnain Arief, usai rapat persiapan Pasar Murah di Warkop 57 Makassar, Senin 9 Juli.

Menurut Zulkarnain, Pasar Murah hanya untuk memastikan penyediaan stok pangan dalam keadaan aman selama Ramadan sampai dengan Idulfitri 1433 H. Selain itu, Kadin juga akan mengawal seluruh matarantai pengelolaan produk pangan yang dibutuhkan masyarakat.

"Ada sembilan jenis bahan konsumsi dalam satu paket. Kita dibantu teman-teman dari BUMN dan distributor untuk pengadaan barang. Harganya tentu di bawah harga pasar," tuturnya.

Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulsel Hadi Basalamah mengatakan, harga sembako di Pasar Murah dijamin 30 persen lebih rendah dari harga di toko. Khusus di Makssar, kata dia, Pasar Murah yang melibatkan stakeholder sembilan bahan pokok, akan digelar di empat titik.

"Kami belum tentukan titiknya. Tim Pasar Murah masih akan menggelar rapat untuk menentukan jadwal sekaligus tempat pelaksanaannya," terang Hadi.

Adapun sembilan bahan pokok yang akan ditawarkan dalam Pasar Murah adalah beras, terigu, susu, minyak goreng, mentega, gula pasir, telur, dan mi instan. "Pasar Murah nantinya akan mengendarkan 1.000 paket," ucap Hadi.

Pemerintah kata Hadi, juga meminta aparat keamanan mengawal mobilitas barang konsumsi selama Ramadan sampai dengan Idulfitri 1433 H. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan rasa nyaman bagi pengguna jasa transportasi.

"Kelancaran transporasi barang, terutama hasil bumi, harus juga menjadi perhatian karena jika tak lancar, hasil bumi bisa cepat busuk," katanya. (aci/upi)



Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120710013513-bumn-kadin-distributor-siap-operasi-pasar
Read More >>

Bulog Sulsel Jamin Harga Beras Stabil


Selasa, 10 Juli 2012 

Makassar  - Kepala Divre Perum Bulog Sulsel Tommy S Sikado menjamin harga beras stabil menjelang Ramadhan, karena beras yang dikuasai Bulog Sulsel mencapai 208 ribu ton.

"Jumlah tersebut dapat mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Sulsel dan Sulbar hingga 24 bulan ke depan," kata Tommy di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, asumsi pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat di daerah ini selama setahun, karena rata-rata kebutuhan konsumsi masyarakat di wilayah kerjanya hanya 7.600 ton per bulan.

Dengan ketahanan beras tersebut, lanjut dia, masyarakat Sulsel dan Sulbar tidak perlu khawatir dengan lonjakan harga beras akibat kekurangan stok.

"Yang jelas, ketersediaan beras Sulsel aman. Sedang apabila ada praktek spekulan yang mencoba memainkan harga saat kebutuhan meningkat, tim kami senantiasa melakukan pengawasan," katanya.

Hal itu merupakan upaya Bulog dalam menjalankan fungsi pengawasan dengan memantau semua kemungkinan penyebab melonjaknya harga beras di pasaran.

Dia mengatakan, jadi mulai dari produksi, distribusi hingga ke tingkat pengecer, kami sudah menyiapkan tim untuk melakukan pengawasan. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat melindungi masyarakat dari ulah para spekulan.

Sementara itu, harga beras jenium medium yang merupakan tanggung jawab Bulog dalam menstabilkan harga, rata-rata di pasar tradisional dijual seharga Rp6.500 - Rp6.800 per liter.

"Beras medium ini harganya relatif stabil, hanya beras kualitas utama yang mengalami sedikit kenaikan seperti beras Kepala atau Kristal hanya mencapai Rp7.800 per kg, bahkan beras Celebes ada yang menjual hingga Rp8.300 per kg," kata salah seorang penjual beras di Pasar Terong, Makassar Sumaenah. (T.S036/B008)
Sumber: http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/40273/bulog-sulsel-jamin-harga-beras-stabil
Read More >>