Rabu, 29 Agustus 2012

Tan Malaka Pimpin Perusda Agroindustri


Rabu, 29 Agustus 2012

MAKASSAR – Meski telah pensiun dari PNS, mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Tan Malaka Guntur masih mendapatkan kepercayaan dari Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.

Dia ditunjuk untuk memimpin Perusda Agroindustri. Surat keputusan (SK) Gubernur terkait pemilihan Tan Malaka Guntur tersebut bahkan dikeluarkan sebelum Idul Fitri 1433 H lalu.Tan Malaka Guntur akan dilantik pada 5 September 2012 mendatang. Dengan hadirnya Perusahaan Daerah (Perusda) Agroindustriini, makagenapduaperusda yang ada di Sulsel yang ditargetkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). ”Pak Tan Malaka sebagai Direktur Perusda Agroindustri Sulsel itu.

Dia akan dilantik nanti bulan depan oleh Gubernur Sulsel,” kata Sekprov Sulsel A Muallim di Kantor Gubernur Sulsel,kemarin. Perusda Agroindustri ini nantinya akan lebih fokus kepada pengembangan kakao, beras, rumput laut, serta jagung yang selama ini menjadi komoditi andalan Sulsel. ”Perusda yang dipimpin Tan Malaka nanti akan diposisikan sebagai Bulog daerah, untuk pengamanan harga beras bagi petani. Selebihnya mengembangkan bisnisnya,”bebernya.

Soal anggaran, kata dia, rencananya akan dimasukkan pada APBD-Perubahan 2012 mendatang. Hanya saja,Muallim belum bisa memastikan berapa anggaran yang dibutuhkan. Sebelumnya,Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengeluarkan kebijakan untuk melikuidasi dua unit Perusda yang selama ini dinilai tidak memberikan kontribusi positif untuk daerah.

Kedua Perusda yang dilikuidasi tersebut yakni Perusda Pariwisata dan Perdagangan Umum. Sedangkan Perusda Umum dan Agrobisnis akan dipertahankan oleh Pemprov Sulsel. wahyudi 

Read More >>

Syahrul Hadiri Paripurna di DPRD Sulsel



Syahrul Hadiri Paripurna di DPRD Sulsel
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo

Makassar, 29 Agustus, 2012
Syahrul Hadiri Paripurna di DPRD Sulsel
MAKASSAR -- Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menghadiri rapat paripurna yang diagendakan oleh DPRD Sulsel, Kamis (30/8/2012). Rapat paripurna kali ini untuk mendengarkan pemandangan umum fraksi terhadap beberapa rancangan peraturan daerah (Ranperda) yang sementara digodok oleh DPRD Sulsel.
Kedua ranperda dimaksud adalah ranperda tentang partisipasi pihak ketiga dalam pembangunan daerah Provinsi Sulsel dan ranperda tentang sistem kesehatan Sulsel.
Selain mendengarkan pemandangan umum fraksi, juga paripurna untuk mendengarkan pendapat Gubernur Sulsel terhadap ranperda usul prakarsa DPRD Sulsel tentang pembentukan perusahaan penjamin kredist daerah Sulsel. (adin syekhuddin)
Read More >>

Gubernur Desak Pembangunan Kereta Api

Rabu, 29 Agustus 2012 
Anggaran Infrastruktur Rp180 T 

JAKARTA,  -- Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berjanji mengucurkan anggaran infrastruktur sebesar USD20 miliar atau Rp180 triliun, tahun depan. Para gubernur di Sulawesi sendiri mendesak pembangunan moda transportasi kereta api di kawasan ini.

HAL itu diungkapkan SBY saat membuka acara Asia-Pacific Ministers and Regional Governors Conference on Sustainable and Inclusive Infrastructure Development and Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition 2012 di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Selasa, 28 Agustus.

Pada sektor transportasi, kata SBY pemerintah akan menambah kapasitas jalan-jalan nasional sepanjang 4.278 kilometer (km). Selain itu, pemerintah juga akan membangun jalan-jalan baru sepanjang 559 km, rel kereta api sepanjang 380 km dan 15 pelabuhan udara baru.

Pemerintah telah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dengan enam koridor. Di dalam MP3EI ini, ada 135 proyek pembangunan infrastruktur dan sektor riil telah dimulai, dengan nilai investasi lebih dari Rp490 triliun. Melalui MP3EI, selain Pulau Jawa dan Sumatera yang relatif sudah lebih berkembang, kawasan-kawasan di Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Maluku, serta di Kepulauan Nusa Tenggara menjadi perhatian utama.

Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) sekaligus Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Llimpo, yang mendampingi SBY mengatakan, konferensi tersebut untuk memberikan ruang bagi daerah di seluruh Indonesia untuk memaparkan bagaimana peluang investasi di daerah mereka. Syahrul mengatakan, khusus di Sulsel ada tambang nikel, juga infrastruktur dasar yang perlu diperbaiki, apakah itu darat, udara, juga laut yang harus terbuka, termasuk kereta api.

Semua itu, lanjut Syahrul, bisa diwujudkan melalui koridor-koridor MP3EI sebagai lokomotif pembangunan di Indonesia. Tentu saja, kata Syahrul, investor tersebut, harus didukung dengan regulasi. Terkait regulasi, pemerintah daerah dan pemerintah pusat harus duduk bersama, mencari solusi yang tidak memberatkan investor, dan tidak merugikan pemerintah.

Selain itu, daerah juga harus menjamin keamanan investasi para investor. Sulsel, sebut Syahrul, merupakan daerah yang sangat aman bagi investor. Demikian pula ketersediaan energi listrik. Menurut Syahrul, energi listrik Sulsel  sangat mencukupi untuk kebutuhan investasi di Sulsel.

Sementara Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Infrastruktur, Konstruksi dan Properti, Zulkarnaen Arief, mengungkapkan, kegiatan seperti ini sudah dua kali digelar guna mendorong pertumbuhan infrastruktur di Indonesia.

Menurut Zulkarnaen Arief, kegiatan ini digelar Kadin dalam rangka menfasilitasi pemerintah dan para investor dari Asia Pasifik, seputar investasi infrastruktur di Indonesia yang bisa disinergikan. Saat ini, investasi infrastruktur yang sementara berjalan hampir Rp500 triliun. "Nanti akhir tahun akan kita hitung ulang kebutuhan infrastruktur kita," jelas dia.

Gubernur Sulawesi Barat yang juga Ketua Badan Kerja Sama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS), Anwar Adnan Saleh, mengapresiasi forum seperti ini. "Kita apresiasi kaena Kadin mau kerja sama gubernur. Pemerintah dan Kadin memang harus bersinergi untuk pembangunan infrastruktur," jelas Anwar.

Di Sulawesi Barat, kata Anwar, pihaknya akan menggenjot pelabuhan kontainer bertaraf internasional di Belang-belang dengan dukungan dengan tenaga listrik berkekuatan tinggi.

Pasca pilgub Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara mendatang, para gubernur se-Sulawesi rencana akan ke Rusia untuk merealisasikan jalur kereta api. Karena menurut Anwar, Rusia yang paling siap untuk merealisasikan jalur kereta api trans Sulawesi. (asw/yun)


Sumber:  http://www.fajar.co.id/read-20120828220810-gubernur-desak-pembangunan-kereta-api
Read More >>

Wagub Pastikan Pembangunan Sekolah Penerbangan di Luwu


Rabu, 29 Agustus 2012

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang memastikan sekolah penerbangan tetap akan di bangun di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulsel.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang memastikan sekolah penerbangan tetap akan di bangun di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulsel.
Keberadaan sekolah tersebut menurutnya sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan sumber daya ahli penerbangan di dunia dan Indonesia.
Agus AN kepada TRIBUN TIMUR di Makassar mengatakan, rencana tersebut tetap dipertahankan pemerintah provinsi, sambil menunggu pemenuhan syarat yang ditetapkan pusat yakni lahan bersih dan bersertifikat hak milik atas nama Pemerintah Kabupaten Luwu.
“Tidak benar jika ada pihak yang mengatakan Gubernur Syahrul memerintahkan pembatalan sekolah penerbangan di Luwu. Kami masih mempertahankannya di tingkat pusat. Saat ini, sertifikat tanah sedang diusahakan oleh Bupati Luwu Andi Muzakkar,” tegasnya.
Agus menjelaskan, dalam pertemuan Sudagar Bugis Makassar yang berlangsung di Menara Bosowa, Gubernur Syahrul Yasin Limpo telah menawarkan peluang investasi pembangunan sekolah tersebut kepada para pengusaha. Menurutnya, ia optimistis tawaran itu akan disambut sebab saat ini kebetulan ada pengusaha yang memang berminat.
Pengusaha yang dimaksud mantan Ketua DPRD Sulsel tersebut yakni Pieter Wattimena yang datang bersama Jusuf Kalla dari Jakarta. Pieter dan grup usahanya dari Swiss berminat untuk membuka sekolah penerbangan di Bua. Pieter selain pengusaha juga mantan Dan Lanud Hasanuddin dan Wakil Panglima Koopsau II.
“Kemarin (Minggu, 26/8/12) di Kalla Tower atas petunjuk Gubernur, saya pertemukan Kadis Perhubungan dengan Pak Pieter Watimena, untuk membahas sekolah penerbangan di Bua, Kabupaten Luwu. Saat ini beliau sementara menuju Luwu untuk melihat langsung. Kemarin juga sudah dikomunikasikan dengan Bupati Luwu Andi Muzakkar,” ujarnya.
Agus menambahkan, pada awalnya Pieter berencana menempatkan investasi sekolah penerbangan di Kupang. Tapi setelah melihat penawaran pemerintah provinsi, pengusaha tersebut lebih tertarik pindah ke Bua, Luwu.
“Investasi ini sangat menarik, sebab setiap tahun Indonesia butuh sekitar 1500 penerbang. Dengan investasi swasta dan pemerintah, Insya Allah dibangun dua sekolah penerbang di sekitar Bandara Bua. Kabupaten Luwu akan jadi pusat produksi SDM ahli penerbangan” ungkap Agus.
Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Masykur Sultan memastikan hal yang sama. Menurutnya, pembangunan sekolah penerbangan di Luwu dimulai dengan pembangunan SMK Penerbangan pada tahun 2013, sementara sekolah tingginya akan digabungkan dengan ATKP di Makassar.
Sekolah penerbangan di Luwu akan menjadi “rating school”, yakni sekolah untuk pelatihan penerbang dan kepelautan, awak pesawat dan kepelautan serta diklat singkat. Pemerintah juga akan menetapkan bandara Bua sebagai pusat pemeliharaan dan perbaikan penerbangan perintis di KTI.
Mengenai rencana swasta untuk investasi sekolah penerbangan, Masykur menyatakan sangat positif karena memang dibutuhkan lebih banyak sekolah penerbangan. Kebutuhan dunia saat ini sudah 50.000 penerbang baru. Sementara minat orang menjadi penerbang di Luar Negeri menurun, tapi meningkat di Indonesia.
“Saya sudah memerintahkan Kabid perhubungan udaranya mendampingi pak Pieter Wattimena melakukan peninjauan ke Bua, Luwu,” ujarnya.(gafar)

Sumber: http://bugisposonline.com/wagub-pastikan-pembangunan-sekolah-penerbangan-di-luwu.htm
Read More >>