KAMIS, 12 APRIL 2012
MAKASSAR,
— Pemerintah Provinsi Sulsel meminta kepada Menteri Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Dahlan Iskan agar upaya pengembangan rumput laut bisa
didukung dengan pembangunan industri besar untuk rumput laut.
Wakil
Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang, mengatakan, pembangunan itu
diharapkan karena mengingat Sulsel berupaya untuk menuju daerah agro
industri yang salah satunya melalui pengembangan rumput laut.
“Karena
kita kan akan menuju agro industri salah satunya rumput laut, kalau
kakao kan sudah ada, tetapi untuk rumput laut ini skalanya belum terlalu
besar, kita mau yang lebih besar lagi,” jelas Agus, di kantor gubernur,
Rabu, 11 April.
Apalagi, lanjut Agus, pengembangan rumput laut itu juga merupakan salah satu program dari kementerian BUMN.
“Kemarin
pertemuan (menteri BUMN) dengan pak gubernur, pak gubernur minta kalau
bisa industri besarnya untuk rumput laut ke depan ini harus ada disini,”
ungkapnya terkait pertemuan Gubernur Syahrul Yasin Limpo dengan menteri
BUMN, Dahlan Iskan, beberapa waktu lalu.
Dengan
adanya pembangunan tersebut, masih kata mantan Ketua DPRD Sulsel ini,
maka harga-harga untuk hasil rumput laut di Sulsel tidak lagi
dipermainkan.”Itu yang menjadi harapan pemerintah,” ujarnya.
Sejauh
ini, ia mengaku bahwa pemerintah pusat juga telah mendorong upaya
pengembangan rumput laut Sulsel dengan memberikan suntikan kredit bagi
para kelompok petani rumput laut di Bulukumba senilai Rp4 miliar melalui
kerjasama dengan BRI.
“Katakanlah
untuk rumput laut kita, dia mendorong BRI untuk nambah lagi sekitar Rp4
miliar, itu untuk kredit bagi orang-orang dalam kelompok petani. Jumlah
itu dibagi untuk per-orang-nya akan diberikan sekitar Rp6 juta,
didaerah Bulukumba. Makanya ini juga mau kit
kembangkan mungkin sampai ke daerah Bone atau dimana,” katanya.
Untuk
diketahui, sampai saat ini sudah ada sekitar 172 kelompok tani rumput
laut di Bulukumba, dari jumlah kelompok itu terdiri dari 1000 orang
petani.
Selain
itu, untuk pengadaan stok beras nasional, Agus juga membeberkan bahwa
sejauh ini pemprov Sulsel optimis akan mencapai target sampai sekitar
500 ribu ton untuk tahun ini.
“Tadi
juga laporannya pengadaan stok nasional, di bulog sekarang itu sudah
ada kurang lebih sudah 90 ribu ton dari target 500 ribu ton, ini
kemungkinan bisa kita capai, kita optimis,” katanya.
Sebab,
tambahnya, memang situasi panen setelah pihaknya melakukan pengecekan
didaerah sudah dalam kategori bagus.”Termasuk harga juga cocoklah, mulai
dari harga Rp6.600 sampai Rp6.700 perkilo untuk pengadaan beras di
bulog,” ujarnya. (eky/mri)