Makassar - Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan Sulawesi Selatan Rahman Daeng Tayang optimistis produksi petani pada panen raya Maret - April 2012 mencapai 6,5 juta ton gabah.

"Panen kali ini hampir serempak di wilayah barat dan timur Sulsel, karena adanya musim hujan sepanjang akhir 2011 hingga awal 2012," kata Rahman di Makassar, Kamis.

Menurut dia, optimisme produksi petani itu dapat tercapai melihat kondisi di sejumlah sentra beras di antaranya Kabupaten Sidrap, Pinrang, Pangkep, Maros dan Gowa tidak ada serangan hama yang begitu berarti seperti yang terjadi di Pulau Jawa.

Sementara dari hasil produksi petani itu, lanjutnya, sudah dibeli sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang dikeluarkan pada Februari 2012.

"Harga produksi petani tidak terlalu anjlok, meskipun produksi cukup melimpah pada saat panen," katanya.

Dia mengatakan, hal itu karena pihak Bulog mengoptimalkan penyerapan produksi petani di lapangan untuk mendukung pengadaan dan ketahanan pangan nasional.

Hal itu diakui salah seorang petani di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros Sulsel, Mustafa.

Dia mengatakan, sebagian besar petani di Kabupaten Maros sudah panen dan mendapatkan harga yang pantas sesuai dengan kualitas produksinya.

"Baik menjual ke Bulog langsung maupun melalui mitra Bulog seperti penggilingan, rata-rata pembeliannya sudah sesuai dengan HPP yang baru," katanya.

Berdasarkan Inpres No.3 Tahun 2012 tentang Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, HPP yang berlaku sejak 27 Februari 2012 menetapkan harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp3.300,00 per kg di tingkat petani dan Rp3.350,00 per kg di tingkat penggilingan.

Sedangkan pembelian Gabah Kering Giling (GKG) sebesar Rp4.150,00 per kg di tingkat penggilingan. 
(T.S036/R007)