Selasa, 21 Februari 2012

Peternak Sapi Peroleh Rp300 Juta


MAKASSAR, — Para kelompok peternak sapi di Sulawesi Selatan dalam waktu dekat akan memperoleh bantuan dana sebesar Rp20 miliar.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulsel Murtala Ali. Ia menjelaskan, proses pencairan dan penyaluran baru akan dilakukan jika seluruh proses verifikasi administrasinya rampung.
“Kami tergetkan bulan Mei bantuan sudah mulai tersalurkan ke rekening kelompok peternak untuk membeli sapi yang akan dikembangkan,” kata Murtala di Makassar, Senin (20/2) kemarin.
Ia menjelaskan, pihaknya dalam hal ini hanya melakukan pengelolaan administrasi dan verifikasi untuk proses pencairan dana yang berasal dari APBN hingga penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM), kemudian dana tersebut langsung disalurkan rekening masing-masing kelompok.
Berdasarkan catatan, proposal bantuan yang telah diajukan masing-masing pemerintah kabupaten sekitar 900 kelompok.
“Hanya saja jumlah anggaran yang dialokasikan tahun ini mengalami penurunan hingga 50 persen jika dibandingkan jumlah anggaran pada 2011. Sehingga otomatis anggaran yang akan diperoleh kelompok juga berkurang,” terangnya.
Ia menambahkan, tahun ini kemungkinan per kelompok memperoleh sekitar Rp250 juta hingga Rp300, dimana tahun lalu menerima setiap kelompok mendapatkan Rp400 juta.


Sumber : http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=81283
Read More >>

Pola Pertanian Provinsi Sulsel Dilirik Provinsi Lain


Selasa, 21 Februari 2012 

Makassar - Pola pertanian Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan melibatkan TNI dan Polri pada produksi beras dan jagung dilirik oleh banyak provinsi lain.

"Semua provinsi melirik Sulsel karena baru Sulsel yang bisa sinergi dengan TNI dan Polri untuk ketahanan pangan, hal ini patut diapresiasi," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kementerian Pertanian Spudnik Sudjono di Makassar, Senin.

Salah satu provinsi yang telah melakukan studi ke Sulsel adalah Sumatera Selatan. Ia meyakini, langkah Sumatera Selatan ini akan diikuti oleh provinsi lainnya. Menurutnya, kedisiplinan memang menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam meningkatkan produksi dan ketahanan pangan.

Pada 2012, angka produksi beras nasional diharapkan mencapai 72 juta ton dengan target surplus 10 juta ton. Sedangkan produksi jagung ditargetkan mencapai 20 juta ton dan kedelai 1,9 juta ton.

Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang mengatakan, pelibatan TNI/Polri pada produksi beras dan jagung di Sulsel dilakukan sebagai motivasi bagi masyarakat yang dinilai mulai enggan turun ke lahan pertanian. "Anak-anak para petani sudah tidak mau membantu orang tuanya dan tidak mau menjadi petani," tambahnya.

Ia menambahkan, setiap wilayah kerja kepolisian resort dan komando distrik militer mengelola 100 hektare lahan padi dan jagung.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Syharul Yasin Limpo mengatakan, kerja sama pembangunan pertanian dengan TNI dan Polri pada 2012 ditingkatkan dengan menaikkan nilai modal dari Rp10 miliar menjadi Rp16 miliar.

Pada 2011, Pemerintah Provinsi Sulsel mengalokasikan modal dalam bentuk bibit, pupuk dan lainnya senilai Rp6 miliar untuk pengelolaan lahan percontohan padi masing-masing 10 hektare di setiap Dandim, Komando Rayon Militer (Koramil) dan Badan Pembina Desa (Babinsa). Modal tersebut tidak hanya bersumber dari APBD tapi juga dari dana-dana dekonsentrasi.
Kedisiplinan, kata gubernur, menjadi pelajaran sangat berharga bagi masyarakat petani dalam kerja sama tersebut. Ia mencontohkan, saat lahan diserang hama ditandai dengan bendera kuning dan ketika serangan hama telah besar, lahan ditandai dengan bendera merah. Sistem pelaporan yang disajikan juga sangat rapih bahkan dibuat meter per meter.
Hasil kerja sama juga semakin terasa bagi masyarakat karena lahan yang dikelola adalah lahan kelompok masyarakat.

Kerja sama ini, tambahnya, memberikan kontribusi yang sangat besar pada produktivitas pertanian. Paling tidak, kerja sama ini juga menutup peluang bagi tengkulak dan spekulan yang bermain di lapangan.
Sumber : http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/36544/pola-pertanian-provinsi-sulsel-dilirik-provinsi-lain

Read More >>

Pemprov Sulsel Siapkan Rp 3 Triliun Bangun Jalan Maros-Bone



Selasa, 21 Februari, 2012


WATAMPONE - Pemerintah Provinsi Sulawasi Selatan telah menyiapkan desain pembangunan jalan poros Maros-Bone.
Bahkan Pemprov telah mempersiapkan dana sebesar Rp 3 triliun untuk pembangunan jalan antar kabupaten tersebut. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Numang saat menghadiri acara silaturrahmi antar pengusaha di Kabupaten Bone, Selasa (22/2/2012) siang.
"Kami telah menghitung perkiraan sementara anggaran yang akan digunakan mencapai Rp 3 triliun dengan desain yang telah kami siapkan," jelas Agus.
Menurut Agus, pembangunan jalan poros ini sangat penting. Pasalnya, jalur Maros-Bone merupakan jalur ekonomi Sulawesi Selatan dengan Sulawesi Tenggara.
Ia menambahkan, bahwa desain yang telah disiapkan akan mempermudah pengendara melintasi wilayah Maros. Pasalnya, jalan poros Maros-Bone sangat sempit dan terlalu banyak tikungan sehingga rawan macet.
Namun, pihaknya masih membahas beberapa opsi pembangunan jalan tersebut. Karena struktur jalan tersebut masih wilayah pegunungan.
Apalagi pada jalan poros Maros-Bone terdapat situs sejarah di Dusun Sumpalabu, Desa Liliriawang, Kecamatan Bengo, berupa gunung yang di bawahnya terdapat terowongan untuk dilalui kendaraan tujuan Bone.
Sehingga opsi pertama yang telah disepakati yaitu membangun jembatan layang atau memperluas terowongan dengan mengikis terowongan tanpa merusak situs sejarahnya.
Adapun mekanismenya tetap ditangani oleh Dinas pekerjaan umum sendiri.
"Namun, pembangunan jembatan tersebut lebih besar anggarannya dari pada pelebaran jalan. Sehingga kemungkinan pelebaran lubang (terowongan) yang akan ditempuh nantinya, " ungkap Agus.
Ia juga menambahkan, Jalan altertatif tersebut belum bisa terealisasi karena pagu anggarannya belum didapatkan. Karena jalur poros Maros-pare-pare juga belum selesai karena terkendala sejumlah faktor.
Read More >>

Pemprov Sulsel Siapkan Rp 3 Triliun Bangun Jalan Maros-Bone


Selasa, 21 Februari, 2012
WATAMPONE - Pemerintah Provinsi Sulawasi Selatan telah menyiapkan desain pembangunan jalan poros Maros-Bone.
Bahkan Pemprov telah mempersiapkan dana sebesar Rp 3 triliun untuk pembangunan jalan antar kabupaten tersebut. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Numang saat menghadiri acara silaturrahmi antar pengusaha di Kabupaten Bone, Selasa (22/2/2012) siang.
"Kami telah menghitung perkiraan sementara anggaran yang akan digunakan mencapai Rp 3 triliun dengan desain yang telah kami siapkan," jelas Agus.
Menurut Agus, pembangunan jalan poros ini sangat penting. Pasalnya, jalur Maros-Bone merupakan jalur ekonomi Sulawesi Selatan dengan Sulawesi Tenggara.
Ia menambahkan, bahwa desain yang telah disiapkan akan mempermudah pengendara melintasi wilayah Maros. Pasalnya, jalan poros Maros-Bone sangat sempit dan terlalu banyak tikungan sehingga rawan macet.
Namun, pihaknya masih membahas beberapa opsi pembangunan jalan tersebut. Karena struktur jalan tersebut masih wilayah pegunungan.
Apalagi pada jalan poros Maros-Bone terdapat situs sejarah di Dusun Sumpalabu, Desa Liliriawang, Kecamatan Bengo, berupa gunung yang di bawahnya terdapat terowongan untuk dilalui kendaraan tujuan Bone.
Sehingga opsi pertama yang telah disepakati yaitu membangun jembatan layang atau memperluas terowongan dengan mengikis terowongan tanpa merusak situs sejarahnya.
Adapun mekanismenya tetap ditangani oleh Dinas pekerjaan umum sendiri.
"Namun, pembangunan jembatan tersebut lebih besar anggarannya dari pada pelebaran jalan. Sehingga kemungkinan pelebaran lubang (terowongan) yang akan ditempuh nantinya, " ungkap Agus.
Ia juga menambahkan, Jalan altertatif tersebut belum bisa terealisasi karena pagu anggarannya belum didapatkan. Karena jalur poros Maros-pare-pare juga belum selesai karena terkendala sejumlah faktor.
Read More >>