Rabu, 02 Mei 2012

Beasiswa Rp 1 Miliar dari Gubernur Sulsel


 Rabu, 2 Mei 2012


MAKASSAR - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Lapangan Pemuda, Bulukumba, Rabu (2/5/2012), diwarnai penyerahan bantuan dan penghargaan.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, menyerahkan bantuan beasiswa untuk siswa kurang mampu sebesar Rp 1 miliar dan alokasi APBN-P untuk Bulukumba senilai Rp 15 miliar.
Sebelum membacakan sambutan Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, Syahrul menyampaikan apresiasinya atas peringatan Hardiknas yang dilaksanakan di daerah tersebut.
Menurutnya, ada dua pilar utama pembangunan yakni ekonomi yang makin baik bagi rakyat dan pendidikan.
"Pendidikan dan ekonomi merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kalau mau ekonomi baik, perbaiki pendidikan. Begitupun sebaliknya," kata Syahrul.
Sedangkan, Mendiknas dalam sambutannya yang dibacakan Syahrul mengatakan, pada peringatan Hardiknas kali ini bidang kebudayaan kembali bergabung dengan kementerian pendidikan.
Nama kementerian ini kembali menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. "Dalam pendidikan, selalu ada nilai budaya yang menyertainya," ujarnya.
Read More >>

SULSEL Pangkas Birokrasi Perizinan Penanaman Modal


MAKASSAR : Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan segera membentuk Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu atau BPPTSP yang ditargetkan terealisasi pada semester II/2012. 
 
Pembentukan badan tersebut dimaksudkan untuk melayani seluruh perizinan maupun rekomendasi bagi pelaku usaha yang akan menanam modal di daerah ini. 
 
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Andi Muallim mengatakan dengan pembentukan BPPTSP, maka diharapkan ada institusi yang mampu menjawab keluhan para pelaku usaha maupun investor terkait pengurusan izin usaha yang selama ini dinilai berbelit-belit serta tidak memberikan kepastian dengan durasi waktu penyelesaian yang lama. 
 
"Selain itu, badan perizinan satu atap ini juga diharapkan mampu meningkatkan iklim usaha dan investasi di Sulsel," ujarnya  hari ini. 
 
Pembentukan badan perizinan satu atap tersebut merujuk pada Peraturan Pemerintah No 41/2007 tentang pembentukan organisasi daerah.
 
"Tinggal petunjuk teknis dari pusat tentang pembentukan badan perizinan satu atap yang masih akan kami koordinasikan," papar Muallim.
  
Menurutnya, sejumlah SKPD dalam lingkup Pemprov Sulsel memiliki kewenangan untuk menandatangani perizinan yang dinilai berbelit-belit bagi para investor terutama yang ingin mengantongi izin investasi di daerah ini.  
 
Dengan hadirnya BPPTSP,  seluruh kewenangan pengeluaran perizinan sejumlah satuan kerja perangkat dinas (SKPD) tersebut akan beralih dengan menerapkan konsep one stop service
 
Secara keseluruhan, proses pengurusan sampai pada pengeluaran izin diseluruh unit kerja diselesaikan melalui BPPTSP dengan memberikan informasi syarat perizinan yang jelas, durasi waktu penerbitan izin, transparansi biaya, dan tentunya tidak berbelit-belit. 
 
"Apalagi, Sulsel hanya memiliki Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah, sehingga dengan adanya BPPTSP akan lebih mendukung peningkatan investasi di Sulsel," ungkap Muallim.
  
Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulawesi Selatan memprediksi realisasi investasi penanaman modal asing mencapai US$11,56 juta dan penanaman modal dalam negeri Rp7,44 miliar pada kuartal I 2012.
 
Realisasi penanaman modal untuk PMA diproyeksikan berasal dari tiga perusahaan, dan untuk PMDN berasal dari dua perusahaan.
 
Sementara untuk target realisasi investasi hingga akhir 2012 nanti, untuk PMA mencapai US$100 juta, dan untuk PMDN ditargetkan bisa terealisasi hingga Rp5 triliun. (sut)
Read More >>

PENANAMAN MODAL: PMA Di Sulses Capai Rp8,5 Triliun


MAKASSAR: Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat, Sulsel berhasil merealisasi penanaman modal asing mencapai Rp8,5 triliun sepanjang tahun lalu.

 
Kepala Bidang Evaluasi Pendapatan Negara Badan Kebijakan Fiskal Wawan Jiswanto mengatakan, saat ini Sulsel menjadi sasaran empuk bagi para investor asing. “Dengan realisasi tersebut Sulsel menempati peringkat 11 besar untuk PMA, dengan kontribusi 2,29% secara nasional,” ujarnya di sela-sela Sosialisasi Kebijakan Pendapatan Negara untuk Mendukung Investasi Tahun 2012 di Makassar, hari ini, Rabu 2 Mei 2012.

 
Menurutnya, ranking pertama masih ditempati DKI Jakarta, dengan realisasi investasi mencapai Rp112 triliun atau 30,21% di tahun lalu. Adapun untuk tataran perdagangan internasional, paparnya, Indonesia belum ada apa-apanya dibandingkan sejumlah negara lainnya. Negara ini hanya menempati peringkat 126 dari 183 negara yang disurvei, untuk kenyamanan iklim investasi. Sementara negara tetangga Singapura, menempati ranking pertama.

 
”Ada banyak faktor yang membuat peringkat Indonesia terpuruk. Salah satunya, korupsi di negeri ini yang memberi sumbangan terbesar yaitu 15,4%,” ucapnya.

 
Selain itu, infrakstuktur yang ada juga menjadi pertimbangan negara-negara asing, untuk melakukan investasi di negara ini. Selama ini lanjutnya, modal asing yang ada umumnya diinvestasikan di bidang transportasi, gudang, dan komunikasi dengan persentase 23,43%, pertambangan 16,64%, serta untuk listrik, gas, dan air 8,36%.

Read More >>

Kepegawaian-1.244 Honorer K2 Diusul Jadi CPNS


Rabu, 02 May 2012
MAKASSAR – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel mengusulkan 1.244 orang pegawai tidak tetap (PTT) ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). 

Berkas honorer kategori II (k2) yang diajukan masih akan diverifikasi ulang. Selain itu, sebanyak 15 orang PTT dinyatakan gugur sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) karena terkendala usia dan tidak melakukan pendaftaran ulang hingga 30 April 2012. “Dari 1.259 honorer K2 yang masuk, hanya 1.244 yang kita kirim ke BKN”.

“15 berkas honorer lainnya tidak kita kirim karena faktor usia,” ungkap Kepala BKD Sulsel A Murny Amien Situru kepada SINDOkemarin. Murny menerangkan, ke-15 honorer tersebut tidak memenuhi syarat untuk menjalani proses verifikasi selanjutnya sebelum diangkat menjadi CPNS.“Syaratnya itu kan seluruh honorer K2 harus berumur 19 tahun saat diangkat menjadi honorer 1 Januari 2006.Nah,ke- 15 orang ini tidak memenuhi dari syarat itu,” beber saat dihubungi.

Dengan demikian, ke-15 orang honorer K2 tersebut tidak memiliki lagi kesempatan untuk menjadi CPNS di lingkup Pemprov Sulsel.Menurutnya, setelah diverifikasi ulang oleh BKN,Pemprov Sulsel sisa menunggu waktu penetapan ujian bagi ribuan PTT K2 di lingkup pemprov. Hanya saja, mantan Kepala BKPMD Sulsel ini enggan memastikan kapan ujian bagi PTT K2 tersebut. “Jadwal ujiannya itu tergantung dari jadwal yang dikeluarkan Kemenpan-RB dan BKN.

Kita tak tahu pasti.Kita tunggu saja,”beber dia. Sementara itu, saat disinggung mengenai nasib 251 honorer K1 di lingkup pemprov,Andi Murny mengaku masih menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) terkait pengangkatan PTT sebagai CPNS. “Sampai sekarang kami belum mendapatkan konfirmasi pastinya dari pusat.Yang jelas, pusat dulu pernah bilang bahwa PP pengangkatan K1 itu akan terbit April,tapi sekarang sudah Mei tapi belum ada juga kabar-kabarnya,”tandasnya. ● wahyudi 

Read More >>

Peringatan Hari Jadi Kabupaten Jeneponto ke-149


Gubernur Sulawesi Selatan, H Syahrul Yasin Limpo meresmikan 11 proyek pembangunan gedung tahun anggaran 2011 saat menghadiri peringatan Hari Jadi Kabupaten Jeneponto ke-149 tahun, yang dilaksanakan di Kantor DPRD Jeneponto, Selasa 1 Mei 2012. Nilai proyek yang diresmikan mencapai Rp 17.499.590.000 yang bersumber dari DPID, DAK, APBN, APBN-P, gubernur dan swadaya masyarakat, serta APBD Kabupaten Jeneponto.
Sebelas proyek yang diresmikan, antara lain, proyek pembangunan Embung Karangasa Desa Lebangmanai Kecamatan Rumbia. Desa Tanjonga, Desa Mangepong dan Kelurahan Pantai Bahari, gedung kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, TK Pembina Kecamatan Bontoramba, dan TK Pembina Kecamatan Binamu.
Diresmikan pula pembangunan Gedung Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan) Tonrokassi, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Balang, pembangunan SMP Negeri 6 Turatea, SMP Negeri 9 Bangkala, Mesjid Syahrul Mubaraq Lassang-lassang Desa Arungkeke, serta pembangunan Gedung Asrama Putra HPMT. Selain meresmikan 11 proyek, gubernur juga menyerahkan bantuan Getarbangdes yang melibatkan 18 SKPD lingkup Pemprov Sulsel. Pemprov Sulsel mengalokasikan 316 paket yang tersebar pada 11 kecamatan dan 113 desa sebesar Rp 187.940.743.925 yang bersumber dari dana APBD provinsi. Pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Jeneponto ke-149 tahun tersebut, juga dirangkaikan dengan Launching Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan kepada seluruh jajaran pemerintahan di daerah terus memperbaiki perekonomian. Jadi mari kita kelola baik dengan pendekatan teknologi. Kita bisa membangun Sulsel dan Jeneponto menjadi lebih baik. Pertumbuhan ekonomi Sulsel saat ini mencapai 8,4% dengan inflasi terendah kurang dari 3%.Perbaikan ekonomi dapat dilakukan melalui peningkatan produksi pertanian, kesehatan dan pendidikan.
Jika semua berjalan baik, tingkat pengangguran menurun, sedangkan pendapatan dan lapangan kerja meningkat. Khusus untuk Kabupaten Jeneponto menilai, terdapat beberapa kemajuan. Hal itu dapat dilihat dari, sistem kelistrikan terbesar di wilayah selatan Sulsel berada di Jepenponto. Potensi ini dapat mengundang banyak investor dan mendukung pertumbuhan industri.
Pendapatan perkapita naik dari Rp6 juta pada 2010, menjadi Rp7 juta pada 2011. Produk domestik regional bruto (PDRB) 2010 sebesar 7,25% meningkat pada 2011 menjadi 8,5%. Sementara, jumlah rumah tangga miskin menurun. Pada 2010 jumlahnya sebanyak 5,14% dari total penduduk, menjadi 4,2% pada 2011. Untuk pendidikan, Jeneponto mampu mencapai 116, 73%. Indikator lain peningkatan ekonomi adalah,daftar tunggu calon jamaah haji tahun ini sebanyak 4.112 orang. “Pendidikan dan kesehatan gratis juga tetap berjalan baik.
Bupati Jeneponto, H Radjamilo mengatakan Gubernur Sulsel, H Syahrul Yasin Limpo senantiasa menyatu dengan masyarakat Jeneponto. Hal itu terlihat pada gerak pembangunan yang terus dipacu di segala sektor, peningkatan perekonomian, hingga bantuan di berbagai sektor. Pertumbuhan ekonomi Sulsel saat ini mencapai 8,4% dengan inflasi terendah kurang dari 3%.Perbaikan ekonomi dapat dilakukan melalui peningkatan produksi pertanian, kesehatan, dan pendidikan. Jika semua berjalan baik, tingkat pengangguran menurun, sedangkan pendapatan dan lapangan kerja meningkat. Khusus untuk Kabupaten Jeneponto menilai, terdapat beberapa kemajuan. Hal itu dapat dilihat dari, sistem kelistrikan terbesar di wilayah selatan Sulsel berada di Jepenponto. Potensi ini dapat mengundang banyak investor dan mendukung pertumbuhan industri.
Sr/An (Rabu, 2 Mei 2012)
Read More >>

Gubernur Bantu Siswa Kurang Mampu


RABU, 02 Mei 2012 

Bulukumba, -- Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, menyerahkan bantuan beasiswa untuk siswa kurang mampu sebesar Rp1 miliar. Selain itu ia juga menambahkan alokasi APBN-P untuk Kabupaten Bulukumba sebesar Rp15 miliar.
Bantuan ini diberikan dalam acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tingkat Provinsi Sulsel, yang dipusatkan di Lapangan Pemuda, Kabupaten Bulukumba, Rabu (2/5).
Gubernur Sulsel menyampaikan apresiasinya atas peringatan Hardiknas yang dilaksanakan di Kabupaten Bulukumba. Menurutnya, ada dua pilar utama pembangunan. Yakni, hadirnya ekonomi yang makin baik bagi rakyat dan pendidikan.
"Pendidikan dan ekonomi merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kalau mau ekonomi baik, perbaiki pendidikan. Begitupun sebaliknya," kata Syahrul.
Pada peringatan Hardiknas tersebut, selain menyerahkan bantuan, Gubernur juga menyerahkan beberapa penghargaan. (Dewi)
Read More >>