Selasa, 20 November 2012

MoU Tentang Pengembangan Dan Pengelolaan Sistem Informasi Untuk Akses Data


Pelaksanaan e-Audit ini merupakan peluang dan tantangan bagi pemerintah daerah dalam mendorong percepatan  peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah, terutama terkait penerapan Sistem Akuntansi, Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Hal ini dikatakan Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo, dalam acara  Penandatangan Keputusan Bersama Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Sulawesi Selatan dengan Pemprov Sulsel, 5 kab/ko tentang Juknis Pengelolaan Sistem Informasi Untuk Akses Data, Selasa, 20 Nopember 2012 di Ruang Data Kantor Gubernur. Adapun kelima kabupaten tersebut adalah Luwu Utara, Luwu Timur, Makassar, Gowa dan Takalar. Turut hadir para bupati/walikota, sekda se Sulsel ,Kepala BPK RI perwakilan Sulsel.
Selanjutnya dikatakan,  kesiapan pemerintah daerah membangun infrastruktur Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia menjadi hal yang sangat penting untuk secara konsisten dan berkesinambungan melakukan modernisasi dan meningkatkan mutu penyusunan Laporan Keuangan yang ditandai dengan diperolehnya Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Karena sesungguhnya asas akuntabilitas yang dituju dalam pemeriksaan tanggungjawab keuangan negara adalah Opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Adapun momentum percepatan peningkatan kualitas pengelolaan keuangan negara dalam rangka memenuhi kewajiban pemerintah untuk menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada DPR/DPRD berupa Laporan Keuangan yang telah diperiksa oleh BPK-RI paling lambat 6 (enam) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran, merupakan sumber inspirasi pemerintah daerah. Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai implementing berbagai kebijakan baru mengenai keuangan daerah, antara lain pemberlakuan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual penuh pada Tahun 2015 yang sudah harus dimulai implementasinya pada proses penatausahaan dan akuntasi Tahun Anggaran 2014. Selain itu, juga untuk memenuhi kebutuhan pemerintah dalam mempersiapkan penyusunan Laporan Konsolidasi Fiskal dan Laporan Government Finance Statistik (GFS).
Hr/Tn ( Selasa, 20 Nopember 2012)
Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/mou-tentang-pengembangan-dan-pengelolaan-sistem-informasi-untuk-akses-data
Read More >>

Pesta Rakyat Cemme Appassili


Sel, 20/11/2012 
Pesta rakyat Cemme Appasili yang berlangsung di Desa  Ulo, Kecamatan Tellusiattinge, Kabupaten Bone, Senin, 19 Nopember 2012 turut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo bersama tokoh masyarakat Tellusiattinge, Andi Darwis.
Menurut Andi Darwis, pesta rakyat Cemme Appassili ini setiap tahunnya dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas hasil bumi yang melimpah ruah, khususnya hasil panen. “Panen yang melimpah harus disyukuri.

Sementara Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh elemen masyarakat, agar senantiasa melestarikan nilai-nilai budaya yang relevan di tengah masyarakat, termasuk menjaga sejarah yang telah diukir oleh para pendahulu. Diharapkan kepada masyarakat  agar menjaga kondisi yang saat ini telah cukup baik dan kondusif.
Lanjut dikatakan dalam mengahadapi pemilihan gubernur, Syahrul juga meminta masyarakat untuk memilih sesuai hati nurani pemimpin yang mampu mensejahterakan masyarakat. Khususnya, dalam memacu program pendidikan dan kesehatan untuk rakyat. Jangan lupa lestarikan budaya daerah, karena dengan adat budaya kita bisa besar seperti sekarang ini dan tetap memegang teguh nilai-nilai lempu, getteng dan sipatuo sipatokkong.

Hr/Tn (Selasa 20 November 2012)
Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/pesta-rakyat-cemme-appassili
Read More >>

Bosowa Bangun Pabrik Baru


Sel, 20/11/2012 
Kebutuhan semen nasional semakin meningkat seiring dengan geliat pembangunan infrastruktur di tanah air. Konsumsi semen tumbuh 17,7 persen tahun ini, sementara pertumbuhan produksi kurang dari 10 persen. Hal ini dikatakan Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto, pada acara peletakan batu pertama Klin Plant Line 2 atau pabrik PT Semen Bosowa, Senin, 19 November 2012, di Kabupaten Maros.

Selanjutnya dikatakan, setidaknya dibutuhkan minimal tiga pabrik baru berkapasitas 2,5 juta ton pertahun untuk menutup kebutuhan tersebut, selain PT Semen Tonasa dan  Semen Gresik. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), realisasi penjualan semen nasional sepanjang 2011 mencapai 49,2 juta ton atau tumbuh 12,8 persen dibandingkan penjualan 2010. Realisasi penjualan tahun lalu melampaui target 48 juta ton yang sudah direvisi dari awal 2011 sebesar 46 juta ton.

Sedangkan realisasi pertumbuhan penjualan terutama ditopang tumbuhnya penjualan semen untuk pasar domestic sebesar 17,7 persen menjadi 48 juta ton. Untuk pasar ekspor turun 56,6 persen menjadi 1,25 juta ton. Kita memang membutuhkan lebih banyak pabrik semen. Apa yang dilakukan manajemen Bosowa Corporation sangat membantu percepatan infrastruktur terutama karena Bosowa ini bermain di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang membutuhkan distribusi lebih cepat, kata Susanto.

Chief Executive Officer (CEO) PT Semen Bosowa Erwin Aksa mengatakan, pihaknya mengivenstasi senilai USD310 juta (sekira Rp3 Triliun) di Maros, Sulsel. Dana ini, akan digunakan untuk pembangunan Klin Plant Line 2 atau pabrik tahap dua yang memproduksi bahan baku semen yakni klinker sebesar 5,2 juta ton pertahun. “Saat ini total produksi Semen Bosowa sebesar 3,2 juta ton per tahun. Kita perkirakan, bila Klin Plan Line 2 ini tuntas pada 2014, maka produksi semen Bosowa keseluruhan akan mencapai 10 juta ton per tahun pada 2015.
Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, mengaku bangga dengan hadirnya industri semen tersebut. Karena itu, selaku kepala pemerintahan, dirinya wajib menjaga keberlangsungan industri di Sulsel. Sulsel adalah tempat yang paling aman, untuk mengembangkan industri apa saja. Pembangunan industri tersebut, lanjutnya, menjadi bagian dalam mewujudkan Sulsel sebagai pilar utama pembangunan di Indonesia. Apalagi, Sulsel saat ini, menjadi tempat berkoordinasi provinsi lain yang ada di KTI.

Hr/Tn (Selasa 20 November 2012)

Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/bosowa-bangun-pabrik-baru
Read More >>

Pengembalian Dana Bergulir sudah 90 Persen


Selasa, 20 November 2012

Makassar - Pengembalian dana bergulir untuk kegiatan usaha kecil, menengah dan koperasi (UKMK) di Sulawesi Selatan sudah mencapai 90 persen dari jumlah yang disalurkan pada 2011.

“Dana yang disalurkan pada 2011 sebanyak Rp9 miliar, telah dikembalikan sekitar 90 persen,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel H Muh Yamin di Makassar, Selasa (20/11/20120

Menurut dia, dana bergulir yang bertujuan membangkitkan ekonomi kerakyaratan itu telah membuahkan hasil yang cukup memadai.

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, penyaluran dana bergulir sebanyak Rp9 miliar itu ditujukan pada UKM yang bergerak di sektor produksi.
Sementara jumlan UKM yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel sekitar 9.000 unit dan dari jumlah tersebut umumnya didominasi industri makanan olahan.

Khusus jumlah koperasi di Sulsel, tercatat sebanyak 1.500 unit, namun yang aktif hanya sekitar 300 unit.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka pihak Dinas Koperasi di masing-masing daerah melakukan verifikasi koperasi yang masih layak beroperasi.

“Koperasi yang dinilai masih layak beroperasi akan diberi bantuan pelatihan atau manajemen, sehingga dapat bangkit kembali,” katanya.

Menurut dia, sejumlah koperasi yang tidak aktif lagi, bukan disebakan permodalan namun karena lemahnya manajemen.
Karena itu, lanjut dia, bantuan yang akan diberikan bukan lagi berupa bantuan dana, melainkan bantuan manajemen. [km2]

Sumber : http://www.kabarmakassar.com/?p=19426
Read More >>

Berwisata ke Selayar?, Ini Dia Jalur Transportasinya


Selasa, 20 November 2012
Makassar, – Saat ini di Selayar sedang menggelar acara wisata besar-besaran, yakni Takabonerate Island Expedition (TIE). Kabupaten yang menjadi andalan Sulawesi-selatan di bidang pariwisata bahari ini, menjadi buah bibir dan salah satu destinasi yang diimpikan oleh hobis wisata bahari.

Beragam lomba digelar sejak Oktober lalu, tak sedikit wisatawan mancanegara dan domestik jadi pesertanya. Sementara puncak acara TIE IV pada 21 hingga 23 November 2012.
Meski Selayar adalah sebuah pulau, namun akses menuju surga bahari ini tidaklah sulit. Untuk mencapaian lokasi, perusahaan penerbangan Expres Air akan membawa anda ke bandara H. Aeropala, Selayar dalam waktu 30 menit. Pesawat yang digunakan adalah jenis Dornier 328 dengan 32 seat.
Sementara untuk jalur darat, anda bisa star dari terminal Mallengkeri Makassar. Bus ini akan mengantar anda menikmati perjalanan sejauh 200 km, dengan waktu tempuh sekitar sembilan jam ke ibukota Selayar yakni Benteng. Ada sembilan armada yang bisa menjadi pilihan, yakni CV Sumber Baru, CV. Sumber Mas Murni, CV Aneka Transport, CV Sama Bahagia, CV Alam Jaya, CV Mahkota, CV Galang Perdana, CV Prima dan CV Bukit Rea-Rea.
Lain lagi kalau anda menggunakan kendaraan darat pribadi, anda bisa menuju pelabuhan untuk menggunakan jasa penyeberangan di Kab. Bulukkumba. Ada dua perusahaan penyeberangan yang akan melayani anda, yakni KMP Bontoharu dengan kapasitas penumpang 300 orang. Jenis kapal Roro (feri) ini melayani dua kali sehari setiap pukul 10.00 Wita dan pukul 15.00 Wita. Star dari pelabuhan Bira menuju Pamatata, dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Khusus hari senin dan Sabtu, penyeberangan hanya satu kali yakni pukul 10.00 Wita.
Sementara kapal CV Minanga Gassing Sulawesi, akan star dari pelabuhan Bulukkumba menuju Benteng juga memakan waktu dua jam. Kapal ini berjenis Fiber dengan kapasitas 200 penumpang, dengan jadwal pukul 10.00 dan 15.00 Wita.
Perjalanan memang cukup jauh, namun itu akan terbayarkan karena anda akan melihat Taka Bonerate versi terindah, jika berkunjung di bulan April sampai Juni dan Oktober sampai Desember. Selain itu, wisata pantai dan budaya sudah menanti kedatangan anda. [KM05]
Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=19384

Read More >>