Minggu, 02 Desember 2012

Bupati Wajo: Prestasi Wajo Berkat SYL


Minggu, 2 Desember 2012



Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru

Wajo,  -- Kebijakan Penolakan Import Beras dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan para petani di Kabupaten Wajo. Perjuangan Pemprov Sulsel menentang kebijakan impor beras telah mampu meningkatkan harga gabah bagi para petani lokal. Hal ini diungkapkan Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru.

"Tentu saja tak bisa kita bayangkan, seandainya kebijakan impor beras sebagaimana yang terjadi di daerah lainnya di luar Sulawesi Selatan tidak mendapatkan reaksi penolakan dari gubernur Syahrul Yasin Limpo saat itu. Tentu saja kesejahteraan para petani yang banyak ditentukan oleh harga jual gabah belumlah sebaik saat ini," ungkapnya kepada Tribun, Minggu (2/11/2012).

Sebagai pengambil kebijakan di Kabupaten Wajo, Burhanuddin kerab menyerukan kepada masyarakatnya untuk tetap memberikan dukungan kepada SYL sebagai gubernur pada periode yang akan datang. Menurutnya, SYL yang memimpin Pemprov Sulsel dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini banyak berperan dan memberikan andil yang tak sedikit bagi pengembangan produksi hasil pertanian di daerah Wajo.

Disamping itu, bupati juga menyampaikan bahwa SYL merupakan sosok pemimpin yang paling ideal bagi masyarakat Wajo. Alasannya, selama menjabat sebagai pemimpin di Sulsel Syahrul memiliki komitmen dan keberpihakan yang cukup besar terhadap peningkatan kesejahteraan para petani di daerahnya.

"Upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dapat dilihat dari seberapa besar keberpihakan pemerintah dalam mendukung potensi sumber daya alam, salah satunya adalah pengembangan potensi pertanian," terangnya.

Kabupaten Wajo dengan luas wilayah 2.056,19 Km2 yang memiliki luas areal persawahan sebesar 88.000 Hektar memiliki potensi hasil produksi pertanian yang dapat diandalkan di Sulawesi Selatan bahkan di Indonesia sendiri.

Bukan itu saja, Kabupaten Wajo bahkan menjadi daerah penghasil gabah terbesar nomor dua di Indonesia saat ini. Upaya pemkab tersebut tak lepas dari dukungan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. (*)

Penulis : Mahyuddin
Editor : Ina Maharani
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/12/02/bupati-wajo-prestasi-wajo-berkat-syl
Read More >>

Agung Laksono: Syahrul Gubernur Segudang Prestasi


Minggu, 2 Desember 2012

Tribun/Diwan
Menko Kesra Agung Laksono (baju abu-abu) bersama gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meresmikan bedah rumah warga di Jl Nuri Baru Makassar, Minggu (2/12/2012).

MAKASSAR,  -- Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, memuji Gubernur Sulsel, H Syahrul Yasin Limpo, sebagai gubernur berprestasi yang selalu memikirkan rakyatnya.

Pujian tersebut disampaikan Agung dihadapan ratusan warga Kecamatan Talamate, pada acara bakti sosial yang dilaksanakan di Jalan Nuri Baru, Makassar, Minggu (2/11/2012).

"Saya sangat mengapresiasi Pak Syahrul, Gubernur Sulsel. Pak Syahrul ini gubernur berprestasi. Selain berprestasi, dia juga tidak henti-hentinya memikirkan rakyat," puji Agung.

Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi dunia sedang mengalami krisis. Termasuk di negara-negara maju seperti di Eropa dan Amerika. Tapi, Indonesia justru mengalami peningkatan signifikan dari 5,2 persen hingga 6,2 persen.

"Untuk tingkat provinsi, pertumbuhan ekonomi yang tertinggi adalah di Sulsel," ungkapnya.

Agung juga mengingatkan, agar dalam melakukan pembangunan, harus tetap berpihak pada rakyat dan memperhatikan lingkungan. Dia juga mengajak seluruh bupati/walikota di Sulsel, untuk bersama-sama pemerintah pusat mensukseskan program bedah rumah. Dengan anggaran Rp 6 juta sampai Rp 11 juta per rumah, rumah warga yang sudah tidak layak huni bisa diperbaiki.

"Tidak harus mewah, yang terpenting layak dihuni sehingga semua yang ada di rumah itu sehat," tuturnya.

Sementara, Gubernur Sulsel, H Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, Sulsel merupakan provinsi paling aman, sehingga semua kegiatan bisa berjalan dengan baik. Ekonomi juga terus bertumbuh signifikan.(*)


Penulis : Nashrudin
Editor : Ina Maharani
Sumber:http://makassar.tribunnews.com/2012/12/02/agung-laksono-syahrul-gubernur-segudang-prestasi
Read More >>

Menkokesra RI Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Sulsel


Minggu, 2 Desember 2012

Makassar, – Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat RI Agung Laksono menyampaikan apresiasinya terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan.

“Kami apresiasi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia,” Kata Agung saat mengikuti bakti sosial di Jl Nuri Makassar didampingi Gubernur Sulawesi Selatan, Minggu (2/12/2012).
Agung menambahkan, kondisi perekonomian dunia saat ini mengalami krisis seperti di Eropa, Namun perkembangan ekonomi Indonesia masih meningkat dari tahun sebelumnya.
“Dunia lagi krisis ekonomi seperti di eropa, namun peningkatan terjadi di Indonesia yakni dari 6,2 persen menjadi 6,4″ Lanjut Agung.
Sementara Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya mengatakan pertumbuhan ekonomi di Sulsel semakin membaik. [KM03]
Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=20385
Read More >>

Gubernur Sulsel: Tuntutan Buruh Harus Disesuaikan Kondisi


SABTU, 24 NOVEMBER 2012 

Ratusan  buruh yang tergabung dalam berbagai serikat pekerja se-Jabodetabek-Serang berunjuk rasa didepan Istana Merdeka. FOTO:   EPA/MAST IRHAM
Ratusan buruh yang tergabung dalam berbagai serikat pekerja se-Jabodetabek-Serang berunjuk rasa didepan Istana Merdeka. FOTO: EPA/MAST IRHAMwajar jika upah minimum provinsi (UMP)nya lebih besar dari Makassar

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo menegaskan, besaran upah buruh di setiap  daerah tidak mungkin sama karena harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan serta wilayah. 
 
"Di Papua biaya hidup lebih besar, tentu sangat wajar jika upah minimum provinsi (UMP)nya lebih besar dari Makassar," ujar Yasin Limpo, Sabtu (24/11).
 
Menurutnya, keberpihakan pemerintah pada rakyat, khususnya para buruh tetap harus ada. Hanya saja, setiap aksi buruh yang mendesak kenaikan upah tidak bisa serta merta dipenuhi. Pasalnya, harus dilakukan  evaluasi antara pemerintah, pengusaha , pekerja  dan melibatkan perguruan tinggi.
 
"Pemerintah tidak bisa menetapkan  sepihak, harus juga dipertimbangkan kelangsungan hidup perusahaan agar  dapat  tumbuh dan bersinergi dengan buruh sebagai satu kesatuan,"  katanya.

UMP Sulsel 2011 sebesar Rp 1,1 juta dinilai para buruh tidak cukup memenuhi biaya hidup, untuk itu buruh meminta Pemprov mendesak perusahaan agar melakukan perubahan sehingga sejak Januari 2012 dinaikkan Rp 1,2 juta.
 
Penulis: SP/ MK Said/ Whisnu Bagus
Sumber: http://www.beritasatu.com/nusantara/84675-gubernur-sulsel-tuntutan-buruh-harus-disesuaikan-kondisi.html
Read More >>