Rabu, 14 Maret 2012
Makassar
- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan mendorong
pengembangan Pelabuhan Garongkong di Kabupaten Barru masuk dalam program
Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI).
Ia mencontohkan, aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Makassar sudah sangat padat. Setiap hari terdapat sekitar 20-30 kapal yang berlabuh dan mengantre hingga tiga atau empat hari.
Dengan demikian, tambahnya, pengembangan-pengembangan kapasitas dan fasilitas infrastruktur pelabuhan sudah sangat dibutuhkan.
Sementara itu Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulistio mengatakan, pengembangan infrastruktur menjadi salah satu hal yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian khusus dalam program MP3EI.
"Itu yang membuat biaya logistik kita menjadi mahal karena kita tidak memiliki sarana untuk menampung produk-produk yang sifatnya curah," katanya.
Dia mencontohkan, mengirim barang dari China ke Indonesia lebih murah dari Makassar ke Jakarta.
" Hal-hal seperti ini yang perlu kita benahi. Pekerjaan rumah kita banyak dalam bidang infrastruktur, harus dipercepat dengan semangat dari MP3EI," jelasnya.
Menurutnya, secara nasional kondisi infrastruktur masih sangat minim seperti pelabuhan. Untuk itu, pihaknya meminta setiap koridor dalam pelaksanaan program lebih fokus dalam percepatan sarana-sarana infrastruktur, salah satunya pelabuhan karena berkaitan erat dengan daya saing.
Sumber: http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/37239/sulsel-dorong-pelabuhan-garongkong-masuk-mp3ei
Gubernur
Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Rabu, mengatakan, pemerintah
provinsi berharap dengan masuknya rencana pengembangan pelabuhan
tersebut dalam program MP3EI, dapat diperoleh dukungan anggaran sekitar
Rp200 miliar.
"Kita dorong tahun ini, program ini kan percepatan,"
ujarnya usai dialog kupas tuntas peluang dan tantangan implementasi
program MP3EI Koridor Sulawesi yang diselenggarakan Kamar Dagang dan
Industri (Kadin) Provinsi Sulsel.Ia mencontohkan, aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Makassar sudah sangat padat. Setiap hari terdapat sekitar 20-30 kapal yang berlabuh dan mengantre hingga tiga atau empat hari.
Dengan demikian, tambahnya, pengembangan-pengembangan kapasitas dan fasilitas infrastruktur pelabuhan sudah sangat dibutuhkan.
Sementara itu Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulistio mengatakan, pengembangan infrastruktur menjadi salah satu hal yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian khusus dalam program MP3EI.
"Itu yang membuat biaya logistik kita menjadi mahal karena kita tidak memiliki sarana untuk menampung produk-produk yang sifatnya curah," katanya.
Dia mencontohkan, mengirim barang dari China ke Indonesia lebih murah dari Makassar ke Jakarta.
" Hal-hal seperti ini yang perlu kita benahi. Pekerjaan rumah kita banyak dalam bidang infrastruktur, harus dipercepat dengan semangat dari MP3EI," jelasnya.
Menurutnya, secara nasional kondisi infrastruktur masih sangat minim seperti pelabuhan. Untuk itu, pihaknya meminta setiap koridor dalam pelaksanaan program lebih fokus dalam percepatan sarana-sarana infrastruktur, salah satunya pelabuhan karena berkaitan erat dengan daya saing.