Jumat, 29 Juni 2012

Gubernur Minta Kesejahteraan Buruh Diperhatikan

Jumat, 29 Juni 2012
PALOPO – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta agar pihak perusahaan memperhatikan kesejahteraan para buruh. Upah buruh harus merujuk Upah Minimum Provinsi (UMP) yang berlaku di Sulsel sebesar Rp1,2 juta per bulan.


Gubernur mengungkapkan hal itu saat meninjau aktivitas buruh pabrik kayu lapis PT Panca Usaha Palopo Plywood (Panply) di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu,kemarin. “Saya minta menajemen PT Panply sebagai industri plywood tertua dan terbesar di Sulsel, memperhatikan nasib para pekerjanya. Pekerja itu aset perusahaan yang harus dijaga dan diperhatikan kesejahteraannya,” kata Syahrul kemarin.

Syahrul sempat berdialog dengan salah seorang karyawan industri kayu lapis yang berpusat di Kecamatan Bua,ini. Syahrul antara lain menanyakan upah yang diterima karyawan itu per bulan.“Alhamdulillah, saya sudah bekerja selama 20 tahun di PT Panply dengan gaji rata-rata Rp2 juta per bulan,” kata karyawan tersebut. Selain berdialog dengan pekerja, Syahrul juga mengadakan silaturahmi dengan petinggi PT Panply dan karyawan.

Syahrul mendengarkan penjelasan tentang sejarah berdirinya pabrik kayu lapis di Luwu itu,termasuk program pemberdayaan bagi masyarakat sekitarnya. Syahrul disambut ribuan karyawan saat berkunjung ke perusahaan kayu lapis tersebut bersama Bupati Luwu,Andi Mudzakkar.

Bupati Luwu Andi Mudzakkar menyatakan, keberadaan PT Panply di Luwu sangat mendukung program Pemkab Luwu dalam mengurangi pengangguran karena PT Panply mempekerjakan 5.000 tenaga kerja lokal di berbagai unit kerja, termasuk pekerja harian yang direkrut dari masyarakat sekitar industri itu.“Karyawan dan pekerja PT Panply mayoritas warga Luwu,termasuk warga Palopo,”kata Mudzakkar. _ chaerul baderu

Read More >>

Gubernur Sulsel membuka Kegiatan Rakor Pimpinan II PGRI


Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan senantiasa mendukung dunia pendidikan dan tahun ini  program pendidikan gratis tidak hanya di SD dan SMP tapi juga sampai ke tingkat SMA. Sedangkan beasiswa ke luar negeri untuk program doktoral juga terus dilakukan. Saat ini, tidak kurang dari 388 mahasiswa Program S3 yang mendapatkan beasiswa untuk belajar di luar negeri. Hal ini dikatakan Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo ketika membuka kegiatan Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional II Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ) di Hotel Clarion Makassar, Kamis 28 Juni 2012.
Ketua PGRI Sulawesi Selatan, Muhammad Asmin menjelaskan,  Makassar membutuhkan 400 orang guru SD dan Sekretaris Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Abdullah Jabbar menambahkan, untuk menghitung kekurangan guru SD di setiap daerah, pihaknya cukup kesulitan karena yang memiliki kewenangan adalah pihak kabupaten/kota sendiri dengan begitu butuh analisis. Persoalan yang mendasari karena adanya disparitas, pembagian guru yang tidak merata.
Sementara, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Sulistiyo, mengaku hampir semua SD di Indonesia mengalami persoalan serupa. Kekurangan guru di sekolah dasar,umumnya terjadi di semua daerah, sehingga yang menggantikan posisi mereka adalah tenaga honorer, sementara tenaga honorer kurang diperhatikan oleh pemerintah. Sulistiyo juga mengindikasikan terjadinya penyimpangan pada penempatan guru.
Ph/Rd ( Jumat, 29 Juni 2012 )
Read More >>

Luwu Dapat Bantuan 1 Miliar


Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo menyerahkan dana bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 1 miliar kepada penyandang cacat dan warga lanjut usia di Kabupaten Luwu. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan bersamaan dengan acara  pelantikan Bupati Luwu, Andi Mudzakkar sebagai Ketua Pembina Tanggap Darurat Bencana (Tagana) Luwu di Lapangan Sepak Bola Suli Luwu, Rabu, 27 Juni 2012.
Gubernur dalam kapasitas sebagai Ketua Tagana Sulsel juga menyalurkan bantuan satu unit perahu karet bagi Tim Tagana Luwu. Khusus dana Bansos dari APBD Sulsel 2012, disalurkan kepada 24 kelompok bantuan asistensi sosial lanjut usia terlantar dan asistensi sosial cacat yang ada di Luwu. Sementara itu, Kampung Siaga Bencana yang baru pertama digelar di Sulawesi Selatan dan di pusatkan di Luwu.  Peserta sebanyak 1.500 orang datang dari berbagai kalangan, yakni unsur Taruna Tanggap Bencana (Tagana), Pemadam Kebakaran, Karang Taruna, Kepala Desa, Camat, Toko Agama, Toko Pemuda dan elemen masyarakat lain. Syahrul mengharapkan agar bantuan yang diserahkan Pemprov Sulsel dapat bermanfaat dan tepat sasaran. Semoga bantuan sosial ini dapat dimanfaatkan sebenar-benarnya dan tersalur sesuai peruntukannya. Dan Tagana Luwu akan maju dibawah kendali Bupati luwu, Andi Cakka.
Yang hadir mendampingi Syahrul dalam kunjungan ke Luwu diantaranya Ketua DPRD Sulsel,  Moh Roem, Anggota DPRD Sulsel dari Luwu Armin Mustamin Toputiri  dan sejumlah  pejabat pemprov Sulsel. Hadir juga Ketua Tagana Luwu Utara sekaligus Bupati Luwu Utara Arifin Junaidi. Gubernur juga mengingatkan masyarakat Luwu agar ikut peduli pelestarian hutan lindung dan tidak melakukan pembalakan liar karena hal itu dinilai sebagai salah satu penyebab bencana longsor dan banjir yang sering terjadi di Luwu. Pemprov siap membantu Pemkab Luwu untuk pengadaan berbagai armada Tanggap Darurat Bencana, termasuk perahu karet dan satun unit mobil operasional lapangan.
Bupati Luwu,  Andi Mudzakkar menyampaikan ucapan terima kasih kepada  masyarakat Luwu kepada gubernur yang memberi perhatian besar pada masyarakat Luwu. Pada kesempatan itu pula usai menghadiri peresmian Kampung Siaga Bencana, Syahrul bersama rombongan menghadiri silaturrahmi dengan pesantren DDI. Selanjutnya bertolak ke Kecamatan Bua mengahadiri undangan silatulrahim dengan jajaran perusahaan dan karyawan PT. Panply, salah satu pabrik Plywood yang ada di Luwu.
Ys/Hn (Kamis, 28 Juni 2012)
Read More >>

Gubernur Sulsel membuka Kegiatan Rakor Pimpinan II PGRI


Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan senantiasa mendukung dunia pendidikan dan tahun ini  program pendidikan gratis tidak hanya di SD dan SMP tapi juga sampai ke tingkat SMA. Sedangkan beasiswa ke luar negeri untuk program doktoral juga terus dilakukan. Saat ini, tidak kurang dari 388 mahasiswa Program S3 yang mendapatkan beasiswa untuk belajar di luar negeri. Hal ini dikatakan Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo ketika membuka kegiatan Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional II Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ) di Hotel Clarion Makassar, Kamis 28 Juni 2012.
Ketua PGRI Sulawesi Selatan, Muhammad Asmin menjelaskan,  Makassar membutuhkan 400 orang guru SD dan Sekretaris Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Abdullah Jabbar menambahkan, untuk menghitung kekurangan guru SD di setiap daerah, pihaknya cukup kesulitan karena yang memiliki kewenangan adalah pihak kabupaten/kota sendiri dengan begitu butuh analisis. Persoalan yang mendasari karena adanya disparitas, pembagian guru yang tidak merata.
Sementara, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Sulistiyo, mengaku hampir semua SD di Indonesia mengalami persoalan serupa. Kekurangan guru di sekolah dasar,umumnya terjadi di semua daerah, sehingga yang menggantikan posisi mereka adalah tenaga honorer, sementara tenaga honorer kurang diperhatikan oleh pemerintah. Sulistiyo juga mengindikasikan terjadinya penyimpangan pada penempatan guru.
Ph/Rd ( Jumat, 29 Juni 2012 )
Read More >>

Luwu Dapat Bantuan 1 Miliar


Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo menyerahkan dana bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 1 miliar kepada penyandang cacat dan warga lanjut usia di Kabupaten Luwu. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan bersamaan dengan acara  pelantikan Bupati Luwu, Andi Mudzakkar sebagai Ketua Pembina Tanggap Darurat Bencana (Tagana) Luwu di Lapangan Sepak Bola Suli Luwu, Rabu, 27 Juni 2012.
Gubernur dalam kapasitas sebagai Ketua Tagana Sulsel juga menyalurkan bantuan satu unit perahu karet bagi Tim Tagana Luwu. Khusus dana Bansos dari APBD Sulsel 2012, disalurkan kepada 24 kelompok bantuan asistensi sosial lanjut usia terlantar dan asistensi sosial cacat yang ada di Luwu. Sementara itu, Kampung Siaga Bencana yang baru pertama digelar di Sulawesi Selatan dan di pusatkan di Luwu.  Peserta sebanyak 1.500 orang datang dari berbagai kalangan, yakni unsur Taruna Tanggap Bencana (Tagana), Pemadam Kebakaran, Karang Taruna, Kepala Desa, Camat, Toko Agama, Toko Pemuda dan elemen masyarakat lain. Syahrul mengharapkan agar bantuan yang diserahkan Pemprov Sulsel dapat bermanfaat dan tepat sasaran. Semoga bantuan sosial ini dapat dimanfaatkan sebenar-benarnya dan tersalur sesuai peruntukannya. Dan Tagana Luwu akan maju dibawah kendali Bupati luwu, Andi Cakka.
Yang hadir mendampingi Syahrul dalam kunjungan ke Luwu diantaranya Ketua DPRD Sulsel,  Moh Roem, Anggota DPRD Sulsel dari Luwu Armin Mustamin Toputiri  dan sejumlah  pejabat pemprov Sulsel. Hadir juga Ketua Tagana Luwu Utara sekaligus Bupati Luwu Utara Arifin Junaidi. Gubernur juga mengingatkan masyarakat Luwu agar ikut peduli pelestarian hutan lindung dan tidak melakukan pembalakan liar karena hal itu dinilai sebagai salah satu penyebab bencana longsor dan banjir yang sering terjadi di Luwu. Pemprov siap membantu Pemkab Luwu untuk pengadaan berbagai armada Tanggap Darurat Bencana, termasuk perahu karet dan satun unit mobil operasional lapangan.
Bupati Luwu,  Andi Mudzakkar menyampaikan ucapan terima kasih kepada  masyarakat Luwu kepada gubernur yang memberi perhatian besar pada masyarakat Luwu. Pada kesempatan itu pula usai menghadiri peresmian Kampung Siaga Bencana, Syahrul bersama rombongan menghadiri silaturrahmi dengan pesantren DDI. Selanjutnya bertolak ke Kecamatan Bua mengahadiri undangan silatulrahim dengan jajaran perusahaan dan karyawan PT. Panply, salah satu pabrik Plywood yang ada di Luwu.
Ys/Hn (Kamis, 28 Juni 2012)
Read More >>

Gubernur Minta Kesejahteraan Buruh Diperhatikan

Jumat, 29 Juni 2012
PALOPO – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta agar pihak perusahaan memperhatikan kesejahteraan para buruh. Upah buruh harus merujuk Upah Minimum Provinsi (UMP) yang berlaku di Sulsel sebesar Rp1,2 juta per bulan.


Gubernur mengungkapkan hal itu saat meninjau aktivitas buruh pabrik kayu lapis PT Panca Usaha Palopo Plywood (Panply) di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu,kemarin. “Saya minta menajemen PT Panply sebagai industri plywood tertua dan terbesar di Sulsel, memperhatikan nasib para pekerjanya. Pekerja itu aset perusahaan yang harus dijaga dan diperhatikan kesejahteraannya,” kata Syahrul kemarin.

Syahrul sempat berdialog dengan salah seorang karyawan industri kayu lapis yang berpusat di Kecamatan Bua,ini. Syahrul antara lain menanyakan upah yang diterima karyawan itu per bulan.“Alhamdulillah, saya sudah bekerja selama 20 tahun di PT Panply dengan gaji rata-rata Rp2 juta per bulan,” kata karyawan tersebut. Selain berdialog dengan pekerja, Syahrul juga mengadakan silaturahmi dengan petinggi PT Panply dan karyawan.

Syahrul mendengarkan penjelasan tentang sejarah berdirinya pabrik kayu lapis di Luwu itu,termasuk program pemberdayaan bagi masyarakat sekitarnya. Syahrul disambut ribuan karyawan saat berkunjung ke perusahaan kayu lapis tersebut bersama Bupati Luwu,Andi Mudzakkar.

Bupati Luwu Andi Mudzakkar menyatakan, keberadaan PT Panply di Luwu sangat mendukung program Pemkab Luwu dalam mengurangi pengangguran karena PT Panply mempekerjakan 5.000 tenaga kerja lokal di berbagai unit kerja, termasuk pekerja harian yang direkrut dari masyarakat sekitar industri itu.“Karyawan dan pekerja PT Panply mayoritas warga Luwu,termasuk warga Palopo,”kata Mudzakkar. _ chaerul baderu

Read More >>