Jumat, 12 Oktober 2012

Gubernur Tegur Pemkot Makassar-Terbitkan Izin Pembangunan di Sempadan Sungai


Jumat, 12 Oktober 2012

MAKASSAR– Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo melayangkan surat teguran kepada tiga kepala daerah yang dianggap mengeluarkan izin pembangunan yang melanggar garis sempadan sungai.

Ketiga kepala daerah yang disomasi tersebut yakni Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Bupati Luwu A Mudzakkar, serta Bupati Pinrang Aslam Patonangi.Surat somasi tersebut dikeluarkan setelah ketiga daerah ini dianggap mengeluarkan surat izin kepada pengusaha untuk mendirikan bangunan dan usaha di atas sungai dan irigasi. Pelarangan tersebut tercantum pada Perda No 9/2009 tentang RTRW Sulsel,Perpres No 55/2011 tentang Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Mamminasata, dan Undang- Undang No 26/2007 tentang garis sempadan sungai, pantai, dan irigasi.

“Kami sudah keluarkan somasi terkait pelanggaran itu. Termasuk Makassar.Sungai dibanguni macam-macam, sehingga semakin sempit,” tegas Syahrul saat menerima kunjungan Tim Penilai Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Bidang Sumber Daya Air (SDA) di Kantor Gubernur Sulsel. Dia berharap, suratnya tersebut bisa diterima oleh para bupati dan wali kota,sehingga ke depannya, tidak sembarangan lagi mengeluarkan izin pendirian bangunan dan usaha di lokasi-lokasi yang bisa mengganggu kelestarian lingkungan.

“Kita tampak tak berdaya di sini.Wali kota dan bupati tak berwenang kalau kami berikan sanksi. Gubernur tak berwenang. Yang bisa hanya ditegur,”bebernya. Informasi yang dihimpun SINDO, dugaan pelanggaran yang dilakukan Pemkot Makassar karena mengeluarkan izin pendirian perumahan di bantaran Sungai Jeneberang dan Sungai Tallo. Sedangkan Kabupaten Luwu mengeluarkan izin tambang milik pribadi di bantaran sungai.

Sementera,Kabupaten Pinrang dianggap melanggar setelah mengeluarkan izin pendirian pasar di bantaran sungai di wilayahnya. “Sungai misalnya,harusnya diperlebar.Tapi dengan alasan mau diluruskan, padahal ada kepentingan tertentu di situ,” ungkapnya. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sulsel Soeprapto Budi Santoso yang dikonfirmasi,membenarkan pemberian surat somasi tersebut.

Menurutnya, Pemprov Sulsel sebelumnya telah beberapa kali mengingatkan kepada pemerintah daerah yang bersangkutan kalau proyek yang tengah dalam pengurusan izin melanggar ketentuan sempadan sungai dan irigasi. “Tapi tetap saja pada proses perizinannya tetap dikeluarkan. Yang mendapatkan somasi itu Makassar,luwu,serta Pinrang. Itu dilayangkan dua minggu lalu,” katanya di Kantor Gubernur Sulsel kemarin.

Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo telah memberikan warning kepada seluruh bupati/ wali kota terkait banyaknya sejumlah proyek pembangunan yang melanggar garis sempadan pantai dan bantaran sungai. Peringatan Syahrul tersebut dituangkan dalam surat edaran bernomor 065/1434/ UPTD.MM tertanggal 3 Mei 2011 lalu.Selain itu,para kepala daerah di Sulsel juga diminta untuk melakukan pengamanan dan pengendalian fungsi lahan pertanian serta hutan mangrove yang kian menipis.

Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Pemkot Makassar Nadja Emma yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui adanya somasi itu. Emma juga enggan menanggapi lebih jauh adanya isu somasi itu sebelum dia melihat langsung suratnya. “Kami belum tau soal itu,” katanya melalui pesan singkat SMS kepada SINDO.

Kabag Humas Pemkot Makassar Mukhtar Tahir saat dihubungi mengaku belum pernah melihat atau mengetahui adanya surat dari gubernur tersebut.“Kami belum tahu itu dek. Mungkin suratnya di Dinas Tata Ruang,”tambahnya. wahyudi/supyan umar

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/534395/
Read More >>

Lovely December Fokuskan Turis Lokal


Jumat, 12 Oktober 2012
 
Jufri Rahman

 MAKASSAR, -- Lovely December kembali akan digelar di Toraja. Puncaknya pada 27 Desember. Sejumlah kalangan mengkritik event ini karena digelar saat wisatawan mancanegara justru memilih pulang ke negaranya merayakan Natal.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Jufri Rahman, menjawab kritikan itu. Menurut dia, Lovely December memang difokuskan untuk menggaet turis lokal, khususnya warga asli Toraja di perantauan.

"Rata-rata orang Toraja kan pulang untuk merayakan Natal di kampungnya. Nah, itu yang jadi incaran kita," kata Jufri di kantornya, Kamis, 11 Oktober.

Disbudpar Sulsel coba memanfaatkan konsep "Toraja Mamali" atau rindu Toraja. Masyarakat yang pulang kampung diharapkan menjadi pendorong kegiatan ekonomi. Konsep itu mirip Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM). Pengusaha pulang kampung sambil melakukan konsolidasi ekonomi.

"Yang jelas, Lovely December mampu mengatrol tingkat hunian hotel di Toraja. Saat ini, okupansi di sana sudah di atas 50 persen. Padahal dulunya sangat rendah," klaim Jufri.

Lovely December memang sudah dimulai sejak Maret lalu. Puncaknya pada Desember mendatang atau dirangkaikan dengan perayaan Natal.

Selain Lovely December, Disbudpar Sulsel juga sedang bersiap dengan Takabonerate Island Expedition 2012, 19-21 November. Kegiatan ini juga diyakini bisa meningkatkan tingkat kunjungan ke Selayar.

Ekspedisi ini direncanakan diikuti 200 peserta untuk fun trip. "Fishing tournament melibatkan peserta dari enam negara," tambah Jufri.

Takabonerate Island Expedition 2012 diharapkan tak hanya membuat transaksi ekonomi meningkat, namun juga mampu mempromosikan Selayar sebagai tempat yang pas untuk kegiatan maritim. (zul/upi)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20121011232215-lovely-december-fokuskan-turis-lokal%27#.UHfe1QhmNr4.twitter
Read More >>

Rp15 Miliar untuk Gizi Buruk


Jumat, 12 Oktober 2012
 
MAKASSAR, -- Gizi buruk yang masih banyak ditemukan di empat kabupaten/kota se Sulsel ditangani melalui program NICE. Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp15 miliar untuk penanganan gizi buruk di Kota Makassar, Jeneponto, Maros, dan Pangkep.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Rachmat Latief mengatakan, penanganan gizi buruk di daerah yang mendapat program Nutrition Improvement through Community Empowerment (NICE) dipercayakan kepada kelompok gizi masyarakat atau KGM.

Anggarannya yang berasal dari pinjaman Asian Development Bank (ADB) langsung ke masing-masing KGM. "Program berlangsung selama lima tahun dan berakhir 2012, tahun ini," kata Rachmat, Kamis, 11 Oktober.

Setiap KGM yang berada di satu desa memperoleh dana penanganan gizi buruk sebesar Rp140 juta selama lima tahun. Jumlah KGM di Sulsel tercatat sebanyak 206 KGM.

KGM yang memperoleh anggaran pengentasan gizi buruk tersebar di Makassar sebanyak 64 KGM, Jeneponto 50 KGM, Maros 46 KGM, dan Pangkep 50 KGM.

"Empat daerah ini dipilih menjadi target program NICE dengan pertimbangan masih banyak ditemukan kasus gizi buruk. Setiap KGM harus membuat proposal dan berkomitmen menurunkan angka penderita gizi buruk di daerahnya," tutur Rachmat.

Pemanfaatan dana NICE untuk intervensi penderita gizi buruk seperti pemberian makanan tambahan. KGM yang mengelola NICE juga dapat memanfaatkan untuk usaha pembuatan abon ikan dan telur asin agar dapat digunakan sebagai dana abadi untuk pengentasan gizi buruk. (rif/pap)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20121011232949-rp15-miliar-untuk-gizi-buruk 
Read More >>

Pemprov Batasi Area Konsesi Vale


Jumat, 12 Oktober 2012

 

Area konsesi pertambangan PT Vale Indonesia Tbk di Sulsel tidak diperpanjang seluruhnya. Pemprov Sulsel hanya memberikan rekomendasi perpanjangan izin area konsesi pada lahan yang potensial tergarap.
Setelah pelepasan lahan konsesi seluas 28.000 hektare, atau sekitar 12,8 persen dari luas total kontrak karya pada 2010 lalu, lahan konsesi PT Vale menjadi 190.000 hektare. Lahan 118.387 hektare di antaranya berada di Sorowako.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, renegosiasi kontrak karya PT Vale di pusat memberikan perpanjangan izin pemanfaatan lahan. "Namun, perpanjangan area konsesi hanya pada kawasan yang potensial secara operasional," kata Syahrul, Kamis, 11 Oktober.

Pembicaraan pemanfaatan area konsesi kembali dilakukan gubernur dengan Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Nico Kanteer, di Kantor Gubernur Sulsel, kemarin.
Syahrul mengatakan, keputusan akhir perpanjangan lahan konsesi tambang PT Vale tetap ditentukan Pemerintah Pusat. "Tambang nikel mendapat pengawasan nasional, tetapi tidak mengabaikan peranan pemerintah daerah," tegas Syahrul.

Perhitungan area konsesi yang dapat diperpanjang masih terus dilakukan sampai saat ini. Perpanjangan kontrak karya harus diberikan, kata dia, untuk keberlangsungan investasi dan usaha.
Namun, Syahrul menyebut sekitar 100 hektare lebih dipastikan tidak dapat lagi diperpanjang karena dinilai tidak optimal pengelolaannya.

Dia menepis anggapan bahwa pemprov sengaja mempersulit operasional PT Vale. "Kita mau lihat dulu, jangan sampai sudah diperpanjang tapi akhirnya dialihkan lagi. Saya menjamin keberlangsungan industri dan investasi," katanya.
Nico Canteer yang ditemui usai pertemuan mengaku belum dapat mengungkap luas area konsesi yang dilepas. Begitupula dengan jumlah saham, dengan pertimbangan masih dalam tahap pembicaraan dengan Pemerintah Pusat. (rif/sil)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20121012011743-pemprov-batasi-area-konsesi-vale
Read More >>

Bupati Soppeng Raih Juara Penanam 1 Miliar Pohon


Jumat, 12 Oktober 2012



WATANGSOPPENG- Bupati Soppeng Andi Soetomo meraih juara pertama dalam pelaksanaan lomba kinerja penanam satu miliar pohon tahun 2011 se-Sulawesi Selatan. Piagam penghargaan yang ditandatangani Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo itu akan menjadi koleksi penghargaan prestasi H A Soetomo selaku Bupati Soppeng.

"Piagam penghargaan yang ditandatangani Gubernur Sulsel akan diserahkan langsung dalam suatu acara nanti," ungkap Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Soppeng Werding As, kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (12/10/2012).

Ia juga menjelaskan, berdasarkan keputusan Guberrnur Sulsel Nomor 2330/IX/tahun 2012 tanggal 20 September 2012 tentang penetapan lomba rehabilitas hutan dan lahan penanaman satu miliar pohon tahun 2011 untuk penilaian Bupati Juara I Andi Soetomo dengan nilai 45,04, juara II A Idris Syukur dengan nilai 42,78, Bupati Maros M Hatta Rahman sebagai juara III dengan nilai 41,89.

Untuk Walikota Juara I diperoleh Wali Kota Parepare H Syamsu Alam 25,38, untuk juara II diperoleh Wali Kota Palopo PA Tenriajeng dengan nilai 15,40 dan juara III diperloleh Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin dengan nilai 11,20.

Sementara itu Bupati Soppeng A Soetomo kepada wartawan menyatakan, selama ini pihaknya hanya berbuat bagaimana agar Soppeng bisa lebih baik dan lebih maju kedepan. Ia juga menambahkan bahwa di setiap kesempatannya selalu menekankan agar masyarakat senantiasa menanam pohon karena dengan menanam selalu ada hasil yang ditunggu.

Adapun jenis tanaman yang menjadikan Bupati Soppeng sebagai juara ditanam di delapan kecamatan dengan jenis kayu jati local, trambesi, mahoni, jati putih, kemiri, mangga, rambutan, durian, aren.(*)

Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/10/12/bupati-soppeng-raih-juara-penanam-1-miliar-pohon
Read More >>

SYL: Ingin Cerdas, ya Membaca, Ingin Mencerdaskan, ya Menulis


Jumat, 12 Oktober 2012
 
Makassar – Gubernur sulsel Syahrul Yasin Limpo ternyata memiliki hobby membaca dan menulis buku. Bahkan saat ini sudah ada beberapa buku yang ditulisnya. Beberapa buku yang sudah diterbitkan di antaranya Jangan Marah di Muara,Jangan Mengaduk Samudra, Ambil Tanganku ku Ambil Tanganmu, Lidah-lidah Emas Syahrul Yasin Limpo, dan sejumlah judul lainnya.
 
Salah satu bukunya yang diklaim karya terbaik, yakni Jangan Marah di Muaralebih banyak mengulas tentang kepemimpinan, nilai-nilai hidup dan pesan moral. Buku setebal 176 halaman itu diterbitkannya pada Januari 2005 saat dia masih menjabat wakil gubernur Sulsel.


Menurutnya jika seseorang ingin cerdas, maka harus rajin membaca, dan jika ingin mencerdaskan orang lain maka menulislah.

Syahrul mengaku, karena kesibukannya, maka lebih banyak membuat tulisan dengan menggunakan smartpone. Akibatnya bisa diduga, ponselnyapun banyak rusak karena sering dipakai menulis.
“Saya tidak tahu kenapa tombol HP (ponsel) saya ini selalu rusak.Lucunya,hanya spasinya yang selalu rusak. Sudah dua kali saya mengganti HP yang seperti ini,”Ujarnya.

Syahrul mengatakan, menulis buku merupakan salah satu hobi yang tak bisa ditinggalkannya. Bahkan, dalam waktu dekat, dia kembali akan meluncurkan salah satu buku yang telah selesai ditulis.[KM2]

Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=16274
Read More >>

Gubernur Sulsel Canangkan Gerakan Sadar Gizi


Jum, 12/10/2012 
Gubernur Sulsel, H. Syahrul Yasin Limpo mencanangkan gerakan Nasional Sadar Gizi Tingkat Provinsi Sulsel, di Gedung Celebes Convention Center (CCC) Makassar, Kamis, 11 Oktober 2012. Acara Gerakan Nasional Sadar Gizi merupakan program kerja yang mesti diteruskan kelanjutannya ke 33 Provinsi di Indonesia  ini dihadiri oleh 2.060 kader gizi yang tersebar di Makassar, Maros dan Jeneponto.
Menurut Syahrul Menjadi Kader bukan hal yang mudah karena kader adalah orang-orang pilihan yang memberikan kontribusi ke daerah kearah yang  lebih baik sesuai tugas masing-masing dan tugas kader adalah melanjutkan hal yang baik-baik. Rakyat harus mendapatkan gizi yang baik. Orang yang gizinya baik pasti sehat, cerdas, bisa bekerja maksimal dan memiliki daya tahan tubuh. Kita harus memperbaharui tekad dan kemauan kita, bahwa setiap kader tahu fungsi, tanggungjawab, ilmu dan agendanya.
Syahrul juga mengatakan, pada umumnya mereka yang kekurangan gizi karena tidak ada yang memberi tahu dan ada persoalan rumah tangga. Persoalan gizi buruk bukan hanya karena mereka miskin. Inilah tugas para kader mendampingi warga karena kita ingin hidup rakyat makin baik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sulsel, Rachmat Latief mengatakan kader gizi tersebut tersebar di 206 desa/kelurahan. Program perbaikan gizi melalui pemberdayaan masyarakat terus dilakukan sehingga berimplikasi pada IPM. Tiap desa menerima bantuan berupa paket gizi masyarakat sebesar Rp 104 juta selama tiga tahap.
Pencanangan Gerakan Nasional Sadar Gizi Tingkat Provinsi Sulsel ini juga dirangkaikan dengan penyerahan piagam penghargaan kepada kader gizi berprestasi dan bantuan kit emergency.

Read More >>

Menteri Perhubungan dan Gubernur Sulsel Launching Garuda CRJ 1000


Jumat, 12 Oktober 2012
Makassar, – Menteri Perhubungan RI Edward Ernest Mangindaan, didampingi Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo saat ini, Jumat (12/10/2012) menghadiri Launching Garuda Indonesia CRJ 1000 di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

Dalam sambutannya, SYL berharap nantinya akan ada pertemuan dengan Gubernur se Indonesia untuk mebahaspesawat Garuda CRJ 1000 NextGen.
“4 pesawat ini diharap bukan hanya milik Sulsel, tapi milik semua. Dan kami siap bantu untuk peningkatan Sulsel sebagai pilar utama Pembangunan Indonesia Timur,” Kata SYL.
Sebelum menutup sambutannya, Syahrul berharap nantinya, Menteri Perhubungan bisa membantu Sulsel untuk pembuatan Kereta Api.
“Saran kami terminal monorel ditambah dan diperluas lagi sebagai kekuatan Indonesia Timur. Supaya ada tong kereta apinya orang Sulsel,” Terang SYL.[KM3]

Short URL: http://www.kabarmakassar.com/?p=16315
Read More >>

SISI LAIN SYAHRUL YASIN LIMPO-Dua Ponsel Rusak demi Menulis Buku


Jumat, 12 Oktober 2012




Syahrul Yasin Limpo tiba tiba muncul di Media Center SYL di Jalan H Bau pada Senin (8/10) malam. Seperti biasa, Gubernur Sulsel ini tampil mengenakan syal bermotif macan tutul yang melingkar di lehernya.


Sejumlah orang yang ada di ruangan itu sontak kaget karena kunjungan tersebut tidak diagendakan sebelumnya. Calon gubernur incumbentini menyempatkan singgah di tempat itu sekadar bercengkrama dengan anggota timnya.Agenda utamanya pada malam itu adalah menghadiri acara takziah salah seorang kerabatnya. Syahrul sempat bercerita beberapa menit sebelum meninggalkan tempat itu.

Salah satu yang jadi topik pembahasan malam itu adalah telepon seluler (ponsel) miliknya yang rusak. “Saya tidak tahu kenapa tombol HP (ponsel) saya ini selalu rusak.Lucunya,hanya spasinya yang selalu rusak. Sudah dua kali saya mengganti HP yang seperti ini,”katanya sambil menunjukkan ponselnya. Dari cerita Syahrul itu kemudian terungkap kebiasaannya selama ini. Mantan bupati Gowa ini ternyata memiliki kebiasan menulis.

Namun,posisinya sebagai pejabat publik membuat dia memiliki waktu yang terbatas.Untuk menyiasati waktu yang sedikit itu,ponselnyalah yang menjadi pilihan tepat tatkala menuangkan ide dan isi pikirannya. “Mungkin itu yang bikin HP cepat sekali rusak. Memang selalu saya pakai menulis kalau ada yang saya anggap menarik,”ujar Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini. Dengan nada sedikit membanggakan diri,dia kemudian membeberkan kebiasaannya menulis buku.

Dia mengaku beberapa bukunya lahir dari kebiasaannya mengetik di ponsel.Kebiasaan itu dianggapnya hiburan di tengah setumpuk jadwal padat sebagai gubernur maupun sebagai ketua partai. “Tidak bisa bosmukalah bukuku.Sudah delapan mi yang jadi.Risikonya,juga sudah dua HP seperti ini rusak karena terus dipakai mengetik,”katanya seraya kembali merogoh sakunya mengeluarkan ponselnya tersebut.

Syahrul mengaku kadang menghabiskan waktu saat melakukan perjalanan panjang dengan mengetik bahan untuk bukunya.Itu terutama ketika dia melakukan perjalanan darat selama berjam-jam. Syahrul selama ini dikenal memiliki banyak buku hasil tulisannya yang berisikan pemikiran-pemikiran inovatif, termasuk pengalamannya bersentuhan dengan masyarakat.

Beberapa buku yang sudah diterbitkan di antaranya Jangan Marah di Muara,Jangan Mengaduk Samudra,Ambil Tanganku ku Ambil Tanganmu,Lidah-lidah Emas Syahrul Yasin Limpo,dan sejumlah judul lainnya. Salah satu bukunya yang diklaim karya terbaik,yakni Jangan Marah di Muaralebih banyak mengulas tentang kepemimpinan,nilai-nilai hidup dan pesan moral.Buku setebal 176 halaman itu diterbitkannya pada Januari 2005 saat dia masih menjabat wakil gubernur Sulsel.

Syahrul mengatakan, menulis buku merupakan salah satu hobi yang tak bisa ditinggalkannya. Bahkan, dalam waktu dekat,dia kembali akan meluncurkan salah satu buku yang telah selesai ditulis. “Segera akan kita lauching. Saya juga berencana menuangkan semua ide dan pemikiran saya di SYL Ways agar juga dibuatkan buku,” katanya.

SYL Ways merupakan program yang menampilkan Syahrul di televisi dengan membawakan materi pidato tentang pemerintahan dan kepemimpinan. Sebelum meninggalkan SYL Media Center malam itu, Syahrul sempat berpesan untuk tidak berhenti berkreasi. “Intinya jangan berhenti berkreasi.Kalau mau cerdas harus banyak membaca.Kalau mau ikut mencerdaskan orang lain,yamenulis,”tutur Syahrul. jumardin akas

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/534509/
Read More >>

Lagi, Sulsel Nominator Penghargaan Nasional PSDA


Jumat, 12 Oktober 2012


MAKASSAR,  – Pundi-pundi penghargaan yang diraih Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan bertambah. Sulsel kembali masuk nominasi lima besar penghargaan nasional Pe­ngelolaan Sumber Daya Air (PSDA).

Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Tim Penilaian Kinerja Perangkat Daerah (PKPD) dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Ruang Kerja Gubernur, Kamis, 11 Oktober.

Anggota Tim PKPD, Dr Robert J Kodoatie mengatakan, Provinsi Sulsel masuk lima besar nasional, bersama Jatim, Jateng, Yogyakarta, dan Jawa Barat.

“Dalam rangka penentuan peringkat, tim dibawah pimpinan Sekditjen SDA Kementrian PU melakukan kunjungan,” ujarnya.

Secara pribadi, Robert mengaku kagum dengan pola pikir Syahrul selaku gubernur karena sangat menjaga air. Bahkan, Syahrul lebih memprioritaskan kelestarian air dibanding pengelolaan tambang.

“Saya angkat topi soal ini. Padahal, potensi tambang di Sulsel ini sangat besar. Hanya, kalau lahan tambang dibuka, tidak ada air tanah yang bisa tumbuh. Tambang, kalau mengolahnya salah, bahaya. Untuk tanah tumbuh butuh waktu ribuan tahun,” terangnya.

Sementara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, perekonomian Sulsel sangat tergantung pada sektor pertanian. Karena itu, air tidak boleh bersoal. Tidak boleh ada yang mengganggu pengairan.

“Hanya, ini persoalan yang tidak mudah karena melibatkan semua unsur dan ada sekat-sekat ekonomi yang tidak dipahami,” ungkapnya.

Masalah irigasi dan pengairan, jelas Syahrul, harus menjadi fokus semua pihak di Sulsel. Untuk menjaga hal itu, perencanaanya harus holistik.

“Dalam lima tahun saya tidak keluarkan izin tambang untuk menjaga air. Ini tidak ada kaitannya dengan penghargaan. Tapi, kalau mau perbaiki kehidupan rakyat, ini harus optimal. Irigasi sangat menentukan, bahkan kalau perlu industri harus korban,” urainya.

Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Sulsel itu, menjelaskan, terkait program air bersih di Sulsel, tidak ada desa tanpa air bersih. Untuk menjaga air, di Sulsel telah menanam 120 juta pohon dan membangun embung di tiap desa/kelurahan.

“Persoalannya, irigasi dan jalan12 tahun tidak direhab akhirnya lowsis tidak bisa dihindari. Padahal, 17 provinsi makan dari Sulsel.

Masalahnya, agenda aksi kita tidak sesuai dengan APBN,” bebernya. (*/ute)

Sumber: http://cakrawalaberita.com/daerah/lagi-sulsel-nominator-penghargaan-nasional-psda
Read More >>