Sabtu, 16 Juni 2012

Kelulusan UN SD Sulsel 100 Persen


SABTU, 16 JUNI 2012 

Tiga Tahun Berturut-turut,  Usul UN SD Dihapuskan
MAKASSAR,  – Prestasi luar biasa ditorehkan murid sekolah dasar (SD) dan sederajat di Provinsi Sulsel. Hasil kelulusan ujian nasional (UN) 2012 tingkat SD untuk SUlsel di­nyatakan lulus 100 persen.
Ketua Panitia UN SD, Abdullah Djabbar, menjelaskan, dari 167.231 jumlah peserta yang terdiri dari total 6.783 sekolah di Sulsel, tidak satupun yang tidak lolos.
“Kelulusan hasil UN SD kita 100 persen. Ini sudah tiga tahun anak-anak kita lulus 100 persen,” jelas Abdullah Djabbar melalui telepon selularnya, Jumat, 15 Juni.
Djabbar mengatakan, dari ang­ka kelulusan itu, Sulsel juga mengalami peningkatan dari segi nilai hasil ujian. “Jumlah kita setiap tahun meningkat, nilai ha­sil UN pun selalu meningkat baik untuk Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA,” jelasnya.
Dengan hasil itu, lanjut dia, usulan untuk menghapuskan UN SD pada tahun 2013 mendatang dinilai sudah tepat. “Jadi data tiga tahun terakhir ini sudah menunjang usulan itu. Untuk apa lagi kita lakukan UN untuk SD,” katanya.
Menurutnya, dengan hasil itu khusus UN SD di Sulsel seharusnya tidak perlu ada. “Sudah tepat itu konsep dari Bupati Gowa, supaya UN SD tidak perlu lagi ada UN,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, terkait ususlan agar UN SD di Sulsel dihapuskan telah disampaiakn oleh sejumlah kalangan.
Setelah sebelumnya Dewan Pendidikan, Dinas Pendidikan Sulsel menyatakan UN tingkat Sekolah Dasar (SD) sudah saatnya dihapus.Usulan itu disampaikan karena dinilai hanya akan memboroskan anggaran serta menjadi beban bagi murid SD.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel A Patabai Pabokori sebelumnya juga menjelaskan, pihaknya sudah dua kali bersurat ke Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) agar menghapus UN SD dengan alasan kualitas kecerdasan murid tidak ditentukan melalui UN.
Menurutnya, kualitas dan kecerdasan murid SD bukan ditentukan lewat UN, sebab yang lebih tahu tentang kecerdasan siswa adalah gurunya sendiri. UN belum relevan diterapkan untuk anak SD, itu akan membuat anak-anak stres, itu beban berat buat anak-anak.
Sementara Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, Prof Dr Halide mengatakan, UN SD seharusnya memang ditiadakan karena hanya akan membuang-buang anggaran, termasuk tidak sejalan dengan program wajib belajar sembilan tahun. (eky/ute)
Read More >>

304 Desa Masuk Program Pembangunan



SABTU, 16 JUNI 2012 

MAKASSAR, —Pemerintah Provinsi Sulsel terus melakukan perbaikan dan pembangunan desa melalui Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP). Tahun ini sebanyak 304 desa di Sulsel yang kembali mendapat jatah untuk tersentuh oleh program tersebut.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’’mang, menjelaskan, PPIP merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen-PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, dengan melaksanakan program-program yang berbasis pemberdayaan.
“Untuk tahun anggaran 2012 ini, Dirjen Cipta Karya telah mengalokasikan jumlah desa sasaran PPIP Reguler dan SKPA sebanyak 304 desa,” kata Agus saat membuka sosialisasi nasional PPIP tahun 2012 untuk Provinsi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua, di Hotel Clarion Makassar, Jumat, 15 Juni.
Mantan ketua DPRD Sulsel ini mengungkapkan, program tersebut telah banyak memberikan manfaat kepada masyarakat di perdesaan. Khususnya, dalam upaya memperbaiki infrastruktur desa untuk menunjang tumbuh dan berkembangnya ekonomi kerakyatan.
“Pembangunan infrastruktur perdesaan yang berawal dari program kompensasi BBM pada tahun 2005 dan saat ini telah memasuki tahapan ke delapan, program ini telah menyentuh kurang lebih 1600 desa dari 2.263 desa di Sulsel,” jelas Agus.
Secara administrasi, lanjutnya, Provinsi Sulsel terdiri dari dua kota, 21 kabupaten, 285 kecamatan dan 664 kelurahan serta 2.263 desa. Posisi yang strategis di kawasan timur Indonesia (KTI) memungkinkan Sulsel berfungsi sebagai pusat pelayanan, baik bagi KTI maupun untuk skala internasional.
Agus berharap, di tahun anggaran mendatang, provinsi Sulsel tetap mendapatkan alokasi desa sasaran dengan jumlah yang lebih banyak.
“Melalui kegiatan sosialisasi PPIP dalam upaya menjadikan wilayah perdesaan, kita menjadikan desa lebih baik dimasa depan,” harapnya.
Untuk diketahui, dalam acara sosialisasi tersebut juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Kemen-PU, Budi Yuwono, Direktur pengembangan permukiman Dirjen Cipta Karya, Amwazi Idrus dan diikuti sebanyak 308 peserta dari provinsi Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. (eky/ism)
Read More >>