Rabu, 16 Mei 2012

Pelabuhan Garongkong Butuh Rp80 Miliar


Rabu, 16 May 2012
MAKASSAR – Pelabuhan Garongkong di Kabupaten Barru diproyeksikan menjadi lokasi bongkar muat dan penampungan pupuk di Sulsel.Pasalnya, Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar dan Pelabuhan Nusantara Parepare dinilai tidak ideal lagi dijadikan pintu masuk pupuk pertanian.


Untuk mendukung rencana tersebut, Pemprov Sulsel mengusulkan anggaran sebesar Rp80 miliar kepada pemerintah pusat untuk melakukan perluasan di pelabuhan yang diresmikan tahun lalu. “Kita usulkan Rp80 miliar, tapi mungkin yang akan turun sekitar Rp50 miliar. Kita lakukan berbagai upaya untuk meyakinkan pusat,dan memasukkan pelabuhan ini ke MP3EI,” kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo kemarin.

Menurut Syahrul, Garongkong dirancang menjadi pintu keluar masuknya ekspor-impor produk pertanian, sehingga bisa membagi beban yang ada sekarang di Pelabuhan Soekarno- Hatta. Kendati demikian, dia mengaku tidak seluruh aktivitas bongkar muat dipindahkan ke Garongkong. “Pelabuhan Makassar itu lebih banyak kepada yang bersifat kontainer, sementara untuk curah nanti dipusatkan di Garongkong Barru,” bebernya usai menerima pengurus Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel di ruang kerjanya, kemarin.

“Kita butuhkan pupuk sampai 600.000 ton,kalau bongkar muat di situ (Makassar), kapal yang lain tak bisa merapat karena harus menunggu.Saya harap ini menjadi jalan keluarnya,” ujarnya dihadapan wartawan. Ketua DPD I Golkar Sulsel tersebut berharap, tahun ini jugan anggaran yang diusulkannya ke pusat segera cair,sehingga perluasan dan penambahan fasilitas di Pelabuhan Garongkong bisa segera dimulai.

“Sekarang sudah bagus,tapi kita harus tambah luasannya (Garongkong). Suatu saat ini akan menjadi pelabuhan internasional karena delamannya yang mencapai 20 meter,”katanya. Sementara itu,Ketua KTNA Sulsel Rahman Daeng Tayang mengaku, kunjungan tersebut terkait kegiatan tudang sipulung di Kabupatem Takalar. Ada beberapa program strategis yang akan dibahas.Khususnya, dalam hal ketahanan pangan.

“Tudang sipulung ini dibagi dalam empat zona sehingga memudahkan kita dalam mendeteksi kebutuhan di tiap daerah,” urainya. Dalam pertemuan tersebut, Rahman juga meminta agar pemerintah memperhatikan banyaknya irigasi yang bocor serta perbaikan jalan usaha tani. ● wahyudi

Read More >>