Senin, 15 Oktober 2012

Gubernur Sulsel Mencanangkan Gerakan Makan Buah dan Sayuran


Sen, 15/10/2012 


Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa makan sayur dan buah menjadikan tubuh sehat dan segar sehingga hati juga akan menjadi lebih baik, terlebih ditambah dengan olahraga yang baik. Sayur juga mengandung detoksin yang penting bagi otak dan fisik. Hal ini disampaikan pada acara Gerakan Makan Buah dan Sayuran Nusantara yang dicanangkan oleh Gubernur Sulsel, H. Syahrul Yasin Limpo yang berlangsung di Instalasi Kebun Benih Holtikultura (IKBH) Sudiang, Makassar, Sabtu, 13 Oktober 2012.

Lahan IKBH ini sangat cocok untuk tanaman holtikultura untuk meningkatkan produktifitas sayuran dan buahan. Gubernur juga menunjuk Kepala Dinas Pertanian Sulawesi Selatan, Lutfi Halide, agar segera menyiapkan anggaran pemeliharaan dan pembibitan buah dan sayur di atas lahan kurang lebih 4 hektar tersebut. Kegiatan promosi dan kampanye ini dimaksud untuk meningkatkan citra, apresiasi dan cinta terhadap sayuran nusantara sehingga dapat meningkatkan konsumsi sayuran pada masyarakat.

Direktur Jenderal Holtikultura, Hasanuddin Ibrahim mengatakan bahwa gerakan makan sayur (Gema Sayuran) ini sengaja dilaksanakan mengingat tingkat konsumsi sayuran kita masih rendah dan jauh dibawah standar hidup sehat 73 kg perkapita. Sehingga, hal ini merupakan penguatan promosi pada keunggulan komoditas cinta konsumsi menjaga keseimbangan gizi dan asupan protein melalui konsumsi ragam sayur dan buah-buahan.

Indonesia saat ini menjadi kekuatan flora dan fauna yang sangat tropis dan sangat disegani di negara manapun. Olehnya itu, mari kita jaga dan lestarikan tanaman holtikultura, terutama menjaga lingkungan agar tetap sehat dan stabil terutama keseimbangan instabilitas air, sehingga pencanangan buah dan sayuran ini menjadi terdepan.

Yy / Sv / Dn (Senin, 15 Oktober 2012)

Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/gubernur-sulsel-mencanangkan-gerakan-makan-buah-dan-sayuran
Read More >>

SYL Imbau Bank Prioritaskan Usaha Kecil dan Menengah


Senin, 15 Oktober 2012

Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan roadshow dari bank ke bank yang ada di Makassar, Senin (15/10/2012). Kunjungan Syahrul untuk meninjau kondisi penyaluran kredit ke Usaha Kecil Menengah (UKM).
Bank pertama, SYL meninjau Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar di Jl. Ratulangi. Selanjutnya, ke Bank Panin, masih di jalan yang sama.
"Selanjutnya Bapak akan menuju Bank BRI yang ada di Jl Ahmad Yani," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel Muh Yamin, Senin (15/10/2012).
Menurut Yamin, SYL meninjau bank di Sulsel untuk melihat dan kembali mengimbau kepada pengelola bank untuk lebih mementingkan penyaluran uang ke usaha kecil dan menengah.
"Jangan yang ke konsumtif, tapi ke yang produktif," kata SYL.

Sumber: http://www.tribunnews.com/2012/10/15/syl-imbau-bank-prioritaskan-usaha-kecil-dan-menengah
Read More >>

Tinjau Kredit UKM, SYL Roadshow Bank


Makassar, 15 Oktober 2012
 

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan roadshow ke sejumlah bank di Makassar untuk meninjau kondisi penyaluran kredit ke Usaha Kecil Menengah (UKM).

Untuk bank pertama, SYL meninjau bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulsel di Jl Ratulangi. Selanjutnya, Bank Panin di Ratulangi.


"Selanjutnya Bapak Akan menuju bank BRI di Ahmad Yani," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel Muh Yamin, Senin (15/10/2012).


Menurut Yamin, SYL meninjau bank di Sulsel untuk melihat dan kembali mengimbau kepada pengelola bank untuk lebih mementingkan penyaluran uang ke usaha kecil dan menengah. (*)


Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/10/15/tinjau-kredit-ukm-syl-roadshow-bank 
Read More >>

Akhirnya Impor Garam Dihentikan


Senin, 15 Oktober 2012

Impor garam dari luar negeri akhirnya dihentikan setelah pemerintah mendengar masukan dari berbagai pihak. Dengan demikian, ini menjadi kabar baik bagi petani pembuat garam untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo mengatakan Indonesia sudah tidak akan lagi mengimpor garam untuk konsumsi karena produksi komoditas itu pada tahun ini sudah melebihi kebutuhan.

Produksi garam tahun ini mencapai 2,3 juta ton, yang berasal dari hasil tambak kelompok petani binaan, petani garam lainnya dan dari PT Garam (Persero) di beberapa daerah di Indonesia.

Di Sulsel sendiri, garam beryodium bakal mulai menggeliat jika impor ini dihentikan. Meski demikian, sebenarnya, garam Jeneponto tidak terpengaruh dengan adanya impor, karena sejak dulu, garam Jeneponto ini menguasai pasar-pasar tradisional di Sulsel.

Sejak tahun lalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan terus membina para petani garam dengan dana dari Pemberdayaan Usaha Mina Pedesaan (PUMP), di mana setiap kelompok mendapatkan alokasi Rp50 juta. Luas lahan tambak garam yang menjadi binaan seluas 10.000 hektare.

Sedangkan pada 2012, jumlah kelompok yang dibina dua kali lipat dari tahun lalu dengan luas lahan 16.000 hektare. Apabila setiap satu hektare lahan rata-rata produksinya 80 ton maka diperoleh perhitungan hasil garam sebanyak 1,4 juta ton.

“Jika ditambah hasil produksi garam petani yang tidak dibina oleh kami yang luas lahannya sekitar 10.000 hektare, maka menjadi 1,9 juta ton,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo.

Produksi dari petani garam bukan binaan itu sekitar 500 ribu ton. Perhitungannya adalah jika rata-rata satu hektare sekitar 50 ton maka hasilnya adalah sebanyak jumlah tersebut.

Sharif mengatakan, jumlah produksi sebanyak 1,9 juta ton itu ditambah dengan hasil dari PT Garam yang memiliki luas lahan 5.000 hektare. Jika dikalikan dengan rata-rata per hektare sebanyak 80 ton maka terdapat tambahan 400 ribu ton.

Sehingga, jika dijumlahkan seluruhnya dari ketiga aspek itu maka jumlah produksi garam menjadi 2,3 juta ton dan itu sudah melebihi kebutuhan akan garam di Tanah Air.

Di beberapa provinsi di Indonesia, terutama di Jawa dan Bali cukup terpengaruh dengan impor garam yang terjadi selama ini. Soalnya, selain mengurangi pendapatan petani, hasil produksi garam juga sulit dijual ke pasaran.

Akibatnya, banyak petani garam yang menganggur dan terpaksa beralih menjadi buruh tani di areal persawahan. Ada juga yang beralih menjadi buruh tangkap ikan di tambak. (*)

Sumber: http://cakrawalaberita.com/catatan-cakrawala/akhirnya-impor-garam-dihentikan
Read More >>