Selasa, 27 November 2012

Harga Jagung di Jeneponto Mulai Melonjak


Senin, 27 Agustus 2012

“Sebelumnya, para petani kurang bersemangat dengan harga yang rendah yakni Rp1.200 per kg, tapi sekarang sudah mencapai  angka di atas Rp2.000 per kg,” ungkap seorang petani jagung di Kampung Jonggoa, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto, Agung Kr Tenreng, yang ditemui FAJAR, Sabtu 25 Agustus akhir pekan lalu.

Membaiknya harga jagung di tingkat petani ini, baru sepekan. Agung menyebutkan, bisnis berkebun jagung ke depan sangat menjanjikan, asal harga tidak jatuh lagi sampai di bawah Rp2.000 per kilogram. "Dengan kenaikan harga jagung seperti ini, membuat para petani jagung di kampung ini, khususnya di Jeneponto, bisa tersenyum lebar,” jelasnya.

Harga jagung pipilan di tingkat petani sekarang ini mencapai  Rp2.500 per kg hingga Rp2.600 per kg.  Sedangkan harga jual jagung ke luar Jeneponto, khususnya ke Surabaya mencapai Rp5.000 per kg.
Kepala Dinas Perindagtamben Jeneponto, Rachmansyah Guntur menyebutkan, harga jagung pipilan musin tanam kedua sudah mulai merangkak naik. Kenaikan ini tentu membuat petani jagung sangat bahagia.

"Kami akan terus memantau setiap hari tentang kondisi harga jagung di Jeneponto. Mudah-mudahan harga jagung tetap bertahan, kalau harga jagung naik  maka petani akan senang. Sehingga petani bisa sejehtera hidupnya," kata Rachmansyah Guntur.

Dia juga mengimbau kepada petani supaya tetap waspada permainan para tengkulak dan pengumpul jagung yang suka memainkan harga di tingkat petani. Akibat ulah mereka memainkan harga sehingga petani mengalami kerugian. "Sebaiknya petani jangan menjual kepada tengkulak, tetapi silakan petani menjual sendiri ke pasaran di Makassar," harap Rachmansyah. (lom/lis)
Read More >>

Norwegia Incar PLTA di Sulsel


Senin, 26 November 2012
Segera Lakukan Survei 
MAKASSAR,-- Pemerintah Norwegia melalui Deputi Perminyakan melakukan kunjungan ke Sulawesi Selatan. Ini merupakan bagian dari rencana negara itu, untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sulsel dalam waktu dekat ini.

"Rencananya di Kabupaten Enrekang juga akan dibangun PLTA yang lebih besar. Mereka (alon investor) terkagum-kagum mendengar peningkatan daya listrik Sulsel yang tahun 2008 420 MW dan pada 2011 sudah mencapai 826 MW," kata Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang usai memenerima Deputi Perminyakan Pemerintah Noregia Ane Hansdetter Kismul, Sabtu malam, 24 November, di rumah jabatan Gubernur Sulsel.

Agus menjelaskan, peningkatan penggunaan daya listrik di Sulsel yang begitu cepat, tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi yang selalu di atas rata-rata nasional. Untuk triwulan III 2012 saja, lanjut mantan Ketua DPRD Sulsel ini, angka pertumbuhan ekonomi Sulsel mencapai 8,46 persen.

Kunjungan Deputi Perminyakan Norwegia ke Sulsel ini, merupakan rangkaian kunjungannya di Jakarta pada September lalu. Saat itu, di Jakarta Pemerintah Norwegia menyatakan, minatnya untuk berinvestasi pada pengembangan PLTA di Sulsel karena didukung ketersediaan sumber daya air.

Pertemuan saat itu, merupakan program Ambassador Norwegia dengan tujuan kerja sama antara dua pihak bisa tercapai. Sulsel sangat membutuhkan teknologi tenaga air untuk PLTA sedangkan Norwegia merupakan produsen terbesar untuk pembangunan PLTA. Duta Besar Norewegia saat itu diterima Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Sementara Sekretaris Deputi Perminyakan Norwegia Ane Hansdetter Kismul mengatakan, mulai pekan ini, pihaknya bersama sejumlah pimpinan perusahaan listrik di Norwegia akan melakukan kunjungan di beberapa wilayah, termasuk di Enrekang.

"Kita akan lihat dulu, setelah itu kita berinvestasi. Yang jelas Sulsel ini memiliki potensi besar untuk bidang kelistrikan. Apalagi ditopang dengan sumber daya alamnya yang baik," kata Ane.
Menurut dia, Sulsel sangat terkenal dengan hydro power, sudah sebagian besar listriknya disuplai dari hydro power. Pihak sangat tertarik untuk mengembangkan listrik hydro power ini. (aci/upi)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20121125230848-norwegia-incar-plta-di-sulsel
Read More >>

Pinjaman Pemprov Sulsel-Kemenkeu-Kemendagri Setujui Pencairan Dana


Selasa, 27 November 2012

MAKASSAR – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan lampu hijau kepada Pemprov Sulsel untuk mencairkan dana pinjaman Rp500 miliar dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP).

Hanya saja, sebelum dicairkan, Kemendagri dan Kemenkeu merekomendasikan agar Pempro dan DPRD Sulsel duduk bersama untuk menentukan titik-titik ruas jalan yang perbaiki dengan menggunakan anggaran pinjaman tersebut. Persetujuan tersebut dikeluarkan setelah Tim DPRD Sulsel melakukan konsultasi terkait rencana pinjaman pada dua lembaga Negara ini.“Akhir pekan lalu kita sudah konsultasi dengan Kemendagri dan Kemenkeu.

Pada prinsipnya, tak ada masalah. Kita hanya disarankan untuk duduk bersama mencari titik temu terkait jalan yang akan diperbaiki ,”kata Sekretaris Tim Panitia Khusus (Pansus) Pinjaman Daerah DPRD Sulsel Ariady Arsal kemarin. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyebutkan, dugaan pelanggaran yang dilakukan pemprov yang melakukan pengusulan pinjaman tanpa melalui DPRD, juga dianggap bukan masalah.

Baik DPRD dan Pemprov Sulsel juga disarankan untuk melakukan persamaan persepsi, sehingga pinjaman multiyears ini bisa betul-betul merata dimanfaatkan oleh masyarakat. Ariady menambahkan,jika nantinya pinjaman Rp500 miliar ini dikabulkan,maka tidak akan masuk pada APBD Pokok 2013 mendatang.Pasalnya, sekarang ini DPRD telah melakukan pembahasan anggaran tahun mendatang.

Kendati demikian, dana pinjaman ini bisa dimasukkan pada APBD Perubahan parsial, jika pencairannya dilaksanakan pada pertengahan tahun 2013, melalui Keputusan Gubernur. Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Buhari Kahar Mudzakkar mengaku tetap akan melakukan penolakan jika peruntukan atau alokasi utang setengah triliun rupiah itu tidak merata.

Pasalnya, dalam usulan pemprov yang dikirim ke PIP, pengalokasiannya hanya untuk 11 ruas jalan dan satu jembatan.Sementara ruas jalan di Luwu Raya tidak dimasukkan. “Itu yang kita nilai tidak adil. Harusnya jalan di Luwu Raya juga dimasukkan di alokasi perbaikan dan pembangunan jalan dari pinjaman tersebut,”bebernya kemarin di DPRD Sulsel. ● wahyudi
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/pinjaman-pemprov-sulsel-kemenkeu-kemendagri-setujui-pencairan-dana
Read More >>

Sulsel Bisa Tutupi Kekurangan Daging Di Pulau Jawa


Sel, 27/11/2012 
Sulawesi Selatan berpeluang menutupi kekurangan pasokan daging sapi di Pulau Jawa, menyusul melonjaknya harga daging sapi di pasaran. Sulsel yang selama ini selain memenuhi kebutuhan lokal,  juga mengirim ke daerah lain, sebenarnya berpeluang mengisi kekurangan daging sapi di Pulau Jawa. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Peternakan Sulsel,  H Murtala Ali di Makassar, Senin, 26 November.

Menurut Murtala, peluang tersebut dapat dimanfaatkan para peternak dan pedaging sapi di daerah ini. Hanya saja, kendalanya karena biaya transportasi masih lebih mahal dibandingkan pengiriman ke daerah lainnya di Kawasan Timur Indonesia, maka hal tersebut belum dilakukan.

Untuk memenuhi target produksi satu juta ekor sapi di Sulsel, pihaknya terus mendorong petani menginpestasikan pembiakan ternak baik secara alamiah maupun dengan sistem inseminasi. Hal ini dilakukan di sejumlah sentra produksi sapi seperti di Kabupaten Sidrap, Soppeng, Bone, Maros, Pangkep, dan Sinjai.

Hr/Tn (Selasa 27 November 2012)

Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/sulsel-bisa-tutupi-kekurangan-daging-di-pulau-jawa
Read More >>

Gubernur Resmikan Science Center TSTP


Sel, 27/11/2012 
Wahana Science Center atau wahana bermain bagi anak sekolah. Trans Studio Theme Park (TSTP), Senin, 27 Nopember 2012 diresmikan oleh Gubernur Sulsel, H. Syahrul Yasin Limpo di Trans Studio Makassar. Peresmian ini dihadiri oleh Direktur Trans Studio Makassar, Eka Firman Wrmawan, Deputy General manajer TSTP, Fauziah Zulkifli, dan Perhimpunan Guru RepublikIndonesia (PGRI) Sulsel.

Menurut Fauziah Zufitri, wahana tersebut merupakan bentuk komitmen TSTP mengembangkan pendidikan di Sulsel melalui taman bermain.  Kami ingin menjadikan Trans Studio sebagai pusat pendidikan luar sekolah buat anak-anak sekolah. Jadi anak-anak bisa bermain sambil belajar di Trans Studio. Dalam wahana Science Center telah disiapkan 28 peragaan atau eksibit sains. Untuk masa promo, pihaknya menawarkan harga khusus, yakni harga Rp75 ribu untuk anak-anak sekolah barmain plus makan.

Sementara itu, Gubernur Syahrul Yasin Limpo yang meresmikan langsung wahana Science Center tersebut mengatakan, dengan hadirnya wahana bermain yang mengandung ilmu pengetahuan ini bisa merangsang anak-anak sekolah untuk merasakan langsung bagaimana fenomena-fenomena alam bisa dijelaskan dengan ilmiah. Sekarang kita sudah menuju pada pendidikan berbasis teknologi Olehnya itu, anak-anak kita tidak boleh tertinggal dengan kemajuan teknologi.

Syahrul juga berpesan kepada para guru, bahwa peranan pendidikan sangat penting dalam membangun bangsa ini. Olehnya itu sektor pendidikan selalau menjadi fokus utam pemerintah dalammembangun karakter bangsa yang maju dan bermartabat.

Hr/Tn (Selasa 27 November 2012)
Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/gubernur-resmikan-science-center-tstp-0
Read More >>

Wagub Tutup MTQ Korpri Nasional I


Sel, 27/11/2012 
Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Korpri Nasional I  yang berlangsung 23-26 November dan diikuti 32 kontingen dari 22 provinsi dan 10 kementerian dengan total 126 peserta secara resmi ditutup oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, H.Agus Arifin Nu.mang, Senin, 26 Nopember 2012. MTQ ke II akan berlangsung 2014 di Nangro Aceh Darussalam.

Wagub didampingi Sekprov, Andi Muallim menyerahkan piala bergilir kepada pimpinan rombongan Provinsi Sumut, Prof Dr H M Hatta sebagai juara umum. MTQ ini memperlombakan empat cabang yaitu Hifzhil Quran, Daiah, Tilawah, dan Kaligrafi. Kafilah Sumatra Utara meraih  juara di tiga kategori, juara pertama di Hifzhil Quran adalah Irham Taufik, juara kedua Daiah oleh Hj.  Rahmadaniar, dan Juara Harapan satu Tilawah Putri St Rahimah.  Kontingen Sulsel hanya menggondol Juara II Tilawah Putra atas nama Baharuddin. Qari dan qariah tebaik diraih Juadi (Kalimantan Barat) dan Faridah (Jawa Barat).

Ketua III Dewan Pengurus Korpri Nasional, Iskandar Muhun, sangat mengapresiasi kesuksesan Sulawesi Selatan selaku tuan rumah. Korpri merupakan satu-satunya wadah bagi PNS di seluruh Indonesia yang jumlahnya 4,7 juta orang. Korpri punya peranan besar dalam membangun bangsa sejak terbentuk 40 tahun yang lalu.

Sementara H.Agus Arifin Nu’mang mengatakan, untuk cabang Tilawah, Hifzhil, Daiah, dan Kaligrafi sebaiknya tetap dilaksanakan dua tahun ke depan di Aceh. Kegiatan ini member keuntungan bagi daerah kami karena peserta sudah berkeliling melihat beberapa tempat wisata di Makassar. Sebab, Makassar dijuluki Serambi Medinah.

Hr/Tn (Selasa 27 November 2012)
Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/wagub-tutup-mtq-korpri-nasional-i
Read More >>

Sulsel Butuh Tujuh Juta Rumah


SELASA, 27 NOVEMBER 2012
MAKASSAR,  – Pemerhati masalah perumahan di Makassar, Salma Ruslan mengatakan, pihak terkait harus menjawab kebutuhan warga Sulsel yang membutuhkan tujuh juta unit rumah.
“Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, jika ingin warga di Kota Makassar dan sekitarnya banyak turun ke jalan, karena alasan tidak memiliki rumah,” kata Salma yang juga Badan Pekerja Lembaga Studi Kebijakan Publik di Makassar, Minggu, 25 November.
Ia mengatakan, kebutuhan rumah yang laik huni sangat mendesak, karena menjadi sarana untuk beristirahat dan hidup tenang.
Menurut dia, masih banyak anak maupun usia dewasa yang turun ke jalan, karena tidak memiliki rumah yang layak huni, ataupun masih hanya berstatus sebagai yang pengontrak rumah.
“Selain kebutuhan sandang dan pangan yang harus menjadi perhatian pemerintah setempat dan pihak yang berkompeten,” katanya dikutip dari Kantor Berita Antara.
Sementara itu, pihak Pemrov Sulsel yang diwakili Wagub Sulsel H Agus Arifin Nu’mang mengatakan, pihaknya cukup menyayangkan pengemban yang terkesan lamban merespon kebutuhan rumah bagi warga Sulsel.
Padahal menurut dia, pemerintah sudah menyiapkan bantuan dana bagi para pengembang. Namun dana tersebut belum dinilai mencukupi.
“Jadi tinggal menunggu pihak pengembang untuk menyiapkan rumah sederhana, khususnya bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah,” katanya. (*/ami)
Sumber: http://cakrawalaberita.com/ekonomi/sulsel-butuh-tujuh-juta-rumah
Read More >>

Sayang Fokus Jalan Pintas Maros-Takalar


SELASA, 27 NOVEMBER 2012 
MAKASSAR,  – Infrastruktur jalan sebagai sarana transportasi di Sulsel saat ini memang membutuhkan perhatian khusus.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang (Sayang) untuk lima tahun ke depan akan meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi demi mengakselerasi laju perekomian rakyatnya.
Setelah berhasil meyakinkan pemerintah pusat untuk realisasi flyover poros Bone-Maros yang akan mulai direalisasikan pada 2013 mendatang, Sayang sementara akan berencana membangun bypass atau jalan pintas untuk poros Maros-Gowa-Takalar.
“Itu akan dilaksanakan pada tahun 2014. Itu pak Syahrul selaku gubernur sudah meminta ke pemerintah pusat, dan dijanji akan direalisasikan pada tahun 2014,” kata Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Sulsel, Abdul Latief, Senin, 26 November, di Makassar.
Panjang jalanan bypass tersebut sekitar 50 km. Dengan estimasi anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp800 miliar. “Jadi anggarannya kemungkinan masuk dalam APBD 2014 mendatang dan mulai dikerja secara bertahap, termasuk pembebasan lahannya,” kata Latief.
Syahrul saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, bypass jalan pintas tersebut sudah sangat mendesak dilakukan untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas, khususnya di Makassar.
“Jadi kendaraan tidak padat. Insya Allah, tahun depan kita sudah rancang designnya,” kata Syahrul.
Selain itu, tambah Syahrul, jalan trans Sulawesi Parepare-Makassar akan dirampungkan. “Poros Pare-Makassar tinggal 2 atau 3 kilometer saja. Tinggal spot-spot kecil aja yang belum karena masalah pembebasan lahan .Insya Allah akan kita selesaikan secepatnya,” kata Syahrul.
Jalur pelebaran jalan ke selatan-selatan akan menjadi prioritas Sayang ke depan. Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Bulukumba akan dirampungkan pelebarannya.
Khusus untuk jalan rintisan, Sayang akan merampungkan jalan rintisan jalur Sabbang-Sae-Tallang yakni jalan tembus Luwu Utara dengan Sulbar.
“Sabbang-Tallang-Sae adalah terobosan jalan di Luwu Raya. Tidak ada jalan ini sebelumnya. Dan Alhamdulillah Pemprov Sulsel mampu menembusnya tahun ini, dan akan kita tuntaskan perampungannya tahun depan,” kata Syahrul.
Diharapkan dengan terwujudkanya jalan ini akan meningkatkan akselerasi ekonomi masyarakat di Sulsel khususnya di Luwu Raya.
Khusus Tana Toraja dan Toraja Utara, Sayang akan membangun jalan provinsi di Toraja poros Seseng -  batas Sulbar. (*/soe)
Sumber: http://cakrawalaberita.com/politik/sayang-fokus-jalan-pintas-maros-takalar
Read More >>

Urai Macet, Sayang Prioritaskan Jalan


Ditulis Oleh Akbar on  
Khususnya Program Jalan Pintas Maros-Takalar
MAKASSAR,–Infrastruktur jalan sebagai sarana transportasi di Sulsel, saat ini memang membutuhkan perhatian khusus. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu’mang (Sayang), untuk lima tahun ke depan akan meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi demi mengakselerasi laju perekomian rakyat.
Setelah berhasil meyakinkan pemerintah pusat untuk realisasi flyover poros Bone-Maros yang akan mulai direalisasikan pada 2013 mendatang, Sayang sementara akan berencana membangun bypass atau jalan pintas untuk poros Maros, Gowa dan Takalar. “Itu akan dilaksanakan pada 2014. Itu pak Syahrul selaku gubernur sudah meminta ke pemerintah pusat, dan dijanji akan direalisasikan pada 2014,” kata Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Sulsel, Abdul Latief, Senin (26/11). Panjang jalanan bypass tersebut sekitar 50 km. Dengan estimasi anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp800 miliar.
“Jadi anggarannya kemungkinan masuk dalam APBD 2014 mendatang dan mulai dikerja secara bertahap, termasuk pembebasan lahannya,” katanya. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, bypass jalan pintas tersebut sudah sangat mendesak dilakukan untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas, khususnya di Makassar. Jadi jika jalanan tersebut jadi, maka masyarakat yang dari utara dan ingin ke daerah selatan, tak perlu lagi masuk ke Kota Makassar. “Jadi kendaraan tidak padat. Insya Allah, tahun depan kita sudah rancang designnya,” terangnya.
Selain itu, Syahrul menambahkan, jalan trans Sulawesi Parepare-Makassar akan dirampungkan. “Poros Pare-Makassar tinggal 2 atau 3 km saja. Tinggal spot-spot kecil aja yang belum karena masalah pembebasan lahan .Insya Allah akan kita selesaikan secepatnya,” ujarnya. Jalur pelebaran jalan ke selatan-selatan akan menjadi prioritas Sayang ke depan. Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Bulukumba akan dirampungkan pelebarannya. Khusus untuk jalan rintisan, Sayang akan merampungkan jalan rintisan jalur Sabbang, Sae dan Tallang, yakni jalan tembus Luwu Utara dengan Sulbar.
“Sabbang, Sae dan Tallang adalah terobosan jalan di Luwu Raya. Tidak ada jalan ini sebelumnya. Dan Alhamdulillah Pemprov Sulsel mampu menembusnya tahun ini, dan akan kita tuntaskan perampungannya tahun depan,” kata Syahrul. Diharapkan dengan terwujudnya jalan ini akan meningkatkan akselerasi ekonomi masyarakat di Sulsel khususnya di Luwu Raya. Khusus Tana Toraja dan Toraja Utara, Sayang akan membangun jalan provinsi di Toraja poros Seseng dan batas Sulbar.
Terus terang, tambah mantan Wagub Sulsel ini, pada periode ini dirinya bersama Agus sebetulnya tidak fokus pada pembangunan infrastruktur fisik. Tapi fokus pada peningkatan sumber daya manusia (SDM). “Pendidikan dan kesehatan gratis menjadi alokasi yang begitu banyak menyedot anggaran APBD. Tapi kalau Syahrul itu yang penting dulu. Membangun manusia cerdas itu yang utama dulu. Itulah gunanya pemerintah,” tandasnya. (mg10/ade)
Sumber: http://www.ujungpandangekspres.co/makassar-hari-ini/urai-macet-sayang-prioritaskan-jalan
Read More >>

Soal PIP : Gubernur Kembali Tegaskan Tidak Ada Kepentingan Politik


Makassar - Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo kembali menegaskan bahwa pinjaman investasi pemerintah (PIP) sebesar Rp 500 M, demi untuk kepentingan masyarakat.
Tterutama dalam membangun infrakstruktur ,seperti jalan dan jembatan. penegasan ini disampaikan gubernur saat menyampaikan jawaban atas tanggapan Fraksi terkait dengan PIP dalam paripurna DPRD sulsel selasa 16/10/2012.
Gubernur menjelaskan bahwa, pinjaman tersebut diberikan oleh pemerintah pusat setelah Sulsel mendapat prestasi WTP dalam masalah keuangan.
“Pinjaman ini akan dicairkan tahun 2013,sehingga tidak ada kepentingan pilgub atau politik didalamnya, tapi saya serahkan kepada masyarakat,” ujar Gubernur.
Dalam paripurna tersebut, sebanyak tiga  Fraksi DPRD Sulsel masih menolak PIP  sebesar Rp 500 Miliar . Frasksi yang menolak adalah PKS, Hanura dan Demoktra.[km2]
Read More >>