Kamis, 26 April 2012

Penyuluh Pertanian Bukan Hanya Sekedar Pemberi Informasi


Kamis, 26 April 2012 

Makassar  - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Agus Arifin Nu'mang meminta, penyuluh pertanian tidak hanya sekadar memberikan informasi pada petani.

Dalam sambutan pada acara Apresiasi Operator Cyber Extension di Makassar, Rabu, ia mengharapkan para penyuluh dapat memanfaatkan perkembangan teknologi penunjang pertanian demi memajukan hasil pertanian.

Penyuluh harus melakukan berbagai penelitian, seperti curah hujan dan kondisi atau struktur tanah suatu wilayah. "Penyuluh seharusnya juga bisa melakukan uji coba iklim di daerah-daerah dimana dia berprofesi sebagai penyuluh,"katanya.

Cyber Extension adalah sistem informasi penyuluhan melalui sistem otomasi pelayanan dengan pemanfaatan teknologi informasi penggunaan sistem informasi penyuluhan yang berbasis jaringan internet.

"Kita harus mengetahui peta curah hujan suatu wilayah, sekalipun penentuannya sulit ditentukan karena disebabkan oleh anomali cuaca. Karena ini, dasar bagi petani agar dapat mengkondisikan jenis dan varietas tanaman yang akan dibudidayakan," jelasnya.

Ia mengharapkan sistem Cyber Extension akan mampu meningkatkan produktivitas kerja penyuluh dan penyuluhan dalam memberikan pelayanan yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel.

Kepala Badan Koordinasi Penyuluh Provinsi Sulsel Achmar Manring, mengatakan, penyuluh pertanian adalah ujung tombak dalam pembangunan pertanian dan harus mampu menjembatani layanan informasi melalui media yang telah dikembangkan.

Kegiatan tersebut dihadiri sebanyak 115 orang tenaga penyuluh pertanian yang berasal dari 24 kabupaten dan kota se-Sulsel. (T.KR-RY/S006)
Sumber: http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/38322/penyuluh-pertanian-bukan-hanya-sekedar-pemberi-informasi
Read More >>

Target Surplus Beras, Sulsel Program Cetak Sawah


KAMIS, 26-04-2012
MAKASSAR,  --Dinas Pertanian Tamanan Pangan dan Holtikultura Sulsel kembali mencanangkan Program Panen Cetak Sawah di 2013 mendatang. Program tersebut untuk menunjang surplus beras pemerintah melalui Kemeterian pertanian yang mencapai 10 juta ton.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel, Ir H Lutfi Halide MP, mengatakan, perluasan sawah kini terus diupayakan. Pasalnya, pesatnya pembangunan, khususnya perumahan menjadikan lahan persawahan mengalami penyempitan, sehingga hasil panen juga mengalami penurunan.
"Kementerian pertanian yang telah ditetapkan kebijakan terintegritas dalam rangka pencapaian surplus beras 10 juta ton melalui perluasan areal dan pengelolaan lahan, peningkatan produktivitas, penurunan konsumsi beras dan penyempurnaan manajemen," jelasnya, kepada Upeks baru-baru ini.
Serapan lahan saat ini, kata dia, masih mencapai 21%, sedang serapan anggaran pengembangan pangan di sulsel di 24 kabupaten hanya mencapai rata-rata 55%.
Ia juga berjanji akan membantu dinas pertanian kabupaten yang melakukan realisasi penyerapan anggatan yang cukup baik, hingga 75%. Sehingga
Rehabilitasi jaringan irigasi dalam rangka mengoptimalisasi lahan, khususnya cetak sawah dapat berjalan maksimal.
"Program panen cetak sawah ini dapat mempercepat produksi beras yang cukup besar, sehingga surflus beras sebesar 10 juta ton dapat tercapai,"terangnya.
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian RI, Dr Ir Sumarjo Gatot Irianto MS DAA mengatakan, saat ini lahan pertanian khususnya persawahan terus mengalami penurunan setiap tahunnya.
Jika penyerapan anggaran rendah, maka potensi pertumbuhan ekonomi yang berkurang, hal ini dipengaruhi stimulus pergerakan pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sektor pertanian.
"Jika ini tersendat, maka akan mempengaruhi semua lini sektor. Sehingga diharapkan semua kepala daerah, melalui dinas pertanian untuk terus mengenjot peningkatan penyeraopan anggaran untuk petani. Sehingga hasil panen dapat lebih maksimal. Sebab penggunaan anggarannya tepat sasaran,"terangnya. 
Read More >>

Investor Singapura Lirik Sulsel

Kamis, 26 April 2012  
MAKASSAR, -- Peluang investasi di Sulsel mulai dilirik pengusaha dari Singapura. Rabu, 25 April, sebanyak 20 investor asal negeri Singa itu berkunjung ke Sulsel untuk meninjau sejumlah infrastruktur terkait dengan investasi.
Kedatangan 20 investor tersebut dipimpin langsung Wakil Menteri Luar Negeri Singapura, Masagos Zulkifli disambut tari Paduppa di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, malam tadi.

Masagos mengungkapkan peluang-peluang investasi di Sulsel kini sedang dipantau dan akan dikembangkan ke arah yang lebih serius. Sejumlah peluang investasi dijajaki dalam kunjungan tersebut.

Menurut Masagos, ada beberapa bidang yang menjadi perhatian para invostor di  Sulsel ini, antara lain bidang penyediaan air bersih, sektor kelautan, pengembangan pelabuhan, dan beberapa lainnya. Ia berharap kunjungan ini membawa hasil, dan ke depan kerja sama investasi bisa dilaksanakan.

"Semoga ini dapat berkembang ke depan dan membawa manfaat yang besar bagi kedua negara," harap Masagos.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang menyambut baik kedatangan para investor asal Singapura tersebut. Agus mengatakan, kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Singapura tersebut merupakan kelanjutan atas kerja sama yang telah dilakukan antara Singapura dengan Pemprov Sulsel sejak beberapa waktu lalu.

Menurutnya, investor Singapura juga tertarik pada pariwisata Sulsel. Selama ini, tandasnya, mereka hanya kenal atau melakukan kerja sama dengan Bandung. "Jadi kita juga akan tawarkan Toraja sebagai daerah pariwisata," ujar Agus. (idham/sil)

Read More >>