Senin, 24 September 2012![]() | |
MAKASSAR – Rencana Pemprov Sulsel untuk mengajukan pinjaman sebesar Rp500 miliar ke Pusat Investasi Pemerintah (PIP) diserahkan sepenuhnya kepada persetujuan DPRD Sulsel.
Hingga kini,pemprov telah melengkapi seluruh administrasi serta kelengkapan pinjaman tersebut kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Satu-satunya yang ditunggu sekarang ini adalah rekomendasi DPRD. ”Semua sudah kita lengkapi persyaratannya.Kita juga sudah masukkan permohonan ke DPRD. Sekarang kita tinggal tunggu rekomendasinya bagaimana,” kata Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulsel Yaksan Hamsah di Makassar, kemarin.
Pinjaman dari pemerintah pusat tersebut direncanakan untuk dipergunakan membiayai perbaikan sejumlah infrastruktur jalan yang rusak di daerah ini.Total jalan yang akan dimaintenance yakni sepanjang 200 kilometer (km). Rekomendasi persetujuan wakil rakyat ini nantinya akan melengkapi berkas untuk dikirimkan ke PIP dan Kemenkeu. Yaksan berharap, rekomendasi ini turun sebelum akhir 2012. ”Kita harap ini rampung tahun ini juga, sehingga anggaran pinjamannya mulai cair tahun ini,” katanya saat dihubungi SINDO. Yaksan menambahkan, pencairan tersebut tidak sepenuhnya bisa dilakukan pada tahun ini, melainkan secara bertahap hingga 2013 mendatang. ”Ini multy-years.Yang penting proses administrasi telah rampung, sudah gampang itu pencairannya,” tandas Yaksan yang juga menjabat Asisten II Bidang Ekonomi Pemprov Sulsel ini. Sekretaris Komisi D DPRD Sulsel Amir Uskara yang dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya telah membentuk panitia khusus (Pansus) terkait rencana pemprov tersebut. Tim pansus ini, kata dia, telah meninjau beberapa daerah di Indonesia yang telah mendapatkan anggaran pinjaman serupa dari PIP, termasuk mendatangi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kemenkeu. Amir Uskara yang juga Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel ini menyebutkan,secara fiskal keuangan daerah, Sulsel dianggap bisa melakukan peminjaman sebesar Rp500 miliar, termasuk pengembaliannya ke pemerintah pusat. Selain itu, Sulsel juga diuntungkan karena telah mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut- turut dua kali dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. ”Namun, sekarang yang kita tengah kaji adalah bagaimana pemanfaatannya. Serta apakah pinjaman ini benarbenar dibutuhkan untuk saat ini atau tidak?,” katanya tadi malam. Sebelumnya,Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengaku, infrastruktur jalan harus menjalani maintenance ringan dalam dua tahun sekali. Namun,dengan anggaran yang ada sekarang, banyak ruas jalan yang tak pernah tersentuh perbaikan selama sembilan bulan. ”Kalau tak dikejar dari sekarang, jalan yang rusak sedang akan mengalami kerusakan berat.Kami berharap semoga DPRD menyetujui pinjaman dana ini,” kata Syahrul belum lama ini. ● wahyudi Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/529334/ Sumber Gambar: http://www.bisnis-kti.com/index.php/2012/05/flash-pacu-perbaikan-jalan-sulsel-butuh-anggaran-rp500-miliar/ |
Senin, 24 September 2012
Pinjaman ke PIP - Pemprov Tunggu Rekomendasi Dewan
Rumah Kemasan Dorong Peningkatan Kualitas Produk UKM
SENIN, 24 SEPTEMBER 2012

MAKASSAR, – Rumah kemasan senilai Rp1,6 miliar dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diperuntukkan mendorong peningkatan kualitas produk usaha kecil dan menengah.
“Produk UKM di daerah masih banyak yang terkendala persoalan kemasan, sehingga harganya di pasaran masih rendah,” kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel Yohannes Tanggu di Makassar, Sabtu, 22 September.
Menurut dia, rumah kemasan tersebut dapat dimanfaatkan para pelaku UKM sebelum melempar produknya ke pasaran, sehingga memiliki nilai jual yang lebih baik.
Dia mengatakan, dari total dana pengadaan rumah kemasan yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat itu, sebanyak Rp2 miliar digunakan untuk pengadaan mesin, sedang selebihnya untuk pembiayaan bangunan.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sulsel diketahui, sedikitnya terdapat 300 UKM yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel.
“Dari UKM itu masih banyak yang mengemas produknya dengan peralatan yang sangat sederhana, karena itu ke depan produk UKM di daerah ini sudah bisa bersaing dengan produk yang ada di pasaran yang menggunakan kemasan berteknologi,” katanya, dikutip dari Kantor Berita Antara.
Dia mengatakan, pengadaan rumah kemasan tersebut agak molor dari yang dijadwalkan, namun diharapkan pemanfaatannya yang dijadwalkan mulai September 2012 dapat optimal digunakan para pelaku UKM.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, pihaknya melakukan sosialisasi ke seluruh kabupaten/kota agar rumah kemasan itu dapat digunakan secara optimal oleh pelaku UKM untuk meningkatkan kualitas produknya, khususnya yang bergerak di sektor produk olahan perikanan. (*/ami)
Sulsel Ekspor Garam
Disbudpar Minta Pengelolaan Parkir GDP
Langganan:
Postingan (Atom)