Kamis, 26 Juli 2012

Perbaikan Jalur Trans Sulawesi Dikebut


Kamis, 26 Juli 2012
MAKASSAR – Menjelang arus mudik Idul Fitri 1433 H,Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) Regional IV Makassar mempercepat proses perbaikan dan pembangunan jalur Trans Sulawesi. 

Dari sejumlah jalur yang menghubungkan antarprovinsi di Sulawesi,tak kurang dari 10 titik yang tengah dikebut pengerjaannya. Dengan demikian, diharapkanpuncakarusmendatang tidak terganggu khususnya di jalur trans Sulawesi. “Ada beberapa kegiatan yang akan kita optimalkan,utamanya menjelang H-10 Idul Fitri,”kata Kepala BBJN Regional IV Makassar Nurdin Samaila kepada wartawan kemarin.

Titik-titik yang mengalami perbaikan tersebut di antaranya sepanjang poros Makassar- Parepare,poros Maros-Bone terdapat tiga titik,poros Palu-Poso, dan jalur Palopo-Siwa dua titik. Namun, jika pengerjaan tersebut dianggap mengganggu jalannya arus mudik, pihaknya mau tak mau harus menghentikan pengerjaan, dan baru akan dilanjutkan usai Idul Fitri.

“Kalau memang dikatakan cukup mengganggu jika menjelang puncak arus mudik,maka pengerjaannya akan dihentikan dahulu,”katanya. Sementara khusus poros Maros-Parepare, pihaknya bersama Dinas Bina Marga telah merampungkan 22 kilometer dari 28 kilometer poros Maros- Parepare yang mengalami rusak parah.Sedangan enam kilometer lebihnya baru akan mulai dikerjakan juga masih tahap pengerjaan.

Meski demikian, kata Nurdin, pihaknya mengusahakan agar poros Maros- Parepare tidak ada lagi patahan- patahan yang mengakibatkan bisa tersendatnya arus lalu lintas saat musim mudik. Selain itu, pihaknya juga akan mengurangi jalan berlubang di sepanjang poros 120 kilometer itu. Jika seluruhnya telah rampung, pada H-7 sebelum puncak mudik, pihaknya akan terjun langsung ke titik-titik perbaikan jalan di Trans-Sulsel untuk memeriksa kondisi kelayakan jalan.

Hal ini juga untuk memastikan tidak ada lagi material di jalan yang bisa mengakibatkan kecelakaan bagi para pemudik. “Sebelum puncak mudik nanti, akan kita turunkan tim untuk mengecek kondisi jalan yang menjadi pusat arus mudik di Sulsel nanti,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Abd Latief yang dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan.

Hingga kemarin,Latief mengaku masih berada di Jakarta mendampingi Gubernur Sulsel SyahrulYasin Limpo.Sebelumnya, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sulsel mengeluhkan sejumlah titik di jalur Trans Sulawesi dan antarkabupaten di Sulsel mengalami kerusakan yang cukup parah. Kondisi tersebut menjadi keluhan, dimana selain mengancam keselamatan angkutan umum dan pemudik, juga dapat menghambat kelancaran arus mudik.

Ketua Organda Sulsel Opu Sidik menyebutkan, beberapa titik-titik kerusakan terparah berada di jalur Kab Bone, Palopo, serta beberapa daerah lainnya di Sulsel. Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Sulsel,Abdul Latief mengaku, untuk meningkatkan kenyamanan pemudik yang melewati Lintas Barat dan Lintas Selatan, pihaknya akan melakukan perbaikan darurat di sejumlah titik yang mengalami perbaikan. Salah satunya dengan melakukan pengerasan jalan dan pembuatan oprit untuk meminimalisir kecelakaan.

Selain itu, Bina Marga Sulsel akan melakukan penambahan rambu-rambu di Lintas Barat yang menghubungkan Kabupaten Maros dengan Kota Parepare. Pada jalur ini, sedikitnya ada 6 kilometer jalan yang mengalami kerusakan dan pada beberapa titik memerlukan pembuatan oprit. “Lintas Selatan dan Barat tidak akan siap untuk menghadapi mudik Lebaran karena sulit dirampungkan.Tapi kami akan berupaya melakukan perbaikan untuk meningkatkan kenyamanan pemudik dan meminimalisir kecelakaan,”katanya. ● abriandi/ wahyudi      

Read More >>

Anak Putus Sekolah di Sulsel-Pemprov Siap Tindaklanjuti


Kamis, 26 Juli 2012
JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menyatakan siap menindak lanjuti temuan United Nations Children’s Fund (Unicef) terkait banyaknya anak-anak di Sulsel yang masuk kategori putus sekolah. 

Kendati demikian,Pemprov Sulsel meragukan data yang dilansir Unicef tersebut. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang dikonfirmasi terkait temuan Unicef tersebut mengaku kaget dan tidak yakin terkait validitas data yang dilansir Unicef perwakilan Sulawesi, Maluku, dan Papua.Alasannya, untuk pendidikan dasar dari SD dan SMP sudah digratiskan pada 24 kabupaten/ kota. Bahkan, tahun ini, program pendidikan gratis mulai menyentuh tingkat SMA.

“Saya belum dapat data dari Unicef soal anak putus sekolah. Jumlahnya itu tidak mainmain loh,makanya saya, tidak yakin kebenaran data tersebut,” tegasnya kepada SINDO, di Jakarta, kemarin. Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Perwakilan UnicefWilayah Sulawesi,Maluku, dan Papua, Purwanta Iskandar mengatakan,kini terdapat sekitar 2,5 juta anak usia sekolah di Sulsel yang berada di luar sekolah.

Menurut dia, anak-anak itu berada di jalan, mau pun dalam kondisi putus sekolah karena alasan ekonomi. Namun,banyak pihak meragukan validitas data tersebut. Unicef, kata Syahrul, seharusnya berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel terkait data tingginya anak-anak di Sulsel yang putus sekolah. Dengan demikian, pemprov bisa mengetahui daerah mana saja yang masuk kategori tertinggi anak putus sekolah mengingat pemerintah memiliki kewenangan untuk memaksakan orang tua untuk menyekolahkan anaknya.

Selain itu,Syahrul meminta Unicef menyerahkan temuan tersebut dan dipadukan dengan data yang dimilik pemprov. Hal ini penting untuk menemukan daerah dengan tingkat putus sekolah tertinggi sekaligus mencari solusi pemecahan masalah tersebut. “Perlihatkan datanya kepada saya supaya bisa diselesaikan ke daerah yang tingkat putus sekolahnya tinggi.Biar saya cek ulang ke daerah yang bersangkutan. Jangan lansir dimana- mana karena hanya memperkeruh masalah bukan menemukan pemecahan masalah,” tandasnya.

Menurutnya, untuk menekan angka putus sekolah cukup mudah jika ada data akurat dari lapangan. Pemprov siap menggunakan kewenangannya untuk memaksa orang tua menyekolahkan anaknya untuk pendidikan dasar. Menurutnya, tidak ada alasan orangtua tidak memberikan pendidikan kepada anak-anaknya karena biaya sudah ditanggung oleh pemerintah. “Memang ada yang putus sekolah tapi bukan karena biaya pendidikan tetap kondisi keluarga yang memaksa anakanak ikut membantu perekonomian orangtuanya.

Ini yang kadang terjadi,”ungkapnya. Terpisah, anggota Badan Anggaran DPRD Sulsel Aerin Nizar juga menyayangkan tingginya angka anak putus sekolah di Sulsel.Menurut dia,anggaran untuk pendidikan gratis di Sulsel pada 2012 ini mencapai Rp800 miliar.Hal itu bertujuan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM), meningkatkan Angka partisipasi sekolah, dan menurunkan angka putus sekolah, serta membuat angka melek hurup Sulsel.

Namun, kenyataannya di lapangan berbeda. “Kalau saya, menjadi penting untuk mempertanyakan dana pendidikan gratis ini karena menunjukkan bahwa penetrasi anggaran yang demikian besar juga tidak berjalan efektif,” ujarnya. Dia menyebutkan angka partisipasi sekolah yang baru 53% untuk SMA dan 82% untuk SMP. Artinya, dari dua anak usia 16-18 tahun, ada satu yang tidak sekolah dan dari 100 anak umur 12-15 tahun ada 17 yang tidak sekolah.

“Ada masalah besar dan sangat signifikan di pendidikan gratis ini,”katanya. Mantan Rektor Universitas Muslim Indonsia (UMI) Mansyur Ramly menilai Pemprov Sulsel harus lebih hati-hati dalam mempromosikan pendidikan gratis. Dia beralasan, saat ini masih banyak komponen yang tidak ditanggung oleh pemerintah. Di antaranya, buku- buku, pakaian sekolah, dan lain-lainnya, semua itu menjadi kendala bagi orangtua yang kurang mampu sebab memerlukan biaya. Selain itu, faktor kemiskinan juga menjadi penyebab. ● abriandi 

Read More >>

Pemprov Himbau Petani Tanam Kedelai


Kamis, 26 Juli 2012
MAKASSAR– Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Selatan (Sulsel) menghimbau petani agar menanam kedelai sebagai alternatif jika terjadi lonjakan harga kedelai impor seperti saat ini. 

“Walau kualitas kedelai lokal masih sangat jauh dari kedelai impor tapi tak ada salahnya petani mau menanam kedelai, “ ujar Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sulsel Ahmad Habib ketika dikonfirmasi SINDO, kemarin. Dalam beberapa pekan terakhir, harga kedelai impor terus merangkak naik.Kini harga kedelai impor mencapai Rp 8.100 per kilogram (kg).Pekan lalu, harganya masih Rp7.750 per kg, lalu naik menjadi Rp7.800, Rp7.950, hingga kini Rp8.100.

Kondisi tersebut tentu berdampak langsung pada industri tahu dan tempe. Produksi kedelai di Sulsel masih minim. Selain karena lahan pertanian kedelai yang tergerus tanaman padi dan jagung, iklim di Sulsel mempengaruhi kualitas kedelai kurang baik.Tahun ini produksi kedelai di Sulsel diperkirakan mencapai 33.720 ton biji kering, atau turun 1.850 ton dari 2011 lalu. Naiknya harga kedelai impor tidak mampu diantisipasi oleh Disperindag Sulsel.

“Ini bukan soal regulasi harga masuk. Ini murni karena kekurangan bahan dasar dari negara pengimpor. Jadi kami tidak bisa berbuat apa-apa, selain berusaha mencari alternatif lain,”kata dia. Tingginya harga kedelai impor yang masuk ke Sulsel mengakibatkan sejumlah pengrajin dan pedagang tahu dan tempe mengeluh. Pasalnya, omset mereka menurun hingga 40%.

Salah satu pengrajin tahu di Jalan Abu Bakar Lambogo Makassar Hendro mengatakan,sebelum lonjakan harga kedelai impor ini,omsetnya per hari bisa mencapai Rp600.000. Namun setelah lonjakan harganya yang berkali-kali dalam beberapa pekan terakhir, omset hariannya hanya mencapai Rp360.000. ”Lonjakan harga kedelai ini sangat menyulitkan usaha kami.

Untung yang didapat sangat tipis, kalau ini terus berlangsung, bisa-bisa malah merugi,” katanya, saat ditemui di lokasi pabrik tahunya, kemarin. Keluhan yang sama dituturkan Mudjiono, pengrajin tempe di Jalan Nurdin Daeng Tutu. Menurutnya, lonjakan harga kedelai kali ini adalah yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Para pengusaha ini pun tidak ada pilihan lain,selain menaikkan harga tahu dan tempe yang dipasoknya kepada para pedagang.

Seperti Hendro yang menaikkan harga menjadi Rp26.000 per satu cetakan, dari harga sebelumnya Rp24.000. Sementara Mudjiono kini menjual tempe per potong Rp2.000, dari yang sebelumnya Rp1.000 per potong. Akibat harga impor kedelai yang tinggi ini pula,mereka harus mengurangi produksi tahu dan tempe. Menurut Hendro, pengurangan produksi tersebut dilakukan karena sulit membeli bahan baku kedelai yang harganya melambung.

Di sisi lain,juga melihat minat pembeli yang menurun karena harga tahu dan tempe ikut naik. Jika biasanya untuk memproduksi tahu dalam sehari, Hendro menyediakan 5 karung kedelai, kini ia hanya menyediakan 3 karung saja per harinya. rahmat hardiansya 

Read More >>

Pameran Pembangunan 2012-Panitia Target 25.000 Pengunjung


Kamis, 26 Juli 2012
MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel siap menggelar pameran pembangunan daerah bertajuk Sulsel Incorporated and Development Expo (SIDE) 2012 di Celebes Convention Centre (CCC).

Rencananya, kegiatan ini akan berlangsung 30 Agustus hingga 2 September 2012. Pameran ini ditargetkan dihadiri 25.000 warga Kota Makassar dan sekitarnya. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulsel Yaksan Hamzah mengatakan, kegiatan ini akan dirangkaikan dengan HUT Proklamasi Republik (RI).

“Kegiatan ini untuk memamerkan sejumlah pembangunan di Sulsel yang perlu disosialisasikan. Kami berharap kegiatan ini dikemas semenarik mungkin, agar masyarakat tertarik untuk berkunjung,”ujar dia kemarin. Dia berharap, seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkup Pemprov Sulsel dan kabupaten/kota bisa mengambil bagian pada event SIDE 2012 ini dengan memunculkan rencana pembangunan hingga 2013 mendatang.

Pemimpin Debindo Mega Promo, Jefri Eugene, selaku event organizer SIDE 2012, mengatakan, kegiatan tahun ini akan dikemas sedemikian rupa sehingga bisa menyedot perhatian masyarakat. Pada tahun ini, kata dia, pihaknya berani melakukan kegiatan outdoor untuk menggelar pameran dan pertunjukan hiburan.Konsep ini diakui berbeda dengan tahun lalu.

“Tahun lalu tidak terlalu banyak pengunjungnya karena bertepatan dengan Ramadan, apalagi tidak ada aktivitas outdoor. Kali ini kami target 20.000 sampai 25.000 pengunjung yang hadir,”pungkasnya. Beberapa agenda kegiatan yang direncanakan di ataranya presentasi bisnis, kontak dagang, pagelaran seni dan budaya, artis performance, stand up comedy, serta lomba kreativitas pelajar dan masyarakat umum. Selain itu, juga digelar lomba pukul bedug, photo competition, grafitty, band indie competition, lomba menari,serta lomba mewarnai. ● wahyudi 

Read More >>

Persiapan PON-Racer Sulsel Pemanasan di China


Kamis, 26 Juli 2012
MAKASSAR – Racer asal Sulawesi Selatan (Sulsel) Iswandi Muis akan berangkat ke China untuk mengikuti Asian Dream Cup (ADC),Agustus mendatang.Iswandi merupakan salah seorang racer Sulsel yang akan dikirim ke PON XVIII Riau.
Pria asal Palopo ini mengatakan,ADC menjadi ajang pemasan yang bagus untuknya sebelum tampil di PON XVIII Riau,September nanti.“Saya ke China membawa nama tim,”katanya. Menurut Iswandi,ada sejumlah negara Asia yang akan tampil di kejuaraan tersebut,seperti Jepang,Thailand, Australia,Malaysia,Singapura,Taiwan, India.

“Saya mewakili Indonesia dari tim Honda,”tuturnya. Soal peluangnya di PON XVIII Riau nanti,Iswandi mengaku optimistis bisa memberikan penampilan terbaik untuk Sulsel.“Saya sangat yakin bisa tampil maksimal di PON,”ujar dia. Apalagi,skill racer dari provinsi lain tidak ada yang menonjol.Hampir setara dengan racer Sulsel.“Kami sudah saling mengenal satu sama.Jadi,tidak terlalu sulit tampil di PON nanti,”ucapnya.

Ketua Komisi Roda Dua Pengprov IMI Sulsel Andi Kasim Alwi mengatakan,cabang olahraga (cabor) kebut-kebutan ini hanya dibebani 1 perak dan 1 perunggu oleh KONI di PON mendatang.“Tapi kami yakin bisa melebihi target,”katanya. Menurut Andi Kasim,pembalap Sulsel bisa menyumbang satu emas,terutama dari Iswandi Muis.“Besar harapan kami medali emas bisa disumbangkan Iswandi,” pungkasnya. ● umran la umbu 

Read More >>

Disbudpar Sulsel Buka Puasa Bareng Kaum Dhuafa


 Kamis, 26 Juli 2012
MAKASSAR, - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan menggelar acara buka puasa bersama dengan 150 kaum dhuafa dan anak panti di Hotel Sahid,JL Dr Ratulangi, Makassar, Kamis (26/7/2012).

Acara ini dihadiri pula sejumlah pejabat, akademisi, tokoh masyarakat kabupaten/kota se- Sulsel, dan seniman. Mereka yang hadir antara lain, mantan Wakil Bupati Tanah Toraja, Palino Poppang, budayawan Sulsel, Udin Palusuri, Rektor Universitas Indonesia Timur, Baso Amang, para guru besar UNM dan Unhas,  dan mantan Kepala Bapedda Sulawesi Selatan yang juga sesepuh masyarakat Jeneponto,Tan Malata Guntur.
Acara yang berlangsung semarak dan penuh kekeluargaan tersebut juga di hadir organisasi keparwisataan seperti Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Makassar, Ikatan Agen Tour dan Perjalanan Indonesia (Asita) juga beberapa industri yang berada dalam Disbudpar Sulsel dan stakeholder yang membantu pengembangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Sulsel.

Kadisbudpar Sulsel, Suaib Malombasi mengatakan menyatakan bahwa di bulan ramadan perlu melakukan banyak amal,amalia ramadan agar pahala  bertambah. Usai  buka puasa, dilanjutkan dengan sholat maghrib secara berjamaah.(*)
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/07/26/disbudpar-sulsel-buka-puasa-bareng-kaum-dhuafa
Read More >>

Awal Agustus, Bulog Sulsel Bagi Raskin 13


Kamis, 26 Juli 2012 

MAKASSAR, - Menghadapi Hari Raya Idulfitri, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Sulsel akan mempercepat penyaluran  beras miskin (raskin).

Kadivre Bulog Sulsel, Tommy S Sikado, mengatakan, raskin 13 yang biasanya disalurkan akhir tahun, di 2012 ini akan dibagikan pada awal Agustus di seluruh kabupaten/kota di Sulsel.

"Penyaluran raskin 13 sudah menjadi kebijakan pusat. Apalagi jelang lebaran kebutuhan masyarakat pasti meningkat dan momentum inilah yang dimanfaatkan untuk menyalurkan raskin 13," katanya di Makassar, Kamis (26/7/2012).

Di Sulsel, berdasarkan data pagu baru per Juni, total raskin yang akan disalurkan sekitar 7.632 ton dengan jumlah penerima sebanyak 508.832 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Setiap RTS akan mendapatkan 15 kg raskin setiap bulannya dengan harga Rp 1.600 per kg.

"Nah untuk penyaluran Agustus berarti per RTS akan mendapatkan dua kali jatah raskin, yakni raskin bulanan plus raskin 13 yang jumlahnya sama," katanya.

Seiring dengan percepatan pembagian raskin, Bulog Sulsel menghimbau kepada pemda, dalam hal ini Bupati dan Walikota untuk segera menerbitkan Surat Permintaan Alokasi (SPA) dengan begitu proses penyaluran juga berjalan lancar. "Saat ini pengajuan SPA baru dua daerah yakni Parepare dan Pinrang," katanya.

Menyoal harga beras di pasaran, hingga pekan ketiga Juli 2012 masih relatif stabil. Hal ini menandakan stok beras dan alur distribusi berjalan normal. Meski demikian, mengantisipasi adanya lonjakan berarti jelang lebaran, pihaknya siap melakukan operasi pasar jika kondisi harga dipasaran meningkat 10-20 persen dari harga normal.

"Kami upayakan tidak ada operasi pasar. Yang bagus adalah raskin dipercepat. Boleh dikata raskin 13 sangat membantu dalam stabilisasi harga. Jadi stoknya yang dijaga, kalau alokasinya cukup berarti tidak akan mempengaruhi harga," tambahnya. (*)
Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/07/26/awal-agustus-bulog-sulsel-bagi-raskin-13
Read More >>

Event Pariwisata di Lima Kabupaten


Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan makin menggiatkan sektor pariwisata, hal ini dilakukan setelah Grand Launching dan Pemantapan Kembali Visit South Sulawesi 2012 pada 10 Juli 2012 lalu. Sejak pekan lalu hingga pekan ini, Pemprov. Sulsel menggelar event pariwisata di lima daerah, kelima daerah tersebut adalah Kabupaten Luwu Timur, Pare-pare, Bantaeng, Bulukumba dan Makassar. Beberapa event tersebut antara lain Matano Lake Festival di Luwu Timur dan Salo Karajae Festival, Pare-pare. Event berlangsung mulai hari Selasa, 24 Juli 2012 hingga akhir pekan nanti. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, H. Suaib Mallombasi, Selasa, 24 Juli 2012.

Matano Lake Festival antara lain meliputi kegiatan Kirab Budaya, Permainan Tradisional, Bazar Makanan Kuliner, Pameran Benda Bersejarah dan Pagelaran Seni dan Budaya yang diikuti oleh anak-anak suku bangsa yang ada di Luwu Timur. Adapun event Salo Karajae Festival Pare-pare merupakan agenda rutin dalam membangun citra kepariwisataan di Kota Pare-pare. Kegiatannya antara lain Pawai Perahu Hias, Panggung Hiburan dan beberapa acara semarak lainnya. Sedangkan yang baru saja ditutup adalah event Gantarang Keke Festival, Bantaeng Phinisi Festival Bulukumba, Beach Volley Open dan Kemilau Sulawesi di Makassar. Kegiatan pariwisata tersebut diharapkan mampu mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara. Agustus 2012 nanti masih ada agenda pariwisata di Kawasan Sulawesi Selatan, antara lain Tempe Lake Festival Wajo, Silk Carnaval Internasional Dragon Boat Festival Makassar dan Yatch Race Darwin-Takabonerate-Makassar.

Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) menyukseskan event-event pariwisata di Sulawesi Selatan. Gubernur menghimbau seluruh sopir taksi, perusahaan travel, operator penerbangan, Association of the Indonesian-Tour and Travel Agencies (Asita), industry hotel turut mendukung program Visit South Sulawesi 2012. Gubernur juga meminta Kementerian Pariwisata dan industry jasa penunjang seperti transportasi, restoran dan hotel, penerbangan dan lain lain  turut mendukung program Visit South Sulawesi 2012.

Rs/Nh (Kamis, 26 Juli 2012)a

Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/event-pariwisata-di-lima-kabupaten
Read More >>