Kamis, 05 Juli 2012

Syahrul Resmikan Rumah Dg Caya

KAMIS, 05 JULI 2012 

MAKASSAR,--Dg Caya, warga Jalan Andi Tonro 2 Setapak 6, akhirnya bisa menempati kembali rumahnya setelah menginap semalam di Rumah Jabatan Gubernur.
Setelah direhabilitasi melalui program bedah rumah memperingati milad ke-53 tahun Ayunshri Syahrul, rumah tersebut diresmikan langsung oleh Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, Kamis (5/7).
Tidak hanya diperbaiki, perabot rumah Dg Caya juga diganti. Mulai dari kursi, tempat tidur, hingga lemari.
Dg Caya tidak menyangka ketika melihat langsung perubahan yang terjadi di rumahnya. Tak henti-hentinya ia menangis haru seraya mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya. Begitupun dengan para tetangga Dg Caya, semuanya larut dalam suasana haru sekaligus bahagia.
Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, usai meresmikan rumah Dg Caya, mengatakan, apa yang dilakukannya tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berbagi atas rezeki dan karunia yang dilimpahkan Allah SWT.
"Bersama melakukan langkah dan upaya yang makin baik. Semoga semua bisa hidup lebih baik di masa yang akan datang," kata Syahrul.
Dalam kesempatan itu, Syahrul juga berdialog langsung dengan warga. Gubernur menanyakan terkait pendidikan dan kesehatan gratis yang selama ini menjadi program Pemprov Sulsel. Apakah program tersebut dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
"Lanjutkan pendidikan dan kesehatan gratis. Don't'stop komandan," teriak warga yang hadir, berharap agar program pendidikan dan kesehatan gratis terus berlanjut.
Menanggapi hal tersebut, Syahrul berjanji akan tetap melanjutkan program tersebut. Termasuk, terus menyempurnakan jika ada kekurangan.
"Pendidikan dan kesehatan gratis diteruskan dan disempurnakan jika ada yang kurang," ujarnya.(Dewi)
Read More >>

Produksi Padi dan Jagung Diprediksi Meningkat


KAMIS, 05 JULI 2012 

MAKASSAR,  — Angka ramalan I (Aram I) untuk produksi padi dan jagung di Provinsi Sulsel, tahun ini diprediksi akan mengalami peningkatan.
Pada aram I untuk tahun 2012 ini, produksi padi di Sulsel diperkirakan sebanyak 4,75 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), yang terdiri dari padi sawah 4,71 juta ton dan padi ladang 0,04 juta ton.
Kepala Badan Pusat Statistik Sulsel, Bambang Pramono, menjelaskan, pada tahun 2011 lalu, produksi padi di Sulsel hanya sebanyak 4,51 juta ton GKG, yang terdiri dari 4,48 juta ton padi sawah dan 0,03 juta ton padi ladang.
“Ini menunjukkan bahwa produksi padi di Sulsel tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 236,21 ton GKG atau naik 5,24 persen,” kata Bambang dalam paparannya, di kantornya, baru-baru ini.
Peningkatan produksi padi ini, kata dia, disebabkan bertambahnya luas panen sebesar 45,85 ribu hektar atau 5,24 persen, serta meningkatnya produktivitas sebesar 0,04 kuintal per hektar (0,08 persen).
Sementara untuk jagung, lanjut Bambang, Pada aram I untuk tahun 2012 ini, produksi jagung di Sulsel diperkirakan sebanyak 1,42 juta ton pipilan kering. Jika dibandingkan produksi tahun 2011, terdapat peningkatan produksi sebesar 38,26 ribu ton atau sebesar 2,69 persen.
“Peningkatan ini karena meningkatnya luas panen sebesar 8,18 ribu hektar, sedangkan produktivitas justru mengalami penurunan sebesar 0,03 kuintal per-hektar,” jelasnya.
Berbeda dengan Kedelai, tahun 2012 ini produksi kedelai Sulsel diperkirakan sebanyak 31,87 ribu ton biji kering. Jika dibandingkan produksi kedelai tahun 2011 lalu, terdapat penurunan produksi sebesar 1,85 ribu ton.
Penurunan tersebut, kata dia, disebabkan berkurangnya luas panen sebesar 2,29 ribu hektar, sedangkan produktivitas diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 0,91 kuintal per hektar atau 5,79 persen. (eky/mri)
Read More >>

2.000 Peserta Hadiri Festival Nada dan Dakwah BKMT


KAMIS, 05 JULI 2012 

MAKASAR,--Tidak kurang dari 2.000 peserta mengikuti Festival Nada dan Dakwah Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Sulsel. Acara yang dihadiri Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo itu, dilaksanakan di Gedung Celebes Convention Center (CCC), Makassar, Kamis (5/7).
Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, mengaku bangga sebagai pembina BKMT Sulsel. Karena, organisasi tersebut mampu menunjukkan eksistensinya di tengah masyarakat.
"Seni dan nada Islam harus terus dilakukan. Saya merasa bersyukur menjadi pembina, BKMT maju dan makin kompak," ujarnya.
Ia mengungkapkan, sebagai organisasi yang berpihak pada kepentingan rakyat, BKMT juga diharapkan bisa terus mengawal program pemerintah yang prorakyat. Khususnya, pendidikan dan kesehatan gratis.
"Pendidikan dan kesehatan gratis harus dilanjutkan. Karena itu adalah kebutuhan dasar rakyat dan anak-anak kita," ungkapnya.
Sementara, Ketua BKMT Sulsel, Hj Andi Rosnani Smith Pabola, berjanji, akan terus mengawal program pendidikan dan kesehatan gratis. Pasalnya, pengurus dan anggota BKMT sendiri telah merasakan langsung manfaat dari program pro rakyat tersebut.
"Don't stop komandan. Kami akan terus bersama-sama Pak Syahrul, berjuang untuk peningkatan kesejahteraan rakyat," tegasnya. (Dewi)
Read More >>

Ketersediaan Gula Pasir- Suplai ke Daerah Lain Disetop

Kamis, 05 Juli 2012
MAKASSAR – Pemprov Sulsel mengeluarkan kebijakan untuk melarang distributor untuk menyuplai gula pasir ke pulau di luar Sulsel menjelang Ramadan 1433 H. 

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi berkurangnya stok dan memicu kenaikan harga. Hal ini juga berlaku terhadap gula rafinasi yang diperuntukkan untuk industri.Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel Irman Yasin Limpo mengungkapkan, kepada distributor yang terbukti melanggar kebijakan itu, pihaknya siap memberikan sanksi keras. “Kita sudah sepakat dengan distributor untuk melarang mengantarpulaukan gula pasir di Sulsel. Ini berlaku untuk awal Ramadan.Kalau ada yang melanggar, kita siap cabut izinnya,”pungkasnya kemarin.

Kendati demikian, kata dia, stok gula di Sulsel hingga akhir Ramadan mendatang masih terbilang aman.Kebijakan ini hanya untuk antisipasi pelonjakan penggunaan gula.Menurut dia,kebijakan tersebut kemungkinan baru akan bisa dicabut pada pertengahan Ramadan, itupun jika kondisi stok gula pasar di Sulsel masih aman. Irman menambahkan, kenaikan harga gula pasir saat ini diakibatkan oleh naiknya harga lelang.Hal ini menyebabkan para distributor menaikkan harga agar usahanya bisa berjalan.

Pada pekan ini,Disperindag Sulsel juga rencanakan pertemuan kepada seluruh distributor bahan pokok menjelang Ramadan mendatang. Sementara itu, kendati Bulan Ramadan masih tersisa dua pekan lagi,harga gula pasir sudah mencapai level Rp15.000 per kilogram (kg).Tidak hanya itu, konsumen mulai kesulitan untuk memperoleh bahan pokok ini baik di supermarket maupun pasar tradisional. Dari pantauan SINDOdi beberapa pasar tradisional seperti Pasar Toddopuli, dan Pasar Terong, harga gula pasir sudah mencapai Rp14.000.

Bahkan, pada pedagang eceran dilepas dengan harga antara Rp14.500 hingga Rp15.000. Hal serupa dijumpai di beberapa minimarket dan supermarket. Harga satu kilogram gula dipatok antara Rp14.000 hingga Rp15.000. Khusus untuk Hypermart dan Carrefour ketersediaan sangat minim. Hal ini dikarenakan sejumlah konsumen melakukan pembelian dalam jumlah besar. Salah seorang konsumen Nurlia yang ditemui di Lotte Mart,membeli gula pasir sebanyak 10 kilo dengan harga Rp14.000 per kg.Nurlia mengaku mendengar adanya kelangkaan gula sehingga membeli dalam jumlah besar untuk persiapan puasa.

Sementara,anggota Komisi B Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Makassar Abdul Wahab Tahir menjelaskan,dari hasil pantauannya di beberapa supermarket, stok gula pasir mulai kosong. Pihaknya juga telah menghubungi beberapa pemilik gudang gula pasir di Makassar dan informasi yang diterimanya juga gula sudah menipis.

“Saya masih ingat janji wali kota minggu lalu, yang mengatakan semua gudang gula di Makassar penuh dan dijamin tidak kekurangan.Pemkot bohong kalau mengatakan stok gula penuh,gudang gula terbesar di Makassar saja, saya hubungi pemiliknya dan katanya kosong,” jelasnya kemarin di kantor DPRD Makassar. Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Makassar Dedi Hermadi mengakui jika stok gula saat ini hanya 8.000 ton. Kendati demikian, Disperindag menjamin ketersediaan gula selama Ramadan. “Kalau, memang tidak cukup kita sudah antisipasi dengan meminta tambahan gula dari daerah lain,” terangnya, kemarin.

Dedi menambahkan, awal Ramadan atau 16 hingga 18 Juli, Disperindag akan menggelar pasar murah bahan pokok. Tujuannya untuk membantu masyarakat dalam membeli sembako dengan harga murah. Selain itu, Disperindag juga akan melakukan pengawasan di sembilan pasar tradisional. ● wahyudi/andi amriani 

Read More >>

Enrekang-Takalar Wakili Sulsel di Tingkat Nasional


Kamis, 05 Juli 2012
MAKASSAR – Desa dan kelurahan di Kabupaten Enrekang serta Takalar mewakili Sulsel untuk mengikuti kejuaraan desa dan kelurahan terbaik tingkat nasional 2012 yang dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Kabupaten Enrekang diwakili Desa Bone-Bone Kec Baraja, dan Kab Takalar mengirim Kelurahan Mangadu Ke-camatan Mangarabombang.Keduanya dipilih setelah menjadi juara satu perlombaan desa dan kelurahan terbaik se-Sulsel 2011 lalu. Kabid Pemberdayaan Pemerintahan Desa dan Kelurahan Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Sulsel Rais Rahman mengungkapkan, saat ini tim dari Ditjen BPM Desa dan Kelurahan Kemendagri telah turun ke Sulsel untuk melakukan penilaian selanjutnya.

“ Rencananya juara desa dan kelurahan terbaik ini akan diumumkan pada Agustus mendatang.Kita harap desa dan kelurahan ini bisa masuk juara di tingkat nasional,” bebernya kemarin. Beberapa indikator yang dinilai, yakni sektor pendidikan, kesehatan, keamanan dan ketertiban, ekonomi masyarakat, pemerintahan desa, potensi unggulan dan inovasi daerah. ● wahyudi 

Read More >>

Kareloe Akan Jadi PLTA


Kamis, 05 Juli 2012
SUNGGUMINASA – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo melakukan peletakan batu pertama pembangunan Bendungan Kareloe di Kecamatan Tompobulu dan Biringbulu, Kabupaten Gowa.


Bendungan ini kelak akan dimanfaat sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Selain itu,Bendungan Kareloe juga dapat mengairi persawahan dan sumber air bersih baik bagi Kabupaten Gowa maupun Jeneponto. “Gowa menjadi tempat penampungan air dan Jeneponto akan merasakan langsung ketersediaan air baku dari bendungan ini,”kata Syahrul. Dia mengatakan, jika Bendungan Kareloe telah selesai dibangun,daerah berjuluk Gowa Bersejarah itu memiiki keuntungan ketersediaan air tanah akan naik,memiliki potensi wisata,dan listrik.

“Mari kita mempercepat pembangunan Bendungan Kareloe,”tutur dia. Menurut Syahrul, keberadaan bendungan tersebut, dapat mendukung Sulsel menjadi lumbung padi di indonesia. “Sulsel ini menargetkan produksi gabah 10 juta ton pertahun. Saya yakin, keberadaan bendungan dapat mendukung peningkatan itu, karena wilayah Jeneponto tidak lagi kekurangan air untuk mengairi persawahan,” ujar Syahrul. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan dan Jeneberang (BWSPJ) Agus Setiawan mengungkapkan,tipe bendungan Karalloe merupakan CFRD.

Tinggi bendungan mencapai 81 meter, sedangkan panjang puncak bendungan 325 mencapai meter,panjang mercu pelimpahan 100 meter, panjang terowongan 230 meter dengan diameter terowongan 3 meter. Sementara, luas genangan bendungan mencapai 160 hektare. “Bendungan ini nantinya mampu menampung air hingga 32 juta meter kubik dan mengalirkan 1262 meter kubik per detik,”kata Agus Setiawan. ● baharuddin 
Read More >>

Rp 12,5 T Uang Masuk Sulsel Per Bulan


 Kamis, 5 Juli 2012 
MAKASSAR, --Aktivitas perbankan di Makassar dua bulan terakhir ini mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. Kenaikan ini diperkirakan karena banyaknya momen pemicu seperti masa liburan sekolah, penerimaan siswa baru, beragam kegiatan nasional, dan lainnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), rata-rata transaksi di Sulsel mengalami peningkatan pada Mei 2012. Dari sisi non tunai, nilai transaksi BI-RTGS (transfer antar bank) yang masuk ke Sulsel tercatat Rp 12,5 triliun dari Rp 8,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara transaksi BI-RTGS dari Sulsel ke luar Sulsel juga mengalami peningkatan dari Rp 4,8 triliun pada Mei 2011 menjadi Rp 5,2 triliun pada Mei 2012. "Ini belum termasuk transaksi jenis kliring," kata Peneliti Ekonomi Madya Senior BI, Gusti Raizal Eka P, di Makassar, Kamis (5/7).

Peningkatan transaksi perbankan juga terjadi di sejumlah bank di Kota Makassar. Di Bank Panin Kantor Cabang Utama (KCU) Makassar misalnya. Deputy Branch Manager Bank Panin makassar, A Hudli Huduri, mengatakan, transaksi di Bank Panin dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, Maret-Juni, mengalami peningkatan sekitar 25 persen dari bulan-bulan sebelumnya.

Peningkatan ini, katanya, terjadi di semua jenis transaksi baik langsung melalui teller, jaringan ATM, hingga internet seperti mobile banking. "Tabungan juga banyak tapi yang lebih mencolok itu jenis giro," katanya. Namun, Hudli tidak merinci besaran transaksi tersebut.

Seiring dengan peningkatan transaksi perbankan, Gusti menambahkan, peningkatan transaksi dipicu pertumbuhan ekonomi Sulsel yang cukup tinggi. Selain itu, masyarakat juga semakin mengenal produk-produk yang diberikan oleh perbankan.

Terpisah, Kepala Operasional BCA Ahmad Yani, Heri Soerjono, kemarin, menjelaskan, transaksi reguler di bank tersebut juga terus meningkat. Transaksi tersebut bahkan mencapai Rp 40 miliar-Rp 50 miliar per hari baik untuk setoran tunai maupun penarikan. 

“Secara keseluruhan untuk jumlah sirkulasi perputaran uang di BCA semua sama baik penarikan maupun penyetoran. Pada hari biasa sekitar 50 Miliar untuk semua transaksi, nah di bulan Ramahan memang meningkat dua kali lipat untuk semua jenis transaksi,” ujarnya.
Sumber:http://makassar.tribunnews.com/2012/07/05/rp-125-t-uang-masuk-sulsel-per-bulan
Read More >>

SYL Buka Festival Nada dan Dakwah Majelis Taklim se-Sulsel


Kamis, 5 Juli 2012 
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Tidak kurang dari 2.000 peserta mengikuti Festival Nada dan Dakwah Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Sulsel. Acara yang dibuka oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) itu dilaksanakan di Gedung Celebes Convention Center (CCC), Makassar, Kamis (5/7/2012).
SYL mengaku bangga sebagai pembina BKMT Sulsel. Karena, organisasi tersebut mampu menunjukkan eksistensinya di tengah masyarakat.

"Seni dan nada Islam harus terus dilakukan. Saya merasa bersyukur menjadi pembina, BKMT maju dan makin kompak," ujarnya.

Ia mengungkapkan, sebagai organisasi yang berpihak pada kepentingan rakyat, BKMT juga diharapkan bisa terus mengawal program pemerintah yang prorakyat. Khususnya, pendidikan dan kesehatan gratis.

"Pendidikan dan kesehatan gratis harus dilanjutkan. Karena itu adalah kebutuhan dasar rakyat dan anak-anak kita," ungkapnya. (*)
Sumber:  http://makassar.tribunnews.com/2012/07/05/syl-buka-festival-nada-dan-dakwah-majelis-taklim-se-sulsel
Read More >>

Bendungan Kareloe Bisa Aliri Tujuh Ribu Hektare Sawah


Kamis, 5 Juli 2012

SUNGGUMINASA,--Pembangunan bendungan Kareloe resmi dimulai. Pembangunan bendungan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Rabu (4/7/12).

Bendungan yang terletak di Kecamatan Tompobulu dan Biringbulu, Kabupaten Gowa, itu dapat menyuplai air bersih ke wilayah Jeneponto.
Gubernur mencanangkan pembangunan bendungan ini agar dapat dimanfaatkan untuk menyuplai air bersih di wilayah Jeneponto.

Selain itu, juga dapat mengairi persawahan milik warga sekitar 7.004 hektare di Jeneponto dapat dijadikan pembangkit listrik tenaga hidro power.

Bendungan itu akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 400 miliar yang berasal dari APBN. Sejumlah pejabat juga ikut hadir, antara lain Bupati Jeneponto Radjamilo dan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Gowa, Muh Yusuf Sommeng.

Dari Pemprov Sulsel hadir Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU Pitoyo Subandrio dan Kepala PSDA Sulsel Suprapto.

Gubernur mengharapkan, ada sinergistas antara Gowa dan Jeneponto. "Gowa menjadi tempat penampungan air dan Jeneponto akan merasakan langsung ketersediaan air baku," katanya.

Menurutnya, Gowa akan mendapatkan keuntungan berupa naiknya air tanah yang akan menjadi potensi wisata dan listrik. "Sehingga  saya meminta agar tidak memisahkan kepentingan rakyat hanya karena perbedaan wilayah. Mari kita mempercepat pembangunan DAM Kareloe meski berada di Gowa, dan airnya dinikmati Jeneponto," katanya.

Keberadaan dam itu dapat mendukung Sulsel menjadi lumbung padi di Indonesia. "Sulsel menargetkan 10 juta ton padi per tahun. Saya yakin, keberadaan dam dapat mendukung peningkatan itu, karena Jeneponto tidak lagi kekurangan air untuk mengairi persawahan," katanya.

Kepala BBWSPJ, Agus Setiawan, mengungkapkan, tipe bendungan Kareloe merupakan CFRD, tinggi bendungan 81 meter, panjang puncak bendungan 325 mencapai meter, panjang mercu pelimpahan 100 meter, panjang terowongan 230 meter, dan diameter terowongan 3 meter. Luas genangan bendungan mencapai 160 hektare.

"Bendungan ini nantinya mampu menampung air hingga 32 juta meter kubik dan mengalirkan 1.262 meter kubik per detik," kata Agus.

Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2012/07/05/bendungan-kareloe-bisa-aliri-tujuh-ribu-hektare-sawah
Read More >>