Minggu, 12 Agustus 2012

PASAR MURAH: Transaksi Capai Rp500 Juta



Minggu, 12 Agustus 2012

Pasar murah yang digelar di Lapangan Hasanuddin itu ikut membantu menutupi kebutuhan pokok sejumlah warga kurang mampu di saat harga kebutuhan pokok melonjak. Tak heran, saat mulai dibuka, para pengunjung langsung menyerbu beberapa stan yang menyiapkan beberapa kebutuhan pangan. Salah satunya adalah stan telur ayam ras, yang hanya memberi harga Rp26 ribu untuk satu rak (30 butir).

Hingga malam tadi, pasar murah ini mencatatkan transaksi sebesar Rp500 juta. "Transaksinya cukup besar, dan pada hari berikutnya, kita prediksi jumlahnya meningkat menjadi Rp800 juta. Hingga hari ketiga, saya yakin transaksinya bisa mencapai miliaran," kata Ketua Kadin Sulsel, Zulkarnain Arief, saat usai menggelar evaluasi bersama panitia pasar murah, malam tadi.

Karena jumlah transaksi yang besar, hasil rapat evaluasi tersebut juga memutuskan memperpanjang waktu pasar murah dari dua hari, menjadi tiga hari. Zulkarnain menambahkan, harga-harga yang dijual dalam pasar murah tersebut, didiskon 40 persen, sampai 70 persen.

"Para pedagang yang kita datangkan memang dari kalangan distributor. Ada 76 distributor yang ikut berpartisipasi, dan mengisi 48 tenda. Kita minta mereka memberi harga paling murah, masing-masing stan kita fasilitasi tempat, dan tenda secara gratis," kata Zulkarnain.

Pembukaan pasar murah dihadiri ketua Persatuan Istri (Persit) Chandra Kirana Kodam VII/Wirabuana, Indah Nizam, Ketua Kadin Sulsel, Amrullah Abbas, serta perwakilan Polda Sulsel. "Pasar murah tersebut kita harap bisa membantu menutupi kebutuhan masyarakat mendekati lebaran," kata Indah.

Tenda-tenda tersebut disiapkan Kodam VII, Polda Sulsel, dan Kadin. Beberapa barang yang dijual seperti pakaian, alat rumah tangga, sepatu, dan barang lainnya. Penyelenggara juga membagikan bingkisan berisi gula, terigu, dan bahan sembako lainnya, untuk 500 kaum duafa. (sbi/ars)


Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120812014320-transaksi-capai-rp500-juta
Read More >>

Syahrul Terima Tantangan Ilham



Minggu, 12 Agustus, 2012

MAKASSAR -- Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menerima "tantangan"  Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin untuk adu prestasi. Ia mengajak sang "penantang" untuk membandingkan bobot penghargaan yang diterima masing-masing.
"Bolehlah kalau ada yang mengaku memiliki lebih banyak perhargaan, boleh kita baku lihat perhargaannya, yang mana yang lebih berbobot," kata Syahrul, Minggu (12/8/2012).

Pada 12 Agustus 2011 lalu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Wali Kota Makassar sama-sama menerima penghargaan dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Syahrul mendapat Penghargaan Bintang Mahaputra Utama, sedangkan Ilham dianugerahi Bintang Jasa Utama.

Informasi dari situs sekretariat negara, setneg.go.id, diketahui Bintang Mahaputra Utama adalah Bintang Mahaputra kelas III. Bintang ini adalah penghargaan sipil yang tertinggi yang diberikan sesudah Penghargaan Bintang Republik Indonesia.

Lima kasta Penghargaan Bintang Mahaputra masing-masing Bintang Mahaputra Adipura, Bintang Mahaputra Adipradana, Bintang Mahaputra Utama, Bintang Mahaputra Pratama, dan Bintang Mahaputra Nararya.
Sedangkan penghargaan yang diraih Ilham, masih dikutip dari informasi website setneg.go.id, adalah penghargaan tertinggi di kelasnya. Penghargaan ini adalah bintang medali sipil yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan derajat setingkat di bawah level penghargaan Bintang Mahaputra.
Penghargaan ini diberikan dan dikeluarkan kepada mereka yang berjasa luar biasa terhadap nusa dan bangsa pada bidang atau hal tertentu di luar militer. Terdapat tiga tingkatan penghargaan bintang jasa, masing-masing Bintang Jasa Utama, Bintang Jasa Pratama, dan Bintang Jasa Nararya.

"Kalau itu masih belum cukup, bagus juga kalau kita kasih baku tanding siapa yang paling bagus kumisnya," tantang Syahrul. 

Sumber: http://www.tribunnews.com/2012/08/12/syahrul-terima-tantangan-ilham

Read More >>

SYL: Keberhasilan Sulsel Karena Sistem Pemerintahan yang Baik



Minggu, 12 Agustus 2012

Makassar Sulsel,  – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengaku turut senang jika ada jajarannya baik di dalam pemerintahan di Sulsel maupun organisasi partai yang berprestasi banyak.
“Saya terbiasa di Golkar maupun di pemerintahan menggunakan manajemen delegasi. Saya paling kontrol pada tataran delegasinya, siapa yang bertanggungjawab, ketua atau bupati dan wali kota mana yang bertanggung jawab,” kata Syahrul.
Menurutnya, keberhasilan Pemprov Sulsel saat ini tidak lepas dari sistem yang sudah berjalan akibat manajemen pendelegasian tersebut. Ia juga menepis jika keberhasilan tersebut karena sejumlah kepala daerah di Sulsel berasal dari partai yang sama dengannya.[KM2]

Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=10970

Minggu, 12 Agustus 2012

Makassar Sulsel,  – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengaku turut senang jika ada jajarannya baik di dalam pemerintahan di Sulsel maupun organisasi partai yang berprestasi banyak.
“Saya terbiasa di Golkar maupun di pemerintahan menggunakan manajemen delegasi. Saya paling kontrol pada tataran delegasinya, siapa yang bertanggungjawab, ketua atau bupati dan wali kota mana yang bertanggung jawab,” kata Syahrul.
Menurutnya, keberhasilan Pemprov Sulsel saat ini tidak lepas dari sistem yang sudah berjalan akibat manajemen pendelegasian tersebut. Ia juga menepis jika keberhasilan tersebut karena sejumlah kepala daerah di Sulsel berasal dari partai yang sama dengannya.[KM2]

Sumber: http://www.kabarmakassar.com/?p=10970
Read More >>

SYL DINILAI PEMIMPIN KHARISMATIK



MINGGU, 12 AGUSTUS 2012 

Sukses Tumbuhkan Perekonomian Sulsel, Sejumlah Bupati Kritisi Pernyataan Ilham 
MAKASSAR, CAKRAWALA — Keberhasilan Sulawesi Selatan (Sulsel) yang kini meraih 113 penghargaan tingkat nasional selama kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo (SYL), diakui sejumlah bupati. Kesuksesan ekonomi Sulsel dinilai tidak terlepas dari sosok SYL yang kharismatik.
Tak heran apabila Syahrul masuk 70 nominator kepala daerah terbaik versi The City Mayor Foundation. Itu jika merujuk pada pertumbuhan ekonomi Sulsel yang selalu di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain menanggapi keberhasilan Syahrul, sejumlah bupati di wilayah Sulsel juga menyayangkan dan mengkritisi klaim Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS). Dimana IAS menyatakan, keberhasilan Syahrul Yasin Limpo karena usaha dirinya. Bahkan IAS menantang SYL untuk adu prestasi.
Bupati Kabupaten Sidrap, Rusdi Masse, pun menyayangkan pernyataan Ilham tersebut. Menurutnya, Ketua DPD I Demokrat tersebut keliru danberpikir sempit jika mengatakan hal seperti itu.
Rusdi menjelaskan, pro­ses kerja para bupati/wali kota dalam mendorong pertumbuhan dan kemajuan ekonomi Sulsel, karena didorong pula oleh kepemimpinan kuat, kharismatik, dan mampu mengelola pemerintahan dengan manajemen yang baik, terukur, dan terarah.
“Syahrul itu sukses sebagai gubernur karena mampu mengarahkan dan mengkoordinir para bupati dan wali kotanya sehingga mencapai ke­suksesan,” tegas Rusdi, Sabtu, 11 Agustus kemarin.
Rusdi menambahkan, majunya Sulsel bukan karena usaha seorang wali kota saja. Namun hal tersebut adalah kontribusi dari 24 kabupa­ten/kota yang ada di kawasan Sulawesi Selatan.
Sementara Bupati Kabupaten Barru, Idris Syukur menambahkan, kepemimpinan Syahrul sebagai gubernur sa­ngat kuat. Idris menyatakan, Syahrul adalah sosok pemimpin yang memiliki kekuatan personal dan mampu mengkoordinir para bupati, sehingga laju pertumbuhan ekonomi Sulsel akseleratif.
Prestasi Sulsel Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), lanjut Idris, membuat Sulsel dipercaya pemerintah pusat. “Efeknya sangat besar bagi masyarakat Sulsel. Bahkan, dana dan bantuan pinjaman bisa mengalir ke Sulsel demi pembangunan. Itu karena kinerja gubernur dan kinerja para bupati yang terarah dan terkoordinir oleh gubernur,”terang Idris.
Bupati Kabupaten Soppeng, Andi Soetomo, tidak mau kalah. Ia mengungkapkan, Kabupaten Soppeng dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Khusus­nya, dalam hal pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebut Andi Soetomo, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Soppeng mencapai 7,9 per­sen. Sedangkan, income per kapita sebesar Rp14 juta per kepala.
“Hal ini bisa dicapai karena bimbingan Pak Gubernur,” kata Andi Soetomo, usai Salat Tarawih berjamaah bersama Syahrul Yasin Limpo di Masjid Agung Darussalam, Kabupaten Soppeng, Kamis, 9 Agustus malam lalu.
Menurut Andi Soetomo, SYL sebagai figur pemimpin Sulsel mampu memberikan arahan dan mengkoordinir para bupati dan pihak terkait untuk memajukan Sulsel.
Adik kandung Syahrul, Irman Yasin Limpo saat dimintai tanggapannya terkait pernyataan Ilham, menjawab dengan singkat.  “Prestasi apa ya yang diraih Ilham? Adipura kali ya,” celetuknya.
Boleh jadi itu sindiran. Sebab, selama menjabat dua periode Wali Kota Makassar, justru Makassar kehilangan Piala Adipura. Sebelum dijabat Ilham, Makassar selalu mendapat Piala Adipura bahkan menjadi langganan bagi Makassar.
Di bawah Ilham, pengelolaan dan tata kota Makasar dinilainya amburadul dan semrawut. Salah satu contoh, ung­kap Irman, penanganan kios dan pedagang bekas Pasar di Jalan Irian yang kini sangat kumuh dan jorok. (del/tir)
Read More >>